Sengoku Basara x Reader (Dihe...

By Vulcan19

18.5K 1.9K 242

(y/n) hanyalah seorang gadis pemalas yang misterius, yang tiba-tiba muncul di era sengoku dan juga merupakan... More

Chapter 1 - Raja Oushuu Date Masamune
Chapter 2 - Festival oushuu
Chapter 3 - Fūma Kotaro
Chapter 4 - Good morning
Chapter 5 - Arigatou dan Sayonara
Chapter 6 - Sanada yukimura
Chapter 8 - Sarutobi Sasuke
Chapter 9 - Stalker
Chapter 10 - Ganbatte kudasai!
Chapter 11 - Sang 'Demon' Chōsokabe Motochika
Chapter 12 - Pelayaran Pertama
Chapter 13 - Mori Motonari
Chapter 14 - Come
Chapter 15 - Reijigaru-sama!?
Chapter 16 - Ishida Mitsunari
Chapter 17 - Kingo sang Kumbang Raksasa!?
Chapter 18 - Tokugawa Ieyasu
Chapter 19 - Togetherness
Chapter 20 - Unmei[1]
Chapter 21 - Maeda Keiji
Chapter 22 - Kematian
Chapter 23 - Sekutu? Saika Magoichi
Chapter 24 - Sekutu baru
Chapter 25 - Sebuah Misi

Chapter 7 - Mimpi dalam kegelapan

690 75 5
By Vulcan19

Hari sudah semakin sore tapi pemuda yang kita kenal sebagai sanada yukimura masih kuat berjalan dan bersenandung riang walaupun jaraknya cukup jauh untuk sampai di kai. Sedangkan gadis dibelakangnya hanya bisa pasrah karena ternyata tempat tujuan gadis itu adalah tempat tinggal yukimura.

(Y/n) pov

Selama perjalanan aku hanya mendengarkan celotehan riang dari yukimura yang membahas sesuatu dan mungkin akupun tidak tahu dia sedang ngomong apa sedari tadi karena aku terlalu lapar dan lelah untuk mendengarkan #yaelah

Dua jam kami baru sampai di kai, dengan hati senang yukimura mengajakku keliling ibu kota kai dan menjelaskan tiap-tiap sudut kai—lumayan tur gratis.

Hari sudah menggelap, cahaya-cahaya terpancar dari rumah-rumah penduduk dan angin menjelang malam bertiup pelan membuat suasana semakin dingin. Aku hanya celingak-celinguk mencari kedai makanan, menghiraukan yukimura yang masih berkicau riang.

" yukimura-san—apa kau tahu kedai makanan di sekitar sini? " tanyaku saat kami sampai di sebuah taman sakura yang keadaannya sudah sepi. Aku bertanya karena sedari tadi perutku sudah kompromi minta di isi. (Dasar perut galon 😂😂#digorok)

" ada kok di sebelah sana." serunya sambil menunjuk sebuah kedai tidak jauh dari kami. Mengerjapkan mataku beberapa kali, tanpa sadar aku menghela nafas lega dan terseyum penuh arti pada yukimura. dan entah kenapa yukimura malah tersipu malu.

' ceritanya dia lagi malu gitu? Malu karena apa coba? ' batinku bingung. Mengangkat bahu tidak tahu akupun memilih melangkahkan kakiku ke kedai itu. Tapi baru beberapa langkah aku berjalan, tiba-tiba terdengar suara wanita walaupun samar-samar tapi masih dapat terdengar oleh pendengaranku.

" to-tolong!! "

(Y/n) pov end

Yukimura yang juga mendengar seruan lirih minta tolong itu segera waspada begitu juga (y/n) dia segera mengedarkan pandangannya ke segala penjuru Taman.

" asalnya dari sana." bisik yukimura dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan kedai—yang tadi ingin mereka kunjungi sedangkan (y/n) hanya diam dan mengekori yukimura berlahan.

Samar-samar mereka medengar seruan wanita dan juga tawa—cekikikan mengerikan dari balik semak-semak. Berlahan mereka berdua mendekati asal suara dan mendapatkan seseorang berjubah tengah mencekik seorang wanita dan mengangkatnya tinggi.

" kukukuku." agak mengganjal di telinga sang gadis saat mendengar cekikikan khas psikopat itu dan lagi wanita itu sudah pingsan karena kehabisan nafas. Melihat masih ada harapan yukimura dengan terang-terangan menyerang orang berjubah itu tanpa senjata dan rencana, dan hanya bermodalkan tekan dan pukulannya.

" Lepaskan wanita itu!! " teriakannya dan mencoba meninju wajah orang tersebut tapi dengan lihai sosok misterius itu menghindar dan masih mencengkeram leher wanita itu.

Yukimura pov

Aku terus menyerang orang tidak dikenal itu tanpa dua Jumonji-Yari ku yang ketinggalan di halaman oyakata-sama, tapi dengan tekat dan semangat membara aku mencoba memukulnya tapi dengan mudahnya dia menghidar membuatku kesal dan frustasi saat melihat wanita yang dicekiknya mulai sesak nafas.

Karena terlalu menghawatirkan keadaan korban, tanpa kusadari tiba-tiba dari arah belakangku sebuah sabit tengah mengincar leherku. Saat aku menyadarinya, itu sudah terlambat bagiku dan aku hanya tercekat—terbelalak saat melihat sabit itu dengan cepat menyerang ke arahku karena tanpa Jumonji-Yari petarungan ini berat sebelah alias tidak seimbang karena musuhku tengah menggunakan dua buah sabit yang amat tajam dan aku hanya tangan kosong.

Saat-saat terakhir saat sabit itu hampir mengenaiku, beberapa menit aku menunggu rasa sakit yang tak kunjung datang sampai sebuah suara halus dan merdu tiba-tiba terdengar oleh pendengaranku.

" yukimura-san. Kau tidak apa-apa? "

Yukimura pov end

(Y/n) yang melihat yukimura langsung main serbu tanpa rencana hanya bisa mematung dan melihat petarungan tidak seimbang itu dalam diam.

' ya ampun kenapa dia ceroboh sekali sih.' umpatnya sambil menepuk dahinya karena sikap terburu-buru yukimura alih-alih menyelamatkan wanita itu dari cengkraman orang berjubah—itu malah akan membahayakan dirinya sendiri. Saat tanpa sengaja dia melihat kilatan sabit yang mengarah pada yukimura, mata (y/n) langsung memicing tajam dan dengan gerakan cepat dan halus bagaikan angin gadis itu sudah sampai di tempat yukimura dan menahan sabit itu dengan sebuah tongkat—yang entah dia dapat dari mana.

" yukimura-san. Kau tidak apa-apa? " tanyanya saat sabit itu kembali pada pemiliknya dengan cara gaib(?). Dengan segara (y/n) membantu yukimura dan melanjutkan misi penyelamatan dadakan itu.

" (y-y/n)! Apa yang ter- " belum sempat dia menyelesaikan ucapnya (y/n) dengan cepat membungkam mulut yukimura.

" diam dan dengarkan kata-kataku! " ucap sang gadis dengan tegas membuat yukimura mengangguk patuh " kita tidak tahu musuh kita itu orang seperti apa karena dia memakai jubah yang menyulitkan kita mengetahui identitasnya dan cara bertarungnya juga menggunakan senjata jadi kita yang bertangan kosong mungkin kalah telak, walaupun kita ada dua orang." ucapnya mulai mengatur rencana " dari buku yang pernah kubaca, sebuah senjata bisa kita dapatkan dari sekitar kita. Jadi kau carilah senjata yang mungkin berguna melawannya."

Setelah itu tanpa membuang waktu lagi mereka segera mencari persenjataan yang ada di sekitar mereka seperti batang pohon, ranting pohon yang kuat, bambu, tongkat, sapu(?) yang yukimura temukan tergeletak di samping pohon sakura dan mereka siap melemparkan—eh salah menyerang sosok itu.

Sebenarnya dengan tangan kosong pun (y/n) sudah bisa membanting ataupun melempar tubuh orang misterius itu dalam hitungan detik, tapi karena yukimura masih belum mengetahui kekuatan gorila yang diwariskan kakaknya itu pada (y/n), (y/n) memilih memakai senjata saja hitung-hitung mengasah kemampuannya dalam menggunakan senjata sejenis tombak dan naginata.

(Y/n) pov

Kami terus mendesak orang itu—memang kemampuannya sangat hebat apalagi saat sabit itu dengan cepat menyerang kami, perasaan ku saja atau tubuhku serasa kehilangan kekuatannya seperti ada yang menyerap tenaga ku secara berlahan.

Nafas kami pun mulai tersengal-sengal, aku melirik yukimura dan yah dia juga sama dengan ku. Tapi aku sudah tidak kuat aku merasa mual dan pusing—seperti orang kekurangan darah. Efek dari lapar dan lemas membuat tubuhku oleng dan kepalaku berkunang-kunang.

' ugt perutku terasa terlilit, ini tidak bagus.' batinku dan akhirnya hanya kegelapan yang ku rasakan dan suara yukimura yang memanggil-manggil namaku dan itu adalah yang terakhir kudengar darinya.

(Y/n) pov end

Yukimura yang melihat tubuh (y/n) mulai sempoyongan dengan segera dia berlari dan menangkap tubuh ramping itu—menggendongnya ala bridal style.

" (y/n)! (Y/n) sadarlah! " seru yukimura dan menepuk pelan pipi sang gadis beberapa kali agar dia segera sadar, tapi melihat wajat pucat itu yukimura segera berdecak kesal karena ketidakmampuannya untuk melindungi sang gadis.

' aku memang payah dan apa gunanya kekuatan yang baru kudapatkan ini?!! ' karena melamun dalam penyesalan yukimura tidak sadar kalau musuhnya sudah ada di belakangnya dan siap menghunuskan sabitnya sebelum derap langkah kaki dan seruan seseorang mengehentikannya dan juga mengagetkan mereka yang ada disana.

" Komandan! "

000

(Y/n) pov

Aku tidak tahu sekarang aku dimana disini semuanya gelap dan sunyi—yang terdengar hanya suara nafasku. Ku edarkan pandanganku dan ya hanya kegelapan yang menghampiri Indra pengelihatanku.

" (y/n) " 

' haa suara siapa itu? ' Aku langsung menatap seksama sekelilingku sampai suara itu terdengar lagi dan sekarang lebih jelas dan aku tahu kalau suara itu adalah suara seorang wanita.

" (y/n) tolong aku." ucap suara itu lagi dengan lirih dan sangat menyayat hati, walaupun gelap samar-samar aku melihat sesosok wanita berambut hitam tengah—menunduk—menangis dengan sulur-sulur hitam seperti tangan tengah mengelilinginya. Aura yang dipancarkan nya pun tidak stabil. Sangat kuat dan gelap.

' aura apa ini?! Siapa yang memanggil namaku!? Apakah dia?!' pikiranku terus menatap wanita itu sampai ia menghentikan tangisannya dan berlahan mendongakkan kepalanya—dan saat sorot mata semerah darah itu menatapku—sekali lagi aku ditelan kegelapan yang mencekam.

Aku berharap apa kulihat hanyalah bunga tidur karena-

Mata semerah darah yang memancarkan kesedihan dan amarah yang mendalam itu—akan membuat kegelisahan yang tiada habisnya

(Y/n) pov end

To be continued


Mohon maaf karena cuma itu yang ingin author ucapkan salam hormat dan sampai jumpa di chapter selanjutnya ~~

Continue Reading

You'll Also Like

58.7K 10.4K 23
Tentang Azizi Shanara Cavandra dan kedua kakak perempuannya.
422K 27K 38
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...
738K 62.6K 31
Zio meninggal di usianya yang ke 19 tahun, akibat gagal jantung. Tapi siapa sangka, Zio malah terbangun di tubuh seorang anak berusia 13 tahun. ____ ...
68.7K 8.2K 33
Disaat teman sebayanya melanjutkan pendidikan ke universitas, jennie memilih untuk bekerja. Keterbatasan ekonomi membuat diri nya mengubur semua cita...