Trilogy Of Life - Story 2 - T...

By rissa_wong

42.7K 7.7K 766

Musim gugur kali ini benar-benar membawa Yukhei ikut gugur kedalam rasa cinta padanya. Yukhei Wong x Lee Haec... More

The Day Fall - Pemuda Di Tengah Hujan
The Day Fall - Pesan Haechan
The Day Fall - Sebuah Lukisan
The Day Fall - Gejolak
The Day Fall - Ketika Semua Mulai Jelas
The Day Fall
The Day Fall - Tentang Rasa
The Day Fall - Semua Jelas
The Day Fall - Hati Yukhei
The Day Fall - Hati Haechan
The Day Fall - Akhir?
The Day Fall - Rencana Lain
The Day Fall - Langkah Nostalgia
Sequel - Bahagia Itu Sederhana

The Day Fall - Pertama Kalinya

2.5K 553 46
By rissa_wong


Tiga hari yang lalu adalah terakhir kalinya Yukhei melihat Haechan. Pemuda manis itu tidak meninggalkan kontak apapun, Yukhei juga tidak memintanya. Entah kenapa Yukhei merasa rindu. Sedikit, iya sedikit saja.

Yukhei adalah orang yang sangat apatis terhadap sekitar bahkan orang yang telah lama dekat dengannya, hanya orang-orang tertentu yang mampu menarik perhatiannya. Tapi ia tidak dapat menghentikan mulutnya untuk terus bicara saat bersama Haechan. Karena ia peduli.

Yukhei sedang menikmati secangkir teh di balkon rumahnya karena cuaca cerah dan karena orang tuanya sedang keluar negeri, jadi tak ada yang mengganggu ketenangannya.

Ia melihat-lihat tumpukan koran di rak bawah meja balkon, sudah satu minggu ia tidak membaca koran, majalah, berita online ataupun menonton berita, ia sibuk. Juga malas, karena ibunya memintanya cepat mencari kekasih sebelum ia menjodohkan Yukhei, juga ayahnya yang terus menawarkan jalang padanya. Dasar orang tua gila.

Yukhei membaca satu koran yang telah lewat hampir satu minggu, terlambat memang, tapi headline 'Kecelakaan Beruntun di Jembatan Sungai Han' menarik perhatiannya.

Yukhei sempat menonton beritanya tapi tidak tuntas karena terus teringat kata-kata kasar ibu dan kekasih ibunya yang tidak tahu diri. Yang berakhir ia bertemu Haechan di sungai Han.

Yukhei telah membaca hampir setengah berita. Ia membaca beberapa nama korban dalam kecelakaan.

..Im San Hee, Choi Kang Hyung, Nam Yoo In, Seo Ye Kyung, Lee Hae...

"HYUNG!!!!"

Perhatian Yukhei teralihkan dari koran, ia menatap jalanan yang terlihat dari balkon. Haechan sedang berdiri di depan pagar rumahnya dan melambaikan tangan kearahnya ditambah senyuman yang cantik.

Tanpa sadar Yukhei ikut tersenyum dan berjalan cepat menuju pinggiran balkon.
"TUNGGU AKU BUKA KAN!!!" Teriak Yukhei.

Ia bergegas masuk ke rumah untuk turun dan membukakan pagar. Bahkan maid yang melihat Yukhei sampai kebingungan, sepenting apa tamu yang datang berkunjung hingga Yukhei berlari untuk membuka pagar.

Kecerobohan Yukhei adalah tidak menyelesaikan daftar korban kecelakaan di jembatan sungai Han.

Yukhei buru-buru membuka gerbang, cukup merepotkan karena gerbang rumahnya hanya terbuka otomatis dengan sensor mobil dari dalam.

"Ya!! Kenapa tidak mengganti penampilan mu?"

Haechan merengut. "Kalau aku suka memangnya kenapa?"

Yukhei melirik ransel kecil berwarna ungu di punggung Haechan. Biasanya pemuda manis itu tampil polos tanpa barang bawaan satupun.
"Kau bawa apa?"

"Buku referensi dan revisi skripsi ku, karena aku baru saja menemui dosen pembimbing." Jawab Haechan.

"Oh! Ayo masuk." Ajak Yukhei saat Haechan mulai melirik penuh minat pada bunga ester ungu kesayangannya.

"Kau boleh memetiknya saat musim semi!" Kata Yukhei saat Haechan belum mau beranjak dari halaman.

Haechan mengangguk antusias dan mengikuti langkah Yukhei. "Hyung sendirian."

"Jika bersama tujuh orang maid bisa di sebut sendirian aku akan menjawab iya."

"Itu namanya berdelapan bukan sendirian." Kata Haechan tanpa menatap Yukhei, ia sibuk memerhatikan desain interior rumah Yukhei yang bertema retro.

"Aku memang selalu merasa sendirian." Yukhei berkata datar.

Perkataan Yukhei membuat Haechan menoleh. Merasa tidak enak hati.

"Hyung kesepian ya? Maafkan aku!"

Walau Haechan tahu yang di alami Yukhei hanyalah masalah klise anak orang kaya, tapi ia tetap tidak enak hati.

"Yah santai saja."

Setelahnya Haechan hanya diam dan terus mengikuti Yukhei ke lantai dua. Tangga berlapis marmer itu menempel dengan dinding dan di dinding itu ada sebuah lukisan.

Mata Haechan membola kaget. "Hyung.. Inikan.."

Yukhei menoleh pada Haechan. "Ya?!"

Haechan langsung merengut. "Wah!! Memang dasar menyebalkan kepala sekolah botak itu. Dia bilang tidak akan menjual lukisan ku!"

Yukhei terkekeh pelan. "Dia tidak menjualnya, aku yang meminta."

Haechan bertolak pinggang, "Oohh!! Hyung yang- eh! Apa??! Hyung yang meminta??"

Yukhei mengangguk dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.
"Ya."

"Kenapa?" Tanya Haechan penasaran.

Yukhei berbalik dan melanjutkan langkahnya.
"Agar saat aku merindukan mu, tidak begitu terasa sakit." Lirih Yukhei.

Haechan melangkah ribut mengikuti Yukhei. "Hah!! Hah!! Apa??! Hyung bicara apa?!!"

"Berisik."

Yukhei membuka kamarnya dan mempersilahkan Haechan masuk. Kamar dengan nuansa perpaduan Chinese modern yang kental.

Tanpa Haechan tahu, ia adalah orang pertama yang di persilahkan masuk ke kamar Yukhei. Bahkan orang tua Yukhei dan maid pun tak pernah memasukinya. Yukhei rela membersihkan kamarnya yang luas sendirian untuk menjaga privasi yang ia junjung tinggi.

"Duduklah.. Kau mau minum apa?"

"Terserah hyung saja.." Jawab Haechan tanpa menatap Yukhei.

Ia duduk dengan tenang di sofa. Yukhei ikut duduk setelah meletakkan dua kaleng cola rendah kalori dan satu porsi choco lava pudding.

Haechan menatapnya, tidak yakin harus mengapakan makanan itu. Dengan ragu Haechan menggenggam kaleng soda dan membukanya.

Glek..

Satu tegukan yang terasa hambar dan membakar. Rasa perih memenuhi kerongkongannya.

"Ini pertama kalinya."

"Apa?" Tanya Haechan saat rasa panas di kerongkongannya mulai reda.

Yukhei tersenyum tipis, "Pertama kalinya aku merasa aku memiliki hari yang menyenangkan."

Haechan ikut tersenyum. "Aku yakin, hari-hari hyung akan terus lebih baik dan menyenangkan karena aku berdoa untuk itu."

Yukhei tertawa pelan. "Ya.. Ya.. Terima kasih Haechanie.."

Yukhei teringat, ia harus meminta kontak Haechan.
"Hei.. Aku rasa aku harus meminta nomor kontak mu."

Haechan mengangguk ragu. "Aku punya ponsel tapi tidak selalu aku pegang."

"Huh?! Di era serba cepat kau harus selalu membawa ponsel mu. Cepat berikan kontak mu!!" Yukhei menyodorkan ponsel barunya.

Haechan mengetik nomor kontaknya, ia merasa jemarinya kaku dan kebas. Haruskah semua berakhir sekarang, batinnya menjerit.
"Kalau sering tidak aktif maaf ya hyung. Aku sibuk."

Yukhei mengangguk dengan senyum.  "Ya."

Senyum Yukhei membuat perasaan Haechan diliputi kehangatan dan itu membuatnya bahagia. Entah berapa lama Yukhei akan bertahan disisinya.

"Hyung! Cobalah meluangkan sedikit waktu." Haechan kembali membuka pembicaraan ringan.

"Hn?" Yukhei menaikan satu alisnya.

"Jika hyung tiba-tiba merasa kesepian saat bekerja cobalah untuk datang ke Life Cafe di Gangnam-gu. Itu adalah kafe kesukaan ku. Waffle berry dan smoothies nya sangat enak." Kata Haechan ceria.

"Kenapa aku harus meluangkan waktu sibuk ku untuk pergi ke kafe itu?"

Haechan menggaruk kepalanya tidak enak hati, apa ia mengganggu waktu sibuk Yukhei. "Ya karena suasananya nyaman dan makanannya enak! Minumannya juga! Lagipula hyung harus meluangkan waktu untuk bersantai."

Yukhei terlihat mempertimbangkan. "Kau sering kesana?"

"Cukup sering! Tapi minggu ini hingga entah kapan aku tidak bisa mengunjunginya. Jadi hyung saja yang pergi." Kata Haechan pelan. Merasa tak rela dengan fakta ia tak dapat kembali berkunjung entah sampai kapan.

"Ya, aku akan datang kesana saat aku mengingat mu!"

Haechan tersenyum tipis dan bergumam terima kasih. Dalam hati ia berdoa semoga Tuhan memberinya satu kesempatan untuk kembali dan berjalan disisi Yukhei.

Satu kesempatan saja.




To Be Continue

Chapter tiga up!!
Huff.. Saya lagi galau karena Jaehyun mulai syuting LOTJ..
Saya khawatir!!! ㅠ.ㅠ
Yeah!! Semoga kesayangan saya (Jaehyun) baik-baik saja.. Dan selalu dilindungi Tuhan.. Amen!!

Bagaimana masih ada yang bertahan dengan cerita absurd ini??

Semoga betah ya..
Thank you sudah mau mampir.. Jangan lupa vote & comment.. Jangan lupa juga mampir lagi di chapter selanjutnya.. ^^

Continue Reading

You'll Also Like

45.2K 7.4K 12
"Kebayang gak sih, aku cinta sama kau setiap jam, menit dan detik perharinya?" "Ha? gimana? konyol! kita saja baru saling kenal." Ini bukan kisah dim...
21K 2.4K 10
[COMPLETED] Ramalan mengatakan Suatu saat Kerajaan akan memiliki anak kembar yang salah satunya akan membawa petaka bagi kerajaan. Celakanya, Ramala...
16.2K 1.7K 17
Tak ada cerita tentang perang di kerajaan Joseon. Raja dan Ratu mereka amat dicintai oleh rakyatnya. Tetapi semua berubah saat Jaemin harus turun tah...
71.2K 7.6K 25
" kamu ga sendirian angelina Christy " -chk