CATCH YOU! (KookV / KookTae)

By fxxxktian

469K 36.7K 4.6K

WARNING : BOY x BOY Rate : Tebak sendiri ya. - Jeon Jungkook (Top) - Kim Taehyung (Bottom) Kim Taehyung- seo... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3 - Part.1
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 6 - Part.2
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
EPILOG
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2 - Part.1
CHAPTER 2 - Part.2
CHAPTER 3 - Part.1
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4 - Part.1
CHAPTER 4 - Part.2
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
Chapter 9 - Part.1
CHAPTER 9 - Part.2
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
EPILOG
READ PLEASE : Author butuh Kalian.

CHAPTER 6 - Part.2

9K 788 344
By fxxxktian

Warning!
Jungkook x Taehyung. 

Np: Apa sih yang nggak buat kalian ~
Pada banyak yang nebak / minta Boo Gum ya..  😳😳😳 sedikit mengingatkan kalau Boo Gum itu sahabatnya taetae ~ 😳😳
Oke ~ let's enjoy~

Taehyung mempercepat langkat kakinya ketika di rasa namja yang baru saja ia temui beberapa menit lalu di pasar swalayan masih mengikutinya.

"Tunggu.." tangan besar itu meraih lengan Taehyung hingga membuat langkah namja cantik tersebut terhenti.

"Apa maumu? Aku akan mengganti semua uangmu. Tapi tolong jangan sakiti aku." Ucap Taehyung panik.

Mendapati ekspresi yang menurutnya sangat manis dihadapannya membuat namja tadi sontak tertawa. Mendengar tawa namja itu, Taehyung mengeryitkan kening tanda tak suka.

"Aku tidak akan menyakiti atau meminta ganti uangku. Aku hanya tidak tega membiarkan mu pulang dengan membawa banyak belanjaan seperti ini."

Taehyung menatap 3 plastik besar berisi sayur, buah, dan beberapa benda yang baru saja ia beli. Belum lagi satu boneka kelinci berukuran besar yang saat ini berada di pelukannya.

"Tidak apa-apa, aku bisa membawanya." Jawab Taehyung. Walau sedang hamil, ia tetaplah seorang namja. Meskipun Taehyung tau bahwa kondisi kehamilan yang semakin tua akan cepat membuatnya kelelahan.

"Kau yakin? Bagaimana jika pulang bersamaku. Aku membawa mobil." Ucap namja itu dengan senyum yang membuat lesung pipinya terlihat semakin dalam.

Memilah keputusan dengan cukup lama, Taehyung akhirnya mengangguk. Ia sebenarnya juga tidak terlalu yakin bisa membawa banyak belanjaan ini hingga kerumah tanpa kelelahan dan tepat waktu.

Akhirnya kedua namja itu masuk kedalam mobil dan melaju perlahan meninggalkan parkiran pasar swalayan.

Taehyung memilih diam dan mengalihkan pandangannya kearah deretan toko di sepanjang jalan yang mereka lalui.

"Ingin makan es krim?" tanya namja tampan itu.

Taehyung menolehkan pandangannya lalu terdiam. Mendapati keterdiaman namja cantik di sebelahnya membuat namja tadi tersenyum lalu mengarahkan mobil yang ia kendarai kembali ketoko yang menjual es krim.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia buru-buru keluar untuk membukakan pintu mobil untuk malaikat manis itu.

"Kau tidak perlu melakukan itu, aku seorang namja." Sungut Taehyung.

Namja itu tertawa kecil mendapati ekspresi Taehyung yang terlihat sangat manis.

"Baiklah baiklah, ayo masuk. Dan pesan yang kau mau."

Taehyung dan namja tinggi itu memasuki toko yang tidak terlalu besar, namun tertata rapi dan terlihat sangat apik.

"Kau mau yang mana?" tanya namja tersebut.

Taehyung menunjuk es krim strawbery, lalu menatap namja tinggi itu yang juga sedang menatapnya. Taehyung beralih karena sedikit merasa tidak nyaman ditatap seperti itu oleh orang yang baru ia kenal.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya es krim strawbery dengan berbagai toping diterima Taehyung.

Taehyung dan namja tadi keluar lalu melanjutkan perjalanan mereka, didalam mobil Taehyung memakan es krimnya dengan khitmat.

Suasana diantara mereka kembali tenang sebelum namja tinggi tersebut memulai percakapan lebih dulu.

"Kehamilanmu sudah berapa bulan?"

Taehyung berhenti menyendokkan es krim kemulutnya untuk menjawab pertanyaan namja tampan yang kini melirik dirinya sekilas.

"Sudah memasuki bulan ke 6."

Namja tadi bergumam untuk menanggapi jawaban yang dilontarkan Taehyung. Lalu suasana diantara mereka kembali hening.

"Aneh kan?" lirih Taehyung.

"Tidak, menurutku itu sangat mengagumkan. Kau hebat karena bisa mengandung seorang anak di dalam sana."

Taehyung terdiam, wajahnya mendadak terasa hangat. Sudah lama ia tidak mendengar pujian yang begitu sangat menyenangkan seperti sekarang. Senyuman khas itu perlahan tercetak dan langsung ia tutupi dengan punggung tangannya agar tak terlihat.

"Kau sangat mirip dengan mantan istriku."

"Mantan istri?" tanya Taehyung memastikan.

Namja itu mengangguk lalu kembali fokus kejalanan. Taehyung mendengarkan cerita namja tadi dengan baik, sesekali ia akan menjawab atau menanggapi apapun yang sedang mereka bicarakan.

Ternyata namja tampan itu bernama Park Chanyeol, ia memiliki seorang istri bernama Byun Baekhyun yang sangat dicintainya sebelum perselingkuhan yang jadi awal petaka itu menghancurkan rumah tangga mereka. Peristiwa tersebut terjadi beberapa tahun lalu ketika Chanyeol keluar negeri untuk urusan kantornya, saat pulang namja tampan itu memergoki sang istri sedang berciuman dengan teman lelakinya di rumah mereka. awalnya Chanyeol tidak mengatakan bahwa ia akan pulang ke Korea karena ingin memberikan surprise pada istrinya. Namun kepulangannya malah membongkar dan menghancurkan rasa cinta yang sudah sangat lama ia pupuk.

Sangat menyedihkan memang, setidaknya Taehyung tidak benar-benar memergokin Jungkook seperti yang terjadi pada Chanyeol. Ia sangat tau betapa sakitnya jika sampai dikhianati oleh seseorang yang sangat kita cintai, air mata Taehyung perlahan turun karena teringat dengan kekasihnya, kekasih yang lebih memilih wanita lain dan mengabaikannya.

Merasa nyaman akhirnya Taehyung juga mulai menceritakan tentang masalalunya bersama Jungkook kepada Chanyeol. kedua namja itu menghela nafas bersamaan setelah selesai menceritakan kisah mereka masing-masing.

"Ahahaha, kita memiliki masalah cinta yang rumit." Ucap Chanyeol membuat Taehyung tanpa sadar ikut tertawa.

Air matanya mengering berganti dengan senyuman yang dibuatnya untuk menutupi kekalutan yang masih dapat ia rasakan hingga sekarang.

"Jangan terlalu memikirkannya, pikirkan juga kesehatan anakmu." Chanyeol menatap Taehyung sekilas lalu tersenyum.

Namja cantik itu mengangguk, ia harus kuat dan tidak boleh membuat anak yang di kandungnya sakit karena terlarut dalam kesedihan, ia akan benar-benar membenci dirinya jika tidak bisa menjaga sosok satu-satunya yang ia miliki.

Tanpa mereka sadari, keduanya sudah sampai di depan kediaman namja cantik itu.

"Terimakasih karena sudah mengantarku pulang." Ucap Taehyung.

Ia akan keluar jika saja tangan Chanyeol tidak lebih dulu membuka pintu mobil disebelahnya dan membawakan barang-barang malaikat cantik tersebut.

"Tidak apa, biar aku saja." Taehyung mencoba meraih barang miliknya namun gagal karena Chanyeol lebih dulu berjalan kearah rumah sederhana itu. membuat Taehyung harus menghela nafasnya pasrah, sifat Chanyeol hampir mirip seperti Jungkook yang selalu melakukan apapun yang ia mau tanpa mendengarkan oranglain.

Kaki malaikat manis itu berjalan dan membukakan pintu rumahnya untuk Chanyeol, dengan santai Chanyeol masuk dan meletakkan barang belanjaan dan boneka kelinci besar milik Taehyung keatas meja ruang tamu.

"Apa kau mau minum sesuatu?" tanya Taehyung.

"Sebenarnya aku belum makan siang." Jawab Chanyeol sesuka hati.

Taehyung tertawa kecil lalu mengambil bungkusan penuh belanjaan miliknya.

"Tunggu sebentar, akan aku buatkan makan siang." Ucap namja cantik itu dan berlalu menuju dapur.

Menunggu beberapa saat hingga makan siang itu siap dihidangkan, mereka berdua melanjutkan makan siang bersama dan tenggelam dalam pembicaraan yang sangat menyenangkan. Chanyeol sangat pintar mencari topik pembicaraan hingga tak terasa mereka jadi semakin dekat walau baru saja bertemu.

.

.

Dilain tempat, Jungkook tengah membantu Ji Eun turun dari mobilnya dan membawa masuk kedalam rumah kedua orang tua namja tampan itu. hari ini eomma dan appa Jungkook mengundang keduanya untuk makan malam bersama. Setelah kejadian beberapa bulan lalu ketika kesehatan Ji Eun menurun, yeoja cantik itu benar-benar mendapatkan sepenuhnya perhatian dari Jungkook.

Bahkan namja tampan tersebut terlihat sudah tidak pernah membahas tentang Taehyung di rumahnya ketika bersama Ji Eun.

Saat mereka baru saja sampai, eomma Kim langsung menyambut anak sulung dan anak dari sahabatnya tersebut, menggandeng lengan Ji Eun eomma Kim membawa keduanya keruang makan. Disana sudah menunggu appa Kim dan Jimin.

"Ayo makan sayang, astaga eomma tidak sabar menanti kelahirannya." Ucap eomma Kim sambil mengusap perut buncit milik Ji Eun.

Makan malam itu pun dimulai dengan senyuman yang terlukis di wajah keempat orang disana kecuali Jimin. Sejak awal dia memang sudah tidak tertarik mengikuti acara makan malam tersebut.

Setelah menyelesaikan makan malam, mereka berkumpul di ruang tamu.

"Kalian terlihat sangat serasi." Ucap eomma Kim sambil mengusap perut buncit Ji Eun.

Yeoja cantik itu tersenyum malu-malu dan sesekali melirik Jungkook yang tengah berbicara dengan appa Kim.

Eomma Kim yang melihat gelagat Ji Eun tersenyum maklum, bahkan kini yeoja tua tersebut merasa sangat bahagia.

"Eomma rasa kalian seharusnya menikah saja. Apalagi umur kehamilan Ji Eun sudah semakin bertambah, kasihan jika nanti anaknya terlahir tanpa ayah."

Jungkook terdiam tak ingin menjawab, ia sangat tidak suka dengan pembahasan ini.

"Bagaimana yeobo, kau setuju kan?" tanya eomma Kim pada sang suami. Tuan Kim yang tidak terlalu peduli hanya mengangguk mengiyakan.

Jimin yang saat itu berada disana memutar matanya malas. Ia berharap Jungkook menolak dengan tegas keinginan eomma mereka.

Mata bening milik Jimin mengarah pada Ji Eun yang sudah merona mendapati ucapan dari sang nyonya rumah. Jimin berdiri lalu beranjak dari sana jengah dengan pembahasan yang membuat hatinya sakit.

Namja mungil itu kini berada di balkon rumahnya, menikmati semilir angin malam yang terasa sejuk ditubuh kecil tersebut. Beberapa bintang tampak tertutup awan gelap di kejauhan sana, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Jimin menoleh saat derap langkah kaki perlahan mendekatinya, ia menatap wajah tampan sang hyung yang kini juga berada di balkon tersebut.

"Selamat untuk rencana pernikahanmu hyung." Ucap Jimin sarkas sambil mengalihkan pandangannya. Ia tidak habis fikir dengan hyung-nya itu, apakah Jungkook sudah tidak mencintai Taehyung lagi?

Sudah lebih dari sebulan, namun namja tampan tersebut tampak tidak pernah lagi membahas tentang Taehyung. Jungkook juga sudah tidak pernah menghubungi Seokjin untuk sekedar meminta saran dari sepupunya itu perihal tentang sang sahabat. padahal biasanya Jungkook akan menceritakan apapun bahkan meminta saran pada Seokjin.

"Aku..."

Baru akan menjawab, Jungkook harus terdiam ketika Jimin memandangnya dengan tajam. Diwajah imut itu terlukis dengan jelas ekspresi kesal dan tak suka.

"Apa kau sudah menyerah mencari Taehyung, hyung?"

Jungkook terdiam, ia bisa merasakan kekecewaan dari nada bicara adiknya, namun namja tampan itu tidak mampu menjawab.

"Jim, dengarkan aku.."

Mengabaikan Jungkook, Jimin berlalu dari sana meninggalkan hyung nya sendirian. Ia sudah sangat kecewa dengan Jungkook, mengapa Jungkook masih memperlakukan Ji Eun seperti itu seolah-olah tidak terjadi apapun, bukankah yeoja itu penyebab Taehyung meninggalkan dirinya. Kapan Jungkook akan sadar, Ya Tuhan!

Waktu sudah menunjukkan pukul 9.17 p.m, Jungkook dan Ji Eun memutuskan untuk pulang karena besok mereka akan pergi ke Busan. Sebenarnya hanya Jungkook yang seharusnya pergi, hanya saja Ji Eun tidak ingin di tinggal dan memilih ikut bersama namja tampan itu. Jungkook tak bisa menolak karena jika ia tidak menanggapi permintaan yeoja hamil tersebut, maka Ji Eun akan kesal dan kembali mengabaikan kesehatannya.

Eommanya pasti akan marah jika Jungkook tidak merawat yeoja itu dengan baik.

.

.

.

Taehyung merapikan kotak bekal dan beberapa makanan di tas khusus miliknya, sejak pagi tadi ia sudah mempersiapkan beberapa sandwich dan telur gulung untuk ia bawa ke taman bersama Chanyeol.

Ya! Hari ini mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Keduanya semakin akrab sejak pertemuan pertaman mereka. Chanyeol merupakan namja yang sangat baik dan humoris, walau terkadang ia bisa sangat serius.

"Sudah siap?" tanya Chanyeol yang baru saja tiba di kediaman Taehyung. Dengan seenaknya namja tampan itu masuk dan menjelajahi rumah tersebut. Namun Taehyung tidak mempermasalahkannya.

"Ya, Ayo!"

Kedua namja itupun keluar dari rumah dan memasuki mobil milik Chanyeol lalu mengarah pada Taman kota yang ingin mereka tuju. Keduanya saling melempar lelucon dan cerita ketika berada di mobil selama perjalanan, ntah apa itu hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di Taman.

Taman kota saat ini tidak terlalu ramai seperti biasanya, Chanyeol membentang karpet persegi yang akan mereka gunakan sebagai alas. Setelahnya, Taehyung menata makanan yang akan mereka nikmati untuk makan siang nanti.

"Ah, aku akan membeli beberapa cemilan dulu. Kau mau?"

Taehyung mengangguk, lalu menatap punggung Chanyeol yang berjalan menjauh.

Suasana tenang taman hari ini benar-benar membuat Taehyung merasa nyaman. Dengan Chanyeol yang berada di sisinya membuat malaikat manis itu yakin semua akan baik-baik saja.

30 menit berlalu, namun Chanyeol masih belum menampakkan batang hidungnya. Taehyung berdiri mengamati sekitarnya, berharap namja tinggi tersebut cepat kembali.

Beberapa langkah menjauh dari tempatnya, Taehyung berpapasan dengan sepasang suami istri yang tengah berjalan berdampingan. Sang istri tampak sedang hamil seperti dirinya, membuat Taehyung sontak mengusap perutnya yang sudah sangat besar.

"Tae..."

Pasangan tadi berhenti tepat didepan Taehyung, suara yang keluar dari namja tersebut membuat jantung Taehyung berdetak kencang. Perutnya terasa nyeri karena tendangan yang berasal dari sana.

Perlahan wajah cantik itu terangkat, kedua mata indah miliknya bersibobrok dengan namja di hadapannya.

"Ju...Jungkook." lirik Taehyung tergagap.

Ternyata sepasang suami istri yang tadi Taehyung lihat adalah Jungkook dan.....

Ji Eun.

Keduanya tampak serasi dan terlihat bahagia, perut yeoja itu juga sudah semakin besar walau tak sebesar perutnya.

Menyadari posisinya, dengan cepat Taehyung berbalik untuk menjauh dari sana. Namun lengan ramping itu tertahan oleh tangan yang lebih besar, sentuhan yang di berikan Jungkook menyalurkan rasa rindu yang membuat perasaan namja cantik itu terasa sakit.

"Tae... kemana saja kau selama ini?" tanya Jungkook lembut.

Tidak dapat dipungkiri, terbesit rasa rindu yang sangat besar diantara keduanya.

"Jungkookie, ayo pergi. Aku sangat ingin membeli eskrim" suara Ji Eun mengintrupsi keduanya sambil merangkul lengan kekar Jungkook.

Pandangan Taehyung beralih pada yeoja tersebut, membuat malaikat manis itu mengingat kejadian yang sangat ingin ia lupakan. Malam dimana Jungkook lebih memilih wanita yang saat ini berada di hadapannya di bandingkan dirinya.

"Maaf mengganggu kalian. Aku permisi." Ucap Taehyung berusaha setegar mungkin.

Namun tangan besar itu tetap tak ingin melepaskannya. Jungkook masih menahan lengan ramping sang kekasih yang sangat ia rindukan.

"Tae... kembalilah. Aku merindukanmu." Suara Jungkook sontak membuat pertahanan Taehyung runtuh. Air mata sudah menggenang di kedua pelupuk mata indahnya.

"Lepaskan aku Kook, kau sudah memiliki Ji Eun." Ucap Taehyung memberanikan diri.

Kata-kata yang terlepas dari bibir malaikat manis tersebut, membuat Jungkook terdiam. Apakah itu alasan Taehyung keluar dan memutuskan pergi dari sisinya? Taehyung cemburu? /Si guguk ini baru sadar , elah. Lelah author/

"Sayang, aku dan Ji Eun..."

"Taehyungie.. astaga aku mencarimu." Ucapan Jungkook terhenti ketika seorang namja tinggi menghampiri mereka.

Taehyung menatap Chanyeol dengan ekspresi yang sulit diartikan, genangan air mata tak mampu ia tutupi. Menyadari situasi disana terasa tak menyenangkan membuat Chanyeol sontak menarik tubuh Taehyung kearahnya hingga malaikat manis tersebut kini mendekat dan tubuh yang lebih besar memberikan pelukan di sana.

Jungkook menggengam jemarinya erat, ia benar-benar tidak suka ini. kekasihnya tengah dipeluk oleh namja lain tepat dihadapannya. Dan Taehyung sama sekali tidak menolak.

Tanpa menunggu lebih lama, dengan emosi Jungkook menarik tubuh Taehyung menjauh dari pelukan Chanyeol membuat namja cantik itu sedikit oleng.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Chanyeol marah.

"Seharusnya aku yang bertanya! Siapa Kau?" tanya Jungkook tak mau kalah.

"Chan ..."

"Kook ..."

Taehyung dan Ji Eun mencoba merelai keduanya, dengan lembut Taehyung mengusap lengan Chanyeol hingga membuat Jungkook semakin emosi.

"Menjauh dari-nya Tae!" suara Jungkook dingin. Taehyung terdiam, ia tidak ingin menuruti perkataan Jungkook, namun ia juga tidak ingin membuat namja tampan yang pernah sangat ia cintai itu semakin murka.

Melihat kebimbangan di wajah Taehyung, Chanyeol menggenggam tangan malaikat manis tersebut dengan erat, berusaha memberikan ketenangan. Sepertinya hal itu berdampak sangat baik karena kini ekspresi Taehyung sudah terlihat sedikit rileks.

"Brengsek! Lepaskan dia." Jungkook kembali berteriak saat melihat Chanyeol menggengam tangan Taehyung.

"Hentikan! Jungkook!!" ucap Ji Eun sambil menarik lengan Jungkook.

Mendengar nama seseorang yang familiar di telinganya membuat Chanyeol menggeram, ia ingat jika Taehyung pernah menceritakan tentang seorang namja bernama Jeon Jungkook – kekasih dari namja cantik itu – penyebab dari semua rasa sakit yang Taehyung simpan.

"Kau Jeon Jungkook?!"

Jungkook masih menatap sengit Chanyeol, ekspresi itu terlihat dingin dan menakutkan namun tak membuat Chanyeol gentar sedikitpun.

BUGH

Beberapa detik berlalu hingga sebuah pukulan mendarat di wajah Jungkook hingga namja tampan yang sedang dalam keadaan tidak seimbang itu terjatuh mendarat diatas tanah.

"Itu untuk Taehyung, jangan pernah mengganggu kehidupan kekasihku lagi." Ucap Chanyeol lalu menarik lengan Taehyung menjauh dari sana.

Tbc. 
Thanks for reading. 
Jangan lupa vote dan comment ya~
Sarangheo~
Sampai ketemu sabtu depan..  😘😘😘😘😘


Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

311K 1.9K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
730K 58.7K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
363K 22K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
Drie By VAnswan

Fanfiction

30.6K 3.8K 21
Mamanya bilang, Chandra harus mengalah pada adiknya, Nathan, karena Chandra adalah seorang kakak. Lalu papanya bilang, Chandra harus mengalah pada ka...