Cinta Dalam Diam (Terbit) Ope...

By harumood

7.4M 73.6K 2K

Telah Terbit ✅ Untuk pembelian buku bisa langsung chat di akun instagram @ptraynwr Tersedia di Toko Online "S... More

Intro
Flash Back On The Two Years Ago
Introduce, She Is My Sister, Zaina
His Azka
Halo ! (2)
Bismillah (Terbit)
Untuk Readers!
Info Sequel dan PO
H-3 PO
Info
CDD hadir di Olshop!!! (PO 2)
Penting!!!
Update!!!

First Meeting In The Real World

615K 17.1K 992
By harumood

🌸TELAH TERBIT INFO PEMESANAN VIA WA 085217734306🌸

Zaina POV

Qilla : "Za.. cepet dong acaranya
udah mau mulai ni"
Zaina : "Bentar-bentar,nanggung
ni dikit lagi selesai"
Syla : "Nulis apa sih? dari tadi
kok nggak selesai-selesai"
Zaina : "Catatan biologi,
bentar lagi selesai kok"

Percakapan singkatku dengan Syla dan Qilla yang sedari tadi memperhatikanku yang tengah asyik melengkapi catatan biologi yang besok pagi harus disetor kepada guru yang bersangkutan.

Usai ujian semester seperti ini memang waktu sibuk-sibuknya para guru memeriksa buku catatan siswa, disaat terburu-buru itu lah aku akan berusaha melengkapi semua catatanku yang menumpuk sehingga membuat tulang jariku serasa hampir patah.

"Tes...tes....khm...khm.... Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu....., Selamat pagi anak-anak......"

Terdengar samar suara Pak Joko, bersumber dari lapangan sekolah yang bergema di lorong-lorong kelas menandakan acara pembukaan pentas olahraga dan seni akan segera dimulai.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap kali selesai ulangan semester genap, SMA 1 Bandung pasti mengadakan kegiatan PORSENI yang bertujuan untuk memberikan hiburan bagi para siswa yang telah menghadapi ulangan semester yang mematikan.

Disaat yang lainnya telah berbaris rapi dilapangan, lain halnya dengan kami. Aku, Qilla, dan Syla masih berada di dalam kelas, aku masih asyik dengan kegiatan menulisku sementara Qilla dan Syla tengah bermain ludo untuk memecah kebosanan.

Aku dapat melihat aura kekesalan terukir jelas di wajah kedua sahabatku yang sedari tadi menungguku, tampak jelas di wajah mereka perasaan tidak sabar untuk segera kelapangan sekolah, seakan tak peduli aku tetap menggerakkan tanganku dan terus menulis catatan yang tinggal beberapa paragraf lagi.

"Za... cepet dong... itu acaranya udah mulai" Teriak Qilla sedikit geram melihat tingkahku yang enggan melepaskan pulpen berwarna ungu di tanganku dan terus saja menulis.

"Za cepet dong!!!".Teriak kesal Qilla yang kedua kalinya dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya, membuatku menghela nafas berat dan dengan sigap menaruh asal Buku dan pulpen ungu yang tadi kupakai itu kedalam tas kotak-kotak hitam merah milikku, kemudian aku meraba laci meja hendak mengambil benda segiempat berwarna putih milikku.

"Yah... Low" Gumamku kesal, ketika mendapati smartphoneku yang sudah mati tak berdaya karena lupa ku charger tadi malam, aku meletakkan kembali benda segiempat berwarna putih itu di laci meja karena ponsel dengan baterai low itu tidak ada gunanya juga aku bawa.

"Za..." Teriak Qilla dan Syla bersamaan yang sekarang sudah berdiri didepan pintu dengan tatapan yang seakan hendak menelanku hidup-hidup.
"Iya...iya" jawabku dengan langkah cepat menghampiri mereka.

Lapangan.....

Aku dan kedua sahabatku sekarang tengah berada di lapangan sekolah dan berusaha mencari keberadaan barisan kelasku, setelah kutemukan aku dan kedua sahabatku segera menyesuaikan diri dibarisan dan menatap lurus kedepan untuk fokus memperhatikan seorang pria paruh baya dengan kumis melengkungnya yang khas. Iya dia adalah pak Joko, guru pembina kesiswaan yang sekarang tengah berdiri di tengah lapangan untuk menyampaikan sepatah dua kata mengawali pembukaan PORSENI tahun ini.

"Akhir kata Assalamu alaikum wr.wb" Ucap Pak Joko mengakhiri sambutannya, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup.

"Aamiin" terdengar suara senada para siswa yang meng Aamiinkan pembacaan doa tadi.

Setelah seluruh rangkaian acara pembukaan PORSENI telah terlaksana, para siswa kemudian membubarkan barisan dan mencari posisi yang nyaman untuk menyaksikan pertandingan yang akan segera dimulai. Sebagai awal acara, salah seorang dari panitia mengumumkan daftar kegiatan lomba yang akan dilaksanakan sampai pekan depan serta mengumumkan kelas yang akan bertanding di hari pertama PORSENI ini.

"Ya... untuk mengefisienkan waktu, marilah kita sambut peserta pertama kita, dari kelas 10 Mia 2...... berikan tepuk tangan yang meriah..." Terdengar teriakan semangat panitia acara yang dibalas dengan tepuk tangan dan sorak-sorak semarak para siswa.

Setelah mendengarkan daftar kelas yang bertanding hari ini aku memutuskan untuk kembali ke kelas karena mendengarkan daftar kegiatan lomba tadi, tidak ada satupun kegiatan yang menarik perhatianku. Yap lomba hari ini adalah lompat tinggi, lari, dan taqrow yang kesemuanya terdengar membosankan bagiku.

"Guys..aku kekelas dulu ya" Teriakku agak keras agar kedua sahabatku mendengar perkataanku, Karena mengingat sekarang lapangan dipenuhi dengan teriakan semangat para suporter kelas yang berbaris di pinggir lapangan, dengan maksud untuk memberikan semangat kepada teman mereka yang sebentar lagi akan tampil memperlihatkan aksinya.

"Ikut" Teriak Qilla lantas mengekorku dibelakang, kemudian disusul oleh Syla.

Didalam kelas...

🎵Down down baby
lideum-e onmom-eul
It goes down down baby matgigo solichyeo Oh ulin Oh
Going Ko Ko Bop🎵

Lagu dari king of K-pop dengan nama grup EXO itu sengaja kuputar, menggema, dan memenuhi ruangan kelas. Sengaja ku naikkan volumenya karena berhubung disini hanya aku, Qilla, dan Syla menjadikan kami leluasa menguasai ruang kelas.

"Za.. EXO mau comeback loh" Ucap Qilla sembari memperlihatkan ponselnya yang menampilkan Artikel yang berjudul * SM mengonfirmasikan EXO akan comeback bulan Desember ini*

"Masa? Kok aku nggak tau? comeback nya lengkap nggak? Emang Icing udah di korea? kok dikonfirmnya baru sekarang?" Responku dengan melemparkan pertanyaan bertubi-tubi yang ku tujukan pada Qilla. Aku memang sangat Excited dengan apapun yang berkaitan dengan EXO, NCT, K-pop, dan semua yang berhubungan dengan Korea. Aku jatuh cinta kepada Korea ketika aku masih duduk dibangku kelas 5 SD. Dan sekarang makin menjadi-jadi karena bertemu dengan sahabat yang sama - sama tegila-gila dengan Boygroup.

Ya... sekarang ini aku memang mencoba untuk hijrah tetapi entah kenapa aku tidak bisa melepaskan kecintaanku terhadap artis di negeri gingseng itu, aku sudah terlanjur jatuh hati dengan mereka. Aku sudah pernah mengutarakan janji untuk meninggalkan dunia per K-pop-an tapi aku gagal konsisten dengan janji yang kubuat, tapi meski begitu aku berusaha untuk mengurangi kadar kecintaan yang berlebihanku itu.

"Nanyanya satu-satu dong jadi pusing ni jawabnya" Ucap Qilla sembari memperlihatkan ekspresi bigung yang sengaja dibuat-buatnya.

"Kok baru di konfirm?" Kataku mengulang pertanyaanku tadi
"Nyai... Soman mau kasih kejutan kali" Jawab Qilla dengan nada bercanda

Aku dan Qilla lantas membahas info hangat K-Pop selama lebih dari sejam. Ini bukan kali pertama kami bercerita berjam-jam hanya sekedar membahas kabar terkini artis Korea, hampir setiap hari kami seperti ini.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10:00 pas yang menandakan jam istirahat telah tiba, tak lama setelah mataku berpaling dari jam yang melingkar ditanganku bel istirahat pun berbunyi".

Kring...kring.....kring...

Para siswa yang tadinya dilapangan kini telah berhamburan memenuhi kantin sekolah, namun adapula yang memilih untuk Stand Bye dilapangan.

"Be...goh..pa, Makan yuk" Seru Syla yang berusaha menggunakan bahasa korea yang berarti 'lapar', meskipun masih belepotan.

"Kaja" Ucapku yang berarti ayo

"Eh bentar-bentar. .. aku cek daftar menu makan dulu". Ucap Qilla sambil meraba kedalam tasnya seperti mencari-cari sesuatu.

"Nah...dapat! Ucap Qilla sambil membuka buku catatan dengan gambar sampul depan yang cantik miliknya.

Menu kita hari ini adalah.... mie goreng telur pedas dikantin mbak ti...tin....". Ucap qila dengan nada dibuat-buat menyerupai host undian mobil.

Ya... kita memang sengaja membuat catatan daftar menu makan di buku catatan berwarna merah jambu milik Qilla, biar nanti tidak dilema mau kekantin depan, belakang, atau samping.

Unfaedah banget kan..

Aku dan kedua sahabatku dengan langkah semangat menuju kantin mbak titin yang lumayan jauh dari kelas.

Tak ada yang spesial di bangunan kecil ini, terkecuali mie goreng telur pedas yang menjadi makanan favorite di tempat ini.

"Bu, mie gorengnya 3 " Ucapku pada mbak titin yang tengah sibuk melayani pesanan, ia hanya mengangguk tanda mengerti.

setelah memesan, aku, Qilla dan Syla kemudian menuju tempat yang biasa kami tempati yang kebetulan sedang kosong.

Selang beberapa lama pesanan kami datang, orang yang biasa membantu mbak titin itu meletakkan tiga mie goreng sedap siap santap di meja kami

"Makasih mbak" Kataku, yang disambut dengan senyuman.

kami pun dengan lahap menyantap mie goreng pesanan kami.

Kelas...
"guys...pertandingan basket sore nanti nonton yuk?" tanya Syla memecah keheningan yang sedari tadi tercipta karena tidak ada topik yang menarik untuk di bahas siang ini.
"Boleh juga tu," Jawab Qilla dengan semangat
"Zaina? maukan? mauya?" Tanya Syla dengan wajah memelas kepadaku yang ingin kujawab tidak, tapi tak bisa, karena kupastikan Ia akan kecewa jika tawarannya ku tolak

"Iya..." Jawabku singkat tanda setuju.

.......
Lima menit lagi pertandingan basket akan segera dimulai, kulihat ratusan siswa yang sangat antusias menunggu jalannya pertandingan, ditempat lain kulihat pula para pemain basket yang melakukan pemanasan untuk mengurangi resiko cedera dipertandingan nanti .

"Aku beli minum dulu yah" Seru Qilla yang di sambut anggukan setuju dari Syla.

lima menit kemudian...
para pemain yang tadinya di pinggir lapangan kini telah berkumpul di tengah lapangan bersiap untuk memperlihatkan penampilan terbaiknya.

"Udah mulai ya?" Tanya Qilla yang baru datang dari kantin membawa kantong plastik bening yang berisi teh poci dingin.

"Iya" jawabku singkat sembari bergeser sedikit dan memberikan tempat luang untuk Qilla.

Qilla lantas menyodorkan segelas teh poci dingin kepadaku dan segelasnya lagi buat Syla yang duduk di sampingku.

"Makasih Qil"
"Makasih Qil"

Ucapku bersamaan dengan Syla yang di sambut dengan acungan jempol kebanggaan Qilla.

10 menit pertandingan telah berlalu, baru kali ini aku fokus melihat pertandingan semacam ini bukan karena aku tertarik dengan permainannya, tapi karena kulihat ada sesosok wajah yang samar kukenali tergabung dalam tim basket kelas XII IPA 4 yang telah berhasil memimpin dengan skor 5 poin, yang tidak lain adalah kelas Atha, kakakku.

Ku pertajam penglihatanku dan kutemukan kebenaran, ya... benar dia orang nya, dia sosok di video itu dua tahun yang lalu, sosok yang menjadi cinta pertamaku, sosok yang hanya beberapa detik kulihat di ponsel kakakku namun sukses membuatku berdegup.

Kutemukan sore ini... di sekolah ini... dan dilapangan ini...entah aku harus senang, sedih atau bagaimana, rasa yang tadinya mulai hilang seiring berlalunya waktu kini hadir kembali, hadir setelah melihatnya lagi, bukan lagi melalui tayangan video, ini nyata, inilah sosok nyata cinta pertamaku.

Jantungku.....
kau baik-baik saja? maafkan aku yang telah memaksamu memompa terlalu cepat, ini bukan keinginanku.

Kulihat sosoknya lagi yang sedang asyik bertanding, lantas dengan sigap kuberpaling kearah lain. Astagfirullah... apa yang baru saja kulakukan?

Pantaskah seorang muslimah mencintai seseorang yang masih haram baginya seperti ini?

***

Hi Readers
Ini cerita pertama yang ku publikasikan
Afwan jika terdapat kalimat yang kurang pantas, Typo, membosankan, atau tidak jelas, Masih tahap belajar soalnya

Vomment dari kalian pasti sangat membantu memotivasi Author

So jangan lupa meninggalkan jejak berupa Vote and Comment ya Readers...❤

Continue Reading

You'll Also Like

Stereo Love By chaee

Teen Fiction

212 56 28
Grachesa aranne sagara,, anak yang Dibuang orang tuanya,dan di angkat Oleh sepasang pasutri yang sangatlah Menginginkan seorang anak,, gadis tersebut...
2.8M 55.2K 35
Mungkin kemarin aku terlalu larut dengan perasaan ku sendiri, ego menguasai hati tanpa sedikitpun memikirkan banyak hati yang tersakiti. Terlalu bany...
20.8K 1.6K 24
Rasa, memang begitu hebatnya. Cinta, memang begitu dahsyatnya. Bisa menjadikan sumber harapan, atau sumber keputusasaan. Ketika hadir, cinta di atas...
33.4K 2.4K 38
Selepas mencintai, kau harus siap tersakiti. Selepas merindui, kau harus siap kehilangan. Selalu hidup dalam angan itu sakit. Sakit sebelum disakiti...