My Protective Man (THE END)

Por Valerie_Letta

5.8K 124 5

Seorang gadis bernama Valerie yang hidup dengan banyak sekali ancaman yang menimpanya, entah itu semenja seko... Más

Prolog
Bab 2 : Bullying 2
Bab 3 : First Kiss and Wounds
Bab 4 : Hurt
Bab 5 : Bullying 3
Bab 6 : You and Me and Kiss
Bab 7 : Attention For You
Bab 8 : Who
Bab 9 : Bobby Back
Bab 10 : Kayla Bitches Girl
Notif
Bab 11 : Young Manager (16+)
Bab 12 : Teror (1)
Bab 13 : Teror (2)
Bab 14: First meet
Bab 15 : Kayla Back
Bab 16 : Kidnapped
Bab 17 : Torture (19+) and Try To Kill My Self
Bab 18 :Together For Valerie
Bab 19 : Valerie Condition
Bab 20 : Valerie Comeback
Bab 21 : Valerie Planning
Bab 22 : REVENGE
Bab 23 : Epilog

Bab 1 : Bullying

629 13 0
Por Valerie_Letta

"I want sit beside her" sambil menunjuk jari telunjuknya ke sebelah kursiku, semua mata langsung saja melihat ke arahku yang terkucilkan di dalam kelas ini

"Okay Bob silahkan duduk disana"

"Thank You Ms"

Dia berjalan ke arah kursi sebelahku yang kosong ini dan duduk sambil mengeluarkan buku dari tasnya kurasa dia sedikit bisa berbicara Bahasa Indonesia tapi kalau dia tidak mengerti aku juga cukup pintar untuk berbicara Bahasa Inggris

"Hai"

Aku hanya meliriknya saja

"Namaku Bobby Nawrance kuharap kita bisa berteman dengan baik" katanya sambil mengulurkan tangannya padaku dan hanya kubalas dengan jutek tidak menanggapi itu

"O it's okay"

*Beberapa menit kemudian*

"Duh aku laper baget nih"

"Mendingan ke kantin deh"

"Aku beli bakso aja kali ya biar ngirit"

"Pak 1 mangkuk ya ini uangnya"

"Oke neng"

Selesai dengan menyiapkan semangkuk bakso untukku mamang itu memberikan 1 nampan untuk memudahkanku membawa bakso yang sangat panas itu

DUG

"Eh lo jalan ati-ati dong liat tuh bakso lo tumpah ke gw semua"

"Ma,ma,maap kak"

"Heh lo pikir dengan minta maaf itj baju gw akan bersih lagi gitu"

"Engga kak"

"Mangkannya jalan tuh matanya dipake jangan pake kaki doang" sambil menonyor kepalaku

"Lo ikut gw,girls bawa tas kalian kita bolos sekolah sekarang dan bawain tas gw"

"Siap"

"Ayo lo jalan ikut gw"

Aku berjalan mengikuti seorang kakak tingkatku itu adalah Kak Kay yang terkenal dengan standarnya yang tidak ingin bermain dengan orang kalangan bawah

*Taman Belakang*

"Heh sekarang karena lo itu udah numpahin air bakso ke gw, dan sekarang lokasi kita disini banyak anak yang ga tau jadi suka-suka gw mau apain lo, lo diem aja awas kalo lo sampai berontak"

Beberapa menit kemudian temen-temen gengnya ikut berdatangan sambil membawa tas ketua gengnya

"Gimana bos udah dipikirin dia mau kita apain ?"

"Kalian ada ide ?"

"Gimana kalo kita telajangin aja bos biar dia tau rasa ga berani macem-macem lagi numpahi ke baju bos lagi"

"Ide bagus tuh, kalian cepet buka baju dia kalo dia berotak kalian paksa aja dan kalo perlu sobek bajunya"

"Siap bos"

"Ja,jangan" seruku sambil melindungi bajuku sendiri

"Ah bawel amat sih lo"

PLAKKK

"Cepet buka baju dia dan roknya sampai telanjang bulat"

"Dengan senang hati bos"

SREKKKKK SREKKK SREEKKK

"Ahhhhhh jangannnn" seruku sambil melindungi tubuhku yang sudah telanjang

"Sekarang dorong dia ke kolam dan kamu foto dia"

BYURRR

"Hahaha rasain lo"

JEPRET JEPRET

Sementara itu Bobby yang sedang berjalan di sekitar sekolahan itu melihat kejadian tersebut saat Valerie di dorong oleh ketua geng cheerleader itu masuk ke kolam

"Are you okay ?"

"Don't look at me"

"O,okay, sorry"

"Well,well,well jadi sekarang lo udah punya seseorang yang akan jagain lo ya Val, yahh kita ga bisa main bareng dong Val"

"SHUT UP KAYLA, and don't bullying her again"

"Wow you so cute"

"GET OUT FROM HERE"

"Alright let's go girl"

Dapat kulihat saat itu gerombolan geng Kayla dan kawan-kawannya pergi meniggalkanku yang sekarang sedang telanjang bulat ini dan berusaha menutupi diriku sendiri dengan kedua tanganku

"Take it and used this"

"Thank you Bobby"

"I will take you to go home right now"

"Okay thanks Bobby"

"Kita ke kelas dulu sebentar"

"Eh kamu bisa ngomong Indonesia ?"

"Bisa lah, ya udah yuk"

Sementara Bobby berjalan mengambil tas nya ke dalam kelas dia menyuruh agar Val menunggu di dalam mobilnya dan meminta izin pulang terlebih dahulu kepada guru piket

"Rumahmu dimana ?"

"Jalan melati no 33"

"Okay"

Suasana di dalam mobil sangat canggung sekali karena mereka baru kenal pada hari ini dan Val sangat tidak suka suasana seperti ini

"Maaf ya gara-gara aku, kamu harus pulang duluan di hari pertama kali kamu masuk sekolah"

"Hahahaha gpp aku juga ga pengen sekolah karena males aja"

"Kamu tinggal sama siapa disini ?"

"Aku sendirian orangtuaku membelikanku rumah disini agar aku bisa tinggal disini"

"Kalau kamu"

"Aku... sendirian"

"Loh kenapa ?"

"Orangtuaku sudah tidak ada saatku masih kecil, pada saat itu kami semua berencana pergi piknin namun ditengah jalan ada sebuah truk menabrak mobil kami dan mobil kami terpelanting masuk kedalam jurang" cerita Val dengan meneteskan air mata

"Eh sorry aku ga maksud-"

"Iya gpp kok" Val menghapus air matanya yang mengalir itu

"Kamu bilang tadi jalan rumahmu di Jalan Melati no 33 ?"

"Eh kebeneran rumahku juga disitu sepertinya kita tetangga rumahku no 32"

"Hahaha kebetulan sekali ya"

"Jadi kita bisa saling bertemu dong kalo bosen dirumah ?"

"Iya"

"Oh iya mulai besok kamu berangkat sama aku ya, aku ga suka liat geng cewe itu kayak gitu, buat apa dia sekolah disini kalo sopan santun dan tata kramaya ga ada ?"

"Iya Bobby makasih"

"Panggil Bob aja"

"Okey Bob"

"Sampai, ini rumahmu ?"

"Iya Bob"

"Ya udah kamu masuk ke dalam gih, cepet mandi dan istirahat aku juga mau istirahat nanti sakit kalo kamu kecapean"

"Iya makasih Bob"

"Eh boleh minta nomer sama id line ?"

"Boleh kok, sini" Val mengetik id linenya dan memberikannya nomer telepon Val

"Makasih Val"

"Sama-sama Bob"

"See you later "

"See you"

Val mulai memasuki rumahnya dan melihat BiNa sedang berkutik dalam dapur dia menganggap BiNa sebagai mamanya sendiri yang ikhlas merawatnya

"Aku pulang bi"

"Oh iya non, nanti bibi bawain makanan ke kamar non ya"

"Ga usah bi Val ga mau makan"

"Ya udah non, istirahat ya"

"Iya bi"

Val melanjutkan jalannya untuk menaiki tangga menuju kamarnya di sepanjang jalan dia hanya mengingat kejadian yang dialaminya barusan seperti di bully oleh geng Kayla dan juga dibantu oleh anak baru pindahan Amerika

"Apa dia pernah aku kenal wajahnya tidak asing" pikirnya

"Mungkin aku mengenalnya tapi sudahlah aku juga lupa"

"Sebaiknya aku mandi dan merendamkan badanku yang sakit-sakit ini dan kepalaku yang sangat pusing ini dan berharap bangun tidur nanti, ini semua adalah cuman sekedar mimpi"

"Mudah-mudahan besok hariku menjadi samgat berwarna dan tidak ada yang menggangguku lagi" harapku

"Terima kasih Tuhan atas berkatmu hai ini yang menjagaku sampai menyelamatku dengan orang yang kau pilih, aku sangat berterima kasih Tuhan kuharap permohonanku ini dapat dindengar itu"

"Sesudah mengucap syukur pada penciptanya dia langsung melesat masuk kedalam kamar mandi dan memikirkan ulang kejadian itu tadi, mungkin dia orang yang tepat dan dapat kupercaya" ujarnya membela diri

Seguir leyendo

También te gustarán

40.6M 1.1M 42
When Arianna marries billionaire Zach Price to save her family, she doesn't expect to fall in love with a man who'd always consider her a second choi...