Apakah Pesanannya Cinta? {COM...

By MuhammadPayudi

3.1K 465 26

#43 di complete (Februari 2019) Setelah 2 tahun bekerja di Rabbit House terdapat pertemuan antara Cocoa, Chin... More

Chapter 2 : Isi Hati
Chapter 3 : Gadis
Chapter 4 : Kelinci Putih
Chapter 5 : Nggak Enak Badan
Continue.....?
Chapter 6 : Sakit
Chapter 7 : Jouga Touya
Chapter 8 : Pelukan
Chapter 9 : Penampakan
Chapter 10 : Kapucino
Chapter 11 : Kelemahan
Chapter 12 : Tedeza Rize
Chapter 13 : Kenangan
Chapter 14 : Momen Terakhir [END]
Chapter 8.5 : Masa Lalu [SPECIAL]

Chapter 1 : Kopi

430 35 12
By MuhammadPayudi

Di siang yang cerah di kafe kecil terdapat 3 cewek, yang berbicara satu sama lain saat tidak ada pelanggan di kafe.

Cocoa :'Dia menghela keras' Ahhh... Bosen amaaat.

Rize : Kita nggak dapet pelanggan di hari biasa kayak gini

Cocoa : Yaa tapi tetap aja! Chino-chan! 'mau meluk Chino'

Chino : Ogah. Jangan peluk aku 'sambil bersihin nampan'

Cocoa : Boo! Kalo gitu aku peluk Tippy ya~

Chino : Jangan, kau akan menakutinya.

Cocoa : Ahhhh, Chino-chan peliiiit!

Rize : Hahahaha!

Lalu terdengar suara lonceng dari depan kafe yang berupa cowok tinggi dengan mata emas dengan rambut hitam yang agak panjang dan berkaca mata masuk kafe dan ketiga cewek itu melihat cowok itu dan agak memerah saat menyapanya.

Cocoa, Chino & Rize : Selamat Datang Tuan!

Cowok : A-Ah, makasih! T-Tolong satu meja.

Cocoa : Siap! Akan kubawa ke meja Anda~ Lewat sini~!

Cowok : M-Makasih.

Cowok tersebut agak gugup setelah masuk ke dalam kafe tapi dia mencoba untuk tenang selagi dia mau duduk dan Cocoa tersenyum padanya dan membuat cowok itu agak memerah lalu melihat menu.

Cocoa : Anda mau pesan apa~?

Cowok : U-Um..

Rize dan Chino yang berada di bar sedang berbising.

Rize : Cowok itu cakep juga ya.

Chino : Iya.

Rize : Kelihatanya dia gugup terhadap Cocoa.

Chino : Cocoa-san itu orangnya agak kuat dengan kepribadiannya terhadap orang lain.

Rize : Ah bener juga, bisa dibilang dia terlihat agak malu.

Chino : Kira-kira dia itu orangnya kayak apa? Pendiam dan pemalu gitu?

Rize : Mungkin? Tapi masih meragukan..

Chino : Kayaknya dia itu terlihat tidak asing.

Rize : Hmm?

Chino : Dia itu kayak seseorang yang aku kenal tapi gak tau siapa..

Cocoa kembali ke bar setelah mendapatkan pesanan dari cowok tersebut dan Cocoa tersenyum lebar dan pipinya memerah.

Rize : C-Cocoa? Ada apa?

Cocoa : Hmm~? Oh gak ada~ Oh ya! Satu cangkir Kopi Hitam dengan gula~

Chino : Yo'i! 'sambil mengeluarkan biji kopi dan peralatan lainnya untuk membuat kopi'

Rize : Jadi, apa yang terjadi?

Cocoa : Dia imut sekali~!

Rize : Eh? Apa maksudmu?

Cocoa : Kepribadiannya seperti orang tidak bersalah~

Rize : Tidak bersalah? Kurasa nggak..

Cocoa : Yah, mungkin dia tau beberapa barang tapi dia mengabaikannya karena dia itu malu saat orang membicarakannya maupun barang tersebut~

Rize : Apa? Bagaimana kau tau semua barang itu?

Cocoa : Cuman mungkin~

Rize : Apa kau menanyakannya tentang dirimu?

Cocoa : Nggak! Aku gak nanyain itu!

Chino : Aku punya perasaan yang sama.

Rize : Eh? C-Chino juga? Ugh.. Ampun deh, dia terlihat mencurigakan bagiku..

Cocoa : Ayolah Rize-chan~ kau cuman ketakutan! Jika kau bicara padanya, kau pasti lega sekaligus senang di saat yang sama!

Rize : Apa maksudmu?

Cocoa : Hmm~! '12 detik kemudian' Oh! Seperti merawat anak! Saat kau mengawasi anak kecil yang tidak bersalah dan pendiam!

Rize : A-Aku gak bisa bantuin dia tapi merasa bersalah padanya sekarang.. 'D-Dia menyebutnya anak kecil..'

Pikir Rize...

Chino : Kopinya sudah jadi.

Cocoa : Kalo gitu akan kulayani dia!

Rize : Tunggu! Aku juga! Aku juga mau mengenal dia lebih dekat.

Chino : Stoooop! biar adil main suit aja.

Cocoa : Ok, siapa takut!

Cocoa & Rize : Suuuit! 'Cocoa jempol dan Rize kelingking'

Cocoa : Tidaaaaaak!

Rize : Hehe! Aku menang~

Rize mengambil cangkir kopi dan menaruhnya di nampan lalu membawanya ke cowok tersebut, lalu cowok tersebut membersihkan kaca mata hitamnya dengan bajunya.

Rize : Ini Kopi Hitam anda, Tuan. 'sambil menaruh cangkir kopi ke meja'

Cowok tersebut menaruh kaca matanya ke dirinya sendiri dan melihat Rize dengan tatapan besar, Rize-pun malu melihat tatapanya dan membuat jantung berdetak cepat.

Cowok : M-Makasih banyak dan maafkan saya jika merepotkan anda.

Rize : Eh?! T-Tidak! Tidak sama sekali! Itu sudah menjadi tugasku! 'Nj*ng! K-Kenapa saya jadi malu kayak gini? Pasti karena kacamatanya! Ini tidak adil!"

Rize berpikir dan memutuskan untuk tetap dengan cowok tersebut dan membuat cowok itu semakin gugup saat melihat Rize, sementara Cocoa dan Chino menatap mereka berdua dari jauh.

Cowok : U-Um..A-Ada yang salah?

Rize : Eh? G-Gak! Gak ada apa-apa! Maaf, bolehkah saya bertanya?

Cowok : Hah? B-Boleh saja.

Rize : Apakah anda orang baru, karena ini pertama kalinya kita bertemu.

Cowok : S-Saya tinggal di kota ini s-sejak saya lahir.

Rize : Eh?! M-Maafkan saya kalo gak sopan!

Cowok : T-Tidak! Tentu saja tidak! A-Anda saja yang belum tau..

Rize : B-Berapa usiamu?

Cowok : Usiaku..? U-Usiaku 18 tahun..

Rize : 18?

Dia berpikir saat melihatnya.

Rize: 'Usianya 18 tahun?! Dia seumuran denganku! Tapi dia terlihat lebih tua dariku! Apa karena dia cowok? Ah, biarin aja!' J-Jadi Anda 18 tahun, Anda sekolah dimana?

Cowok : S-Saya sekolah di SMA khusus cowok yang namanya "SMA Seminar".

Rize : 'APA?! Dia sekolah di sisi cowok yang bersebelahan dengan sekolahku!? Sekolah yang sama dengan ku!'

Rize menjadi panik tapi berusaha tenang dan senyum padanya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa sampai dia meminum kopinya, dan setelah kopinya habis, dia merasa lega dan berbicara perlahan.

Cowok : Rasa dari kopi ini..

Rize : Eh?

Suara kaget dari Rize membuat Chino nyamperin cowok itu.

Chino : Bagaimana rasanya? Apa terlalu pahit?

Cowik : R-Racikannya sempurna dan A-Aku menyukainya..

Chino-pun sangat malu saat mendengar tanggapan dari cowok itu lalu dia kembali ke bar dan membuat kopi lagi.

Cowok : E-Eh? A-Apa yang terjadi?

Rize : D-Dia hanya senang..

Cowok : M-Maafkan saya! K-Karena aku hanya jadi beban bagi kalian! 'Dia berdiri karena panik lalu menundukkan kepalanya ke Rize dan Cocoa'.

Cocoa : Hnngg~ Imut amat saat dia gugup~

Rize : A-Anda tidak perlu menunduk pada kami! Tolong! A-Anda tidak melakukan kesalahan apapun! Percayalah padaku!

Cowok : T-Tidak! Ini kesalahan fatal! Karena melibatkan kesalahan padamu anak muda, Aku harus me-melakukan... i-i-ini!

Cowok itu mengeluarkan belati dari belakang celananya dan Rize sangat panik lalu memegang tangannya dan mencoba menghentikannya.

Rize : T-Tidak! Jangan! Jika anda bunuh diri di sini, masalah ini akan semakin memburuk!

Cowok : Ah..Uhh.. M-Maafkan saya..

Rize : Anda minta maafnya banyak amat...

Rize-pun lega lalu diapun terkikih saat melihat betapa lucunya saat Cowok itu bereaksi

Rize : Hehehe...

Cowok : A-Apa yang lucu...?

Rize : G-Gak ada, c-cuman ini pertama kalinya saya bergaul dengan cowok.

Cowok : A-Anda belum bergaul dengan cowok sama sekali?

Rize : Mereka kabur atau menghindar dariku.

Cowok : Kenapa?

Rize : Ini. 'Sambil mengeluarkan pistol dan pisau dari sakunya dan membuat Cowok itu sedikit terkejut'.

Cowok : P-Pistol dan pisau..? S-Saya yakin semuanya pasti ketakutan..

Rize : Y-Ya.. tapi cuman untuk pertahanan diri!

Cowok : T-Tapi jarang sekali ada kejahatan di kota ini..

Rize : C-Cuman jaga-jaga kok! Ng-Ngomong-ngomong! S-Sejak anda tinggal di kota ini, kita berkenalan dulu, y-ya?

Cowok : S-Sungguh? A-Anda mungkin tidak mengingatkanku... seperti yang lainnya...

Rize : Jangan konyol! Aku bukan orang yang kayak gitu! Namaku Tedeza Rize!

Cowok : B-Baiklah, Tedeza-san.

Rize menjadi malu setalah mendengar namanya itu.

Cowok : N-Namaku... 'Sebelum dia menyebutkan namanya, datanglah cewek kecil dengan rambut nila gelap yang bergelombang dengan bando di kepalanya dan bermata emas muncul saat membuka pintu dengan keras' M-Maya?

Rize : Maya?

Chino : Maya?!

Cocoa : Oh hai, Maya-chan!

Maya : Kakak! Sudak kubilang jangan lepas dari pengawasanku!

Cowok : A-Ah! M-Maaf tapi.. Saya kesini mau minum..

Cowok itu langsung menaruh cangkir kopi dan berdiri lalu membayar kopi ke Rize dan Maya langsung menyeretnya keluar dari kafe. Selama Cowok itu diseret, dia melambaikan tangan nya ke Rize dan lainnya dengan malu, lalu Cocoa dan Rize tersenyum padanya dan Chino langsung mengejarnya sambil membawa nampan lalu menangkap bajunya dan melihat dia dengan malu di wajah Chino.

Chino : K-Kembali lagi nanti ya...

Cowok itu agak malu dari tatapan Chino lalu memegang kepala Chino dan mengangguk dan tersenyum, kemudian Cowok itu diseret keluar kafe dengan Maya.

Maya : Sori semuanya! Tapi dia milikku hari ini!

Cocoa : OK! Jangan lepas dari pandangan dia lagi ya~!

Maya : Gak bakal! Aku pegang perkataanmu, Cocoa-neechan~! 'Sambil menyeret cowok itu keluar kafe'

Rize : Yaa.. Ada benarnya juga sih..

Cocoa : Hmm? Soal apa?

Rize : Soal cowok itu imut dan sebenarnya berteman, hanya saja sedikit ketakutan.

Cocoa : Sudak kubilang~ Cocoa-chan gak pernah bohong!

Rize : Ya ya.. Hmm? 'Cocoa dan Rize melihat Chino menatap punggung kakaknya Maya. Lalu Chino terlihat sedih di matanya' C-Chino? Kamu gak apa-apa?

Cocoa : Chino-chan?

Chino : G-Gak apa-apa.. Sebaiknya kita kembali bekerja..

Cocoa : Y-Ya.. A-Ayo, Rize-chan..

Rize : Ya. 'Saat dia kembali ke kafe, dia melihat Cowok itu dengan sekilas dan Cowok itu melihat balik ke Rize dan membuatnya sangat malu dan dengan cepat masuk ke kafe dan menutup pintu dengan cepat dan keras'.

Cocoa : R-Rize-chan?! A-Ada apa?!

Rize : Eh?! C-Cuman lebah!

Cocoa : Lebah?

Rize : Lebah gede diluar!

Cocoa : A-Akan kuambil semprotan serangga!

Rize : J-Jangan! Jangan itu! Jika kau melakukan itu, lebah itu akan menyengatmu!

Cocoa : Ah! Bener juga!

Rize : 'Dia merasa lega perlahan lalu meletakkan kedua tangan ke dadanya dan melihat kebawah sambil nenyender di pintu dengan muka yang sangat memerah. Suara detak jantungnya sangat kuat dan cepat dan berpikir sendiri' 'P-Perasaan apa ini?' 'Dan siapa namanya..?'.

-TO BE CONTINUED-

Jumlah kata: 1594

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

CUPLIKAN

Chiya : Cocoa-chan! Aku dengar kau bertemu dengan cowok imut!

Cocoa : Pastinya! Kau pasti bakal cinta padanya deh!

Chiya : Eh?! S-Sungguh?!

Cocoa : Ya! Dia cinta padamu juga! (Dia gak tau maksud dari "cinta")

Chiya : 'Dia sangat malu dan dia menempelkan kedua tangannya ke kedua pipinya lalu berputar perlahan karena gugup'.

Cocoa : Selanjutnya! "Isi Hati"! Sampai jumpa di Chapter selanjutnya~

Chiya : Waaaaaaaaa...

Continue Reading

You'll Also Like

99.7K 17.8K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
2.5K 262 45
Fandom : Gochiusa [Selesai/Rebuild Revisi] Karena sebuah insiden yang membuat seorang siswa harus dipindahkan kesekolah lain. Araika Agato, seorang m...
41.7K 868 53
Ini adalah kumpulan-kumpulan tulisan sajak ku yang untuk pertama kalinya aku tuangkan dalam wattpad ini. Semoga para pembaca dapat mengambil manfaat...
89.8K 9K 99
(BOOK 5 - Tempest Trilogy / Felidae Felis Catus) Sejak kecil, Asa terpaksa menjadi lebih matang dari usia sebenar disebabkan oleh situasi di sekelili...