Daily Instagram

Von cumibakarrrr

1.7M 168K 16.2K

Kilas hidup keluarga cemara lewat perantara sosial media. 一TaeGi, KookMin, NamJin, SuHope, ChanBaek and frie... Mehr

Username
#1 ; Hoseok
#2 ; Yoongi
#3 ; Ayah Namjoon
#4 ; Bunda Seokjin
#5 ; Taehyung
#6 ; Jimin
#7 ; Mamih Baekhyun
#8 ; Jungkook
#9 ; Taehyung
#10 ; Jungkook
#11 ; Hoseok
#12 ; Ayah Namjoon
#13 ; Yoongi
#14 ; Jungkook
#15 ; Taehyung
#16 ; Hoseok
#17 ; Bunda Seokjin
#18 ; Ayah Namjoon
#19 ; Jimin
#20 ; Jungkook
#21 ; Yoongi
#22 ; Taehyung
#23 ; Jimin
#24 ; Yoongi
#25 ; Hoseok
#26 ; Suho
#27 ; Family Book & KookMin
#28 ; Family Book & TaeGi
#29 ; Family Book & NamJin
#30 ; Taehyung
#31 ; TaeGi
#32 ; Hoseok & Suhope Direct Message
#33 ; Jimin
#34 ; Jungkook
#35 ; KookMin
#36 ; Taehyung & TaeGi Direct Message
#37 ; Jimin's Birthday!
#38 ; Yoongi
#39 ; Suprise!!!
#40 ; Suho
#41 ; Hoseok
#42 ; Jalan Bareng
#43 ; Jungkook
#44 ; Jimin & KookMin Direct Message
#45 ; Bunda Birthday!
#46 ; Jungkook
#47 ; Jimin
#49 ; Taehyung
#50 ; Christmas & Namjoon
#51 ; Little Jake
#52 ; Birthday Gift
#53 ; Taehyung's Birthday!
#54 ; Suho & SuHope Direct Message
#55 ; Jake, Don't Cry
#56 ; Hoseok
#57 ; Chatting
sekilas info yorobun
#58 ; Ayah Namjoon
#59 ; Yoongi & Hoseok
#60 ; Sekilas
#61 ; Lisa & Bobrok Squad
#Profile
#62 ; Jake
#63 ; Jimin
#64 ; Valentine's & Jungkook
#65 ; Hoseok's Birthday!
#66 ; Swiss
#67 ; Taehyung
#68 ; Yoongi's Birthday!
#69 ; Suho & Bobrok Squad
#70 ; Jungkook
#71 ; Chatting ft. Keluarga Cemara
#72 ; London & KookMin
#73 ; Lisa & Bobrok Squad
#74 ; Yoongi
#75 ; Jungkook
#76 ; Yunani & SuHope
#77 ; Suho
#78 ; Jake
#79 ; Yoongi
#80 ; Italia & TaeGi
#81 ; Jimin
#82 ; Hoseok & SuHope Direct Message
#83 ; Taehyung & TaeGi Direct Message
#84 ; Jungkook & KookMin Direct Message
#85 ; Yoongi & Jake
#86 ; Yugyeom & Bobrok Squad
#87 ; KookMin's Wedding
#88 ; Keluarga Cemara for KookMin's
#89 ; This is our happly ever after
#90 ; Jimin & SuHope
#91 ; Mingyu & Bobrok Squad
#92 ; Taehyung & Antek-Antek Ayah Namjoon
#93 ; Yoongi
#94 ; SuHope & Antek-Antek Ayah Namjoon
#95 ; Who is She?
#96 ; Irene & Bobrok Squad
#97 ; Jimin
#98 ; Chatting ft. Bobrok Squad
#99 ; Jungkook
#100 ; Just wanna say, thanks ❤
#101 ; Ayah Namjoon
#102 ; Bunda Seokjin
#103 ; Taehyung
#104 ; i told the Stars about You
#105 ; Ayah Birthday!
#106 ; Yoongi & Morning Kiss
#107 ; Jungkook & Midnight Conversation
#108 ; Chatting ft. Bobrok Squad pt.2
#109 ; Hoseok
#110 ; TaeGi
#111 ; Jennie & Bobrok Squad
#taegiweek
#112 ; Jungkook
#Age & Fact
#113 ; KookMin
#114 ; Letters to Taehyung
#115 ; SuHope & New Year
#116 ; SuHope & Suprise!
#117 ; Diakronik
#118 ; Chatting ft. Bobrok Squad pt.3
#119 ; Happy Belated Birthday
#120 ; Mamih Birthday! ft. Ayah Namjoon & Taehyung's Letter
#121 ; Bunda Seokjin ft. Mommy Yoon & Chimndut
#122 ; KookMin & Anniversary
#123 ; Mingyu & SuHope Direct Message
#124 ; Keluarga Cemara & Christmas
#125 ; Daddy Taehyung & His Winter Bear
#taegiweek2020
#KookMin's YouTube!
#TaeGi's Twitter

#48 ; Hamburger

14K 1.2K 61
Von cumibakarrrr

KookMin
[ e s -  s e r u t ]

•Daily Instagram•

Special Chapter

.

.

.

.

.

Min Jungkook mengikis waktu selama lima belas menit, hanya untuk melelahkan kaki memanaskan pijakan, berpikir dari sisi kanan lalu kekiri berulang-ulang. Gampangnya mondar-mandir.

Apasih yang mau Min Jungkook ini lakukan? Apa yang dia khawatirkan? 

Mungkin memang dulu, dia ini playboy, mengungkap cinta semudah mengedarkan kacang goreng dilampu merah. Mantannya pun jangan ditanya, seperti antrian iPhone X yang dinanti-nantikan. Beragam pula bentuk dan ukurannya. Ukuran apa hayo ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Badan maksudnya.

Tapi untuk kali ini tidak semudah itu, tidak semudah yang ada didrama, tak semudah pula yang tersusun didalam pikiran. Melamar Jimin! Kekasihnya beberapa bulan belakangan, mereka belum lama, tapi Jungkook sudah cukup berpengalaman dalam mencintai Jimin.

Kawan, lima tahun. Bisa bayangkan?

Tapi Jungkook selalu mengelak, dia selalu mencari banyaknya alasan atas hati yang bergejolak untuk si manis Park. Jungkook cukup sadar kalau mereka mungkin tak bisa bersama dulu, siapa yang tidak tahu Yugyeom? Idol papan atas dinegara mereka adalah pacar sempurna untuk seorang Park Jimin yang manis. Jungkook dulu tak punya apa-apa walau mungkin tentang segala aset dan jabatan milik sang Ayah beserta keluarga bisa membuatnya menaikan dagu dihadapan Yugyeom, tidak. Jungkook lebih suka kalau daya tariknya terlihat dari sebuah karya seni kesukaannya. Menggambar dan membuat doodle, atau yang menerimanya sebagai gamers akut misal.

Dia ingin Jimin menyukainya apa adanya. Sebagaimana dia sebagai Min Jungkook, yang suka mencorat coret buku sketsa, yang suka bermain game hingga larut malam, yang masih suka seperti anak kecil dan mau membimbingnya untuk jadi manusia dewasa. Tak seperti para mantan yang walau sudah ia tunjukkan kesederhanaan, berharap bisa sedikit kecipratan uang. Membangunnya jadi orang berguna asalkan ada dana untuk memborong pakaian dibutik, Jungkook nomor dua dihati mereka.

Tidak seperti Jimin, tidak... Yang menemaninya bermain game horor tanpa jeritan manja sedikitpun dan tertawa hebat ketika mengalahkan setan-setan didalamnya, atau koneksi mereka pada gambar dan mendesain memang punya selera sama.

Sayang disayang, cintanya salah saat itu. Jimin milik seseorang, dan mereka tampak sulit dipisahkan.

Tak apa, jika itu butuh ditunggu.

Jimin orang yang baik, maka Jungkook ingin mendapatkannya dengan baik-baik pula.

Mungkin akan kuceritakan nanti bagaimana Jungkook berjuang dihadapan Yugyeom yang sempurna.Kini kita nikmati manis hari setelah semuanya reda dan akan selalu baik-baik saja.

.

.

.

Jimin baru saja selesai membuat sketsa untuk launching desain baru, itu memakan waktunya, sungguh. Tak mudah membuat baju yang akan disukai semua orang. Tubuhnya berbaring santai diatas kasur mencari kenyamanan. Hari nya yang panjang bersama Hoseok dibutik selama seminggu akhirnya selesai, tiba-tiba jadi ingat pada seseorang yang batang hidungnya tidak nongol-nongol belakangan.

Siapa lagi? Min Jungkook.

Jemarinya membolak balik smartphone di genggaman, menyusuri nama-nama kontak telfon. Tapi tak membuahkan hasil apapun, terlalu malu untuk menelfon duluan. Jimin ingin dia pihak yang dirindukkan tapi sepertinya Jungkook tak ingat Jimin belakangan. Kemana dia?

"Kookie, enggak kangen?" Jimin bicara pada sebuah foto pemuda, tidak bisa dibilang tampan. Semua foto Jungkook di handphone nya adalah aib. "Ah, kenapa kamu gak telfon sih?!" dan baru saja ia memposting sesuatu di instagram dan membuangnya ke lantai berlapis karpet empuk, handphone nya bergetar nyaring.

Min.jungkook : Mau makan dimana?
Min.jungkook : McD aja yuk?
Min.jungkook : turun sini aku nungguin dari tadi

Jimin auto ngacir kebawah.

"Kamu kemana aja sih?!" Hening perjalanan menuju tempat makan fast food akhirnya dipecah Jimin dengan lantangnya. Menanyai kabar sang pacar yang bahkan tidak menerbangkan satupun pesan singkat. Tapi ngelike beberapa akun atas nama user Min.jungkook tertera setiap saat di newsfeed following. Jungkook minta banget di tempeleng memang. Si kelinci buluk hanya cengengesan garing.

"Ya kamu tau lah aku disuruh megang perusahaan nanti, pusing tau..."

Walau anak terakhir, Jungkook adalah ahli waris semata wayang Namjoon karna kedua anak sebelum dirinya memiliki gen Seokjin begitu kuat, Hoseok pula sudah punya butik. Jadi siapa yang harus dibebankan? Jimin melembut, sedari dulu pria yang sedang mengendalikan mobil tumpangannya ini punya impian sendiri, dan itu sangat bertentangan dengan apa yang seharusnya ia lakoni dalam keluarga. "Bilang sama ayah kamu dong,"

"Bilang apa?"

"Ya kalau kamu bisa jadi gamers dunia yang hebat, kalau mimpi kamu gak akan sia-sia. Gak semua bisa tahan dalam dunia bisnis right? Kamu bukan Ayah kamu, bukan kak Taehyung. Jadi coba omongin soal ini sama Ayah Namjoon, kamu kerja karna tertekan buat apa? Tetep aja masa depan suram kan..." Walau yang terakhir agak menohok, Jungkook merasa pusing dikepalanya perlahan sirna, kalau ujung-ujungnya perusahaan hancur ditanganya dan mencoreng nama keluarga, apa sang Ayah masih akan merasa bangga padanya? Jungkook bersumpah dia tidak bisa melakoni duduk dari pagi hingga malam hanya dengan tumpukan kertas penuh nama company company aneh, lalu strategi-strategi mereka dalam tender dan marketing. Dia hanya tau cara untuk meningkatkan skill rating dalam overwhatch.

"Astaga Jungkook ada apa?!" Hentian mendadak membuat jantung hampir berhenti, kalau tidak ada sabuk pengaman, bibirnya akan menabrak dasbor dengan mesra. "Kamu bener Jim, siapa tau Ayah bakal ngerti."

Jungkook melepas setbelt yang melingkari Jimin lalu mengangkatnya kepangkuan, agak awkward jika saja mobil tidak gelap, si sialan Min ini akan melihat rona-rona merah dipipinya, "Tapi nanti temenin ngomong sama Ayah ya..."

He's such a baby...

"O-Oke oke. Tapi lepasin, sempit ini.."

.

.

.

.

.

"Biar aku aja yang pesen, kamu duduk manis disini. Big Mac seperti biasa?"

Jimin hanya mengangguk dan membiarkan Jungkook yang mengantri, tumben sekali. Biasanya bocah berotot itu tidak mau berdesakkan menunggu sendirian mengingat ini malam dimana besok adalah akhir pekan, jadi cukup banyak yang datang kesini walau jarum pendek hampir menyentuh angka sepuluh. Peduli lah, sesekali itu manusia mandiri ya kan. Setelah menunggu sekitar sepuluh menit Jungkook akhirnya unjuk gigi dengan nampan penuh, berjalan perlahan dengan dua cup soda ukuran besar yang bergoyang meledek si pembawa. Jimin berdiri menghampiri, berniat membantu membawa minuman. Tidak lucu jika jatuh ditempat yang sedang ramai-ramainya ini.

"Ini punya kamu," Jungkook menyerahkan salah satu burger besar yang paling dekat denganya pada Jimin, "itu punyaku." roti bulat digenggaman sang mochi direbutnya, membuat Jimin merengut aneh karena hampir saja lidahnya bersapaan dengan daging lezat berbantalkan bun wijen favoritnya.

"Bukannya sama saja?" Jungkook menggeleng. "Tidak Jimin, tidak. Sekarang makanlah."

Jungkook melahapnya dengan suapan besar-besar, sembari kelereng matanya curi-curi pandang pada sang kekasih yang khidmat menikmati makananya dengan santai sesekali diselingi kentang goreng atau cola.

Kok dia belum sadar-sadar ya...

"Kamu makan kayak siput sih,"

"Daripada kayak kamu, monyet kelaparan." Balas Jimin sensi, dia paling suka bagian dimana bermesraan dengan si makanan didalam mulutnya, pantas saja lama. Setelah selesai Jungkook jadi gugup, kentang goreng bagiannya sudah ludes, colanya sudah mengudara dilambung, "Bagi dong kentangnya.."

"Gak, sono beli sendiri." Mana mau seorang Min Jungkook melakukan hal yang sama dua kali? Seharusnya sih untuk yang seperti ini tidak perlu disama kaitkan. Tapi yah begitulah dia. Beberapa waktu yang tak dihitung bergulir dan belum ada tanda-tanda Jimin menemukan apa yang Jungkook harapkan. Hingga raut khawatir itu pias, pucat saat Jimin tersenyum memasukan suapan terakhir burgernya kedalam mulut.

"Huh, junk food tidak pernah mengecewakanku." monolognya dengan tepukan pada perut rata yang kenyang.

"Ji-Jimin.."

"Kenapa? Kok pucet?"

"KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG!"

Meanwhile

"Kamu mau yang mana--tiga porsi?! Bisa habis sendirian? Baiklah, baiklah. Pakai cheese? Berarti pesan tiga double cheeseburger--yang satu untukku Yoon. Dan satu beef burger nya ya. Colanya satu aja--kamu lagi hamil sayang--tolong diganti es krim coklat, eh jangan pake coklat deh. Maaf mas, istri saya ini banyak maunya."

"Baiklah pak, tolong tunggu sebentar ya..."

"Oke mas, udah ya Yoon." Taehyung memijati pangkal hidungnya, dia sangat lapar dan Yoongi terus saja mengubah dan meminta banyak hal. Sabar aja sih, siapa juga yang bikin hamil. Kenapa pula dia memilih turun dan mengantri kalau drive tru begitu berguna untuknya. Semua mata mengarah terpanah padanya.

Taehyung terlalu cuek pada penampilannya yang sangat mempesona. Sulit memang.

Jangan heran kalau Yoongi galak.

"Pak ini pesanannya."

"Oh iya mas, ini uangnya." Taehyung lalu menerima kembalian tanpa menghitunya, "makan dulu lah sebentar."

Alisnya terangkat sesaat mengambil satu burger yang terlihat lebih besar dan membukanya, "lah ini mah Big Mac? Aku gak pesen ini." niatnya kembali tapi antrian yang makin memanjang membuatnya ogah dan langkah itu berangsur pergi menaiki mobil.

Persetan dia lapar, Taehyung meminta maaf dalam hati pada siapapun yang menunya tertukar oleh punyanya, "yang penting ada kejunya."

ketika sedang memanjakkan rasa lapar, benda asing bertabrak keras dengan giginya..

Tak!

Taehyung otomatis memuntahkannya dan betapa terkejut ketika lampu mobil ia nyalakan. "What the fu--cincin?!"

_*_*_*_

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

60.4K 12.2K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
45K 396 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
50.6K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
248K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...