REVENGE ( Jeon Jungkook ) - E...

By JihyoRiRi

179K 17.5K 2.4K

Jihyo gadis dengan reputasi sebagai playgirls disekolah yang suka memutuskan kekasihnya setelah seminggu ber... More

1.Rival
2.Secret
3.Feelings
4.Apartement
5.Game Over
6. Bad day
7.Home
8. Nightmare
9. Nightmare pt 2
10.Angry Jungkook
11.She's Back
12. Jealous
13. Picnic
14. Lotus
15. Love Song
16. Don't Leave Me
17. First Date
18. Distance
19. Missunderstood
20. Truth
22. Spying Her
23. Spying Her pt 2
24. Confession
25. Kissing You
26. She's Mine
27. Sorry
28. Second Date
29. Old friend
30. Tears
Intermezzo
31. Can We?
32. The Choice
33. Last date
34. Goodbye
35. Give Up
36. Comeback
37. Girl With The Red Dress - Ending?
Pengumuman
Pengumuman

21. I Miss You

4.5K 473 64
By JihyoRiRi

Jimin melangkahkan kakinya masuk kesalah satu ruangan VIP di rumah sakit ini. Tubuhnya membeku saat melihat seorang gadis tengah bersandar di atas ranjang sambil membaca buku.

Jimin mendekat dan memeluknya erat. Air matanya sampai menetes. Dia sangat bahagia akhirnya Jihyo sadar setelah hampir seminggu gadis itu terbaring lemah.

" Jangan melakukan ini lagi Ji. Kau membuatku hampir gila karena memikirkanmu. Aku takut akan kehilanganmu". Jimin terisak. Pemuda itu sungguh ketakutan selama seminggu ini melihat adiknya terbaring tak berdaya diranjang rumah sakit.

" Aku baik-baik saja Chim." Jihyo mengelus punggung Jimin. " Sstt... Jangan menangis, kau membuatku malu".Jihyo terkekeh pelan. Mencoba menenangkan hati Jimin yang sepertinya sedang tidak dalam keadaan baik.

Mendengar itu Jimin melepaskan pelukannya. Dia kini malah memandang gadis itu dengan perasaan kesal.

" Yak.. Kau memang sangat menyebalkan Park Jisoo, kau tahu betapa khawatir nya aku melihat kau tak sadarkan diri hampir seminggu, aku bahkan hampir gila karenamu. Tapi sekarang kau malah menertawaiku."

Jihyo hanya tertawa mendengar celoteh Jimin. Dia senang akhirnya pemuda ini mau mengomel. Jihyo akan lebih senang jika melihat sepupunya ini marah daripada menangis seperti tadi.

" Berjanjilah padaku kau tak akan seperti ini lagi. Berjanjilah kau akan menjaga tubuhmu Jihyo. Kau adikku satu-satunya. Aku tak ingin kehilanganmu."

" Hemmm.. Kau lihat bukan aku sekarang baik-baik saja. Kau tak usah mengkhawatirkanku. " Jihyo berusaha tersenyum. Dia tak ingin terlihat bersedih di depan Jimin.

Suara pintu terbuka memutuskan obrolan mereka. Dokter Minho masuk dan memeriksa keadaan Jihyo.

" Bagaimana perasaanmu Jihyo? Sudah lebih baik?"

" Hemm.. Aku selalu merasa baik kak. Rasanya aku ingin cepat pulang. Bau rumah sakit membuat perutku mual."

" Kau harus cepat sembuh dan kita akan pulang. Kau tahu, banyak waktuku tersita hanya untuk menemanimu disini. Kau bahkan telah menggagalkan rencana kencan butaku". Kini Jimin ikut menimpali.

" Kenapa kau menyalahkanku Chim? Lagipula kau tidak akan mati jika tidak bertemu gadis incaranmu itu. Kau bisa mendapatkan gadis lain disini. Kau kira aku tak tahu kau menggoda salah satu perawat di bagian poly anak. Ah.. Pantas saja saat aku sadar kau tak ada di sampingku. Rupanya kau sibuk merayu gadis-gadis". Serang Jihyo tak mau kalah.

Mendengarnya membuat Jimin membulatkan matanya. " Siapa yang memberitahumu ah?"

" Kak Minho". Jawab Jihyo cepat.

Jimin menoleh pada dokter Minho. Dia kesal pada dokter itu yang membocorkan rahasianya pada Jihyo. Sementara dokter Minho hanya tertawa. Dia senang melihat Jimin yang dibuat malu oleh Jihyo.

" Bukan itu saja Jihyo. Jimin juga pernah merayu perawat dari bagian kejiwaan." dokter Minho kembali membongkar satu rahasia Jimin.

" Wah.. Benarkah kak? Pantas saja kau berubah sedikit gila Chim. Pasti karena sering bertemu pasien yang mengalami gangguan mental membuat dirimu ikut merasakannya." Jihyo tertawa melihat wajah Jimin yang sudah memerah.

" Kau memang adik yang durhaka Park Jisoo". Jimin memeluk gadis itu. Meski dibuat malu oleh Jihyo tapi dia senang melihat adiknya itu bisa tertawa lagi.

" Jadi kapan aku bisa pulang kak?" tanya Jihyo. Dia sudah tidak tahan berada pada ruangan putih ini. Sungguh.

" Melihatmu sudah bisa berdebat dengan Jimin, aku rasa kau bisa pulang besok. Nanti akan ku urus semuanya." Dokter Minho lalu pamit pergi dari ruangan itu.

Jihyo tersenyum senang. Akhirnya dia bisa pulang ke apartementnya juga. Ngomong-ngomong tentang apartement, dia yakin sekarang apartement nya sudah seperti kapal pecah. Jimin pasti sudah merusak barang-barangnya.

" Chim, apa apartement ku masih bisa diselamatkan?"

Mendengar itu Jimin tersentak tapi kemudian pemuda itu tersenyum imut. " Nanti kita bereskan bersama ya". Sambil menunjukkan puppy eyes nya.

" Terkutuklah kau Tikus bodoh!!! Apa yang telah kau lakukan di apartement ku?"

" Tidak ada, aku hanya menyentuhnya sedikit."

" Sialan kau Park Jimin."

Pertengkaran keduanya kembali terjadi. Jihyo sudah menduga ini. Dia memukul tubuh Jimin. Sementara pemuda itu hanya mengemis meminta maaf. Peperangan keduanya terhenti saat merasakan pintu terbuka kembali.

Seorang gadis berkaca mata terlihat masuk sambil menunduk. Jimin melihatnya heran. Lalu dia mengalihkan pandangannya pada Jihyo.

" Kau punya teman?"

" Yak.. Kau pikir aku gadis yang anti sosial?" gerutu Jihyo.

" Bukan, maksudku teman yang....".

Jihyo mengerti maksud Jimin. Gadis itu menganggukkan kepalanya.

" Kau temannya Jihyo bukan? Ayo kemari, siapa namamu?" Jimin berusaha membuat gadis itu tidak canggung. Karena sedari tadi Jimin melihat gadis itu sangat pemalu.

Dahyun beranjak mendekati keduanya. Dia membungkukkan badannya menyapa Jimin. " Perkenalkan aku Kim Dahyun, temannya Jihyo".

Jimin tersenyum. " Karena kau adalah teman Jihyo. Aku juga akan memperkenalkan diriku. Kenalkan aku Jimin, sepupunya Jihyo."

Mata Dahyun membulat. " Sepupu? Kalian saudara? Kupikir kalian....."

" Kau mempercayai rumor itu Dahyun?" kini Jihyo terdengar bersuara.

Dahyun tersenyum canggung. " Awalnya aku percaya tapi,...." gadis itu mengantungkan ucapannya.

" Tunggu? Apa maksud kalian? Rumor? Gadis ini satu sekolah dengan kita?" Sela Jimin di antara obrolan para gadis itu.

Keduanya mengangguk.

Sialll....

" Kalau tahu begitu harusnya aku mengaku sebagai pacarmu tadi." kekeh Jimin sambil menggaruk lehernya yng tidak gatal.

" Apa-apaan kau, apa kau senang mereka menganggapmu begitu?" sembur Jihyo.

" Tentu saja, itu akan membuat kau tidak dilirik pria lain. Hahahaha" Jimin menunjukkan tawa iblisnya.

Jihyo melempar bantal disampingnya.

" Enyah kau tikus bodoh!!!"

Sementara Dahyun hanya menggelengkan kepalanya melihat interaksi mereka.

******

Jimin mengeratkan pegangan tangannya pada Jihyo. Mereka berdua berjalan pelan menuju kelas. Jihyo mulai sekolah hari ini. Mereka seakan tak peduli dengan pandangan menusuk dari orang lain. Malah sepertinya Jimin merasa tertantang. Dia bahkan merangkul pundak Jihyo.

" Apa yang kau lakukan bodoh?" bisik Jihyo.

" Yang aku lakukan? Tidak ada. Memangnya salah memeluk pacar sendiri?" kata Jimin sedikit terkekeh.

Jihyo hanya memutar bola matanya malas. Entah apa yang sudah direncanakan oleh pemuda ini. Jihyo tidak membantah dan memilih untuk mengikutinya saja.

Jungkook memandang seorang gadis yang kini tengah duduk di bangkunya. Akhirnya setelah seminggu lebih bangku itu kosong kini Jungkook bisa melihat sang pemilik bersekolah kembali.

Tubuh gadis itu terlihat kurus. Wajahnya terlihat pucat meski gadis itu sudah memakai make up tipis tapi tak dapat menutupi wajah pucatnya.

Jungkook ingin sekali menanyakan kabar Jihyo. Dia bangkit dari duduknya bermaksud mendekati Jihyo. Tapi Jimin sudah lebih dulu menghampiri gadis itu. Dia duduk disana, melirik sekilas Jungkook dan menunjukkan smirknya seolah menegaskan bahwa Jungkook tidak boleh mendekati Jihyo.

Melihat itu pandangan Jungkook melemah. Dia memilih kembali duduk di tempatnya. Dia harus mencari cara bagaimana agar bisa berbicara dengan Jihyo.

___

Hari sudah sore saat Jihyo berjalan pelan di lorong sekolah yang sudah nampak sepi. Jam pelajaran sudah usai dari satu jam yang lalu. Jihyo terpaksa harus mengikuti kelas tambahan karena dirinya tertinggal dibeberapa mata pelajaran.

Jihyo menggerutu kesal karena Jimin meninggalkan nya sendirian. Katanya sih dia mau kencan buta hari ini dan tidak ingin gagal lagi. Ah pemuda itu bahkan lebih mementingkan kencannya daripada menjaga Jihyo.

" Kau memang menyebalkan Park Jimin. Teganya dia meninggalkan aku hanya demi gadis incarannya itu. Awas kalau kau pulang nanti!" gerutu Jihyo.

Jihyo menghentikan langkahnya saat melihat sebuah kertas jatuh tepat dikakinya. Jihyo mengambil kertas itu dan membaca isi tulisannya.

Temui aku sekarang Jihyo....

Jihyo mengkerutkan alisnya. Dia menoleh kesekitarnya. Tidak terlihat ada orang. Jihyo berpikir mungkin itu hanya orang iseng. Jihyo tak menghiraukannya, dia terus berjalan tapi kembali terhenti saat melihat kembali kertas yang menempel pada tembok.

Jangan berusaha kabur.... Ikuti petunjuk ini dan kau akan mengetahui siapa aku..

Jihyo meremas kertas itu. Dia benci bermain teka teki. Tapi dia juga penasaran siapa yang sudah mengerjainya. Jihyo akhirnya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh orang misterius itu.

Langkah kaki Jihyo kini memasuki gedung olahraga. Dia terus berjalan menuju kolam renang yang ada disana. Terdengar samar percikan air. Jihyo yakin pasti orang itu ada disana.

Jihyo menghentikan langkahnya saat melihat bahwa Jungkook lah yang ada disana. Pemuda itu kini tengah asik berenang. Jihyo menelan ludahnya. Perasaan gugup kembali menyelimuti hatinya. Padahal gadis itu sudah mati-matian untuk mencoba bersikap biasa saja. Tapi tetap tidak bisa.

Jihyo ingin pergi saja, tapi dia juga penasaran kenapa pemuda itu sampai melakukan hal ini hanya untuk menemuinya. Akhirnya Jihyo mendekati Jungkook.

" Apa maksudnya ini tuan Jeon?"  Jihyo memutar bola matanya malas. Dia akan berusaha bersikap acuh dengan pemuda itu.

Mendengar namanya disebut Jungkook menghetikan aktivitas nya. Dia tersenyum saat melihat Jihyo yang sudah berdiri ditepi kolam.

" Kau datang nona Park?"

" Aku datang karena aku penasaran siapa yang membuat petunjuk konyol itu dilorong sekolah. Tapi aku tak menyangka itu kau. Jadi apa ada masalah tuan Jeon Jungkook?"

" Aku hanya ingin berbicara padamu saja. Apa tak boleh?" tanya Jungkook dengan senyum miring khas pemuda itu. Dia sebenarnya tidak ingin bersikap sok cuek tapi melihat gadis itu melakukan hal yang sama maka Jungkook memilih untuk mengikuti permainan Jihyo.

" Apa yang ingin kau bicarakan? Sekarang aku sudah disini. Ayo katakanlah."

" Bisa kau bantu aku untuk naik dulu. Tidak mungkin kita berbicara dalam keadaan seperti ini." Jungkook mengulurkan tangannya.

" Kau bisa naik sendiri tapi kenapa masih perlu bantuan?" gerutu Jihyo. Tapi meski begitu Jihyo tetap mengulurkan tangannya hendak membantu Jungkook untuk naik.

Jungkook tersenyum lalu meraih tangan Jihyo. Bukannya naik, pemuda itu malah menarik Jihyo hingga gadis itu tercebur kedalam kolam.

BYURRR...

Tubuh Jihyo sepenuhnya tercebur masuk kedalam kolam renang. Jungkook meraih pinggang Jihyo dan melingkarkan tangannya disana. Berusaha agar gadis itu tetap berada didekatnya.

" Yakk!!! Apa-apaan kau buaya mesum? Kenapa kau malah menarikku!?" Jihyo memukul tubuh pemuda yang kini ada didepannya.

Jungkook tak menanggapinya. Dia meraih wajah gadis itu lalu mencium bibirnya. Jihyo membatu. Tubuhnya menegang dan dadanya berdetak dengan kencang.

Apa ini? Kenapa dia menciumku?

Jihyo hanya terdiam membiarkan pemuda itu makin memperdalam ciumannya. Mata Jihyo mulai terpejam, tanpa Jihyo sadari gadis itu sudah melingkarkan tangannya pada bahu Jungkook. Jihyo membalas ciuman Jungkook.

Airmatanya mengalir. Menyatu dengan tetesan air yang ada diwajahnya. Meski berusaha sekuat hati untuk bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tapi hati kecilnya selalu menolak. Jihyo tak bisa memungkiri bahwa dia merindukan pemuda itu.

" Aku merindukanmu Park Jihyo, jangan seperti ini lagi. Kau membuatku hampir gila karena memikirkanmu." ucap Jungkook disela-sela ciuman mereka.

Aku juga merindukanmu bodoh...

Kata itu hanya terucap dalam hati Jihyo.

" Aku membencimu Jeon Jungkook". Sementara malah kalimat itu yang terlontar dari bibir Jihyo.

Jungkook tak menanggapinya. Dia kembali mendaratkan bibirnya pada gadis itu. Mendorong tubuh keduanya menuju tepian kolam. Keduanya terlihat saling memperdalam ciumannya sampai Jihyo memutuskannya.

Gadis itu terisak pelan. Dia membenamkan wajahnya pada dada bidang milik Jungkook. Jihyo tak bisa mengontrol perasaannya saat ini. Dia membiarkan dirinya menangis didepan Jungkook. Seolah mengeluarkan semua beban yang ditahannya selama ini.

" Aku membencimu bodoh." Jihyo terisak pelan. Gadis itu memukul pelan tubuh Jungkook.

" Tapi aku merindukanmu." Jawab Jungkook sembari mengelus pelan kepala gadis itu.

Kini mereka seolah larut dalam pikiran masing-masing. Jungkook mengeratkan pelukannya. Sudah lama sekali rasanya pemuda itu tidak memeluk tubuh mungil gadis ini. Dia rindu aroma tubuh Jihyo. Dia juga rindu ocehan gadis itu. Hampir beberapa minggu ini hidupnya terasa sepi tanpa Jihyo disampingnya.

******

" Berhentilah menangis". Jungkook mengusap pelan air mata yang mengalir dipipi gadis itu. Mereka sudah keluar dari dalam kolam dan duduk diantara bangku yang ada disisi kolam tersebut.

" Aku membencimu buaya mesum." ucap Jihyo sambil terisak.

" Aku tahu."

" Aku marah padamu."

" Selain membenciku kau juga marah padaku?"

" Kau membuat tubuhku basah kuyup. Bagaimana aku tak marah padamu". Sembur gadis itu.

" Aku minta maaf." Jungkook menggosok pelan rambut Jihyo dengan handuk berusaha untuk mengeringkannya.

Jihyo memalingkan wajahnya. Dia tak ingin menatap Jungkook saat ini.

" Sekarang kau masih marah? Aku sudah minta maaf dan sudah berusaha mengeringkan rambutmu. Menolehlah padaku. Aku ada disamping kananmu bukan di sebelah kirimu."

" Aku malu". Kata Jihyo lemah.

" Malu?"

" Aku malu melihatmu telanjang dada seperti itu." Ingin rasanya Jihyo mengubur dirinya sendiri saat mengatakan kalimat memalukan itu. Kini dia benar-benar sangat malu apa lagi pemuda itu malah terkekeh mendengar ucapannya.

" Hahaha. Jadi kau malu melihatku hanya memakai celana renang saja. Bagian mana yang membuatmu malu? ABS ku, otot lenganku atau......"

" Yakk!!! Hentikan ucapanmu itu buaya mesum."  Jihyo berteriak sebelum Jungkook menyelesaikan kalimatnya. Jihyo sudah tidak membayangkan lagi bagaimana wajahnya saat ini mendengar kata-kata Jungkook yang sedikit fulgar. Bahkan air mata gadis itu sudah terhenti karena otaknya sibuk mengontrol urat malunya.

Lagi Jungkook terkekeh. Dia sangat senang melihat raut wajah Jihyo yang terlihat memerah. Tapi dia juga lega akhirnya gadis itu berhenti menangis. Jungkook mendekatkan wajahnya dan mencium singkat bibir gadis itu sebelum dirinya bangkit dari tempat duduknya.

" Kau gantilah pakaianmu. Kurasa kau mempunyai baju ganti dilokermu. Aku juga akan menganti pakaianku". Ujar Jungkook beranjak meninggalkan Jihyo.

Jihyo menghela nafasnya saat pemuda itu sudah menghilang. Dari tadi gadis itu berusaha mengontrol detak jantungnya. Jangan sampai dia harus masuk rumah sakit lagi hanya karena debar jantungnya yang tak terkontrol ini. Jihyo memegang bibirnya yang memerah.

Oh Tuhan.. Lindungilah aku dari pesona buaya mesum itu...

*******


Gimana menurut kalian part ini?
Rada membosankan?
Aku pengen dengar pendapat kalian...
Supaya aku juga bisa mengkoreksi dibagian mana yang membuat tulisan ini jadi terkesan aneh...
Biar kedeoannya bisa aku perbaiki...
Ayo voment ya..... 😊😊😊😊😊

Temen2 boleh minta bantuannya buat review cerita baru yang aku buat. Ini hanya percobaan. Jika banyak yang suka, aku bakal lanjut. Jika ggh suka aku bakal unpub..
Tolong dibantu dengan kritik dan sarannya ya.
Kalian juga boleh memberi aku sebuah ide cerita..
Mungkin saja bisa aku buat dalam bentuk story..
Aku akan publish cerita ini dalam 3 bab sekaligus.
Tapi ku ingatkan ini masih tahap percobaan.
Misalpun kalian mau lanjut..
Aku bakalan tetep prioritaskan dua cerita yang sudah jalan.
Cerita ini bkal aku lanjut setelah salah satu cerita aku tamat...
Entah itu revenge atau forgotten, salah satu itu akan tamat sebentar lagi..😂
Tolong di cek ya please... 😭😭

Continue Reading

You'll Also Like

75.8K 6.9K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
13.7K 1.3K 23
Sakura berusaha membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini, bahkan ia bersumpah akan membuat seorang Kim Taehyung jatuh cinta kepadanya. ...
201K 9.9K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
4.1K 539 25
BTS tiba-tiba menerima sebuah rekaman lagu. Saat mereka mendengarkannya, hanya ada satu kalimat di pikiran mereka: "If we released this song, it will...