15'th

9.4K 1.4K 157
                                    

Jeno menatap sekelilingnya, ini bukan tempat yang asing dimatanya. Kakinya melangkah cepat ketika indera pendengarannya menatap gemerasak dedaunan kering yang di injak.

Matanya menerawang sekitar saat kemudian netranya menangkap siluet 2 orang yang tengah berlari dengan seseorang diantaranya sedikit terseok dan dibantu seseorang yang bertubuh lebih kecil.

Ia jelas tahu pemandangan ini. Kakinya melangkah lebih dekat ketika kedua orang itu memilih bersembunyi dibalik pepohonan tua besar.

Jeno menoleh cepat saat telinganya kembali mendengar suara derap langkah kaki yang terdengar mendekat.

"Jeno jangan banyak bergerak kau luka parah"

Suara itu.

Suara yang dirindukannya. Jeno mendekat kearah pohon tempat kedua orang itu dan melihat dirinya sendiri dan juga

Injoon, dirinya yang terluka parah dan juga injoonnya yang juga terluka namun tak separah dirinya.

"Injoon-ah" gumam jeno, tangannya mencoba menggapai injoon yang tengah memeluk dirinya.

"Cepat pergi dari sini, selamatkan dirimu" jeno hanya menatap pemandangan didepannya dengan miris.

Ia melihat injoon yang menggeleng dengan air mata yang meleleh di pipinya.

"aku akan bersamamu jeno-ya." gumam injoon lirih.

Dirinya, dirinya yang saat itu sangat lemah membuat injoonnya menangis. Dirinya jugalah yang membuat injoonya pergi darinya.

Matanya kembali menoleh saat derap langkah kaki itu makin terdengar jelas.

"Pergilah" ucap dirinya. dan sekali lagi injoon menggeleng keras.

Wajah itu, bahkan suaranya. Dia benar benar renjun.

"Pergilah dan carilah mark hyung, dia lebih kuat dariku. Aku akan kembali" ucap dirinya dan injoon menatapnya lekat lekat

"Berjanjilah" ucap injoon lirih dan dirinya mengangguk.

Injoon beranjak dengan langkah berat meninggalkan Dirinya yang ikut beranjak dan mencabut pedangnya.

"Heh kau disini lee jeno? Kau fikir kau bisa lari dariku?" ucap seseorang didepannya yang menatapnya remeh.

"Diam Kau kangmin" ucap dirinya tajam.

orang itu, kangmin menyeringai dan maju selangkah mendekati dirinya yang penuh luka.

"Hei mana kekasihmu itu?" ucap kangmin sarkastik.

"Lawanmu itu aku bukan dia" balas dirinya.

"Tapi aku Sedikit tertarik dengannya, jadi bagaimana?" ucap kangmin. Dirinya  tak membalas dan hanya menatapnya tajam.

Jeno hanya berdiri menatap semua itu, pandangan para pengikut kangmin yang saat itu tak ia hiraukan. Tangannya mengepal kuat tanpa ia sadari.

"Ah benar jika aku membunuhmu berarti aku bisa mendapatkan dia benar? Itu ide bagus kan?" ucap kangmin, dirinya tak bergeming dan hanya menatap kangmin dengan pandangan jijik.

"Kau bukan seseorang yang pantas untuknya" ucap nya dengan tajam. kangmin menyeringai

"Lalu kau pikir kau pantas? " ucap kangmin

"Bunuh dia" perintahnya pada pengikutnya yang dengan segera menghunuskan pedangnya pada Dirinya.

Jeno hanya bisa menatap saat dimana dirinya kewalahan menghadapi banyaknya strigoi yang menghunuskan pedang padanya. Ia berhasil membunuh beberapa, namun tenaganya ikut terkuras habis.

Hero + Noren (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt