Warning! Typo bertebaran
ALEX POV
Antara bahagia dan terkejut. Sekarang mate ku telah mulai mencintaiku. Hanya hal sederhana yang membuatnya bisa jatuh cinta kepadaku.
"Lex.. haha... kau...hahaha.. hampir membunuhku" ucapnya sambil menetralkan nafas, aku hanya bisa tersenyum melihat wajahnya seperti tomat. "Tapi kau suka kan?" Balasku sambil tersenyum. Lauren hanya diam, pandangan kami bertemu, aku msnatap mata biru lautnya. sungguh, aku seperti terhipnotis dan....
Tunggu, jika benar ini lauren, kenapa baunya sudah mulai menghilang. Aku menatapnya lebih dalam, lauren memiliki tahi lalat pada lehernya, kenapa ini tidak? Menapa hilang?
"Kakak!!" Teriakan felidya membuyarkan lamuanan ku. Felidya mengetuk, bukan mengetuk melainkan menggendor pintu ku dengan kuat.
Ku buka pintu kamar ku, ku lihat wajah Felidya dengan wajah panik. "kenapa?" Tanyaku dengan tampang dingin. "Kak.. kak.. " ucapnya terputus-putus, aku mulai khawatir dan gery juga merasakan hal yang aneh pada mate nya. Tapikan Lauren ada di kamar.
"Kau biacara yang benar!" Ucapku dengan kesal "kak Lauren di culik black witch" ucapnya cepat tanpa spasi. Aku lamgsung membanting pintu kamarku dan menatap Aurel yang duduk di ujung kasur.
"Kau bukan Lauren." Ucapku sambil memandangi tingkah lakunya. "Dasar anjing bodoh. Dan mau baru sadar setelah menyiumku?" Ucap Lauren dengan sinis.
Tak lama, aku melihat bayangan hitam mengelilingi lauren, wajah lauren kemudian berubah. Ini sungguh tidak menyangka. Aku di tipu.
Tiba-tiba, pipiku terasa panas. Aeperti ada yang menamparku. Namun setelahku lihat, tak ada yng menamparku, wajahku masih baik-baik saja.
"Siapa kau?!"
"Aku? Kau tanya siapa aku?aku luna mu ALPHA." Ucapnya sambil menekan kata ALPHA.
Kemudian ia mengucapkan mantra yang tak aku mengerti dan tubuhnya kembali di tutupi bayangan hitam dan menghilang.
Oh.. cobaan apa lagi ini..
'Cepat cari mate kuta bodoh' mendlink gery kepada ku dengan geram.
Tampa menunggu lama, aku lamgsung mendling luthfi 'siapkan pasukan. Kita mencari luna'
****
Flashback
Lauren selesai mandi dan menyisir rambutnya, hingga suara pintu balkon yang terbuka menghentikan aktifitasnya.
"
Apa itu kau lex?" Tanya lauren.
Lauren berbalik dan seseorang menutup mulut lauren dengan kain yang di beri bius. Hingga kegelapan menyambut lauren.
"Dasar manusia. Sangat lemah" ujar wanita Dengan nada sinis. Kemudian mengucapkan sebuah mantra dan hilang bersama Lauren.
****
Lauren POV
entah ala yang terjadi padaku. Ku buka mataku dan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam rentina.
Ku lihat kondisi yang ada di sekitar. Aku ada di sebuah ruangan, namun ini bukan ruang apa? Seperti gudang. . Ku lihat seluruh sisi kamar dan aku baru sadar jikalau tangan dan kaki ku sedang di ikat.
Ceklek
Ku menoleh ke arah pintu. Memperlihatkan seorang pria dengan postur tubuh seperti alex . "Hi luna?" Sapanya dengan nada seperti bertanya .
"siapa kau? Dan di mana aku?" Tanyaku padanya. Langkah demi langkah ia mendekat kepadaku
Oh shit, jangan.
"Kenapa kau melihatku seperti itu sayang?" Ucapnya lagi. "Kau.. kau.. siapa kau? Dan kenapa kau mengikatku?" tanyamu gelgapan.
"Ingin balas dendam" ucapnya sinis. Aku membulatkan mataku.
"sebelumnya kita berkenalan dulu. Namaku ferlix. Aku sejenis werewolf dan matemu telah membunuh orangtua ku. Dan aku akan membunuhmu juga. Tapi aku akan menyiksamu agar lebih menyenangkan." Ucapnya dengan nada menakutkan.
Kemudian ia menamparku dan menggores pipiku dengan pisau. Mengingatkanku dengan ibu tiriku sani
"Kenapa he? Sudah terbiasa dengan siksaan? Seperti yang di lakukan ibu tiri mu kan?" Aku membulatkan mataku
Dari mana dia tau? Alex saja tidak tau
"Jika aku tau bagaimana? Ibu tirimu adalah ibu ku!" Ucapnya lantang.
Tidak..
****
A
uthor POV
Alex telah menulusuri hutan, peperangan rogue tadi adalah tipuan untuk menculik Lauren.
Gery dan Alex telah berganti shift dan kini mereka ada di istana rogue.
'luthfi, ayo masuk' midlink alex kepada betanya luthfi. Alex memasuki istana dan mengengendus bau lauren. Sedangkan luthfi dan warior lainnya sedang berperang di halaman istana.
"Gery, di ruang bawah tanah" ucap alex
Dengan cepat gery berlari dan mendobrak pintu bawah tanah.
Memperlihatkan matenya dengan pipi merah dan mata sayu. Namun ia masih tersenyum menghadap gery.
Tak tunggu lama, gery langsung menghajar ferlix dengan membabi buta. Mengambil jantung wolf ferlix dan menghancurkannya. "Perlakuan mu dan ibumu sama saja. Bekerja sama dengan black witch. " ucap gery.
Gery menoleh ke arah lauren, nmun tidak dengan senyuman. Namun dengan mata yang tertutup, darah yang mengalir dari lenganya dan pipi yang memar.
Kini gery kembli berganti shift dengan alex membawa lunanya ke rumah sakit pack.
'Luthfi, habisi semua rogue. Aku akan membawa luna kita ke rumah sakit pack'
'Siap alpa'
Butuh waktu 10 menit alex berlari dari istana rogue ke Rumah sakit packnya.
Selama di perjalanan, tak henti-hentinya alex meraung dan meminta maaf. Air matanya tak henti.
Hingga tiba ah alex di RS. Dokter langsung membawa lauren ke ruang UGD. Alex terduduk menatap pintu ruang UGD.
"Lau, bertahan lah sayang. Jangan kau tinggalkan aku sayang" lirih aex dengan suara parau habis menangis.
Pintu UGD pun terbuka. "Jika kenapa-napa dengan luna, kan ku penggal kepala kau!" Ancam Alex "tenang alpa, luna baik2 saja. Hanya saja.. hanya saja" dengan ragu, sang dokter melanjutkan kata katanya
"KENAPA?" bentak Alex dengan suara Alpatone nya.
"Hanya saja, Luna kekurangan banyak darah dan.. dan akan di oindahkan ke ruang ICU."
"Itu yang kau bilang tak apa?!" Tanya alex dengan penuh emosi.
"Alex, sudah!" Bentak seorang wanita paru baya. "Ibu?" Tanya alex dengan suara yang telah mulai menurun. "Silahkan pergi" ucap riska kepada dokter arnold.
"Saya permisi luna" arnold berlalu meninggalkan alex yang sedang di peluk oeh riska.
"Ibu, lauren bu" lirih alex.
Alex melepaskan pelukan riska dam masik ke dalam ruang ICU, melihatkan seorang wanita yang sednag terbaring lemas. Jarum infus menempel pada punggung tangannya.
"Sayang, bangunah sayang. Jangan tinggalkan aku" ucap alex sambil mencium punggung tangan lauren.
***
Hari terus berganti, namun Lauren masih saja belum terbangun dari tidurnya.
Alex tak pernah tidur, hingga membuat badannya yang tegap kini telah berganti dengan badan kurus dan pipi yang tirus.
Bulatan hitam pada matanya, membuat alex seperti mayat hidup.
Kini malam telah datang, mengganti siang dengan rembulan yang indah menghiasi langit yang kelam.
Alex tak henti-hentinya menemani lauren.
"Lex, puang lah. Biar ibu yang menjaga lauren. " ucap riska, namun sekali lagi alex menggeleng.
Hembusan nafas berat keluar dari mulut riska. "Kak, kau emang tak malu ha? Lihatlah kau telah seperti zombi. Bahkan lebih buruk dari pada zombi." Protes felidya yang telah muak dengan sikap kakaknya.
"Aku yakin, kak lauren tak akan bangun!" Ucap felidya dan menfapat tatapam ajam dari alex. .
"Bagaimna dia akan bangun? Jika kau lemah begini. Kau akan membuatnya bertambah lemah bodoh!" Cecar felidya dengan penuh emosi.
"Felidya, sudah sayang" ucap riska. Sedangkan jonathan,mengurus pack berasama betanya dan beta Alex.
"Aku benar kan? Pasangan mate itu adalah separuh jiwanya. Jika kau lemah begini kakak ipar tak akan bangun. Karna belahan jiwanya juga setengah mati. Tak makan, tak tidur." Ucap felidya tegas.
Alex langsung bangkit dari duduknya. Mencium punggung tangan Lauren, kemudian kening, mata dan terakhir bibir ranum milik Lauren.
"Mom jaga lauren, aku akan pulang dan besok kembali" lirih Alex kepada riska.
"Baik syang. Jangan lupa makan oke?" Balas riska sambil mencium kening alex.
Alex berjalan menuju pack house nya dengan setengah tega.
___________________________________
Part yang mendingan panjang. Semoga tak bosan.
Jangan lupa tinggakan jejak dan komen ya..
Ig: fifahqur_21hq
Bersambung.
10 vote next part