Praeteritum aut Futurum?

By dewiwulandarii

8.4K 1.7K 3.3K

Highest rank #106 in ChickLit (16092017) Aku berada diantara pilihan mengingat masa lalu atau menjalani kehid... More

Pengenalan Pemain
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
T r a i l e r
XXVII
XXVIII

XX

233 38 148
By dewiwulandarii

Kuakui awalnya hatiku membeku namun hadirmu mampu meluluhkannya lewat hangatnya sikapmu.

Kuakui awalnya hatiku sunyi, namun kini tawamu mengisinya sepanjang hari.

Kau mampu mengisi ruang kosong dalam hati ini.

Kau mampu menghiasi hari-hari kelabuku menjadi warna-warni.

Je t'adore (s.a)

Aku masih sibuk membaca buku pemberian Elios, baru kusadari disetiap akhir puisi yang ditulisnya memang terselip ungkapan cinta dari berbagai bahasa asing tak hanya Te amo yang kulihat waktu itu saja. Kuakui kebodohanku karena tak kunjung memahami arti rangkaian kata yang ia buat saat pertama kali aku membacanya. Setelah Elios mengatakan puisi-puisi itu untukku aku baru menyadari itu.

Aku menyesali mengapa selalu membukanya secara acak saat buku itu masih berada di kamar Elios, mungkin saja jika dulu kubuka dari halaman pertama aku langsung bisa mengetahui bagaimana awal kisah cinta Elios tanpa harus bertanya kepada Ibu dan Elios. Lagipula sebenarnya Elios menyisipkan beberapa foto diantara puisinya, sayangnya puisi yang kubuka waktu itu tak berfoto. Sehingga aku tak langsung menyadari untuk siapa puisi itu dia tuliskan.

Sudahlah, toh memang penyesalan selalu datang terlambat. Untuk mengurangi penyesalanku segera kucoba membuka buku itu secara urut. Kututup buku itu dan kumulai membaca dari halaman pertama.

Terima kasih pernah mengisi hari-hariku bahkan hatiku.

Terima kasih telah mengijinkanku merasakan bagaimana rasanya mencintai walau mungkin aku tak dapat merasakan bagaimana rasanya dicintai.

Ya, di buku ini akan kuceritakan tentangmu orang yang sangat kucintai.

Di buku ini akan kuceritakan bagaimana kau sangat kukagumi.

Kau adalah segala yang kutulis namun aku adalah sesuatu yang tak pernah kau baca.

Namun tak apa,setidaknya satu hal yang harus kau tahu, Aku teramat sangat mencintaimu.

S.A

Dari halaman pertama sudah kutemukan inisial S dan A, namun hatiku berkata sepertinya halaman ini tak ditujukkan untukku. Kubuka lagi ke halaman selanjutnya dan benar saja, tulisan ini bukan untukku. Ini untuk Ica, si Spica Andromeda. Cinta pertama Elios, orang yang pernah dicintai Elios. Kutemukan foto kebersamaan mereka di halaman itu.

Hatiku perih, aku cemburu. Walau bagaimanapun aku tak rela bila orang yang aku cintai bersama orang lain, namun kucoba untuk tetap melanjutkan membaca buku itu. Kutemukan bekas sobekan pada halaman selanjutnya. Mungkin memang ada beberapa tulisan yang tak ia inginkan untuk kubaca. Dan lagi kutemukan foto Elios dan Ica. Mereka terlihat sangat bahagia kala itu. Namun kata-kata di bawahnya menyiratkan kesedihan Elios.

Kita berawal dari dua orang yang tak saling mengenal.
Diam tak menyapa, namun ada rasa, ya rasa ingin tahu.
Ingin rasanya untuk berkenalan, mengucap nama namun apa daya, mental terasa belum terlalu kuat mengambil resiko. Aku terlalu biasa untuk kau yang punya segalanya.

Hingga pada akhirnya, hari semakin berlalu.

Waktu telah berganti.

Melalui proses yang panjang akhirnya kita bisa bersama.
Bersama dalam duka dan juga dalam canda tawa.

Kuberanikan diriku untuk ungkapkan rasa.
Entah lah saat itu aku merasakan jatuh, namun aku jatuh dengan bahagia bukan jatuh lalu menangis seperti saat aku belajar naik sepeda sewaktu SD.

Aku jatuh namun bukan tersungkur ke tanah, justru aku malah melayang.

Iya inilah aku, pemuda yang tengah merasakan jatuh cinta dan kau menerima cintaku juga.

Sejak saat itu, kita telah lewati beribu kisah yang terlukis indah dalam ingatan, mengumbar senyum dalam setiap percakapan, menuai tangis saat kita berada dalam keterpurukan.

Kita telah bersama dalam satu ikatan, satu rasa dalam jiwa.
Iya cinta masih indah melekat disana.

Hingga pada akhirnya kumengerti, tak ada yang abadi.
Nyatanya cinta itu meningalkanku.
Aku dan dirimu yang semula menyatu menjadi kita kini telah musnah, yang ada hanya aku.

Aku dan bayanganmu.
Kau pergi dengan mudahnya, membuatku lembali terjatuh namun sayang kali ini aku jatuhku bukan dengan bahagia, bahkan kini kumerasakan jatuh sejatuh jatuhnya.

Aku terhempas ke dasar kepedihan.

Kau pergi mengejar mimpimu dan aku mencoba bertahan menantimu.

Namun apa, hari demi hari kau makin menjauh.
Lelah terasa dalam batinku untuk menunggu kabar darimu.

Perlahan aku mencoba melupakan tentang kita, begitupun juga denganmu.

Kita memulai kisah yang baru.
Kau menulis kisah tentang hidupmu dan aku menulis kisah hidupku.

Kita berawal dari dua orang yang tak saling kenal hingga menjadi orang yang saling kenal namun saling melupakan.

Percayalah ini menyakitkan.

Kau terasa menjadi orang asing dalam hidupku dan aku terasa menjadi orang asing dalam hidupmu.

Ya , dekat sebagai orang asing yang pernah saling mencintai.

Now it feels we're as close as strangers (S.A)

Kembali kulanjutkan membuka halaman selanjutnya dan masih saja kutemukan foto mereka berdua, namun kali ini foto itu hanya dibubuhi satu kalimat di bawahnya.

You hurt me, are you happy now?

Apa Elios sangat terluka waktu itu? Apa ia merasa sakit hati yang teramat sangat karena ditinggal Ica, karena Gavin yang membuat hubungan mereka kacau? Apa ia sekarang merasa bahagia? Membaca buku ini aku malah tak berhenti memikirkan keadaannya. Aku semakin merindukannya lagi dan lagi.

Dihalaman selanjutnya hanya terdapat foto Ica tanpa Elios. Di foto itu terlihat Ica yang sedang memegang balon. Ia menampakkan senyum semanis madunya.


Terima kasih telah menjadi bagian dari masa laluku. Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk merasakan bagaimana rasanya mencintai, dicintai dan satu lagi, patah hati.

Terima kasih masa lalu, selamat tinggal.

Kubuka lagi halaman berikutnya dan kutemukan nama panjangku tertera di sana. Ya, sebuah halaman yang dibatasi pita merah yang waktu itu pernah kulihat. Mungkinkah ini menjadi awal tulisannya tentangku yang menggantikan Spica?

Selene Anandari?

Terdapat tulisan kecil di pojok kiri bawah, sepertinya waktu itu aku tak sempat membacanya.

Kutemukan tempat di mana cintaku akan berlabuh, namun lagi-lagi cintaku berinisial sama, S dan A.

Andai saja aku melihat tulisan ini lebih dulu, mungkin saja aku bisa lebih awal menyadari Elios menyimpan rasanya untukku.

Kubuka lembaran berikutnya dan kutemukan puisi tak berfoto yang pernah kubaca.

Aku menemukannya.

Benar Tuhan, aku menemukannya.

Seorang gadis bak bidadari tiba-tiba hadir tenangkan jiwa.

Aku menemukannya.

Benar Tuhan, aku menemukannya.

Seorang gadis yang cantik jelita laksana jelmaan dewi Aphrodite dengan kelembutan dewi Hestia.

Aku menemukannya.

Benar Tuhan, aku menemukannya.

Seorang yang amat kucinta.

Namun mengapa Tuhan, aku hanya bisa melihatnya?

Namun mengapa aku hanya bisa menjaganya, tanpa memilikinya.

Bolehkah Tuhan? Apa boleh bila kuminta ia saja sebagai jawaban dari segala doa?

Mungkinkah Tuhan, mungkinkah kami bersama?

Di kehidupan apa saja Tuhan, jika tak bisa bersatu di dunia pertemukan kami kembali di surga.

"Te amo" (s.a)

Harusnya aku tahu puisi itu jelas untukku karena letak halamannya berada setelah halaman yang menuliskan namaku disertai tanda tanya, ah mengapa dulu aku tak menyadarinya? Tak hentinya aku menyalahkan diriku sendiri. Aku semakin penasaran saja dengan halaman selanjutnya, segera kubuka halaman selanjutnya dan kutemukan fotoku yang sedang memegang balon tertera di sana. Mengapa aku dan Ica sama-sama memegang balon?

Kini kau telah menjadi tokoh utama disetiap tulisanku.
Kini kau akan menjadi topik utama dalam setiap cerita yang kusampaikan kepada Tuhanku.

Kau, iya Kau, tetaplah di sana.

Ya, di sana jangan menghilang.

Tak usah mendekat, karena akupun tak ingin melewati batas yang akan mengusikmu.
Jadi, kumohon tetaplah di sana, jangan pergi setidaknya tetaplah tinggal jangan mencoba lari.

Kini kaulah titik fokus dalam fikiranku.

Menjadi penguasa dalam benakku.

Menjadi ratu dalam dunia khayalanku.

Ah, lagi lagi berkhayal. Aku suka berkhayal. Dalam dunia khayalanku aku bisa melakukan apa yang aku inginkan. Di sana aku bisa mencintaimu tanpa batas. Bahkan aku bisa memilikimu. Tanpa takut akan sebuah penolakan yang menyakitkan. Ya tentu saja tanpa penolakan karena ini adalah dunia khayalku, semua terserah apa mauku bukan?

Namun, ada hal yang paling menyakitkan dari berkhayal. Semua itu hanyalah semu. Hal yang sangat menyakitkan itu adalah realita. Sebuah kenyataan yang membuktikan bahwa semua itu hanya khayalan. Sebuah kenyataan bahwa aku hidup di dunia realita bukan dunia khayal.

Kenyataannya kini kau menginginkan ingatanmu kembali.

Aku takut jika itu terjadi kau melupakan semua yang kita lewati.

Dan lagi, saat kau mendapatkan ingatanmu kembali kau takkan menemukan aku di masa lalumu karena aku tak berasal dari sana.

Tapi, mungkin saja masa depan adalah milik kita.

Apa kau mau menjadi masa depanku?

Jika nanti kau telah mendapatkan ingatanmu aku akan bertanya. Kau hanya memiliki dua pilihan masa lalu atau masa depan diantara dua pilihan itu mana yang akan kau pilih?

Praeteritum Aut Futurum?

Masa lalu atau masa depan?

***
Maaf kalo part ini kebanyakan foto 😅 part ini cuma mau ngeliatin isi bukunya si Elios

Dannnn, dipart ini aku mau bersyukur udah sampe di part 20 🙈

Dan lagii, hari ini tepat ulangtahunku yang ke 20 gaes 😅 Happy birthday to me 😂🎉🎉🎉

Thanks buat kalian yang udah baca cerita yang gak jelas ini dan alhamdulillah juga terima kasih berkat kalian cerita ini dapet rank 106 siang tadi dan viewernya udah nyampe 2 rb , thanks gaes 🙏

Sekali lagi terima kasih gaes untuk dukungannya, jangan lupa klik bintang yaks, bye 👋👋

//17 September 2017//

Continue Reading

You'll Also Like

394K 48K 57
TAMAT & PART LENGKAP May contain some mature convos and scenes Jatuh hati sendiri: check! Patah hati sendiri: double check! Status hubungan dengan A...
435K 25.5K 30
Story Kedua Neo Ka🐰 Duda Series Pertama By: Neo Ka Gayatri Mandanu itu ingin hidup simpel, tidak ingin terlalu dikekang oleh siapapun bahkan kadang...
905K 68.9K 55
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tidak minus. Seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. Dia juga tidak punya kemampuan u...
1.4M 73.9K 58
Takdir itu emang kocak. Perasaan cerita tentang perjodohan itu hanya ada di film atau novel, tapi sekarang apa? Cecilia Janelle terjebak dalam sebuah...