Hero + Noren (End)

By onequietnight

227K 31.9K 2.5K

Segala sesuatu yang kau hindari terkadang malah menjadi sebuah takdir untukmu-hrj Warn! Yaoi area! Jangan sal... More

1'st
2'nd
3'rd
4'th
5'th
6'th
7'th
8'th
9'th
10'th
11'th
12'th
13'th
15'th
16'th
17'th
18'th

14'th

9.4K 1.4K 145
By onequietnight

A/n : -better play the video

~~~~~~~~~~~~~~hero~~~~~~~~~~~~~~

"Jadi chanhee-" ucap renjun sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Aku pernah bilang padamu jika aku punya seorang teman dari clan werewolf bukan?" ucap jeno.

Renjun ingat dan dirinya mengangguk.

"Dia kang chanhee. Dan aku meminta bantuannya untuk menjagamu" ucap jeno, renjun menunduk kan kepalanya

"Jangan merasa bersalah, aku hanya ingin melindungimu" ucap jeno.

Renjun mendongak menatapnya.

"T-tapi aku malah merepotkan kalian semua" ucap renjun pelan.

"Oppa, kami tak merasa direpotkan. Justru karena kami lah oppa mendapat semua masalah ini" ucap lami.

"Lami benar, kau jangan khawatir" ucap chanhee dengan senyuman khasnya. Renjun mengangguk

"Dimana mark hyung? Dan bagaimana jaemin?" ucap renjun panik.

"Mark hyung sedang bersamanya kau tenang saja" renjun menghela nafas lega mendengar ucapan jeno.

"Jadi, apa aku tak boleh pulang lagi? Bagaimana dengan yukhei ge dan haechan? Bagaimana jika mereka mencariku nanti" ucap renjun lagi.

"Aku akan mengantarkanmu pulang, mungkin sekarang tak apa apa" ucap jeno.

"Aku akan tetap berjaga" ucap chanhee hendak beranjak namun ditahan jeno.

"Tetap disini, jaga lami" ucap jeno. Chanhee menatap jeno sejenak sebelum akhirnya Mengangguk.

"Terimakasih" gumam jeno lalu meraih tangan renjun dan membawanya melangkah keluar.
.
.
.
"Jeno" renjun menatap punggung lebar jeno yang melangkah didepannya dengan tangan yang masih menggenggam erat pergelangan tangannya.

"Ada apa?" ucap jeno.

Greb.

Jeno sedikit berjengit kaget saat tubuh renjun memeluknya dari belakang, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman tulus.

"Hiks" jeno merasakan getaran dipunggungnya. renjun menangis.

Jeno berbalik dan menatap renjun yang masih terisak.

"Ada apa?" ucap jeno.

"M-mianhae hiks" gumam renjun, jeno menariknya kedalam pelukannya dan isakan renjun bertambah.

"Kenapa meminta maaf" ucap jeno, mengusap punggung renjun yang bergetar.

"A-aku menyusahkanmu terlalu lama hiks, bahkan setelah aku- berinkarnasi lagi" ucap renjun.

"Aku tak pernah merasa seperti itu, uljima" ucap jeno masih tetap berusaha menenangkan renjun.

"T-tapi-"

"shh, tetaplah disisiku dan biarkan aku menjagamu arra?" ucap jeno dan renjun mengangguk didalam didekapannya.

Jeno melepaskan pelukannya dan mengusap pipi renjun yang basah air mata.

"Kau masih sama" ucap jeno.

"Aku merindukanmu" sambungnya, renjun mengangguk dengan masih sedikit sesenggukan.

Jeno menunduk mendekatkan  wajahnya pada renjun, seakan mengerti renjun menutup matanya dan merasakan bibir jeno yang menempel pada bibirnya.

Hanya menempel tak lebih, tapi cukup membuat jeno seperti mendapatkan kekuatannya lagi.

"Gomaowo, huang renjun" bisiknya.
.
.
.
"Oppa" chanhee menoleh dan mendapati lami yang ternyata mengikutinya.

Chanhee tadi pamit untuk pergi sejenak kehutan pinus dibelakang rumah jeno tempatnya dulu sering bermain bersama dengan jeno dan juga mark.

"Ada apa?" ucap chanhee.

Lami menggeleng kecil dan mensejajarkan langkahnya dengan chanhee yang lebih tinggi darinya. Kulit putih pucatnya tertimpa sinar matahari yang menyengat.

Chanhee menarik lengan lami dan membawanya kebawah pohon besar yang lebih teduh. Lami menatapnya dengan dahi berkerut.

"sinar itu mempengaruhimu" ucap chanhee yang kini mendirikan dirinya menyandar pada batang besar pohon itu diikuti oleh lami.

"tak akan berpengaruh banyak" balas lami, matanya menatap hamparan rumput hijau didepannya.

"Saat aku mendengar dari jeno jika ia menemukan seseorang yang terlihat seperti injoon, aku langsung saja kemari" ucap chanhee.

"Kupikir dia berhalusinasi ternyata benar, aku bertemu renjun di taman dan ternyata bukan hanya wajahnya saja yang mirip tetapi sifatnya juga" sambung chanhee, lami masih mendengarkannya.

"Dan ternyata dia adalah orang yang sama" chanhee terkekeh diakhir kalimatnya.

"Aku juga terkejut sama sepertimu, tapi aku senang " ucap lami dan tersenyum cerah.

"Dia memintaku membantunya, dan aku bersedia karena dulu injoon dengan polosnya membantuku yang tengah sekarat saat aku menjadi werewolf" ucap chanhee. Matanya menerawang keatas.

"Dia membawa banyak hal pada kita" balas lami.

"Tapi semuanya direnggut penghianat itu" nada bicara lami terdengar dingin.

"Dan mereka juga akan membunuhku" ucapannya melemah diakhir kalimat. Chanhee menatapnya yang kini menunduk.

"Aku akan melindungimu" ucap chanhee.

Lami mendongak dan mendapati nama itu tersenyum padanya, membuatnya juga ikut tersenyum.

"Kau harus tersenyum seperti itu" ucap chanhee mengusak surai lami.
.
.
.
"Hyung bisa diam dikursimu?" ucap jaehyun dengan mata masih terfokus pada jalanan didepannya.

"Aku hanya khawatir pada anak anak dirumah, sudah hampir seminggu" ucap taeyong, matanya menerawang keluar jendela.

"Sudah kubilang mereka bukan lagi anak kecil hyung, kau tenang saja. Lagipula ada chani yang membantu jeno" ucap jaehyun. Taeyong berhenti bergerak gelisah ditempatnyabdan mulai menyandarkan dirinya pada jok mobil.

"Beberapa hari lalu aku bertemu yuta" ucap jaehyun, taeyong menoleh menatapnya dari samping.

"Dia ayahnya renjun" ucap jaehyun, taeyong menegakkan tubuhnya dan mengalihkan seluruh atensinya pada jaehyun yang masih fokus pada jalanan.

"Lalu?"

"Kau tau jika dia masih keturunan dhampyre tapi dia bukanlah seorang vampire melainkan manusia biasa yang punya sedikit kelebihan kan?" taeyong mengangguk.

"sebelumnya dia sudah memberitahu hal ini pada jeno, dia memberitahuku jika renjun dan injoon adalah orang yang sama" taeyong membelalakkan matanya terkejut namun tak menutupi juga senyum kebahagian diwajahnya.

"tapi aku merasakan firasat buruk jae" ucap taeyong, seketika senyumnya luntur digantikan dengan wajah seriusnya..

"Jika mereka tau hal ini,-" taeyong menghela nafas sejenak

"Bukankah mereka akan semakin mengincar renjun?" ucap taeyong.

"Dan juga putranya tuan na" ralat jaehyun.

"Kurasa kau tau banyak hal yang aku tak tau jae" ucap taeyong.

"Mark, kekasihnya adalah putranya tuan na. Na jaemin. Bagaimanapun kekuatan mark juga masih tak terkendali karena kau tau sendiri jika anakmu yang satu itu seperti apa" ucap jaehyun. Taeyong meliriknya malas.

"Dia anakmu juga jae" ucap taeyong dan jaehyun terkekeh sejenak.

"ternyata kakak manis yang diceritakan lami adalah putranya tuan na ya" gumam taeyong.

"Kita yang akan melindungi mereka nanti" Ucap taeyong

"Ahni, tapi kurasa mereka sudah dewasa dan cukup untuk melindungi mate mereka masing masing. Percayalah pada mereka" ucap jaehyun

"Kita hanya akan membantu sedikit" lanjut jaehyun dan taeyong mengangguk.

"Aku jadi ingin punya cucu" gumam taeyong.

"Hyung, mereka bahkan masih kelas 11 menengah" ralat jaehyun

"Iya iya"
.
.
.
Yukhei menatap jeno yang tengah berdiri disamping renjun lekat lekat sebelum akhirnya tersenyum jahil pada sepupunya itu.

"Gege kenapa sih" ucap renjun risih

"Ah ini kekasihmu ya? Kenalkan aku wong yukhei sepupunya renjun" ucap yukhei pada Jeno mengabaikan renjun yang kini menunduk dengan pipi bersemu

"Lee jeno imnida" balas jeno singkat.

"Ah iya masuklah dulu" ucap yukhei dan diangguki jeno yang ikut melangkah masuk dengan renjun masih disampingnya

"Maafkan gege ku ya? Dia memang begitu" bisik renjun pada jeno pelan dan diangguki jeno kecil.

"Kalian sudah lama berpacaran?" ucapan yukhei dan dibalas pelototan tajam dari renjun.

"Gege!" ucap renjun

"Wae? Aku hanya bertanya" ucap yukhei santai.

"lalu kau sendiri bagaimana dengan haechan tadi?" ucap renjun menatap yukhei tajam.

"Kepo" gumam yukhei yang mengalihkan pandangannya.

"Wae? Aku hanya bertanya" ucap renjun mengulang perkataan yukhei Tadi dan membuat yukhei mendecak kesal.

"Jeno" jeno menoleh dan mendapati yuta yang tengah berjalan kearahnya.

"Anyeonghaseo"  sapa jeno, yuta tersenyum dan mengangguk.

"Sudah lama?" ucap yuta, jeno menggeleng.

"Appa" panggil renjun, yuta menoleh

"Aku-sudah tau semua" ucap renjun, yuta mengernyitkan dahinya sejenak lalu menoleh pada jeno yang hanya menggeleng kecil.

Yuta menatap kembali renjun dan tersenyum maklum, membuat renjun ikut tersenyum.

"Apa? Ada apa ini? " ucap yukhei yang menjadi satu satunya orang yang tak tau apapun.

"bukan apa apa" ucap renjun

"Yak!"
.
.
.
Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

388K 34K 18
The hidden Queen #1 Jaeren 25.04.2022 #1 Jaemren 02.05.2022 #1 Noren 06.05.2022 #1 Royal 21.02.2023 bxb!!!! Copyright © 2022 EnjeDT
118K 13.6K 13
- end. ꜥꜤ Remake from: SAD MOVIE KAISOO by earthtelepot. Thank you so much @jolebiin for helping me to ask permission❤
205K 30.4K 22
Jeno yang hampir meregang nyawa dan membuatnya menjalani kehidupan yang 180 derajat berbeda dengan kehidupan yang ia jalani sebelumnya. Warn! Shoune...
319K 36.9K 51
Berbagai macam cara di lakukan Jeno, hanya untuk menarik perhatian si manis Renjun 💚