REVENGE ( Jeon Jungkook ) - E...

JihyoRiRi द्वारा

179K 17.5K 2.4K

Jihyo gadis dengan reputasi sebagai playgirls disekolah yang suka memutuskan kekasihnya setelah seminggu ber... अधिक

1.Rival
2.Secret
3.Feelings
5.Game Over
6. Bad day
7.Home
8. Nightmare
9. Nightmare pt 2
10.Angry Jungkook
11.She's Back
12. Jealous
13. Picnic
14. Lotus
15. Love Song
16. Don't Leave Me
17. First Date
18. Distance
19. Missunderstood
20. Truth
21. I Miss You
22. Spying Her
23. Spying Her pt 2
24. Confession
25. Kissing You
26. She's Mine
27. Sorry
28. Second Date
29. Old friend
30. Tears
Intermezzo
31. Can We?
32. The Choice
33. Last date
34. Goodbye
35. Give Up
36. Comeback
37. Girl With The Red Dress - Ending?
Pengumuman
Pengumuman

4.Apartement

5.1K 512 35
JihyoRiRi द्वारा

"Kau sudah bangun."

Jihyo menyapa Jimin yang masih setengah sadar. Jimin berjalan menuju pantry dan duduk didekat Jihyo. Dia menuang segelas air lalu meneguknya sampai habis.

"Apa dia sudah bangun?" Jihyo bertanya lagi.

Jimin menggeleng pelan.

"Baguslah, kalau begitu aku pergi dulu. Kau makanlah aku sudah menyiapkan sarapan untuk kalian berdua." Jihyo beranjak turun dari kursi lalu mengambil tas di sampingnya.

"Kau mau kemana Jisoo?"

"Bukan urusanmu."

"Apa kau mau kedokter?"

Jihyo menatap pemuda itu.

"Hemmm.. Sudah aku pergi dulu. Jangan sampai temanmu itu bangun dan melihatku disini. Kau terlalu lama menahanku dengan pertanyaan konyol mu itu."

"Mau ku antarkan?" Jimin seolah tak menghiraukan ucapan Jihyo.

"Kau tak usah mengkhawatirkanku Chim. Hanya check up biasa."

"Owh ya, pastikan bayi besarmu itu tak mengetahui ini tempat tinggalku. Jangan mengacau dan jangan merusak barang-barangku. Ahh dan satu lagi, segera pulangkan temanmu itu kehabitatnya."

Jihyo segera mungkin pergi meninggalkan Jimin. Dia tak mau lagi terlibat percakapan bodoh pagi ini.

Jimin hanya menatap kepergian Jihyo. Dia mengalihkan pandangannya menatap makanan yang ada di meja ini. Bibirnya mengukirkan senyum melihat menu didepannya.

Meski terlihat kaku dan jutek, Jimin tahu bahwa Jihyo masih seperti dulu. Masih menjadi Jisoo si gadis yang manis.

Buktinya dia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Jungkook. Bahkan gadis itu masih mengingat menu kesukaan Jimin, Omlet dengan campuran paprika dan mushroom didalamnya. Tak lupa dia menyiapkan soup penghilang mabuk untuk Jungkook.

Selang beberapa saat pintu kamar jimin terbuka menampilkan muka kusut Jungkook khas orang baru bangun.

"Ohh.. Kau sudah bangun Jungkook. Kemarilah ayo kita sarapan bersama."

Jungkook melihat Jimin duduk di meja pantry, dia menghampiri pemuda itu dan duduk disampingnya.

"Kita dimana Jim?"

"Di apartementku."

Apartement??

"Sejak kapan kau punya tempat tinggal selain dirumahmu." Jungkook mengeryit heran.

Di lihatnya kesekeliling ruangan. Apartement ini terlihat sangat bersih dan terkesan mewah. Beda sekali dengan kebiasaan Jimin yang sedikit berantakan.

"Aku memang jarang kesini, hanya diwaktu tertentu saja." Jawab Jimin meyakinkan Jungkook.

Jungkook hanya manggut- manggut seolah mengerti. Matanya kini tertuju pada makanan di depannya.

"Kau memasak?"

"Hemmm."

"Sejak kapan kau pandai memasak, bukannya kau...."

"Ya..berhentilah mengomel tuan pemabuk. Beruntung aku sudah mau memasak untukmu". Jimin kesal karena sedari tadi Jungkook hanya mengoceh saja. Itu semakin membuat Jimin tersudut karena memang benar dia bukanlah dia yang memasak. Dia berpura-pura marah agar Jungkook tak bertanya lagi.

Ternyata benar. Jungkook akhirnya menurut dan langsung melahap makanannya.

Enakk...

"Lain kali kau harus memasak seperti ini lagi Park Jimin. Ini benar- benar enak."

Jungkook bersungguh- sungguh mengatakannya. Karena benar masakan ini emang sangat lezat.

Jimin hanya menaikkan sudut bibirnya. Dia tak mau banyak menanggapi ucapan Jungkook.

"Kau kenapa Jungkook? Kenapa kau sampai mabuk semalam? Apa kau ada masalah lagi dengan ayahmu?" Jimin bertanya pada pemuda di depannya.

"Bisa kau ubah saja pertanyaanmu itu. Aku hanya sedang tidak dalam mood untuk menceritakannya."

Jungkook mengacuhkan Jimin dan berjalan menuju kulkas hendak mencari minuman.

"Ya.. Kenapa kulkasmu kosong begini Jim? Kau tidak sedang kehabisan uang hanya untuk membeli tempat ini kan sampai kau menjadi si miskin dan tak mengisi kulkasmu seperti ini?"

Jimin menengok isi kulkas tersebut dan benar saja kulkas itu hanya terisi dengan es batu dan dua botol air mineral. Jimin berdecak kesal.

Dasar kau Park Jisoo.....

"Kau tunggulah disini aku akan turun sebentar membeli sesuatu." Jimin berkata lalu beranjak keluar.

Jungkook yang melihatnya hanya menganggukkan kepalanya.

Selepas Jimin pergi kini Jungkook terlihat meneliti seluruh bagian apartement mewah ini. Dilihatnya terdapat koleksi guci yang terbuat dari batu marmer berkualitas. Terdapat beberapa tangkai mawar merah dan bunga lotus berwarna putih menghiasi guci tersebut. Dia heran sejak kapan Jimin menyukai barang-barang seperti ini. Seperti bukan Jimin sekali.

"Wooah..benarkah ini Jimin yang menyusunnya. Kurasa dia mempunyai kepribadian ganda. Bagaimana dia bisa terlihat berantakan sementara dia mempunyai sisi mewah seperti ini." Jungkook bermonolog.

Dia mengedarkan pandangannya pada sebuah kamar. Dia penasaran dengan kamar itu.

Apa ini kamar Jimin?

Dia mendekati kamar itu dan memcoba untuk memutar kenop pintu itu dan...

Terkunci...

Ahh...Jimin memang pintar. Dia bahkan sudah mengunci kamar ini dengan baik.

Mata Jungkook kini teralihkan menuju pada balkon apartement ini. Dia berjalan dan perlahan membuka tirai pada dinding kaca pemisah antara ruangan dalam dan balkon itu.

"Wooaahh... Daebak!!!" Jungkook menganga melihat pemandangan yang tersaji di depannya. Pemandangan Sungai Han yang indah serta gedung- gedung pencakar langit terlihat sangat cantik jika dilihat dari atas gedung berlantai 20 ini.

"Jimin ternyata sangat pintar mencari tempat tinggalnya." Jungkook kembali bergumam.

Kali ini mata Jungkook tertuju pada sesuatu yang tergeletak di meja dekat balkon itu.

Majalah wanita????

Jungkook tertawa miris. Rupanya Jimin sering membawa wanita kesini. Dia akhirnya mengerti kenapa pemuda itu memilih tempat seindah ini. Sudah pasti untuk memikat wanita. Begitu pikir Jungkook.

Di ambilnya majalah itu, tapi tiba-tiba matanya membelalak melihat gadis yang ada di sampul majalah itu.

Park Jihyo

*****

Jihyo berjalan menyusuri koridor serba putih itu. Bau obat menyeruak dimana-mana membuat rasa mual di perutnya.
Dia benci bau obat, tapi mau bagaimanapun dia sangat memerlukannya.

Jihyo memasuki ruangan yang dari tadi dicarinya. Terlihat pria berkaca mata menyambutnya.

"Apa kabarmu Minho oppa?" Jihyo menyapa pria itu.

"Aku baik Jihyo, kau sendiri bagaimana? Apa ada keluhan?" pemuda itu bertanya sambil menyuruh Jihyo duduk.

"Kau bisa lihat sendiri aku masih menemuimu, itu artinya aku tak dalam keadaan yang baik."

Pria yang berprofesi sebagai dokter itupun hanya tersenyum. Dia sudah biasa menanggapi sifat Jihyo yang seperti ini mengingat dia sudah menjadi dokter pribadi Jihyo sejak 4 tahun lalu.

"Baiklah kita mulai saja pemeriksaannya. Ku rasa kau juga ingin keluar dari tempat ini dengan cepat, bukan begitu hem?"

Jihyo hanya melempar senyumnya dan segera bersiap menerima terapi menyakitkan itu lagi.

Kini Puluhan jarum suntik sudah menempel di hampir seluruh pembuluh nadinya. Sementara alat pendeteksi detak jantung sudah lebih dulu menempel didadanya.

Hampir sekitar dua jam dia menahan sakit sampai akhirnya penderitaan itu berakhir.

"Bagaimana? Apakah sudah normal?" Jihyo bertanya pada dokter Minho.

Dokter Minho terlihat menghela nafas saat membaca hasil pemeriksaan gadis ini.

"Pembuluh darah disekitar jantungmu masih menyempit, katup jantung tidak berfungsi dengan baik. Ini akan berdampak pada peredaran darah diseluruh tubuhmu. Kau mungkin akan merasakan efek seperti pusing atau bahkan pingsan. Belum lagi efek nyeri yang biasa kau alami."

Jihyo menarik sudut bibirnya keatas. Penjelasan dokter Minho hampir tak pernah berubah. Jihyo sudah paham akan kondisinya itu. Menderita kelainan fungsi jantung sejak kecil membuat dirinya tak pernah berharap kesembuhan dari dokter manapun. Yang terpenting bagi gadis itu hanya ingin menikmati hari-hari tanpa memikirkan apapun.

"Ckk...sudahlah Oppa, kau tak perlu menjelaskannya kembali. Ku sudah mengerti bahkan sebelum kau menjelaskannya. Yang kubutuhkan sekarang hanya obatmu agar aku tak cepat mati."

Dokter Minho menghela nafasnya. Tak ada guna rasanya dia berdebat dengan gadis keras kepala seperti Jihyo. Diapun hanya menyerahkan resep obat yang diperlukan gadis itu.

"Terimakasih Oppa. Aku akan kembali jika ini sudah habis." Jihyo bangkit dari duduknya dan berpamitan pada Dokter Minho.

"Jihyo...? Ah tidak maksudku Jisoo."

Jihyo menghentikan langkahnya. Ini pertama kalinya Dokter Minho menyebut nama kecilnya itu. Sejak awal Jihyo memang melarang siapapun memanggilnya dengan sebutan itu.

"Kenapa kau memanggilku dengan nama itu Oppa?" Jihyo membalikkan badannya.

Dokter Minho menatap surai kecoklatan milik Jihyo sambil tersenyum.

"Apapun yang terjadi, berjanjilah kau akan tetap menjadi Jisoo yang ceria."

*****

Yess finish juga...
Part ini memang agak pendek..
Udah ggh tau lagi mau nulis apa..hehe..
Jadi harap dimaklumi ya...
Catatan untuk scene dokter2an itu aku cuma asal nulis dan tidak di sertai reset.. Aku juga tak mengerti dengan masalah medis..hehhe
Jadi kalau ada salah mohon dimaafkan.
Kira2 ada yang mau lanjut apa tidak nih,???
Kalau mau bisa minta vomentnya donk😂😂😂😍😍😍
Happy reading...

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

317K 22.8K 83
[END] start: 22.9.2018 end: 17.10.2019 #1 Seesaw #1 btsimagine #1 방탄소년단 #1 myg [M] Hanya seorang min yoongi dengan kisah cinta jungkat-jungkitnya. ...
Wedding 'DUMB' Cyn. द्वारा

फैनफिक्शन

13.7K 1.3K 23
Sakura berusaha membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini, bahkan ia bersumpah akan membuat seorang Kim Taehyung jatuh cinta kepadanya. ...
4.1K 539 25
BTS tiba-tiba menerima sebuah rekaman lagu. Saat mereka mendengarkannya, hanya ada satu kalimat di pikiran mereka: "If we released this song, it will...
35.1K 2K 34
[END] Kim Yewon atau akrab dipanggil Umji. Sudah tidak memiliki ke dua orang tua sehingga membuatnya trauma pada suatu benda. Punya seorang kakak yan...