Despacito (Ayana And The Bast...

By erwingss_

5.1M 109K 4.2K

Sebagian part diprivate (part 40-50) Jadi kalau enggak mau repot pas pertengahan baca.. Lebih baik follow dul... More

Satu : First Day
Dua : Slap Hey!
Tiga : Wynter is ...
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Pengumuman
Aplikasi Dreame
Visualisasi Tokoh
Pengumuman II
Pemberitahuan?
Lonely Together
L.T 1 : Party 301
L.T. 2 : Fucking Band-Aid
L.T 3 : Yoana's Glad, Aurelie's angry
L.T. 4 : Black Karma
L.T 5 : Justine Archer coming
L.T 6 :Fifty Shades of Miles
L.T 7 : DMP (Dextromethorphan)
L.T 8 : Remember
L.T 9 : French Class
L.T 10 : Together
L.T 11 : Winning Party
L.T 12 : Missing Miley?
L. T 13 : Looking the truth
L. T 14 : Lonely Together
L.T 15 : Romeo.and Juliet
L.T 16 : Yoana's Secret
L.T 17 : Friendship
L.T 18 : Planning
L.T 19 : We're ....
L. T 20 : Another Day, Another Act
L. T 20 : Another day, another act (2)
L. T 21 : A Dollar Valentine (1)
L. T 21 : A Dollar Valentine (2)
L. T 22 : The Aureliest app (1)
L.T 22 : The Aureliest App (2)
L. T 23 : Aïden Party (1)
L.T 23 : Aïden Party (2)
L.T 24 : Liars (1)
L.T 24 : Liars (2)
L.T 25 : Changed (1)
L.T 25 : Changed (2)
L.T 26 : Happy with u (1)
L.T 25 : Happy With U (2)
L.T 27 : Bullshit Love (1)
L.T 28 : Somenthing different (1)
L.T 28 : Something Different (2)
L.T 29 : She Falling (1)
L.T 29 : She Falling (2)
L.T 30 : Cutie Pie
L.T 30 : Cutie Pie (2)
L.T 31 : Prom Night
L.T 30 :Prom Night (2)
L. T 32 : For Ian
L.T 32 : For Ian Aguire (2)
L.T 33 : Malibu
L.T 33 : Malibu (2)
L.T 34 : Really, We got Married!
L.T 34 : Really, We got Married! (2)
L.T 24 : Lonely Together
LT 35 : Never Enough
L.T 36 : Confused
L.T 37 : We are go
L.T 38 : Girls VS Aïden
L.T 39 : Little B*tch
Dreame
Promosi
Innovel
1
2
3
My Palestinian Wife

L.T 27 : Bullshit Love (2)

7.6K 443 35
By erwingss_

***

Kelas sejarah dimulai dan Michael mengamati sekeliĺing ruangan kelas. Dia mencari Aurel tetapi gadis itu tidak ada. Michael dan Aurel memiliki pilihan daftar mata pelajaran sama. Setiap kelas yang diikuti Michael, Aurel pun ikut. Hanya program olahraga yang tidak sama. Aurel mengambil mata pelajaran berenang sementara Michael mengambil mata pelajaran badminton. Mengingat dia payah dalam olahraga-olahraga lain.

"Di mana Aurel? Dia tidak ikut kelas ini?" Michael bertanya pada Vivienne yang berada tak jauh dari tempat duduknya. Vivienne mengangkat kepalanya sambil membasahi  bibir merahnya dengan air liurnya. "Dia izin pulang tadi. Dia bilang tak enak badan. Aku rasa dia berbohong. Dia sempat bertengkar dengan guru piket karena merasa dipaksa belajar." Michael mengangguk. Ia menampilkan senyum aneh, seolah berkata ini kabar buruk.

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengannya?" Michael bertanya lagi, sampai guru menegurnya karena terlalu berisik. Vivienne menuliskan jawaban di kertas lalu memberikannya pada Michael. "Akhir-akhir ini dia tertutup. Kami jarang mengobrol lagi. Dia punya waktu sendiri. Grup The Aureliest tampaknya punya tanda-tanda berakhir. Tidak ada lagi misi di daftar kami."

Michael menulis, "Lebih baik kalau kalian tidak memiliki misi menindas orang. James Madison aman tanpa ada penindasan." Michael mencemaskan Aurel tetapi tidak mau terlihat begitu jelas.

Setelah memberikan catatan kecil ke arah Vivienne. Scarlette berdeham keras sampai Michael menoleh ke arah gadis itu. Scarlette mengetik pesan di ponselnya. Dia bilang pada Michael untuk bertemu sehabis kelas sejarah. Katanya ada hal penting yang mau dibicarakan. Michael menyanggupinya, menetapkan komunitas puisi sebagai tempat bertemu.

Scarlette memperlihatkan mimik aneh dan itu menandakan sesuatu buruk sedang terjadi, Scarlette sedang marah besar. Mungkin akan ada pertengkaran.lagi yang terjadi. Michael berusaha menepis pikiran itu, Toh dia dan Scarlette tidak lagi berpacaran. "Kau menanyakan Aurel? Apa yang kaupikirkan? Apa ada sesuatu di antara kalian?" Miley menoleh ke belakang, di bangku saudaranya. Ia merasa aneh karena Michael menanyakan Aurel pada Vivienne.

"Entahlah. Aku hanya menanyakannya. Aku ketua kelas jam kimia nanti. Jadi aku harus tahu alasan ketidakhadirannya." Michael pintar. Dia menjadi ketua kelas di beberapa kelas. Dia cowok sibuk pada dunia akademisnya. "Aku tidak setuju kau dekat-dekat dengan Aurel. Kau masih ingat apa yang ia lakukan pada Miles? Padaku? Pada Yoana? Dan juga Justine? Kau tidak pernah bermasalah, aku yakin dia mengincarmu sebagai sasaran empuk." jelas Miley.

Kata-kata Miley sangat menakutkan. Michael tidak pernah berpikir kalau dia akan jadi korban Aurel. Dia mengenal Aurel sebagai gadis yang berbeda, mungkin gadis rapuh? Hanya Tuhan yang tahu yang direncanakan gadis itu. Apapun itu Michael berharap itu hanya dugaan tak bermanfaat.

Bel istirahat berdering. Ada waktu sekitar dua puluh menit ke kantin. Michael menggunakan kesempatan itu untuk bertemu Scarlette di ruang puisi. Seperti yang dipikirkan Michael, Scarlette melampiaskan amarahnya. "Kau mulai menggoda cewek lain. Aku lihat kau mengirim pesan lewat kertas ke Vivienne."

"Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan, Scarlette. Apa kau mau bilang cemburu, aku sama sekali tidak tahu." Michael dipusingkan oleh cinta yang begitu rumit. Zalima mengakui perasaannya, Aurel membuatnya cemas, dan Scarlette datang seolah ingin memintanya berpacaran lagi. "Kau bajingan, Mike! Kau mencari gadis saat--, saat hubungan kita masih baru putus."

"Bagaimana denganmu? Kau bahkan berkencan malam kita putus. Kau membuatku bingung." Michael tidak tahu cara yang tepat menghadapi ini semua. Jantungnya masih berdenyut untuk Scarlette, mungkin bukan cinta, Michael hanya terlalu marah. "Bodoh! Aku melakukan itu agar kau cemburu! Kau tahu!" Scarlette berteriak dengan air mata mengalir.

"Oke, aku bodoh, aku bajingan. Dan aku minta maaf. Semua yang kaulakukan membuatku bingung. Jadi katakan apa maumu sekarang?" Michael butuh seseorang untuk memahami ini semua. Scarlette menyeka air matanya. "Aku mau kita tidak bertemu lagi. Aku membencimu." Michael menghela napas. Hubungan ini memang sudah berakhir. Scarlette bertingkah seolah dia baik-baik saja.

"Baiklah. Aku tidak akan menemuimu lagi. Apa aku boleh pergi sekarang?" Scarlette tak menjawab sehingga Michael berjalan pergi meninggalkannya. Ia bergegas melangkah menuju lokernya untuk kelas selanjutnya. Cinta seperti omong kosong. Seperti mainan yang memutar-mutar kehidupan Michael. Ini benar-benar membingungkan bagi lelaki itu.

Tidak hanya di kelas kedua, sampai kelas terakhir pikiran Michael mengenai cinta tetap terlintas. Bahwa cinta adalah omong kosong terbesar dalam hidupnya. "Aku akan singgah di tempat kerja Ian. Jadi kau bisa pulang. Jemput aku pukul sembilan malam." Miley mengatakannya ketika dia dan Michael hendak pulang. "Hati-hati dengan cowok itu. Wajahnya memang lumayan tapi ketahuilah bahwa penampilan tak menjamin sifat orang itu baik." kata Michael datar.

"Apakah kata lumayan itu berarti Ian tampan?" Miley senang jika orang lain melihat sisi terbaik dari Ian. Rasanya bangga menyukai cowok ganteng. "Aku kurang yakin. Mungkin dia lebih cocok dikatakan manis? Dia kurang maskulin." Miley memukul lengan Michael. Dia menegaskan kalau Michael hanya iri pada otot-otot dan wajah Ian. Jelas Ian cowok dengan gaya maskulin.

"Aku tidak iri padanya. Seseorang pernah mengatakan padaku kalau wajahku lebih tampan dari Shawn Mendes. Artinya adalah aku lebih tampan dari Ian." Miley memutar bola matanya. "Terserah saja, jika narsis membuatmu semakin pintar maka lakukan saja sesuka hatimu." Miley masuk ke dalam mobilnya diikuti oleh Michael. Tidak ada lagi obrolan serius ketika mereka di dalam mobil. Michael mengantar Miley kemudian pulang ke rumah sore itu juga.

Ian sempat terkejut karena Miley datang lebih cepat. Tali Ian senang karena gadis itu datang. Kata Ian tempat servis sepi saat menjelang malam. Jadi Miley langsung datang sore ini. Lagipula, hanya sedikit orang yang mau memperbaiki ponsel rusak. Kebanyakan orang membeli ponsel baru saat ponselnya rusak. Miley yakin tempat servis Ian sepi pelanggan. "Kau mau belajar sambil makan ramen?" Miley mengangguk atas pertanyaan Ian. Ia terlalu gugup untuk sekadar mengatakan ia. Miley membuat ramennya bersama Ian.

"Apa kau punya pacar?" Miley bertanya sambil menggigit bibir bawahnya. Ia menutup matanya ketika Ian menatapnya dengan senyuman keren. "Jawabanku tidak bisa dilihat. Bukankah kau harus menutup telinga bila tidak mau mendengarnya?" Ian bercanda. Miley cengar-cengir. Ia merasakan pipinya terasa panas.

"Jadi? Kau pasti sudah punya pacar." Miley berharap apa yang dikatakannya tidak benar. Mendadak Ian memegangi wajahnya. Miley tidak tahu maksudnya tapi Ian bilang, "Untuk pria bau telepon rusak sepertiku memangnya ada yang suka? Aku jelas jomblo. Pria bahagia tanpa pacar." kata Ian santai. Miley meneguk ludahnya.

"Sejujurnya, kau akan jadi incaran cewek-cewek seandainya kau mau. Apa kau pernah berpacaran? Maaf, aku tidak bermaksud menyinggungmu. Aku hanya ingin kita mengetahui satu sama lain. Kau tahu bahwa aku pernah pernah berpacaran dengan Aïden. Jadi kupikir aku harus tahu juga tentang dirimu." Miley berharap Ian tidak marah. Berharap Ian mau berbagi cerita cinta dengannya.

Ian berpikir. "Aku cuma sekali berpacaran. Waktu itu aku kelas sembilan. Di sanalah ciuman pertamaku direbut olehnya. Cewek itu mirip Ariana Grande. Entahlah apakah dia memang Ariana atau bukan. Aku rasa namanya Elizabeth? Apakah Ariana bernama asli Elizabeth?" Ian tampak berpikir begitu pun Miley. Jika cewek yang dulu disukai Ian berwajah Ariana Grande berarti cewek itu cantik. Miley langsung mengambil ponselnya dan mencari foto Ariana. Membandingkan foto Ariana dengan fotonya.

"Aku rasa aku harus ke salon Los Angeles untuk tampil seperti Ariana. Apa Daddy akan menyetujuinya?" Miley bergumam. Namun Ian masih sempat mendengarnya. Ian bahkan mendapati Miley mencari foto Ariana di mesin pencari google. "Kau cantik apa adanya. Tanpa ke salon pun kau sudah cantik. Mengapa harus ke salon L.A.  Kau ini aneh sekali." Ian tetap serius pada ramen yang dimasak. Sepertinya Ian bukan tipe cowok peka. Mungkin tipe cowok yang suka merendah dan merasa tak pantas dicintai? Mungkin.

"Bagaimana pun Ariana tetap cantik. Aku rasa aku butuh makanan untuk berpikiran jernih. Apa masakanmu sudah jadi?" Akan sangat menyenangkan kalau Miley menyantap masakan Ian. Lebih terasa enak pastinya. "Ramennya sudah jadi. Ayo makan!" Ian menuangkan ramen ke dalam dua mangkok. Miley tidak banyak bicara setelah makan ramen. Dia juga membatalkan rencana belajar karena terpikirkan untuk menjadi cantik seperti Ariana. Miley pulang pukul tujuh malam, jauh dari harapannya. Dia terlalu memusingkan salon Los Angeles untuk tampil cantik. Apakah Ian akan menyukainya kalau wajahnya berubah menjadi duplikat wajah Ariana?

See u next time!

Instagram

Erwingg__ dan sastrabisu

 

Continue Reading

You'll Also Like

39.8K 1.7K 14
Siapa sangka, kepergiannya ke Negeri Ginseng Korea Selatan karena suatu 'keberuntungan' di perusahaan tempatnya bekerja, menghantarkan gadis itu pada...
6.8K 500 37
Sepasang kembar identik yang memiliki kisah cinta yang cukup membuat pusing orangtuanya. Terkadang cukup untuk mengelabuhi papanya saling bertukar po...
17.8K 1.5K 16
And I don't care what the world will ever say about us, and I dont care how many times they said we are too young and naive, and all the times they s...
612K 18.3K 81
Series book SWMP ( alexander ) : 1. SWMP|| Edward lovers story kehidupan Lea elizabeth christoper berubah 100% ketika menikah dengan seorang CEO be...