reuni | wenyeol

By ultrapetita

122K 16.1K 1.8K

[COMPLETED] ❝bentar, kok gue ngerasa kayak sedang ditembak lo sih?❞ warning; ▪au; ▪lowercase; ▪kpoplokal; ▪s... More

satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas
dua puluh
dua puluh satu
dua puluh dua
dua puluh tiga
dua puluh empat
dua puluh lima
dua puluh enam
dua puluh tujuh
dua puluh sembilan
bonus

dua puluh delapan

2.8K 393 38
By ultrapetita

a/n; maapkeun aku yang updatenya molor ya😭😭😭 semoga puas sama part ini ehehe

chanyeol memarkirkan motornya di garasi rumah wendy. karena dateline tugas profesor shim yang ternyata dimajukan sehari, bikin chanyeol kelimpungan hampir seharian ini. rencananya buat menemui wendy di kampus tentunya gagal karena chanyeol lupa kalau wendy yang ternyata nggak punya kelas hari ini. begitu lah alasan chanyeol ada di rumah wendy sekarang.

setelah menekan bel rumah keluarga son, cowok itu sesekali berdehem untuk membersihkan tenggorokannya. salah satu tangannya membawa sebuah kotak kecil berwarna merah dan tangannya yang lain merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan. chanyeol memastikan penampilannya sekali lagi lewat pantulan dirinya di kaca jendela. oke, untungnya penampilannya masih rapi nggak kayak pikirannya yang kusut.

pintu yang terbuat dari kayu jati tersebut terbuka, kemudian muncul cowok yang kayaknya punya kewajiban di rumah ini membuka pintu. gimana chanyeol nggak berpikiran begitu––kalau hampir tiap datang ke rumah keluarga son pasti pertama kali disambut oleh son minhyung.

"eh, bang chanyeol." sapa minhyung dengan tangan kanannya yang masih diperban. sejak kejadian minhyung beberapa hari yang lalu, hubungan chanyeol sama minhyung jadi lebih baik. nggak, sangat sangat baik.

sesuai sama pepatah yang mengatakan habis gelap terbitlah terang. nggak ada lagi minhyung yang nyinyir, nggak ada lagi minhyung yang ngerusak momen pdkt-nya, dan tentunya nggak ada lagi minhyung yang manggil dia tukang ojek.

oh, damainya dunia.

"gimana tangan lo? masih sakit nggak? perbannya kapan dilepas?" tanya cowok itu basa-basi, kemudian memukul pelan lengan minhyung.

minhyung langsung mundur sembari meringis kecil. "aduh, jangan dipukul juga kali, bang! ini masih sakit! kata dokter baru bisa dilepas minggu depan." dengus minhyung.

"waduh, sori dek! gue 'kan nggak tau!" balas chanyeol cepat-cepat. padahal dalam hati bahagia karena berhasil ngusilin minhyung. gantian lah, kan selama ini dia yang diusilin.

sayup-sayup terdengar suara tante son dari dalam. "siapa yang dateng, dek?!"

minhyung lalu berucap sedikit keras, "bang chanyeol, ma!"

"diajakin masuk dong!" suara tante son lagi.

ngomong-ngomong, chanyeol baru sadar kalau minhyung belum juga mempersilakan dia masuk.

"lo telat, bang. kakak udah dibawa duluan sama mantannya yang bantet itu." ungkap minhyung.

min yoongi?

tiba-tiba terlintas di pikiran chanyeol kalau dia pacaran sama seungwan, kira-kira panggilan apa yang bakal diberi minhyung buat dia? kayak pacar-pacarnya wendy yang sebelumnya. apakah si kuping gajah? atau tiang listrik?

"anjir ini orang malah bengong!" minhyung membuyarkan lamunan nggak penting chanyeol di situasi genting. "bang chanyeol nggak ada niatan nyusulin kakak gitu?"

"gue nggak tau mereka ke mana, dek." jawab chanyeol polos.

"kalo gue bantu, gimana?"

nggak, chanyeol nggak salah dengar. minhyung sedang nawarin dia bantuan dan chanyeol nggak boleh nolak. "caranya?"

sebuah senyum miring terbit di wajah son minhyung. hal itu bikin chanyeol jadi curiga. "ajakin gue gabung di kelompok latihan taekwondo kampus lo dong, bang? gue juga mau pinter taekwondo kayak lo, biar bisa hajar para penjahat gitu hahaha."

tanpa pikir panjang chanyeol mengangguk mantap. "deal." ucapnya tegas. apa aja bakal chanyeol lakukan buat mendapatkan cinta son seungwan.

minhyung lalu mengeluarkan benda tipis dari saku celananya. mencari kontak wendy untuk menanyakan keberadaan cewek itu.

chanyeol seperti mendapat kesadaran. gitu caranya sih gue juga bisa!, batinnya. efek tugas profesor shim sukses mempengaruhi cara kerja otak chanyeol. ck, parah.

"kak, lo di mana sekarang?" tanya minhyung begitu panggilan sudah tersambung.

"ada di mall, kenapa?" balas wendy di seberang sana. chanyeol mendengarkan dengan serius. dia bisa dengar pembicaraan kakak beradik ini karena minhyung yang sengaja mengaktifkan loudspeaker.

"eum... kira-kira mau ke mana lagi, kak?"

terdengar wendy yang kini ngomong sama cowok. itu pasti min yoongi.

"kayaknya abis ini mau ke ramen ishikawa. lo kenapa sih?" suara wendy terdengar curiga.

chanyeol mengangguk lagi, mengingat nama restoran jepang yang cukup familiar baginya.

"beliin gue udon ya, kak. gue lagi pengen banget makan udon, nih. bye." kemudian minhyung mematikan sambungan tanpa mendengar ucapan kakaknya.

"by the way, itu kotak apa bang? buat kakak ya?" minhyung menatap kotak kecil merah yang dari tadi ada di tangan chanyeol.

bukannya menjawab, chanyeol malah memasukkan kotak tersebut ke dalam saku jaket denimnya kemudian berucap, "gue pamit ya, titip salam sama tante. besok gue main-main ke rumah."

tapi kalo cinta gue nggak ditolak, heheh.

ramen ishikawa.

chanyeol menatap sebuah restoran jepang yang gak jauh di depannya. restoran yang berada di kawasan food court mall lantai tiga.

kini dia tengah sibuk mencari sosok cewek pujaan hatinya. "apa seungwan udah di dalam?" chanyeol jadi ngomong sendiri. nggak nyangka juga dia bakal melakukan hal bodoh; membuntuti seungwan dan mantannya jalan-jalan. hari ini chanyeol baru mengerti kenapa orang bilang cinta itu gila.

mengikuti kata hatinya, cowok itu akhirnya memilih masuk. namun baru kaki panjang cowok dengan tinggi 180 cm itu melangkah, sebuah suara halus seorang cewek menyapanya, "chanyeol?"

suaranya terdengar familier.

kepala chanyeol terasa berat untuk menoleh ke sumber suara di belakangnya. terlalu bingung bagaimana bereaksi pada cewek yang kini menatapnya kaget. belum lagi tatapan aneh cowok bermata sipit di sebelahnya––cowok yang chanyeol lihat jalan bareng wendy di kampus kemarin dan juga yang di dalam mobil jeep sewaktu chanyeol nunggu wendy di kantor polisi waktu itu.

"ehm... hai wendy?" chanyeol merutuki suaranya yang terdengar seperti sebuah cicitan.

chanyeol tetap diam, menunggu wendy dan cowok yang ia yakin bernama min yoongi mendekat.

"hai, seungwan? lo mau ke sini juga?" chanyeol menggerutu dalam hati, pertanyaan macam apa ini.

wendy mengangguk canggung. "kebetulan banget ya, yeol?" wendy jelas merasa canggung karena ketemu cowok yang dia suka di saat dia lagi jalan sama cowok lain.

duh, semoga chanyeol nggak salah paham, batin wendy.

chanyeol mengangguk kecil. iya, kebetulan yang gue rencanakan, batinnya yang nggak berniat untuk disuarakan.

karena merasa terus diperhatikan, pandangan chanyeol beralih pada min yoongi, cowok yang 'lumayan' pendek dari chanyeol menunjukkan senyum miring yang terkesan meremehkan. bikin chanyeol merasa kesal.

jadi cowok pendek ini yang bikin rencana pdkt gue terancam sia-sia?

wendy cukup peka akan situasi aneh antara mereka bertiga buru-buru mengambil inisiatif memperkenalkan kedua cowok itu. "chanyeol kenalin, ini min yoongi, temen gue," ucap wendy kepada chanyeol. jeda sebentar, kemudian tatapan wendy beralih pada cowok di sebelahnya. "dan yoongi, ini temen aku, park chanyeol."

setelah hampir seminggu nyaman dengan status 'pacar wendy' di depan teman-teman mereka, sore ini chanyeol kembali dihadapkan pada fakta kalau dia adalah 'teman wendy'. kalau diingat permintaan cewek itu yang memang cuma sampai acara reuni––sedangkan acara reuni sudah berlangsung beberapa hari yang lalu.

sore ini juga, kesabaran chanyeol bakal terus diuji.  berlanjut pada perbedaan wendy yang ketika ngomong sama yoongi pakai aku-kamu, sedangkan sama chanyeol; lo-gue. chanyeol jadi merasa seolah-olah yoongi orang yang punya hubungan spesial sama wendy, sedangkan dia cuma teman. iya, teman.

yoongi dan chanyeol lalu berjabat tangan. jabatan tangan mereka terasa erat dan keras. saling memberi pandangan tajam––layaknya cowok yang siap bertarung memenangkan hati son seungwan.

ini masih permulaan, chanyeol.

di sisi lain, min yoongi masih dengan pandangan meremehkannya seakan mengatakan; ayo kita lihat seberapa tangguhnya elo, park chanyeol.

suasana interior di ramen ishikawa tampak modern tanpa meninggalkan unsur interior yang berorientasi kebudayaan jepang. para pengunjung duduk lesehan memenuhi meja yang hampir sepenuhnya sudah terisi.

"banyak yang bilang makanan di sini enak loh, wan." kata yoongi ketika mereka masuk ke dalam restoran yang cukup ramai pengunjung.

"beneran, gi? aku sering lewat aja tapi belum pernah nyoba makan di sini," balas wendy sembari mencari meja yang kosong. "soalnya kalau makan hidangan jepang aku udah betah di hinokizaka."

"kamu masih sering makan di sana? kenapa kita nggak ke sana aja ya, tadi?" yoongi sekilas menatap chanyeol dengan pikiran; kalau ke sana, nggak ada chanyeol yang 'ganggu' mereka.

"ah, nggak usah lah, gi. sekalian di sini aja. aku kan belum pernah coba makanan jepang di sini."

chanyeol yang dari tadi cuma diam mengekori wendy dan yoongi lama-lama gerah juga liat mereka asik ngobrol berdua. seakan chanyeol hanya pemain figuran yang jalan dibelakang pasangan utama di sebuah film.

wendy kemudian menemukan meja yang masih kosong. karena yoongi lebih dulu duduk di hadapan wendy, tentunya chanyeol duduk di sebelah wendy.

"kalian mau makan apa?" tanya yoongi ketika seorang pelayan menghampiri meja mereka.

wendy masih menatap buku menu. "eum... menurut kamu yang enak di sini apa, gi?"

"kayaknya sih ramen-nya, wan. karena itu yang paling terkenal di restoran ini." jawab yoongi. tangannya mengulurkan daftar menu ramen yang ada di menu ke seberang meja. "gimana kalau yang nomor empat?"

"yang ini ya?" gumam wendy sambil memperhatikan menu yang ditunjuk yoongi. merasa bingung dengan berbagai variasi ramen yang ada. "lo mau yang mana, yeol?" tanya wendy tanpa melepas pandangannya dari buku menu.

"gue mau yang nomor tiga." sahut chanyeol.

wendy kemudian beralih memperhatikan nomor tiga. "nomor tiga kelihatannya lumayan enak, sih. tapi gimana kalau nomor dua aja?"

"kenapa?"

"soalnya gue mau coba yang nomor dua, yeol." cicit wendy.

dahi chanyeol mengernyit. "lah, kenapa nggak lo aja yang pesan nomor dua, wan?"

"soalnya gue mau coba yang nomor empat tadi, chanyeol. ya? ya?" pinta wendy. bibirnya sampai mengerucut, bikin chanyeol gemas. untungnya chanyeol masih punya kesadaran buat nggak nyosor bibir pink itu.

sebenarnya chanyeol nggak masalah untuk pesan yang nomor dua karena wendy yang minta. tapi chanyeol tentunya nggak akan membiarkan itu dengan mudah karena masih mau lihat muka wendy yang menggemaskan.

"gue liat dulu ya, seungwan." ujar chanyeol lalu memperhatikan buku menu. diam-diam menahan senyum di bibirnya.

sementara wendy dan chanyeol sibuk 'berdebat', yoongi menatap keduanya bergantian. yoongi nggak mau mengakui ini. tapi kemarin dia tahu kalau wendy sebenarnya menyukai park chanyeol. begitupun cowok sialan di hadapannya ini yang hanya dari gerak-geriknya aja terlihat menyukai wendy. kayaknya bakal asik kalau yoongi main sebentar dengan memancing kekesalan chanyeol.

"biar gue aja yang pesan nomor dua, wan."

chanyeol langsung mengangkat wajahnya, menatap yoongi tajam dan berseru, "nggak, gue suka yang nomor dua!" sadar karena suaranya terdengar keras, chanyeol kemudian berdehem lalu memalingkan wajah ke arah pelayan. "saya pesan ramen yang nomor dua, mbak ini pesan ramen yang nomor empat." ucapnya yang kali ini terdengar lebih santai.

setelah yoongi menyebutkan pesanannya, pelayan tersebut kemudian meninggalkan meja mereka dengan suasana awkward. wendy nggak akan menyangka kalau makan satu meja bareng yoongi dan chanyeol akan se-awkward ini. baik dari yoongi atau chanyeol juga kelihatan nggak berniat untuk mengakrabkan diri.

sampai akhirnya pelayan membawakan pesanan mereka. baru wendy mencoba memotong telur rebusnya, tangan di hadapannya mengambil alih mangkok wendy. "kasih aku aja." ucap yoongi kemudian memotong telur rebus dalam ramen wendy dengan hati-hati.

"ada apa?" tanya chanyeol yang kebetulan memperhatikan keduanya.

wendy menoleh. "oh, gue nggak suka kuning telur yeol." jawabnya.

dahi chanyeol mengernyit. chanyeol nggak pernah tahu kalau wendy nggak suka kuning telur. jadi hal apalagi yang wendy nggak suka?––chanyeol juga merasa harus tahu hal apa yang wendy suka dan nggak suka. oh, lagi-lagi chanyeol merasa kalah sama cowok pendek di depannya ini.

karena kesal, chanyeol lalu memilih fokus menyantap ramen miliknya dengan sangat lahap, bahkan brutal. dia belum makan siang dan nggak nyangka kalau ramen-nya ternyata terasa sangat enak di luar perkiraannya tadi. kaldu ramen terasa lebih kuat daripada ramyun yang biasa ia makan di rumah. karena campuran bahannya yang beda, tentu aja rasanya juga beda. ketika ramen-nya sudah hampir habis setengah mangkok, tenggorokan chanyeol tiba-tiba terasa gatal.

chanyeol lantas menghentikan kegiatan makannya lalu segera meneguk segelas air putih. badannya kemudian terasa gatal. wendy dan yoongi menatap bingung chanyeol yang kini sibuk menggaruk tangan, lengan, dan lehernya.

"jorok lo, ke sini belum mandi ya?" tanya yoongi.

masih menggaruk badannya, chanyeol menjawab, "enak aja lo!"

"yeol, badan lo kok jadi merah gitu?" tanya wendy khawatir.

baru aja mau menjawab, chanyeol merasa mual. cowok itu kemudian beranjak menuju toilet meninggalkan yoongi dan wendy yang menatapnya heran.

setelah kembali dari toilet, wajah chanyeol pucat serta badannya yang makin merah bikin wendy jadi makin khawatir. wendy menempelkan telapak tangannya di dahi cowok itu. "badan lo juga panas, yeol. lo nggak punya alergi sama suatu makanan?"

disela deru napas chanyeol yang kian memburu, cowok itu berucap, "nggak––seungwan, di ramen gue nggak ada campuran ikan makarelnya 'kan?"

wendy terdiam sebentar dan tiga detik kemudian mengangguk lemah. alasannya minta chanyeol buat milih nomor dua adalah karena ada campuran ikan makarel – ikan kesukaan wendy – sedangkan di ramen nomor empat nggak ada. dan tadi wendy sempat kesal ke chanyeol karena cowok itu makannya lahap banget, bikin wendy jadi sangat segan untuk minta cicip ramen punya chanyeol.

tiba-tiba badan chanyeol terhuyung ke belakang. beruntung, wendy dengan sigap menarik tangan cowok itu hingga badannya bersandar di sisi tubuh wendy.

chanyeol pingsan.

"chanyeol!!!" pekik wendy kaget, membuat seluruh pengunjung di ramen ishikawa menatap ke arah meja mereka.

tbc

Continue Reading

You'll Also Like

10.5K 914 50
●BOOK 1 'Dear Diary; Hunri' ●BOOK 2 'Dear You; Chenle' -book 1- Siapa yang menyangka kalau gadis miskin 'itu' sebenarnya anak dari pengusaha terkena...
109K 8.9K 85
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
785K 38K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
172K 16.9K 30
Chanyeol yang sakit hati ditolak seorang gadis bernama Wendy berniat membalaskan dendamnya. WenYeol