Takeru POV
Selama perjalanan pulang aku masih memikirkan kata-kata Tailmon tadi. ' penyakit Hikari adalah kanker otak stadium dua '. Kata-kata itu masih terngiang di kepalaku. Tanpa kusadari, tidak sengaja aku menabrak seseorang.
"Ah, maafkan aku." kata orang itu.
"Ah, maafkan aku juga aku buru-buru. Sekali lagi maaf ya." kata ku dan langsung pergi.
***
Hari ini aku datang ke sekolah agak siang. Saat aku sudah sampai di kelas, aku belum melihat Hikari. Tiba-tiba bel berbunyi langsung aku duduk di bangku ku. Pak Fujiyama masuk ke kelas bersama murid baru. Aku kaget ternyata anak baru itu yang ku tabrak kemarin.
" Selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu." kata pak Fujiyama mempersilahkan anak baru itu memperkenalkan diri.
"Perkenalkan namaku Midorikaze Fuwari. Aku murid pindahan dari Eropa. Mohon kerjasama nya!" kata nya dan pak Fujiyama mempersilahkannya duduk di bangkunya lalu dilanjutkan pelajaran matematika.
***
Hikari POV
'Dimana ini? Kenapa aku ada disini?' tanyaku pada diri sendiri. Lalu tiba-tiba terlihat seseorang berjalan ke arahku, perlahan-lahan seseorang itu mulai jelas. Aku kaget saat dia mencekik lehernya Tailmon.
"Apa yang kau lakukan pada Tailmon? Tolong lepaskan dia, dia tidak punya salah apa-apa." kata ku dan dia malah tersenyum licik. Dan tiba-tiba dia makin mencekik leher Tailmon dan menghilang.
"Tailmon..."
"Hikari..."
"Tailmon..."
"Hikari..."
"Tailmon..."
"Hikari..."
"Tailmon!" teriakku.
"Hikari, kau kenapa?" tanya kak Taichi.
Aku hanya diam saja, karena aku masih penasaran dengan sosok itu. Dan kenapa juga seiring berjalannya waktu aku mulai kehilangan ingatan saat di dunia digital.
"Hikari... Kau kenapa?" tanya kak Taichi lagi.
"Aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang bermimpi buruk." alibiku karena aku tidak ingin kak Taichi tahu.
"Kamu sebaiknya istirahat saja. Kamu hari ini tidak usah ke sekolah." kata kak Taichi dan dibalas anggukan dariku.
Aku bingung kenapa aku bisa hilang ingatan saat di dunia digital. Ah, sebaiknya aku mandi saja dulu.
***
Takeru POV
Akhirnya pelajaran pertama selesai, sekarang aku ingin ke kantin. Tapi sebelum itu ada yang aku ingin tanyakan pada Miyako, jadi aku kelasnya dulu.
Sesampainya aku dikelasnya Miyako, aku tidak melihat Miyako ada dikelas. Jadi aku tanya saja pada temannya.
"Maaf, kak Miyako dimana ya?" tanya ku pada teman Miyako.
"Oh, Miyako tadi setelah pelajaran, dia langsung pergi. Entah kemana dia pergi." kata temannya Miyako.
"Oh, terima kasih ya." kata ku dan segera mencari Miyako. Pertama tempat yang aku kunjungi adalah kantin, kemungkinan dia ada di sana. Saat aku sampai di kantin, aku melihat sekeliling tapi aku tidak melihat Miyako. Tempat yang kedua adalah taman, kata Hikari Miyako sering ke sini untuk memberi tahu masalah tersendiri atau sebaliknya. Saat aku sampai ke sana aku tidak melihat Miyako.
Aku menghela nafas, lelah sekali kelilingi sekolah. Aku baru teringat bahwa ada satu tempat lagi yang Miyako sering kunjungi, yaitu.....
Rumah Hikari. Segera aku berangkat ke sana, tapi sebelum itu aku menelpon Daisuke dulu.
'Beep, beep'
"Halo"
"Halo, Daisuke tolong kalau sekolah sudah menandakan bel pulang, tolong bawa tas ku karena aku ingin mencari Miyako. Sepertinya dia ada di rumah Hikari. Oh, iya. Kalau ada guru yang menanyakan ku bilang saja ada urusan mendadak."
"Baiklah."
'Beep, beep'
Setelah aku menelpon Daisuke, langsung aku ke rumah Hikari. Kenapa aku ceroboh sekali, harusnya aku sudah tahu kalau Miyako akan ke rumah Hikari. Kalau Miyako tahu kalau Hikari telah kehilangan Tailmon dan menanyakan penyakit Hikari, habislah rahasia antara ku dan Tailmon.
***
Sesampainya di rumah Hikari segera aku menekan bel nya.
'Ting, tong'
"Tunggu!" teriak seseorang.
Terdengar suara kaki dan pintu dibuka, yang membukanya ternyata Hikari.
"Oh, Takeru. Silahkan masuk, disini juga ada Miyako." kata Hikari mempersilahkan masuk.
"Maaf mengganggu." kataku.
Terlihat Miyako sedang duduk di kursi sambil memakan kue.
"Duduklah, aku ingin membuat minum dulu." kata Hikari. Aku menghampiri Miyako.
"Miyako, apa yang kau lakukan disini?" tanya ku pada Miyako. Miyako sepertinya kaget tapi setelah itu kagetnya mereda dan digantikan tatapan serius.
"Apa yang kau rahasiakan padaku?" tanya Miyako yang membuatku kaget.
"Baiklah, kalau kau sudah tahu aku akan memberi tahumu. Apa yang kau ingin ketahui?" tanyaku.
"Apa Tailmon masih hidup?" tanya Miyako.
"Tidak, Tailmon sudah mati. Dia awalnya diserang oleh digimon yang dikendalikan oleh evil ring. Dan Hikari awalnya ingin menyelamatkannya tapi Hikari saat itu ingin diserang digimon itu tetapi Tailmon langsung melindunginya." jelasku panjang lebar dan membuat Miyako kaget.
"L-lalu apa penyakit Hikari?" tanya Miyako lagi.
"Maaf hanya itu yang hanya aku bisa jawab, kalau itu adalah rahasia ku dan Tailmon." jawab ku lalu Miyako menghela nafas kasar.
"Baiklah, sekarang aku akan kembali ke sekolah. Kau tidak kembali ke sekolah?" tanya Miyako.
"Tidak, alias bolos. Ada yang masih ingin aku tanyakan pada Hikari." jawabku dan membuat Miyako kaget karena jarang sekali aku menyebutkan kata 'bolos'.
"Baiklah, Hikari aku kembali ke sekolah dulu ya!" teriak Miyako.
"Eh, tidak minum dulu, minum saja dulu sedikit." pinta Hikari dan di balas anggukan dari Miyako.
Setelah Miyako kembali ke sekolah, aku memastikan kalau tidak ada orang lagi.
"Hikari, apa kau masih ingat aku?" tanya ku yang membuat Hikari bingung.
"Masih. Kau Takeru kan, memangnya kenapa?" tanya Hikari.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin bertanya. Karena kau itu kemarin jatuh ditangga dan kepalamu sedikit terbentur." jawabku, sebelumnya tadi Hikari tampak curiga tapi tergantikan dengan wajah seperti baru mengingat sesuatu.
"Takeru aku ingin bertanya. Sejak kapan kita mempunyai ini?" tanya Hikari yang sedang memegang D-3 nya sekaligus membuat ku bingung.
"Sepertinya sekitar tiga tahun yang lalu, memangnya kenapa. J-jangan bilang..." kataku yang sedikit menggantungkan kata.
"Iya, entah kenapa seiring berjalannya waktu aku semakin kehilangan ingatan akan digimon dan dunia digital dan sekarang sudah tidak ada." kata Hikari dengan wajah murung yang membuatku kaget.
Author POV
Tanpa Takeru dan Hikari sadari, ternyata ada yang memperhatikan mereka sedari tadi. Dari sosoknya itu dia berambut pirang dan mata berwarna fuchsia sekaligus dia memakai topeng, jubah hitam dan topi hitam.
***
Setelah Hikari mengatakan itu, segera Takeru membawanya ke dunia digital dan berkeliling sambil pergi ke tempat yang pernah anak-anak terpilih kunjungi.
"Maaf Takeru, semakin aku memaksakan mengingat nya, kepalaku menjadi pusing." kata Hikari yang membuat Takeru menghela nafas kasar.
"Baiklah kalau begitu kita kembali saja." kata Takeru dan disetujui Hikari.
Segera Takeru membuka gerbang dan kembali ke dunia nyata.
***TBC***
Maaf ya readers sekaligus SAO lovers yang membaca part ini. Yang sudah nonton the movie nya, pasti ada yang sama. Sekali lagi maaf ya.
( Tolong vote ya)