Tabby

By nanalove28

328K 17.9K 127

Andrew yang mencoba mencari tau kehidupan yang dijalani Tabby, wanita yang dipilihkan neneknya untuk dijadika... More

Part 1
part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Terima Kasih
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
pengumuman
Part 30
Part 31
Part 32
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38

Part 33

6.4K 364 4
By nanalove28

Mobil Sean membawanya pergi Menjauh dari kediaman Andrew yang masih dipenuhi tamu undangan. Tabby menoleh kebelakang kembali menatap istana milik Andrew. Dia memang tak pantas berada disana apalagi bersanding dengan pemilik istana megah itu. Batin Tabby merasa wanita yang bernama Casey itu lebih pantas disandingkan dengan Andrew dibanding dirinya.

Mobil melaju memecah keheningan malam dengan deru suaranya yang terdengar maskulin. Hanya lantunan instrumen piano yang membuat mobil terasa hidup. Tabby menatap ke luar jendela. Kepalanya dipenuhi dengan banyak pertanyaan tentang siapa wanita itu. Wanita yang merebut perhatian Andrew darinya,yang berhasil membuat Andrew mengacuhkan dirinya,hubungan seperti apa yang mereka punya. Seketika bulir airmata kembali menyeruak dari sudut mata Tabby. Melihat  bahu Tabby yang bergetar karena tangisan membuat Sean memilih untuk bungkam. Sepertinya hanya itu yang bisa dilakukannya saat ini daripada mencoba untuk menghibur wanita yang berhasil menyita perhatiannya saat ini.

Mobil terus melaju semakin menjauh. Tabby hanya pasrah,setidaknya dia bisa menjauh dari Andrew dan tamu tamu undangan yang tak henti hentinya mengucapkan selamat atas pertunangannya. Sebelum wanita itu datang,dia cukup senang dengan ucapan selamat dari semua rekan bisnis Andrew,namun tidak setelah wanita itu datang. Kesenangannya seperti berpindah kepada wanita itu.

Tabby sadar,pria yang duduk di sampingnya,pria yang baru saja dia kenal beberapa menit yang lalu bisa saja berbuat jahat padanya. Namun pikirannya terlalu kalut mengalihkan ketakutan atas pria asing di sampingnya yang bisa saja menyakitinya.

Tabby tak tahu berapa lama,berapa jauh Sean membawanya pergi. Sampai akhirnya mobil Sean berhenti dan memarkir ke arah laut yang diterangi sinar bulan.

Tabby terperangah dengan pemandangan di depannya saat ini. Hamparan laut yang luas,pasir yang masih terlihat putih walaupun hanya mendapat sedikit cahaya dari sinar rembulan, pohon pohon yang bergoyang ditiup semilir angin serta kicauan burung yang masih terdengar walaupun hari sudah malam.

Tabby melepas seat belt yang mengikat tubuhnya dari tadi. Melepaskan high heelsnya dan membuka pintu menyeruak keluar dari mobil dan berlari ke pinggir pantai. Tabby memang sangat menyukai laut.

Sean yang melihat kegirangan tabby cukup lega,karena pilihannya membawa Tabby ke tempat ini bukanlah pilihan yang salah. Dari balik kemudi Sean memperhatikan Tabby yang seakan menari nari di atas pasir. Dia cukup terkejut melihat kecantikan wajah cantik Tabby yang tersenyum di bawah sinar rembulan. Lagi lagi dia mengagumi wanita yang baru beberapa saat lalu menangis tersedu sedu.

Tabby terus bermain di bibir pantai,sekali kali berlari ketika deru ombak menyapu pasir tanpa menperdulikan gaunnya yang basah dan berpasir. Menunduk dan memungut batu batu karang yang teronggok di atas pasir atau merentangkan tangan menghirup dalam aroma laut. Dia seketika lupa kesedihan yang dirasanya beberapa saat lalu.

Melihat Tabby yang tampak menikmati pantai sendiri,Sean merasa tertarik untuk bergabung. Sean ingin menikmati senyum Tabby dari dekat. Sean membuka pintu mobil melangkah mendekati Tabby yang masih asik bermain dengan deru ombak. Duduk dipasir yang tak jauh dimana Tabby berada tanpa memperdulikan setelan pakaian mahalnya dipenuhi butiran pasir yang menempel seketika.

Tabby yang asik menggambar di pasir menyadari keberadaan Sean. Diangkatnya kepalanya memandang Sean dan tersenyum. Dia berterima kasih,pria itu membawanya kemari. Dan kembali melanjutkan kegiatannya yang terhenti beberapa saat.

Jantung Sean dirasa melemah ketika senyum Tabby terurai dari wajahnya dan ditujukan untuknya. Perasaan apa yang dihinggapinya saat ini. Mengapa senyum wanita itu membuat sesuatu bergemuruh didadanya. Sean tak henti hentinya menatap Tabby yang sibuk menuliskan namanya di atas pasir.

Sean kembali menatap Tabby yang kini beranjak melangkah kepadanya. Dan mengambil duduk tepat di sebelah Sean. Dekat sehingga Sean dapat merasakan lengan mereka bersentuhan.

"Terima kasih Sean. Terima kasih telah membawaku kesini. Setidaknya dengan berada disini,kesedihanku sedikit berkurang. Sekali lagi terima kasih. Ucap Tabby sembari menatap mata Sean dan tersenyum.

Sean terpana melihat wajah cantik Tabby yang sangat dekat saat ini. Dia hanya bisa mengangguk membalas ucapan Tabby barusan. Matanya sibuk menatap Tabby. Menyimpan setiap inchi wajah Tabby dalam memorinya.

Cepat cepat Sean menyadarkan dirinya. Mengalihkan pandangannya ke depan. Dia tak ingin Tabby berpikiran buruk padanya karena menatap Tabby terlalu lama.

"Aku tak tau masalah apa yang menimpamu saat ini. Namun kau harus tegar melewatinya. Karena hanya dengan menangis,masalahmu tak akan selesai." Ucap Sean yang cukup terkejut dengan kata kata yang baru dia lontarkan. Ini pertama kalinya mulutnya mampu mengurai kata kata bijak dari mulutnya.

Tabby tersenyum menanggapi perkataan Sean barusan. Dan kembali menikmati keindahan pantai di hadapannya. Dan suasana kembali hening. Tabby yang sibuk dengan pemandangan laut di depannya. Sean yang sibuk dengan pemandangan wajah wanita di sampingnya.

-------------

Sedangkan di tempat lain Andrew terlihat sibuk menatap layar besar yang ada di hadapannya. Alisnya mengerut melihat Tabby yang ditarik oleh seorang pria yang cukup dikenalnya. Sean Conelly,seorang cassanova yang tak berbeda jauh dari dirinya dulu. Bagaimana Tabby bisa mengenalnya. Kemana mereka dengan mobil yang membawa Tabby keluar dari kediamannya. Pikirannya kalut,hatinya sakit bercampur marah melihat apa yang dilihatnya saat ini. Tangannya mengepal memperlihatkan buku buku tangannya yang menyeruak.

"Apakah Tabby salah satu dari wanita yang pernah terjebak dengan cinta semalam Sean. Apakah gadis yang saat ini menjadi tunangannya bukan gadis polos seperti yang dikenalnya. Pasti itu,karena dengan mudahnya Tabby mengikuti pria bajingan itu. Dasar wanita murahan." Batin Andrew.

"Saya akan mencari nona Tabby sekarang tuan." Ucap Hans yang sedari tadi berada di samping Andrew,menatap kemarahan Andrew.

"Tidak perlu Hans." Ucap Andrew dan meninggalkan Hans yang bingung mendengar perkataan Tuannya saat ini. Biasanya Andrew akan bersikap seperti kambing kelihat induknya saat mengetahui Tabby menghilang. Namun berbeda dengan yang terjadi saat ini. Tuannya bersikap tak perduli.

Kediaman Andrew sudah terlihat sepi. Tamu undangan sudah membubarkan diri sejak setengah jam yang lalu. Yang ada hanya orang tua Tabby dan grandmanya yang berada di ruang keluarga,ikut memikirkan keberadaan Tabby. Serta Morgan,Shay dan Casey yang berada di ruang kerja Andrew menunggu kabar dari Andrew.

Morgan berdiri dari kursinya ketika Andrew memasuki ruang kerjanya.

" Bagaimana?apa kau tau dimana Tabby sekarang?tanya morgan cemas.

"Aku rasa kita tak perlu mencarinya. Malam ini sepertinya dia bersenang senang dengan Sean Conelly. Bahkan mungkin berakhir di ranjang bersama bajingan itu." Ucap Andrew sembari tersenyum yang terasa dipaksa.

Morgan terkejut dengan apa yang barusan dia dengar dari Andrew. Berbeda dengan Shay yang langsung berdiri menampar pipi Andrew,memukul perutnya dengan lutut dan menendang tulang kaki Andrew dengan kakinya. Andrew jatuh terduduk. Badannya merasakan sakit dari pukulan Shay yang luar biasa.

"Aku cukup kecewa denganmu Andrew.Aku tak menyangka kau merendahkan Tabby seperti itu. Sahabatku tidak akan serendah itu. Kurasa kau pun tau itu. Asal kau tau,aku yang meminta pria itu membawa Tabby pergi. Aku tak sanggup melihat Tabby yang nangis terisak isak karena kau meninggalkannya di tengah pesta pertunangan kalian tanpa menoleh sedikit pun hanya karena perempuan jalang itu. Casey terkejut ketika Shay menunjuknya. Mengatakannya perempuan jalang,namun casey tak berani protes setelah melihat Shay merubuhkan Andrew hanya dalam waktu beberapa detik. "Tapi kau tak tau siapa Sean Conelly sayang. Dia pria bajingan yang kerjanya hanya menikmati wanita." Sela Morgan.
"Lalu apa bedanya dengan kalian,bukannya kalian juga seperti itu dulu. Kalian jangan sok suci. Setidaknya Tabby sudah tau apa yang harus dilakukan ketika menghadapi pria pria bajingan seperti kalian."balas Shay.
"Dan kau Andrew,setelah mendengar perkataanmu barusan,aku akan memastikan Tabby mendengarnya dariku,sehingga dia bisa memikirkan untuk menyudahi pertunangan ini. Setidaknya Tabby berhak mendapatkan pria yang bisa menghargainya."lanjut Shay kepada Andrew yang masih bertekuk lutut terdiam mencerna perkataan Shay. Shay benar. Tabby bukan wanita murahan seperti yang dikatakannya barusan. Dia menyesal dengan ucapannya barusan.

Shay melangkah pergi. Meninggalkan mereka yang terpaku dengan semua perkataan Shay.


-----------

Konfliknya semakin rumit ya. Ini kapan kelarnya 😂😂😂😂😂. Menurut kalian Tabby bakalan balik sama Andrew atau memulai hubungan baru dengan Sean.

Jangan lupa di vote yakkkk.
Love love ❤❤❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

9K 1K 29
Spin-Off of Mr. Pilot Fallin' (Kalo nggak baca Mr. Pilot Fallin' pun gak papa) 🔹Fifien Lasea Judith 🔹Henry Parabawa Fifien Lasea Judith adalah seor...
1.8M 26.8K 44
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
1.6M 76.7K 53
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
13.3K 1.5K 44
Aku tidak akan menghilang hanya agar kau menyadari keberadaan ku.. Jangan khawatir sebanyak apapun kamu mengabaikan ku aku akan tetap di sini untuk m...