Padahal Minhyun, Taeyong, Yuta, dan Ong sedang asik bermain fifa di ruang keluarga rumah Taeyong sekaligus reunian karena sekarang libur kuliah dan rumah Taeyong sedang kosong. Tapi keasikan itu harus terintrupsi karena bel rumah Taeyong berbunyi dan mengharuskan Minhyun membuka pintu rumah Taeyong karena dia salah satu orang yang tidak sedang bermain.
Minhyun bingung sekali mengapa Jennie datang ke rumah Taeyong dengan menangis tersedu-sedu saat dirinya membukakan pintu. Bukannya mengatakan sesuatu dan memberi Minhyun sedikit penjelasan mengenai apa yang terjadi, cewek itu malah menangis sesenggukan di hadapannya sambil menarik Minhyun ke pelukannya. Jennie sendiri tak menyangka jika Minhyun-lah yang akan membukakan pintu untuknya. Sepertinya karena terlalu patah hati gadis itu sampai tak melihat pesan dari Taeyong yang mengatakan bahwa Yuta dan yang lainnya akan datang.
Alhasil kali ini Jennie hanya membenamkan wajahnya di dada Minhyun karena tak mau lelaki itu melihatnya menangis. Minhyun sendiri bukannya tidak menyukai itu, dia hanya terkejut. Ditambah lagi mungkin ini pertama kalinya dipeluk wanita kecuali oleh Roa, ibu, dan neneknya. Mantan kekasihnya semasa SMA hanya sebatas menggenggam tangannya saja karena Minhyun memang menjadi siswa baik-baik semasa SMA.
" Huhuhu." Isak Jennie di pelukan Minhyun. Walau ragu pada awalnya, lelaki itu pada akhirnya terlihat mengusap pelan rambut Jennie untuk menenangkannya.
' Taeyong kan baru jadian sama Irene. Masa Jennie patah hati sampe segitunya sih', pikir Minhyun masih bingung
" Minhyun di depan siapa?" Teriak Taeyong yang heran kenapa Minhyun tak kunjung masuk. Minhyun hanya memandangi Jennie bingung. Dia bingung mau mengatakan apa pada Taeyong.
" Gue sama kak Taeyong adik-kakak kok." Beritahu Jennie sambil terisak bukannya membantu mengurangi kebingungan Minhyun malah membuat cowok itu semakin terkejut.
Masalahnya semua mantan anak OSIS di SMA-nya dulu tahu story Jennie dan Taeyong semasa SD hingga SMA. 'Lelucon macam apa ini?' pikir Minhyun
" Jennie? Kamu kenapa? Mana Guanlin. Perasaan kamu tadi baik-baik aja? Pulang-pulang kok dianterinnya sambil nangis?" Tanya Taeyong khawatir melihat keadaan adiknya. Kakak tiri Jennie itu sepertinya buru-buru ke depan karena Minhyun tak menjawabnya. Hubungan Jennie dan Taeyong memang cukup membaik semenjak cowok itu dekat dengan Irene. Lagipula semenjak Taeyong lulus keduanya sudah memutuskan untuk melupakan hal yang terjadi di masa lalunya.
" Guanlinnya mana?" Tanya Taeyong sekali lagi bertindak sebagai kakak yang protective seolah bisa menghajar mantan kekasih Jennie kapan saja. Minhyun masih mencerna drama keluarga yang dirinya lihat. Tak berbeda jauh dengan Minhyun, Seongwoo dan Yuta yang baru saja sampai di ruang tamu pun tak kalah terkejutnya dengan kedatangan Jennie.
" Eh Jen lo kenapa deh?" Tanya Yuta heboh namun segera mendapat pelototan tajam dari Taeyong agar cowok itu tak berulah karena sang adik sedang tak enak hati.
" Aku udah putus sama Guanlin, kak. Huhuhu." Ujar Jennie sambil menangis tersedu-sedu.
" Lo diputusin?" Tanya Taeyong
" Bukan. Aku yang mutusin huhuhu." Jawab Jennie menangis semakin terisak, " Dia pacaran juga sama Rose." Lanjutnya sontak membuat raut wajah Taeyong langsung berubah.
" Tuh anak dari dulu emang anjing sih." Umpat Taeyong membuat semua orang disana kaget karena cowok itu tak pernah berkata kasar sama sekali.
" Minhyun, bawa Jennie ke kamarnya. Di samping kamar gue." Perintah Taeyong, " Si Bangsat biar gue urus dulu."
***
Padahal Jennie sering sekali menggoda Minhyun bersama Joy dan Chungha tiap kali teman-teman Roa itu main ke rumahnya. Tapi rasanya Minhyun kikuk sendiri berada di ruangan yang sama dan dalam situasi seperti ini dengan Jennie. Taeyong pergi menemui Guanlin setidaknya untuk memberi satu jotosan atau sedikit pelajaran. Yuta dan Ong mengikuti Taeyong karena tak mau sesuatu buruk terjadi walau cowok itu sudah menyuruh kedua temannya untuk tidak ikut. Sekarang tinggal Jennie dan Minhyun berdua di rumah Taeyong.
" Kak Taeyong mau ngapain Guanlin ya kak?" Tanya Jennie yang sudah berhenti menangis saat Minhyun memasuki kamarnya sambil membawa coklat hangat yang dia cari-cari di dapur rumah Taeyong. Iya, dia tahu ada coklat hangat karena tadi Yuta menyeduh juga ketika mereka main fifa.
" Minum dulu gih. Abis nangis. Kamu ngeluarin banyak cairan. Takut dehidrasi." Suruh Minhyun sambil menyerahkan coklat hangat pada Jennie yang kali itu sedang duduk di kasurnya. Sedangkan Jennie kali itu terlihat bingung, " Dehidrasi kan harusnya air putih. Kalo coklat hangat bukannya percuma ya?" Tanya Jennie
" Katanya kalo makan coklat bisa lebih tenang. Ya semoga coklat hangatnya bisa bikin lo lebih tenang, Jen." Beritahu Minhyun membuat gadis itu tersenyum tipis sebelum menyesap coklat hangat yang diberikan. Minhyun sebenarnya tidak terlalu suka situasi seperti ini. Kenyataannya dia benar-benar kikuk dan tak tahu harus berbicara apa jika berdua dengan wanita.
' Ngapain kikuk sih? Adik temen lo ini dan temen adek lo ini.' Pikir Minhyun dalam hati. Tapi dari dulu memang Minhyun tak pernah bisa melihat Jennie sebagai teman adiknya.
" Pasti lo bingung deh sama gue dan kak Taeyong. Soalnya dulu pas OSIS kan anak-anak sering ngecengin kita. Eh sekarang malah adik-kakak." Ujar Jennie. Dalam hati, Minhyun mengiyakan bahwa dirinya masih bingung. Jennie dan Taeyong itu candaan yang tak pernah habis bahkan sampai mereka lengser di OSIS. Tapi sekarang Minhyun terkejut mengetahui fakta bahwa Jennie dan Taeyong itu saudara tiri.
" Udah lama tau. Udah pas semenjak gue mau naik kelas XI." Beritahunya, tapi belum ada yang tahu sampai Jennie sekarang sudah semester 3.
" Yang gue heran kenapa jarang orang yang tau. Guanlin tau?" Tanya Minhyun, sedangkan Jennie hanya menganggukkan kepalanya.
" Lo tau sendiri dulu pas SMA gue suka kak Taeyong terus kak Taeyong suka gue. Mungkin semuanya mulai baik-baik aja pas kak Taeyong lulus. Pas dia bilang emang kita gak jodoh. Ya gue emang bilang gak jodoh dari semenjak gue pacaran sama Guanlin." Ujar Jennie, " Tapi untung deh sekarang kak Taeyong pacaran sama Mbak Irene. Dia baik cantik lagi " Lanjut Jennie
" Dan sekarang lo gak jodoh sama Guanlin yang bikin lo move on dari kak Taeyong?" Tanya Minhyun, sedangkan Jennie hanya mengedikkan bahunya.
" Who knows kak."
" Lo kan gak bocor. Kalo boleh jujur gue rasanya pengen nangis lagi tiap inget. Sedih banget rasanya gue udah pacaran dua tahun lebih malah putus. Guanlin tuh perhatian banget. Tapi pas tahu dia perhatian sama orang lain juga rasanya nyesek."
" Tapi namanya juga masih muda. Kalo putus nyambung wajar sih. Tapi tuh gondok aja rasanya dikibulin anak SMA." Curhat Jennie
Mungkin saat itu Jennie tidak tahu saja bahwa dirinya dan Minhyun menjadi dekat karena hal ini. Dia tak tahu saja bahwa
14 Februari 2017
Jenxxx's instagram story update
Waktu pdkt Minhyun dan Jennie memang cukup singkat. Dimulai Jennie putus akhir Desember, lalu Minhyun menembak Jennie yang saat itu sedang sakit di kosannya. Itu saat Jennie ada di awal semester 2, Minhyun pun belum terlalu sibuk. Hubungannya baik-baik saja walau Minhyun sangat kikuk. Tapi seiring berjalannya waktu, Minhyun menjadi sibuk sampai seringkali mengabaikan Jennie.
=== Roleplayer ===
Wey gue bingung. Tiap gue bikin scene guanie, gue gak mau mengaramkan guanie. Tiap gue bikin scene minjen gue gak mau mengaramkan minjen wqwqwq ;-;
Next chapter bakal balik lagi gak flashback guysss.
Btw bentar lagi masuk gue huhuhu. Sepertinya kumau ambil semi hiatus bentar lagi gengs. Demi sidang Desember 2018. Oke ini wacana keknya