Kini Aldi berada di kamar Salsha setelah pulang dari rumah sakit, kamar monokrom yang rapi dan bersih. Ia melihat foto-foto yang terpajang, dan beberapa buku milik Salsha.
Ia mengelilingi kamar Salsha, dan terhenti di meja belajar Salsha.
Aldi melihat foto orang tersayang Salsha berada di situ, dan bahkan diri Aldi. Foto disaat mereka masih SMP dengan es krim masing-masing, hal yang indah bila di ingat.
Saat matanya menatap lantai putih, ia melihat box dari rotan berwarna hitam-putih, lalu ia mengambilnya dan membukanya.
Scrapbook, bingkai foto, boneka, dan bunga mawar yang sudah layu.
Aldi membuka scrapbook Salsha yang diberi mana 'My Love Scrapbook', foto pertamanya adalah fotonya dengan keluarganya.
"My father" gumam Aldi membaca tulisan dari buku itu.
Selanjutnya ia membuka sebuah foto Salsha bersama Jeha dan Steffy bersama teman-temannya.
"Happy birthday my friendship" gumam Aldi membaca tulisan itu lagi
Selanjutnya terdapat foto dirinya dan Salsha saat masih SMP
'Kita masih labil, udah main jadian aja. Longlast Aldi Maldini'
Aldi hanya tersenyum membaca kalimat itu didalam hatinya, dan selanjutnya foto ulang tahun Aldi dari Salsha dan juga sebaliknya.
'Happy birthday my boy❤ and me, wish we all the best❤'
Setelah foto itu, terdapat foto mereka berdua sedang berada di tempat liburan.
Dan ditulis, 'Cie liburan bareng. Makasih dan kapan-kapan lagi ya'
Aldi semakin bahagia melihat mereka yang dulu, sampai air matanya mengalir di pipinya tanpa ia sadari.
Ia membaliknya lagi, terdapat sebuah foto mawar yang pernah diberikan Aldi untuk Salsha yang sudah layu.
'Harusnya lo gak lakuan itu di, gue benci sama lo. Benci sangat😤'
Hati Aldi terasa remuk, mengingat kejadian dimana ia merusak kepercayaan Salsha dan ia merusak persaudaraan Salsha dengan Jeha.
Di lembar selanjutnya, foto Salsha dengan dirinya yang baru-baru ini difoto oleh sahabat Salsha.
'Cie Kita kembali lagi, gue harap lo udah bener-bener berubah ya di'
Aldi salah tingkah, ia masih mengingat betul saat ia berfoto dengan bando kesayangan Salsha.
"Lo gak keliatan sakit sal, bener-bener gak keliatan. Gue mohon lo bisa bertahan dan berjuang buat ngalahin penyakit lo itu" lirih Aldi
Setelah itu terdapat foto Salsha daat berada di rumah sakit.
'Gue tau sakit ini parah, gue tau. Kanker hati bikin gue mati. Cepat atau lambat gue bakal gak bisa jaga lo lagi di. Dan gue tau kalian semua bohong demi jaga perasaan gue doang.'
Aldi makin terisak, tangisnya makin menjadi-jadi, namun tak lama ponselnya berdering.
Drrrttt Drrrttt
'Halo nak aldi' suara parau wanita dari seberang sana langsung membuat Aldi merasa khawatir dengan Salsha.
"Iya tante, ada apa?"
"Salsha nyari kamu" ucap Hiza dan menangis histeris.
Aldi langsung mematikan telepon dan keluar dari kamar Salsha, ia menyetir mobilnya dengan sangat buru-buru.
🎀🎀🎀
"Sal" ucap Aldi seraya mengusap pipi Salsha
"Hai" lirih Salsha, tak lupa dengan senyumnya.
"Dimana yang sakit sal? Kamu cepet sembuh ya."
"Disini" ucap Salsha dengan suara parau sambil mengelus tubuhnya di bagian hati.
Salsha mengeluarkan selembar kertas berwarna pink yang sudah ia lipat, "baca nanti malem sayang." ucap Salsha sambil memberikan kertas itu kepada Aldi.
"Salsha ngantuk banget. Jagain mama, Steffy, Pimtha, dan Jeha aku ya sayang." lirih Salsha lalu memejamkan matanya.
Aldi langsung mengecek nadi Salsha. Hatinya benar-benar hancur, sangat hancur. Salsha sudah pergi dari hidupnya untuk selamanya.
Hiza menangis histeris dipelukan Steffy dan Pimtha, sementara Jeha langsung memanggil dokter dan menahan air matanya.
'Gue gak boleh cengeng, Salsha masih ada.' batin Jeha kekeh.
________
Malam hari setelah pemakaman usai, Hiza masih histeris dipelukan suaminya. Sengaja papa Salsha tidak diberitahu penyakit Salsha karena takut papa Salsha akan tidak fokus bekerja.
Bendera merah terpasang di pagar rumah, banyak tamu berdatangan untuk mengirim doa untuk Salsha. Kerabat, tetangga, dan teman-teman sekolah Salshapun datang.
Aldi duduk di pinggir kasur Salsha, ia berada di dalam kamar bertema monokrom yang tak akam dipakai lagi. Ia membuka kertas berwarna pink itu.
Hai Aldi,
Terimakasih sudah membuatku bahagia sejak aku sakit dulu, makasih udah ngertiin aku. Makasih atas semuanya, sekarang Salsha mau pergi. Salsha udah capek berjuang, Salsha masih hidup di dalam hati Aldi. Jadi tolong jangan playboy ya sayang, pacarin sepupu Salsha. Karena sebenernya Salsha tau Jeha sayang banget sama Aldi, Salam buat sahabat Salsha ya. Salsha bakal kangen suara cempreng Steffy, Salsha bakal kanget rebutan guling sama Jeha, Salsha bakal kangen jalan-jalan dan ngomong yang ngaco sama Pimtha, dan Salsha bakal kangen banget sama mama papa, terutama Aldi. Kangen makan es krim bareng, kangen semuanya.
Please, jangan nangis lagi. Salsha bakal jagain Aldi walau kita gak akan saling tatap wajah lagi.
Salam sayang,
SalshabillaAdr❤
Aldi langsung memeluk surat itu dan menangis histeris, ia tak percaya bahwa orang yang ia sayang akan pergi secepat ini. Tapi bagaimana lagi, ini semua rahasia Tuhan.
_____________The End_____________
Finally...
Thanks for anything, vote, readers, comment, and story absurd begini. Dan maaf untuk endingnya.
Aku akan kembali dengan story barunya, ditunggu dan jangan dihapus dulu dari library kalian ya..
Tq. Salam hangat,
SoniaAtw