Part 6

177 10 3
                                    

Takeru POV

Saat aku dan Hikari kembali dari dunia digital, Hikari tidak tahu kenapa, dia langsung pingsan. Aku panik dan langsung membawa nya ke kamarnya. Saat punggung tangan ku memegang dahi Hikari, tangan ku langsung terasa panas. Aku panik lagi dan langsung mengambil ember lalu mengisinya dengan air dan handuk lalu memasukkan nya ke air dan menempelkannya di dahi Hikari.

"Ya ampun, apakah separah ini penyakit Hikari?" Dia harus menghadapi segala tantangan. Aku kaget saat mendengar suara seperti saat bermimpi buruk. Saat aku melihat lagi, ternyata itu suara Hikari yang sedang mengalami mimpi buruk. Tiba-tiba Hikari terbangun dengan keringat dingin yang bercucuran di badannya.

"Hikari, kau kenapa?" tanyaku dan dibalas gelengan kepala Hikari.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya bermimpi buruk." jawab Hikari yang membuatku lega.

"Kata kak Taichi, kau akhir-akhir ini sering bermimpi buruk dan sering menangis dikamar. Memang ada apa Hikari?" tanya ku.

"Tidak apa-apa, karena aku memaksakan diri untuk mengingat kembali semuanya, kepalaku semakin sakit." jawab Hikari, pada awalnya aku sedikit tidak percaya.

"Ya sudah, sekarang sebaiknya kau istirahat saja dan sekarang aku harus ke sekolah." kataku dan dibalas anggukan oleh Hikari. Segera aku berlari secepat mungkin menuju sekolah karena takut bel istirahat selesai berbunyi.

Author POV

Sebelum Takeru pergi sebenarnya ada yang mematai mereka sedari tadi ternyata yang mematai mereka sedari tadi adalah yang mematai mereka sebelum pergi ke dunia digital.

"Sekarang dia sudah pergi, lalu setelah ini apa yang harus kita lakukan?" tanya orang itu pada seseorang melewati telepon.

"Kau bisa memberi kekuatan kepada seseorang kan? Sekarang tunggu dia sampai tidur dan saatnya kau harus menjalani misimu ini. Mengerti?" tanya seseorang dibalik telepon.

"Mengerti." kata orang itu lalu memutuskan sambungannya.

Orang itu menghela nafas panjang, "kenapa sih adiknya itu, jadi penasaran aku. Ah, sudahlah fokuslah pada misimu ini." kata orang itu sambil memukul kepalanya.

1 jam kemudian

Someone POV

Sekarang dia sudah tidur dan saatnya aku menjalankan misiku. Pelan-pelan aku membuka jendela kamarnya dan masuk, aku berusaha untuk tidak membuat suara. Perlahan aku mengulurkan tanganku dan tanganku mulai bercahaya, sebenarnya ini sangat banyak menghabiskan waktu dan energi.

Aku memberikan kekuatan yang cocok dengan namanya, Hikari artinya adalah cahaya, cahaya yang selalu bersinar setiap kegelapan ada, cahaya yang bisa menghancurkan apapun setiap masalah datang. Aku mulai kelelahan tapi aku berusaha untuk tidak pingsan, sekali lagi aku mengeluarkan energi lebih banyak.

Sebenarnya proses memberikan kekuatan ini juga berlaku untuk proses penyembuhan. Jadi sangat banyak mengeluarkan energi.

1 jam kemudian

Akhirnya proses memberikan kekuatannya sudah selesai, aku mulai kelelahan tapi aku berusaha untuk keluar dari sini. Dengan tenaga yang tersisa aku bisa keluar dari sini.

Hari ini begitu melelahkan daripada kemarin hanya mematai saja. Tapi aku melakukan ini untuk mengembalikan ingatanku juga. Aku tidak tahu kenapa aku dilahirkan kembali tapi dalam bentuk data, aku tidak tahu dikendalikan oleh apa. Ah sudahlah sekarang kau harus pergi dari sini atau banyak orang yang mencurigai ku dan mengiraku pencuri. Segera aku mengganti pakaian ku dengan pakaian sekolah dan memasukkan baju yang tadi dipakai ke dalam plastik. Aku langsung berlari secepat mungkin ke sekolah karena takut bel istirahat selesai berbunyi.

Jika kau tahu Where stories live. Discover now