My Casper

Autorstwa SSUMMER

219K 21.7K 2.1K

"Jantung matiku ini jatuh cinta dengan detak jantungmu." Więcej

P R O L O G U E
1. The girl in a red hood
2. She is the ghost
3. She is here
4. Her name is Casper
5. Her eyes go cold
6. Her beautiful side
7. She is my fan
8. Her first party
9. She loves my heartbeat
10. Her red eyes
11. She's in my haunted house
12. Her future plans
13. Dam, I love her
14. She is my girlfriend
16. She met my mom
17. She isn't my nightmare
18. She isn't a killer
19. She is my dear
20. Even my friend likes her
21. Don't leave, she said
22. I can't escape from her
23. Where is she?
24. I miss her
25. We are the lovers
26. I'll sacrifice for her
27. With all her dead heart
28. Stay like this, shall we?
29. She wants to give up
30. Our bucket list
31. Her visit
32. Casper, don't say goodbye
33. Our couple rings
34. The first day with her
35. Our last day
• E P I L O G U E •
• A U T H O R ' S - N O T E •
▪︎ ▪︎ ▪︎
• T R A I L E R •
• S E Q U E L •

15. Our terrible cooking

4.8K 520 52
Autorstwa SSUMMER

Zayn dan Liam memutuskan untuk tidur di tempat Niall karena sudah terlalu malas untuk pulang. Bebebrapa jam yang lalu baru saja selesai menggarap lagu karangan mereka bertiga. Liam sudah terlelap sejak tadi di kamar tamu, begitupun Niall di kamarnya. Sedangkan Zayn masih mengganti-ganti channel televisi di ruang tv karena masih belum mengantuk.

Tiba-tiba Zayn merasakan tubuhnya merinding, seperti ada seseorang yang memperhatikannya. Ia menoleh ke belakang, tidak ada siapa-siapa.

Merasa situasi di dalam semakin aneh, Zayn memutuskan keluar untuk mencari udara sebentar. Lagi pula jam setengah tiga pagi seperti ini pasti masih sangat sepi. Zayn tidak membutuhkan pengawalan untuk sekedar jalan-jalan.

"Hai, Zayn!" Seseorang menepuk Zayn dari belakang saat dirinya sudah berada di luar.

"Victoria? Kau tinggal di daerah sini juga?"

Victoria mengangkat bahu. "Kenapa kau tidak tidur? Apa rumah Niall tidak nyaman untukmu?"

Zayn mengangkat bahunya. "Insomnia."

"Apa itu?" Tanya Victoria polos dan membuat Zayn sedikit heran.

"Susah tidur. Kau juga, kenapa belum tidur?"

"Kan aku memang tidak tidur."

"Hah?"

Victoria menyadari bahwa ia baru saja mengatakan hal konyol. Mana mungkin ada manusia yang tidak tidur. "Maksudku, imno... sino... sia?"

"Insomnia. Haha!"

Zayn dan Victoria memutuskan untuk berkeliling di sekitar. Mereka mampir ke sebuah minimarket karena Zayn ingin membeli air mineral dan rokok.

"Mau ice cream?" Tanyanya pada Victoria sambil membayar kepada bapak-bapak tua penjaga minimarket.

Pria tua itu tersenyum. "Ah, terima kasih, tidak perlu, hehe."

"Eh?" Zayn bingung kenapa malah pria kasir ini yang menjawab pertanyaannya.

"Kau menawarkanku ice cream, tapi kan aku yang jual ke—"

"Oh, haha. Maaf, maksudnya aku tawarkan ke temanku ini."

"Hah? Siapa?" Tanya kasir itu. Karena memang kasir itu tidak melihat siapapun sedang bersama Zayn.

Dia hanya melihat Zayn sendirian.

"Siapa lagi kalau bukan dia ini." Jawab Zayn sambil melirik Victoria. Tapi tetap saja kasir itu tidak melihat siapa pun.

"Kau... sendirian..."

Victoria terkejut, ia baru saja menyadari kalau ia belum membuat dirinya bisa dilihat oleh manusia. Pantas saja kasir ini tidak bisa melihatnya.

Tapi... Zayn bisa melihatnya?

"Zayn, cepat. Aku buru-buru." Kata Victoria untuk membuat Zayn segera keluar dari minimarket itu.

"Pintar juga bapak kasir itu kalau mau menakut-nakuti orang, cukup lucu." Zayn mengeluarkan sebatang rokok dan menyulutnya dengan korek, ia mulai menikmati hisapan rokoknya.

"Rokok? Memangnya penyanyi boleh merokok? Tidak merusak suara ya? Kau tahu, itu tidak sehat." Gaya bicara Victoria sudah seperti ibu yang memarahi anaknya.

"Oops, maaf. Seharusnya tidak di depan wanita."

"Tenang saja, aku tidak sensitif dengan asap rokok." Jawab Victoria sambil menepuk bahu Zayn pelan. "Jangan dibuang. Santai saja." Sahutnya saat Zayn baru saja berniat melempar rokoknya ke tempat sampah. "Zayn, apa kau juga minum alkohol? Memasang banyak tindik? Dan berjalan sempoyongan setelah kau mabuk?"

Zayn tertawa mendengar pertanyaan gadis disampingnya ini. "Haha, apa aku terlihat seperti itu?"

Victoria tidak menjawab pertanyaan Zayn itu. "Kau bisa tertawa juga ya."

Zayn tertawa lagi "Haha. Ayolah apa aku semurung yang kau kira." Kata pria itu sambil memasukan rokok kedalam saku celananya. "Jadi... rumahmu yang mana?"

Victoria tersenyum. Tidak mungkin ia bilang kalau ia tinggal bersama Niall "Rahasia."

"Tidak bahaya untuk memberi tahu dimana rumahmu padaku. Terlalu sibuk manggung daripada jadi stalker, hehe."

"Huuu, ternyata kau sama sombongnya seperti Niall." Victoria menyenggol bahu Zayn dengan bahunya saat mereka sedang berjalan bersama.

Guk Guk Guk!!!

Seekor anjing penjaga sebuah rumah menggonggong keras tepat di saat Victoria dan Zayn melewati pintu gerbang rumah besar itu. Anjing itu seperti melihat sesuatu yang membuatnya menggonggong terus-menerus.

"Wah, wah, hush tenang... tenang..." Kata Victoria sambil melambaikan tangannya untuk anjing yang ada di dalam pintu gerbang itu. Tatapan tajam anjing itu terus ke arahnya.

Zayn segera menarik tangan Victoria untuk pergi dari rumah itu.

"Apa dia kira kita perampok?" Tanya Victoria penasaran.

"Haha, atau mungkin lihat setan." Jawaban itu berhasil membuat Vicoria tersindir.

Pantas saja, anjing itu melihat Victoria.

"Kau takut, Victoria?"

"Jangan takut dengan hantu, sebagian dari mereka tidak seseram yang kau kira."

"Wow... terdengar seperti kau pernah bertemu salah satunya."

"Sudahlah. Lebih baik kita pulang." Kali ini Victoria yang menarik tangan Zayn untuk segera pulang.


Seharian ini jadwal kegiatan Niall sangat padat. Niall baru saja turun dari mobilnya dan melangkah lemas masuk kedalam rumah. Ia bisa merasakan perutnya sudah protes minta diisi, tapi sayangnya Niall tidak sempat membeli makanan apapun malam ini.

"Selamat malam!" Seru Victoria saat Niall baru saja membuka pintu, Victoria menghilangkan dirinya dan seketika muncul di depan Niall.

Niall berlagak tidak melihat Victoria dia terus saja berjalan masuk, merasa diacuhkan ia tetap mengikuti kemana Niall berjalan.

"Apa aku tidak terlihat? Ini kan sudah terlihat." Keluh Victoria sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri. Niall terlihat menahan tawanya. "Niall!"

Niall terkekeh dan segera melingkarkan lengannya di leher Victoria. "Iya-iya, aku bisa lihat hantu."

Victoria memukul pelan dada Niall. "Panggil aku baby. Seperti yang aku lihat di film-film."

Niall tersentak, kemudian dia tertawa

"Baby!" Perintah Victoria lagi dengan cemberut.

"Ih, maksa." Niall mencubit hidung Victoria gemas. "Baby, lapar nih."

"Sudah kuduga, kau selalu lapar." Ledek Victoria.

"Masak yuk?"

"Memasak? Tapi ini sudah jam sepuluh malam, kau bisa telat tidur dan kau akan mendapatkan lingkaran hitam dibawah mata—"

Niall tidak menghiraukan ocehan Victoria. Dia membuka kulkas mencari-cari apa yang ada di dalamnya.

"Huh, padahal kau selalu mengatakan itu padaku."

"Casper, kau bisa masak soup?" Niall mengangkat kantung plastic berisi sayuran di tangan kanannya dan tangan kirinya mengangkat daging sapi. "Aku cari tutorial deh di Youtube."

Victoria mengangguk, ia berlari mengahmpiri Niall dan mengambil bahan-bahan itu. Akhirnya mereka berdua memasak bersama. Niall mengambil tabletnya dan memutar video tutorial memasak soup.

Victoria menyalakan musik dan menari-nari sambil mengikat rambutnya. "Let's cook it, baby."

Niall tertawa melihat Victoria yang bersemangat. "Kau pernah masak soup?"

Victoria mengangguk. "Sering, di Cooking Mama."

Seketika Niall langsung menjitak kepala gadis itu. "Itu kan game, bodoh."

"Aduh! Pokoknya kalau sampai tidak enak, kau tetap harus menghabiskannya." Kata Victoria sambil mengaduk-ngaduk soup diatas kompor.

"Kau juga harus makan, ini kan sehat ini sayur." Jawab Niall sambil memasukan irisan buncis yang benar-benar tidak rapi.

"Aku?" Victoria bergidik ngeri. "Tidak lapar."

"Alasan, hantu juga harus makan sayuran agar menjadi hantu yang sehat." Jawab Niall sambil mengacak rambut Victoria. "Aduk yang benar."

"Memangnya ada hantu yang sakit?"

"Kau." Niall mencubit gemas pipi Victoria. "Sakit jiwa."

Niall dan Victoria meneruskan memasak dengan penuh keributan sehingga keduanya tidak sadar kalau pintu depan ada yang membuka. Tentu saja orang itu tahu apa password untuk kunci masuk ke apartement Niall. Orang itu terus berjalan dan melihat Niall di dapur dengan seroang gadis sedang memasak  bersama bersama.

"Huek! Baunya membuatku mual!" Ejek Victoria saat Niall menuangkan sup ke mangkuk. "Kenapa kau tidak membeli makanan saja sih."

"Mulai sekarang, kau harus membiasakan diri makan sayur agar sehat."

"Huek huek!" Victoria berlagak ingin muntah. "Aku lebih suka makanan di malam-malam sebelumnya."

Niall mencicipi soupnya, tidak butuh waktu lama untuk lidahnya mengenali rasa makanan. Dan soupnya ini rasanya benar-benar tidak enak.

"Tidak enak kan? Sudah ku kira!"

"Kau pasti lapar kan?"Niall melirik jahil kearah Victoria.  Ia berniat agar Victoria mau mengabiskan supnya yang tidak enak itu. "Ini pasti belum diberi makanan." Katanya sambil mengelus perut Victoria.

"Belum, sih."

"Baby, kau harus makan soup ini, agar kau bisa mendapat vitamin, kalsium, dan protein yang banyak. Kau butuh asupan itu. Kau harus memakan soup yang sudah aku buatkan untukmu ya, Cas—"

Bugh!

Mendengar ada sesuatu yang jatuh, Niall dan Victoria sontak menengok ke belakang. Dan betapa terkejutnya mereka melihat seorang wanita yang berdiri mematung dengan bawaan yang terjatuh di depannya.

"M... m... mom?!"

Wanita tua itu menggeleng-gelngkan kepalanya, ekspresinya masih sama. Menyadari keberadaan ibunya, Niall langsung berlari mendekat.

"Sejak kapan di sini, Mom?"

"Apa dia hamil?" Mendengar ibunya bertanya sambil memandang lurus pada Victoria, Niall tahu ia dalam masalah.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

393K 40.2K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
799K 84K 44
"Ah, udah ah mending gue di jodohin aja udah !!!" Dan apa yang gue katakan itu terjadi. since 2019 >
1.6M 30.3K 12
Somi dan Sehun terpaksa menikah demi memenuhi keinginan para kakeknya yang telah mengikrarkan janji di masa lalu. Somi yang bar-bar, disatukan denga...
55.6K 3.6K 18
"Aku membencimu, tapi aku masih mencintai mu Bummie" - Kim So Eun " Mianhae, Saranghae Eunni " - Kim Sang Bum