Resilience: Remi's Rebellion...

By Nellaneva

129K 17K 2.9K

[15+] Sudah diterbitkan oleh BIP Gramedia. Terdiri dari Part I dan Part II. Sinopsis Part I: Masalah terbesar... More

Remi's Playlist (260618)
Peringatan [1]
[2008-2009]
16 Januari 2008
17 Januari 2008
19 Januari 2008
23 Januari 2008
27 Januari 2008
30 Januari 2008
31 Januari 2008
1 Februari 2008
2 Februari 2008
6 Februari 2008
12 Februari 2008
19 Februari 2008
20 Februari 2008
22 Februari 2008
25 Februari 2008
1 Maret 2008
23 Maret 2008
29 Maret 2008
11 April 2008
17 April 2008
28 April 2008
6 Mei 2008
8 Mei 2008
20 Mei 2008
23 Mei 2008
1 Juni 2008
15 Juni 2008
20 Juni 2008
9 Juli 2008
13 Juli 2008
2 Agustus 2008
30 September 2008
28 November 2008
29 November 2008
26 Desember 2008
1 Januari 2009
10 Februari 2009
15 Maret 2009
24 April 2009
14 Juni 2009
9 Juli 2009
21 Juli 2009
4 Agustus 2009
Penutup [1]
Peringatan [2]
[2017-2018]
25 Januari 2017
28 Januari 2017
3 Februari 2017
9 Februari 2017
11 Februari 2017
23 Februari 2017
25 Februari 2017
4 Maret 2017
18 Maret 2017
23 Maret 2017
1 April 2017
9 April 2017
10 April 2017
12 April 2017
20 April 2017
23 April 2017
3 Mei 2017
16 Juni 2017
2 Juli 2017
26 Agustus 2017
4 September 2017
22 Oktober 2017
19 November 2017
24 Desember 2017
30 Januari 2018
11 Februari 2018
10 Juni 2018
GIVEAWAY LAGI ❤️
[COVER VOTE]
PRE ORDER DIBUKA 🎉

Penutup [II]

2.2K 194 145
By Nellaneva

Selamat! Kamu adalah orang hebat yang sanggup menamatkan baca cerita aneh ini! :")

Jadi, Resilience: Remi's Rebellion merupakan novel(et) slice-of-life pertama sekaligus terakhir yang kutulis.

Cerita ini mungkin enggak semanis cerita teen fiction/romance lainnya, mungkin juga kurang menyuguhkan moral baik nan berbobot, tetapi yang terpenting aku lega sudah menuliskannya sampai tamat. Yang ingin aku tekankan di cerita ini adalah bagaimana rasanya memiliki pikiran-pikiran buruk di luar kendali diri, entah karena kesepian, lingkungan keluarga yang tidak kondusif, maupun emosi-emosi paranoid lainnya. Mengajak kalian menyelami benak frustratif seorang Remi, aku ingin kalian memahami bahwa ada sebagian manusia yang otaknya memang bekerja demikian—tak peduli seberapa keras dia ingin berubah. Satu-satunya cara menolongnya adalah dengan bertemu orang-orang yang tepat. Tidak harus menjadi pasangan, tetapi bisa berupa teman, sahabat, musuh, sampai mantan kecengan sekalipun (seperti Kino huhu).

Lalu, aku ingin menekankan bahwa cerita ini bukanlah cerita bermoral baik dengan karakterisasi tokoh bak orang suci dan diksi yang budiman. Sudah banyak cerita seperti itu di Wattpad dan aku tidak mau menjadi salah satunya. Ini bahkan bukan cerita serius, tetapi ada sedikit pesan yang ingin kusampaikan:

Pertama, konsep resilience dan rebellion. Part 1 menceritakan pemberontakan Remi, dibantu Kino, untuk mengakhiri cara pandang hidupnya yang menyedihkan. Pemberontakan untuk mencari kawan sejati dan jati diri, sebab kedua hal itu yang notabene membuat manusia bisa bertahan. Lalu, apa yang dilakukan selanjutnya setelah 'bertahan'? Ialah ketahanan, selaku terjemahan bebas dari resilience. Ketahanan diperoleh dari kesadaran tentang makna, bahwa hidup itu enggak melulu cari kebahagiaan sendiri tanpa mempedulikan kebahagiaan orang lain. Be happy, have meaning. Bagus bila bisa memperoleh dua-duanya sekaligus. Tapi, kalaupun enggak, kebermaknaan menurutku lebih pantas diutamakan.

Kedua, aku ingin menggarisbawahi bahwa ada orang-orang yang berbeda dari kita secara pola pikir—entah itu melankolis-sinis, depresif, nihilis, apateistik, agnostik, dan lain sebagainya—tetapi itu tidak menjadikan kita harus memandang mereka sebelah mata dan menuduh pikiran mereka dangkal, kacau-balau, dan tidak pantas. Tahu alasannya, 'kan? Pasti sudah tahu ya tanpa perlu dijelaskan :))

Terakhir, aku minta maaf atas segala kekurangan dalam cerita nista ini. Maaf atas komentar-komentar defensif yang kuberikan karena, jujur saja, cerita ini terlalu personal bagiku dan di sini aku membela mendiang sepupuku yang pernah depresi, saudaraku yang kelainan mental, diriku yang sempat nihilis, para korban bullying/penindasan, teman baikku yang punya anxiety disorder, dan teman-temanku yang telah menanggung lebih banyak daripada yang mereka sanggup hadapi. Aku bukan mengajak kalian untuk berpikiran terbuka (karena pemikiranku pun mungkin masih sempit), tetapi untuk menghargai perbedaan sebagai sepatutnya manusia. Kuyakin semua pembaca di sini pasti sudah cukup bijaksana untuk mengerti~

Terakhir banget setelah terakhir, terima kasih banyak sudah sudi membaca! Bila masih ada yang mengganjal, silakan tinggalkan kesan/pesan/saran/kritik melalui kolom komentar atau PM :)

Buat yang ingin Part 3, hmmm ... kayaknya aku masih butuh waktu rehat dari emotional roller-coaster ini 😂😂😂

Sampai jumpa lagi!

Continue Reading

You'll Also Like

173 55 6
Di dunia futuristik yang penuh dengan konflik dan kekacauan, seorang pemuda bernama Liam muncul sebagai seorang yang membawa harapan bagi semua orang...
444 110 32
"Teo, Sava capek ish"keluh Alsava yang sedang membungkuk dengan kedua tangan yang bertumpu ke lutut. "Sava ga mau asma Sava kambuh, nanti Teo yang ke...
136K 27.9K 60
#Dapatkan di mizanstore.com atau toko buku terkemuka# Penerbit Pastelbooks A heart to unbreak. A soul to rest in peace. Gemina Inesita: mahasiswi De...
2.7K 437 13
Dia Muggleborn. Tapi Salazar Slytherin mengizinkannya memasuki asramanya yang tak pernah dimasuki Muggleborn. Dia bukan seperti cerita yang lain, se...