" rere aku malam ini makan diluar "
" lagi ? " Mei mengangguk
" lagi banyak duit ya.. ? "
" banyak duit dari mana.. Gajian aja belom.. "
" terus.. Makan diluar aja kerjaannya.. Makan di kosan aja, aku masak kok.. Gratis nggak usah bayar... "
" pokoknya malam ini aku mau makan di luar hhee.. "
" tau ah gelap... "
***
Di DFC
" selamat malam mbak, silahkan.. Di bungkus atau makan disini ? " pertanyaan ini lagi..
" makan disini mbak.. "
" silahkan mau pesan apa? "
" minum aja deh mbak, lecci float 1 ya... "
" baik mbak, silahkan menunggu, saya siapkan pesanannya.. "
Beberapa menit kemudian seperti biasa Mei mencari tempat strategis yang bisa melihat ke arah manapun di seluruh penjuru DFC.
Sudah hampir satu jam menunggu, lecci float di hadapan pun sudah hampir habis, tapi sosok yang ditunggu tak kunjung muncul.
" tunggu sebentar lagi deh.. "
Sepuluh menit kemudian..
" sebentar lagi deh.. "
Sepuluh menit selanjutnya..
" bentar lagi.. "
Sepuluh dan sepuluh menit selanjutnya..
" ahhh stop.. Aku pulang.. Udah malem banget, apa dia nggak kerja ya.. Atau dia dapet shift siang.. Tapi tadi siang juga nggak ada.. " ngoceh sendiri..
Ada telepon.. Yang punya Hp ada telepon ni, nggak mau angkat..
Ada telepon.. Yang punya Hp ada telepon ni, nggak mau angkat..
Ada telepon..
" hallo Re? "
" Mei di mana? Belum mau pulang? Mau nginep disana? Aku dah ngantuk ini, mana kamu nggak bawa kunci kan? "
" ia.. Aku balik sekarang.. Cerewet.. Masih jam setengah sepuluh juga re..... " nggak ngerti banget sih.
" nggak pake lama ya.. "
" ia.. Bentar lagi.. "
" ya udah Assalamualaikum.. "
" waalaikumsallam "
Akhirnya setelah menanti yang tak Kunjung hadir Mei memutuskan untuk mengakhiri penantiannya..
Dengan langkah yang lesu, Mei berjalan menuju pintu keluar dan tanpa diduga, sang pangeran hatipun muncul dari arah luar pintu, dan mereka kini berjalan berhadapan, nggak sengaja mata mereka bertemu satu sama lain walaupun cuma dalam hitungan detik.
" kok baru dateng sih.. Ah.. Udah mau balik.. Apa pesan lagi ya.. Tapi ahh.. Giman dong.. Ya udah deh.. Pesan lagi aja untuk Rere "
Dengan langkah yakin Mei berbalik arah berjalan beriringan dengan Danu.
" nggak apa-apa walupun cuma lihat punggungnya , yang penting rinduku terobati " ucap Mei dalam hati.
" selamat malam mbak, silahkan, di bungkus atau makan disini? " pertanyaan yang sama.. -_-
" dibungkus mbak, nasi ayam 1, sup 1 sama mocha 1.. " sengaja banyak biar agak lamaan.
Mata masih berkeliaran ke arah pintu masuk khusus karyawan, tapi Danu belum juga berdiri di tempatnya biasa berdiri.
" apa dia lagi nggak tugas ya, kesini cuma karena ada perlu? "
Beberapa menit keudian.
" silahkan mbak pesanannya sudah siap "
Dengan langkah pasrah Mei meninggalkan DFC.. Penantian yang sia-sia.
***
Di Kosan
" gilaaa kamu.. Siapa yang mau makan ini... Banyak bangettt aku kan bilang aku hari ini masak Mei "
" aahhh Rere.. Ini aku beliin khusus buat kamu.. Hargain kek " merengek
" hargain sih hargain.. Tapi ni perut juga punya kapasitas kali Mei.. Lagian kesambet apa sih beli makan sebanyak ini... Lagi banyak duit? Mending kasih mentahnya aja deh, biar aku masakin yang enak-enak.. "
" udah terlanjur Re.. Habisin ya.. Please... Aku bantuin deh.. "
" ya ampunn.. Ayo lah kalau gitu.. Makan.. Dari pada mubazir.. " terpaksa makan dan menggagalkan program diet
" Re aku kenyang, kamu yang habisin ya " berdiri kemudian berlari menuju kamar dan tutup pintu.. Pura-pura gila aja..
" Meiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii "
***
Danu : aku disini, aku tahu kamu Menunggu.. Sebenarnya tadi ingin sekali menoleh kebelakang, tapii... Terimakasih untuk pengorbanan waktu dan duitnya.. Lucu banget sih kamu Mei.. ^^