S.H.M.I.L.Y. (COMPLETE)

By StefiIsabela

997K 59.2K 327

"Hei." Sapaku, entah aku merasa aneh menyapa wanita kali ini, aku tidak terbiasa memulainya. Scarla terdiam b... More

1. Coffee shop
2. University
3. Lights Club
4. Take you home
5. Naina Ander
6. Dinner
7. Dinner (Part 2)
C A S T
8. Flowers
9. Lunch
10. Fashion Show
11. Fight
12. Take Care of you
13. You're My Boss
14. I'm Sorry
15. Talk to me
16. My First Kiss
18. Like Father like Son
19. Let me introduce
20. Truth
21. Holding hands
22. St. Michael Hospital
23. Bad dream
24. Breakfast
25. Date with me
26. Be my girlfriend?
27. The Mansion
28. Wedding Anniversary
29. Too Good for you
30. The Past
31. Understand
32. My Heart did
33. Don't touch her
34. Revenge
35. Shmily
36. Marry Me?
37. Family
38. I forgive you
39. Heaven
40. The Wedding
41. I love you My Scarla
Epilog
In Memoriam My Grandma
Thank you
New Story

17. Graduation Present

20.9K 1.3K 4
By StefiIsabela

Shawn Anderson

Aku tersenyum sambil berjalan menuju ruanganku. Aku mengingat wajah Scarla yang merah karena aku menciumnya. Aku melihatnya diam terpaku karena ciumanku. Apakah ini yang pertama baginya? Dapat kupastikan jawabannya ya setelah melihatnya seperti itu. Aku tersenyum kecil dan memasuki ruanganku. Ada banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan.

Ketika aku membuka laptopku dan memulai pekerjaanku, handphoneku berdering dan sebuah pesan masuk.

'Shawn! Kau ingin mengubah kamarku menjadi taman?! 😡'

Aku tertawa melihat pesannya tersebut.

"Shawn!"

Aku memegang handphoneku yang hampir terjatuh karena aku kaget seseorang memanggilku. Aku menoleh dan melihat Naina sudah berada di hadapanku.

"Na! Kau mengagetkanku! Kapan kau datang?!" Tanyaku.

"Aku memanggilmu dan kau malah tersenyum sendiri dengan ponselmu, apa kau sudah gila? Coba ku lihat ponselmu!" Naina segera mengambil ponselku.

Aku segera berdiri dari tempatku dan berusaha merebut handphoneku kembali dari Naina.

"Kamar siapa yang kau ubah menjadi taman Shawn? Awas tanganmu! Aku belum sempat melihat nama pengirimnya!" Kata Naina sedangkan aku masih bergulat dengannya untuk merebut handphoneku kembali.

Ketika aku sudah berhasil mengambilnya, aku segera mamasukannya ke saku dan tersenyum penuh kemenangan melihatnya, aku akan melakukan pembalasan pada Naina.

"Nana!" Aku menatapnya seolah aku marah.

"Shawnnnnny!" Naina melihatku dan menyadari apa yang akan terjadi padanya, ia segera berlari menuju pintu keluar namun tiba-tiba ibuku masuk dan ia malah berlindung di belakang ibuku.

"Mom! Shawnyyy!" Adu Naina. Sedangkan aku masih berusaha menggapainya dan menjitak pelan kepalanya.

"Shawn! Nana! Kalian ini masih suka bercanda seperti itu! Shawn!" Ibuku menatapku.

"Ya mom!" Aku tersenyum menatapnya.

"Malam ini kita akan makan malam bersama ayahmu, ada hal yang ingin ayahmu bicarakan." Kata ibuku.

Aku menghela nafasku. Sepertinya aku sudah mengetahui apa yang akan ayahku bicarakan. Perihal perusahaan dan tentu pasangan hidupku.

"Mom-" Aku terdiam sejenak dan menggaruk kepalaku berusaha mencari alasan untuk tidak hadir di makan malam itu.

"Tidak ada penolakan Shawn." Aku menatap ibuku.

"Hmm.." kataku menyetujuinya.

________________________________

Scarla Wilford

Aku berjalan memasuki rumah. Setelah menggantung coat dan syalku, aku segera menuju dapur dan menemui granny.

"Granny..." kataku memeluknya dari belakang.

"Apakah kau ingin muffin? Aku sedang membuat muffin chocolate." Kata Granny yang sedang menunjuk muffin di dalam ovennya.

Aku mengangguk dan tersenyum.

"Granny apakah kau sudah meminum obatmu?" Tanyaku.

"Hmm sudah Scarla, jangan cemas berlebihan." Granny mengusap pipiku.

"Beristirahatlah di kamarmu." Kata granny mengusap rambutku. Aku mengangguk dan berjalan perlahan menuju kamarku.

Kamarku berada di lantai atas. Kecil dan sederhana itu yang dapat aku gambarkan. Aku tidak begitu memperdulikan besarnya namun aku sangat nyaman berada di kamarku sendiri.

Aku terpaku ketika membuka pintu kamarku. Apa yang terjadi? Mengapa? Mengapa banyak sekali mawar? Banyak sekali mawar di kamarku. Semua mawar putih terletak di lantai hingga di seluruh penjuru kamar. Aku bahkan tidak dapat melihat kasur ataupun karpet kamarku karena semuanya penuh dengan bunga.

Aku berjalan perlahan dan berusaha memindahkan beberapa pot bunga dari atas kasurku ke bawah dan duduk di sisinya. Aku masih tercengang dengan semua ini. Aku tersenyum bahagia, belum pernah ada seseorang yang mengirimkan aku bunga sebanyak ini.

Aku menghirup wangi bunga mawar tersebut dan tersenyum mengingat wanginya. Seketika pandanganku beralih pada sebuah buket bunga mawar merah di sisi kasurku. Aku mengambil bunga tersebut dan mengambil sepucuk notes kecil yang ada disana.

Aku tersenyum ketika melihat siapa yang melakukan ini semua. Aku mengusap namanya di sisi notes tersebut.

Shmily, mengapa ia selalu salah menuliskan smile menjadi shmily seperti ini. Ia mengetahui bahwa hari ini hari kelulusanku? Bagaimana ia mengetahuinya? Apakah ini hadiah kelulusanku darinya?

Aku masih tersenyum memandangi mawar yang memenuhi kamarku lalu mengambil handphoneku.

'Shawn, terima kasih aku suka sekali bunganya-' baru saja aku ingin mengirimkan pesan tersebut aku tiba-tiba mengingat Naina. Senyum diwajahku seketika hilang.

Aku menghapus kembali pesanku dan mengetikkan pesanku yang sudah ku ganti.

'Shawn! Kau ingin mengubah kamarku menjadi taman?! 😡'

Aku mengirim pesan tersebut. Aku sangat senang Shawn mengirimkanku semua mawar ini, namun aku tidak dapat memungkiri bahwa aku tidak bisa menyakiti Naina. Aku harus segera menyelesaikan ini semua sebelum Naina menjadi salah paham.

Perlahan air mataku menetes di pipiku. Aku segera menghapusnya. Mengapa kau menangis Scarla? Bodoh! Semakin aku menghapusnya, air mataku tidak mau berhenti mengalir di pipiku.

Aku segera menghapusnya ketika granny mengetuk dan masuk ke kamarku.

"Apakah kau suka?" Tanya granny tersenyum menghampiri dan duduk di sisiku.

Aku mengangguk dan memeluknya.

"Shawn datang kemari pagi tadi dan mempersiapkan semua ini, aku melihat ketulusannya padamu sayang." Granny mengusap rambutku.

Mendengar perkataan granny aku malah tidak dapat menahan air mataku. Ketika granny melepaskan pelukannya dan mengusap air mataku ia bertanya.

"Mengapa kau menangis? Apa kau tidak menyukainya?" Tanya granny.

"Tidak, aku sangat menyukai mawar ini granny." Aku menatapnya.

"Lalu mengapa kau masih menangis?" Granny mengusap air mataku.

"Aku sangat senang granny, belum pernah ada yang memberikanku bunga sebanyak ini." Aku tersenyum mengelak dan kembali memeluk granny.

"Shawn pasti sangat menyayangimu." Kata Granny.

'Seandainya granny, yaaa seandainya. Aku menyukainya namun aku tidak ingin menyakiti Naina' Kataku dalam hati. Shawn.. apa aku boleh menyukaimu?

Continue Reading

You'll Also Like

770K 64.9K 38
"Masih doyan flashback? Norak. Kenangan itu adanya di belakang. Kalau kangen, lirik aja lewat spion. Nggak usah repot-repot nengok apalagi puter bali...
791K 86.2K 53
Anjelly mengusulkan 3 syarat utama pada perjanjian pra-cerai yang harus disetujui Anam. Tujuannya adalah mendapatkan apa yang selama ini Anjelly damb...
95.5K 9.1K 38
[ End. Cerita Lengkap ] Soraya Mekarwati, seorang gadis berparas ayu dari kampung yang mendapat beasiswa kuliah ke Jakarta dan memberanikan diri teta...
2.7M 151K 23
Dia mantan pacarku, Leo. Beberapa tahun tidak berkabar, membuatnya seolah - olah tidak pernah bertemu dengan diriku sebelumnya. Namun, satu persatu k...