Seusai semalam penuh Aldi berada di kamarnya, pagi ini Aldi berniat untuk membolos dan menemani Salsha.
•Je, gue ijinin guru mapel gue kalo gue ada keperluan jadi gak bisa masuk.
•Kenape lu? Nemenin Salsha ya?
•Ho'oh
(Read)
Setelah mengabari Jeha, Aldi bergegas mandi dan bersiap untuk menemui sang pujaan hatinya.
🎀🎀🎀
Aldi membuka pintu kamar rawat Salsha dengan senyum mengembang di wajahnya, ia melihat wanita tengah baya dan gadis cantik pujaannya yang terbaring lemah.
Ia mendekati dua wanita itu, ia melihat pujaannya sudah membuka matanya. Wanita pujaan hatinya tersenyum lemah, miris dan perih hati Aldi.
"Kenapa gak sekolah?" tanya Salsha dengan suara parau yang di balas cengengesan Aldi.
"Hobi banget sih lo bolos" celetuk Salsha dengan wajah datar.
"Eumm, tante Hiza gak capek?" tanya Aldi dengan menatap Hiza yang sedang memainkan ponselnya.
"Ya... Begitulah nak Aldi, yaudah kalo gitu tante pulang dulu buat ambil baju tante. Tante juga tau kamu mau berdua sama Salsha, tante titip Salsha ya" ucap Hiza panjang lebar lalu keluar dengan beberapa berkas miliknya.
"Tante mah peka" ucap Aldi lalu duduk disamping Salsha.
Mereka terdiam, sementara Aldi menatap Salsha sepenuh hati dan tak lupa senyumnya.
"Kenapa sih lo ngeliatin gue kayak begitu?" tanya Salsha
"Emang gak boleh ya ngeliatin pacar sendiri?" tanya balik Aldi.
"Malah gombal ih" ucap Salsha terkekeh.
"Siapa yang gombal? Guekan nanya, lo mah baperan." ucap Aldi datar yang langsung mendapat hadiah dari Salsha, yaitu cubitan.
"Sakit tau" gerutu Aldi sambil mengelus pipinya.
"Salah lo sendiri ngapain bikin gue kesel" kecut Salsha.
"Jangan marah ya sayang" ucap Aldi dengan lembut.
"Cie.. Sayang" ucap Salsha yang tersipu malu.
"Pipinya merah tuh", celetuk Aldi yang langsung membuat Salsha memegang kedua pipinya.
Canda ria itu yang selalu dirindukan Salsha dan Aldi dari sejak mereka putus dan menjadi musuh bebuyutan di Menengah Pertama.
Kejahilan Aldi semenjak bermusuhan itu yang membuat Salsha semakin marah dan semakin susah melupakan Aldi.
"Aldi" lirih Salsha.
"Naon neng?"
Salsha memegang tangan Aldi dengan lemah, ia tersenyum menatap Aldi. "Tetep kayak gini ya di"
"Iya sayang" ucap Aldi lalu membalas senyum Salsha dan mengelus rambut Salsha.
Hari menjelang siang, dan mereka berdua masih saja asyik dengan canda ria mereka tanpa disadari ketiga sahabat Salsha sudah memasuki ruang rawat Salsha.
"Jadi nyamuk itu paling gak enak sepanjang sejarah peradaban manusia" celetuk Steffy yang sedari tadi memperhatikan Salsha dan Aldi.
"Makanya jangan jomblo mulu lo, cari pacar gitu kek." celetuk Jeha yang sedang memainkan ponselnya.
"Itu tandanya gue masih bisa sendiri." sahut Steffy
"Idih ngibul, dasarnya jones mah ngaku aja neng" tambah Pimtha
"Resek lo berdua, gue itu jolit" ucap Steffy menyombongkan diri dan menekankam kata 'jolit'.
Jeha menoleh mengerutkan dahi, "Ha? Jolit?"
"Iya, Jomblo elit." ucap Steffy datar.
"Serah lu" imbuh Pimtha
🎀🎀🎀
Hari semakin sore, Steffy dan Pimtha sudah pulang. Sementara Jeha sibuk dengan laptop dan ponselnya, dan mengacuhkan dua sejoli yang sedang berbunga-bunga itu.
Drrrrtttt Drrrrrttttt
Ponsel Jeha berdering, ia langsung keluar dan mengangkat telepon dari Hiza, mama Salsha.
"Gimana keadaan Salsha?"
"Sehat kok tante, malahan udah bercandaan sama Aldi"
"Yasudah, beritahu dia kalo besok dia bisa pulang. Tapi Salsha akan tante sekolahkan home schooling"
"Kok home schooling tan?"
"Tante gak mau dia capek, jadi biar waktunya dia gunakan untuk istirahat terus"
"Baik tante, nanti saya sampaikan"
"Oke Jeha"
Tuttt Tutttt
Sambungan terputus, Jeha langsung masuk ke ruang rawat Salsha lagi dengan muka datar.
Ia menghampiri mereka yang masih tertawa ria, dan langsung terdiam saat Jeha berada di dekat ranjang Salsha.
"Besok lo boleh pulang sal, tapi sekolah lo bukan di Smarter lagi" ucap Jeha datar.
"Lah, terus gue sekolah mana? Kok bisa pindah? Kan gue maunya disana" protes Salsha.
"Lo home schooling, selebihnya tanya nyokap lo aja ya neng" ucap Jeha lalu kembali duduk di sofa yang tersedia.
Salsha langsung mengambil ponselnya di nakas samping ranjang tidurnya lalu menelpon mamanya.
"Halo ma"
"Iya Salsha kenapa?"
"Kok mama tega banget sih sama Salsha, Salsha bukan artis yang sibuk ma. Salsha gak mau home schooling ma."
"Ga bisa sayang, udah terlanjur nak"
"Ish, mama bikin Salsha bete ah"
"Jangan gitu dong sayang, mama cuman gak mau kamu kelelahan sayang"
"Emang Salsha sakit apa sih ma?"
"Ma?"
"Ma, kok diem sih?"
"Maag kamu udah gak baik sayang, jadi kamu harus banyak istirahat"
"Oh, yaudah ma. Salsha mau istirahat, Salsha capek banget"
"Iya sayang"
Tuttt Tuttt
Sambungan sudah terputus, Salsha kembali meletakkan ponselnya dan menatap kedua orang di dalam ruang itu yang menatapnya sepenuh hati.
"Naon?" tanya Salsha yang langsung menyadarkan Aldi dan Jeha.
"Kamu cantik" lirih Aldi yang membuat Salsha tersipu malu.
"Udah ah, gue mau istirahat dulu." ucap Salsha lalu memejamkan matanya.
'Gimana bisa lo sakit kalo wajah lo keliatan gak sakit sal' batin Jeha yang menitihkan air mata.
Sementara Aldi masih setia menatap wajah polos Salsha yang tengah tertidur pulas dan mengusap rambut kekasihnya dengan lembut.
🎀🎀🎀
Pagi ini Hiza membersihkan kamar Salsha, karena buah hatinya akan pulang ke rumah.
Di lain tempat, Aldi dan Jeha sedang sibuk mengurusi administrasi dan pakaian Salsha.
"Administrasinya udah selesai, yok pulang" ucap Aldi sambil membawa kursi roda untuk Salsha.
Salsha duduk di kursi roda dibantu Aldi dan Jeha, merekapun menuju parkiran mobil Aldi.
Aldi menyetir dengan hati-hati, sesekali ia dengan Salsha dan Jeha bersenda gurau bersama.
Sungguh sakit melihat Salsha yang sangat lemah namun masih bisa tertawa lepas dengan senyum manisnya.
"Finally, gue kangen banget sama monokrom" ucap Salsha bersemangat.
Mereka sampai di rumah Salsha dan di sambut Hiza- Mama Salsha dan Bi Yem.
"Selamat datang ya sayang" ucap Hiza dengan lembut
"Salsha masih bete sama mama" ketus Salsha sambil membuang muka.
Hiza mengeluarkan sebuah boneka panda berwarna hitam putih yang sangat di sukai Salsha dari balik tubuhnya.
"Yakin?" goda Hiza
Salsha menoleh, melihat sebuah boneka berukuran sedang di depannya langsung ia ambil dan ia peluk.
"Gak jadi bete, makasih ma" ucap Salsha dengan senyumannya.
"Labil lo" celetuk Aldi yang langsung mendapat cubitan dari Salsha.
Merekapun masuk ke dalam rumah, sementara Aldi dan Salsha berada di kamar Salsha.
"Lo gak pulang? Kan gue udah di rumah." ujar Salsha sambil memainkan ponselnya.
"Gue mau hari ini cuman sama lo doang" ucap Aldi datar
"Nyanyi yuk" ajak Salsha
"Boleh, udah lama ya kita gak nyanyi bareng"
Aldipun mengambil gitar miliknya di mobilnya, dan kembali dengan segera.
Salsha tertegun dengan stiker di gitar Aldi dengan wajah datarnya yang imut, Aldi yang melihat itu langsung terkekeh dan menyadarkan Salsha.
"Ihh kok ketawa sih" ucap manja Salsha.
"Muka lo bikin gue ketawa cantik" ucap Aldi yang masih terkekeh.
"Bodo"
"Kenapa lo ngeliatin gitar gue begitu? Stiker? Emang masih gue tempel, ngapain dibuang kalo kita masih bisa balikan" ucap Aldi sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Idih, kalo gak balikan lo bakal buang tuh stiker gitu?" sahut Salsha dengan memutar bola matanya.
"Ya gak gitu juga sayang, nih gue mau nyanyi buat lo" ucap Aldi lalu mulai memetik gitar.
Malampun datang
Menjemput sepi yang slalu datang
Di setiap tidurku
Teringat disana, dia sedang apa
Ku disini merindukan dia...
Malaikat baik ku titipkan dia untukmu
Tolong jaga dia, di bangun dan tidurnya
Jangan sampai dia terluka dan bersedih
Karna bahagiaku, ketika dia bisa tersenyum
Tepuk tangan dan senyum dari Salsha membuat Aldi bahagia.
'Seenggaknya gue bisa bikin lo senyum terus sal' batin Aldi sambil mengelus pipi Salsha.
____________________________________
Ada feelnya gak ya?😓
Semoga kalian suka dan jangan lupa tinggalkan jejak