New Step Sister

By rachelzef21

52K 4.4K 532

Kehidupan baruku bersama ke6 bersaudara itu, dan hanya ada venus yang menemaniku di kehidupan baruku itu. kur... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Curhatan Rarai-chan
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Rarai-chan kembali!!!!!
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Promo & Pilihan
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38

Chapter 8

1.5K 132 1
By rachelzef21

"guy-sensei..!! sensei..!! ada masalah" teriak tenten yang berlari keluar dari ruang ganti wanita mendekati guy, dengan raut wajah panik dan khwatir yang menarik perhatian semua kru termasuk sasuke yang telah selesai bersiap

"ada apa tenten?" guy

"gadis itu tak mau mengenakan pakaian yang telah disiapkan, dia memilih pakaiannya sendiri" tenten

"pakaian seperti apa?"

guy, belum sempat tenten menjawab hinata telah muncul mengenakan pakaian yang ia pilih sendiri, sebenarnya itu pakaian yang hinata pakai dari rumah sih.. sambil ditemani venus didekatnya

"loh itukan pakaian yang kamu pakai dari rumah?" guy

"iya, soalnya aku tidak nyaman dengan pakaian yang kalian siapkan.. dan aku tak mau mengenakannya" hinata

"tapi tema pemotretan kali ini mengharuskan anda mengenakan pakaian itu.." tenten

"aku hanya akan memakai pakaian ini, atau tidak sama sekali" ancam hinata sambil tetap mempertahankan senyumannya

"..baiklah, kami akan menyesuaikannya.." guy

"..dan posenya sesuai keinginanku" hinata

"tak masalah, aku sudah terlanjur tertarik denganmu, anak muda..   dan sasuke, sesuaikan pakaiannya" guy

"hn" sasuke pun berganti dengan malasnya, diikuti kakashi

"kenapa kau ingin sekali aku melakukan pemotretan?" tanya hinata heran

"karena aku melihat aura berbeda darimu, dan percayalah bahwa kau akan memiliki nama besar didunia kami ini" ucap guy penuh keyakinan, yang membuat menatapnya hinata heran

"kami sudah siap" kakashi dan sasuke telah kembali dengan penampilan baru sasuke

"sekarang kalian berdirilah di set itu, dan bergayalah sesuai keinginan kalian" guy

"ha'i!/hn"

hinata/sasuke, mereka pun berdiri didepan set yang telah disediakan lalu berdiri berhadapan dengan jarak yang cukup jauh

"cih! hebat sekali ya, baru pertama kali ikut pemotretan tapi sudah memiliki banyak syarat" ucap sasuke tak suka

"memang salah ya? hinata hanya mengatakan apa yang hinata rasakan" hinata

"banyak bicara!"

sasuke kesal lalu menarik salah satu tangan hinata dan membuat hinata tertarik mendekati tubuh sasuke, mereka saling menatap begitu dalam. sasuke begitu terhipnotis dengan mata bulan itu, mata yang memancarkan kehangatan.

"c'krik! c'krik!"

muncul kilatan lampu kamera yang mengabadikan moment itu, seketika sasuke tersadar akan apa yang ia lakukan tapi ia justru membiarkannya dan merasa ingin sesuatu yang lebih lagi

"srek!"

sasuke melingkarkan salah satu tangannya dipinggang hinata lalu menariknya mendekat dan satu tangannya menyentuh kepala hinata, lalu mereka sama-sama melihat ke kamera

"c'krik! c'krik!"

sasuke melingkarkan kedua tangannya dipinggang hinata lalu mengangkat tubuh hinata, ia begitu terpesona dengan wajah hinata yang ia lihat dari dekat. sedangkan hinata tak menyadarinya dan terus menatap kearah kamera, dan membiarkan perlakuan sasuke padanya

"c'krik! c'krik!"

"cukup!! selanjutnya saya ingin hinata berfoto sendiri" printah guy

"untuk apa?" tanya hinata bingung

"aku ingin mengajukanmu ke agensi, dan kuyakin mereka akan menerimamu" guy

"tapi aku tak memiliki keinginan untuk terjun ke dunia ini"

ucap hinata dengan raut wajah panik, khwatir dan takut. sasuke yang melihat perubahan raut wajah hinata menjadi tertarik, lalu sebuah ide muncul dikepala sasuke

"lakukanlah pemotretannya" sasuke

"tapi sasu-kun.. aku-"hinata

"cobalah dulu hinata, lagipula kau tak memiliki pekerjaankan" sasuke

"eh?!" hinata kaget mendengarnya

"heh?! dia belum tau siapa nath-chan, tolak saja nath-chaann!!" seru venus

"dari pada kau mengganggu hidup kami terus" sasuke

"tapi aku-" hinata

"ini permohonan pertama dariku, apa kau tak ingin melakukannya" sasuke

"baiklah sasu-kun"

jawab hinata lemah, lalu pemotretan kembali berlangsung dengan hinata sebagai tokoh utamanya. sedangkan sasuke menyeringai melihatnya

"sekarang hanya perlu menunggu ketakutan gadis itu menjadi kenyataan" sasuke

"bagaimana kalau itu berakibat fatal, kau tak akan bisa melakukan apapun saat itu telah terjadi" ucap sai yang tiba-tiba berada disamping sasuke

"aku akan bersikap tidak peduli saat hal itu terjadi" sasuke

"kita lihat saja nanti" sai

"hinata!"

panggil sai yang membuat hinata mengalihkan fokusnya, seketika senyum tulus terukir diwajah cantik hinata. sontak hinata berlari menerjang dan memeluk erat sai

"ayo kita pulang, hinata tidak mau ada disini" hinata mencengkram pakaian sai dengan erat, dengan tubuh yang bergetar

"kau kenapa?" sai

"aku mau pulang!!"hinata bersikeras untuk pulang, ia sama sekali tak bisa berfikir ditengah ketakutannya

"baiklah, ayo kita pulang.. venus!! kemari!!"

panggil sai, sontak venus menghampiri mereka, lalu sai merangkul hinata dan membawanya pergi. namun, sebelum mereka sampai ke pintu keluar, sasuke menghadang mereka

"pemotretannya belum selesai" ucap sasuke dingin

"lalu kau pikir aku peduli?" ucap sai tak kalah dingin

"aku ingin pulang... aku ingin pulang.." hinata terus menggumumkan itu dengan wajah yang semakin pucat karena ketakutan

"minggir,       sebelum aku menganggapmu bukan saudaraku lagi" ancam sai

"cih!"

sasuke berdecih lalu menyingkir, sehingga sai dan hinata bisa melanjutkan perjalanan mereka

"apa yang sebenarnya ada dipikiranmu, sasuke" kakashi

"kau tak perlu ikut campur" sasuke

           Motor sport sai melaju dengan kecepatan standart, namun hinata memeluk sai dengan erat dan semakin erat. membuat sai meliriknya dari kaca spion, namun ia tak bisa melihat wajah hinata.

"tenanglah nath-chan...  mereka tak mungkin benar-benar menjadikanmu artis, tenang saja.. kau tak akan jadi artis" ucap venus menenangkan, ia berada di tengah-tengah sai dan hinata

"tapi.. kata pria itu-"hinata

"tidak! sekalipun mereka memilihmu, kalau kau tak menandatangani kontraknya kau tak akan jadi artis.. tenanglah" venus

"benarkah?" tanya hinata yang mulai tenang

"tentu saja!" ucap venus yakin

"tapi, kalau sasu-kun menyuruh hinata untuk menandatanganinya? hinata tak tega menolaknya..." hinata

"lalu kau mau jadi model?! artis?!" bentak venus yang mulai kesal, hinata hanya menggeleng

"kalau begitu tolak!!"

venus, hinata pun mengangguk lemah, dan mengendurkan pelukannya pada sai. tapi dengan tak terduga sai menarik kembali tangan hinata, hingga ia kembali memeluk sai dengan tangan kiri sai yang menyatukan tangannya

"kenapa sai-kun?" tanya hinata heran

"kau bisa jatuh" sai

"hemb, baiklah.."

hinata pun pasrah dan kembali memeluk sai, sudut bibir sai naik membentuk sebuah lengkungan kecil tanpa disadarinya. lalu ketika ia melirik kaca spion ia baru tersadar ada senyum tipis yang terukir diwajahnya, ia merasa aneh saat melihatnya

"jadi ini yang namanya senyuman?" tanya sai entah pada siapa

"kau mengatakan sesuatu sai-kun?" tanya hinata heran saat ia samar-samar mendengar suara sai

"tidak, kita akan langsung ke tempat latihan" sai

"apa sai-kun tidak lelah? kau juga pasti lapar.. kita ke apertemen saja dulu" hinata

"tidak perlu, kita makan diluar saja" sai

"baiklah sai-kun" hinata pun pasrah



      Tak lama kemudian, mereka pun sampai disalah satu cafe. mereka mengambi meja yang berada didekat dinding kaca cafe itu, sehingga pemandangan luar cafe terlihat. lalu hinata dan sai duduk berhadapan dan venus disebelah kiri hinata, dan mereka memesan makanan

"sai-kun, boleh hinata bertanya?" tanya hinata sopan

"terserah" sai

"silahkan dinikmati" pelayan datang dan menghidangkan pesanan mereka, lalu hinata meletakkan makan venus ditempatnya duduk dan venus mulai makan

"kenapa sai-kun berekspresi palsu? itukan tidak menyenangkan" hinata

"entahlah, aku hanya merasa 'perasaan' itu sangat merepotkan.. sesaat senang sesaat sedih, sesaat tertawa sesaat menangis, sesaat bahagia sesaat kecewa...  buat apa memiliki 'perasaan' kalau hanya bertahan sementara.. lebih baik tak memilikinya sama sekali, agar tak merepotkan" sai

"memang nya 'prasaan' semerepotkan itu ya? itu yang sai-kun pikirkan ya?" hinata

"memang seperti itu kan?" sai

"entahlah, tapi menurut hinata tak serumit itu.." hinata menerawang jauh ke langit

"perasaan itu sesuatu yang mengalir, yang dapat berubah sesuai medan yang ia lalui..    tak perlu dibuat-buat, biarlah mengalir sendiri dan memenuhi setiap ruang dihati..      terus kalo cuman bertahan 'sementara' kenapa? itulah warnanya, perasaan itu berganti-ganti membuat banyak warna berbeda disetiap saatnya.. bukankah hal itu terlihat indah?" hinata

"begitukah?"sai mencoba merenungi setiap kata yang terucap dari bibir manis hinata, manis?

"he'em! jadi jangan halangi perasaan itu sai-kun.. biarlah mengalir dan memenuhi hatimu!!" hinata berkata dengan ceria sambil memamerkan senyum indahnya

"aku akan mencobanya" sai

"tak sulit kok sai-kun.. semua itu akan mengalir begitu saja" hinata

"aku mengerti, cepat makan makananmu dan setelah itu kita akan berlatih" sai

"baiklah sai-kun.." hinata pun mulai memakan makanan yang sedari tadi sudah ada dihadapannya, dan sai hanya memperhatikannya




Skip

Setelah selesai makan, hinata dan sai langsung menuju tempat latihan. dan tibalah mereka disana

"apa kau pernah mengendarai motor sport seperti ini?" sai

"pernah" hinata sambil mengangguk

"kalau balapannya?" sai

"aku tak yakin.." hinata

"kalau begitu akan kujelaskan tata aturan balapan yang berlaku disini.." sai pun menjelaskannya


Flashback of sai

       Sesuai permintaan seseorang sai tidak pulang ke mission uchia tapi ke apartement, dan ia juga menuruti permintaan orang itu untuk tidak pergi kesekolah dulu. dan ini pagi pertamanya di apertement itu, sai baru saja bangun tidur dan tengah berjalan menuju ruang tamu

"ohayo sai-kun"

"ohayo"  balas sai tanpa sadar

"degh!" sontak sau melihat kearah asal suara, yaitu dapur dan ia melihat hinata tengah berdiri didepan meja nakan yang sudaha penuh dengan makanan

"bagaimana bisa kau ada disini?! dan kenapa bisa masuk?!" sai

"kalau itu rahasia, jadi lebih baik sai-kun sarapan saja.. hinata tau ini masakan kesukaan sai-kun looh.. jadi dihabiskan ya"  hinata menarik sai dan mendudukkannya dikursi

"untuk makan siang dan malam sudah hinata siapkan, tinggal sai-kun hangatkan yaa.."

  setiap pagi hinata datang keapartement sai untuk membuatkan sai makanan dan sai pun memakannya, tak jarang hinata juga menemani keseharian sai, menemani?  mungkin lebih kemengganggu dech. tapi walau 'mengganggu' sai tak pernah merasa benar-benar terganggu looh...
      Lalu pada suatu hari

"clek" sai memasuki apartementnya dengan langkah lemah sambil berusaha berdiri dengan berpegangan pada dinding

"kepalaku.. sakit sekali" sai meremas kepalanya yang sakit, lalu pandangannya memburam

"bruuk!!" sai pun jatuh tergeletak tak berdaya

"tolong akuu.. sasuke-nii.. naruto.. gaara-nii.. shika-nii..   itachi-nii... tolong.. ini terlalu sakit"

ringis sai dengan mata yang semakin memburam, sebelum benar-benar menjadi gelap sai melihat sesosok orang yang mendekatinya dan berteriak memanggil namanya, lalu ia merasa ada yang mendekapnya erat.. lalu semuanya benar-benar menjadi gelap.

            Perlahan kelopak mata sai terbuka, menampilkan mata onixnya. sakit dikepalanya mulai mereda dan ia mulai mengingat-ingat hal yang terjadi. dan ia pun teringat akan hal yang menimpanya semalam

"bagaimana bisa aku ada disini? siapa yang merawatku?" sai

"clek" knop pintu kamar sai terbuka secara perlahan

"nii-san?!! eh- kau?" sai terkejut kala melihat yang masuk adalah hinata dengan membawa nampan berisi bubur, segelas susu, air putih dan kotak obat

"apa hinata harus memberitahu yang lain soal keadaan sai-kun?" hinata

"tidak perlu" sai memandang setiap gerakan yang hinata buat, dan hinata sendiri melangkah mendekati sai lalu duduk dihadapannya

"sekarang sai-kun makan buburnya ya? setelah itu minum obat dan istirahat" hinata membantu sai duduk dan bersandar pada kepala ranjang, lalu menyuapi sai dengan penuh kelembutan dan ketulusan dan memberinya obat

"kenapa semalaman kau datang kesini?" sai

"entah kenapa hinata memikirkan sai-kun terus,.. terus perasaan hinata juga tidak enak jadi hinata kesini" ucap hinata jujur

"apa sai-kun tak suka hinata datang?" ucapnya lirih

"bukan begitu, aku merasa aneh saat kau yang datang" sai

"sebenarnya hanya hinata dan 'orang itu' yang tau tentang keberadaan sai-kun, sedangkan yang lain masih mencari sai-kun" hinata

"bagaimana caramu menemukanku? tak mungkin nii-san yang memberitahumu" sai curiga

"aku mencari sai-kun, makannya hinata menemukan sai-kun" hinata

"caramu mencariku?" tanya sai malas karena hinata yang berbelit

"hinata...  melakukan semua yang bisa hinata bisa, apapun itu.. segala cara hinata lakukan.. ya seperti itu, hanya begitu" hinata

"kenapa kau tak mau jujur padaku?" sai

"hinata tidak berbohong! hinata selalu jujur!!..  hanya saja, hinata tak ingin menjelaskannya secara detail" hinata lalu bangkit dari duduknya

"apa kalian tak bisa mempercayai hinata sedikit saja" ucap hinata lirih lalu pergi

.
.
.
.
.
.
.
.

     TBC

soal chap kemaren yang author up sampe 2 kali itu karena ada sedikit masalah

ohya! kan udah mulai masuk sekolah author jadi gk bisa sering2 up, jadi mohon bersabar ya... ya buat yang nungguin XD

Next cahp

Continue Reading

You'll Also Like

28.1K 3.2K 30
[!] Alternate Universe, OC. Dunia ini terbentuk bukan hanya dari satu realitas saja, namun ada banyak semesta alternatif yang berjalan beriringan den...
1.9K 213 4
━━━━━━ 𝐀𝐍𝐈𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂 © 23/06/2021 haarunorin !¡ disclaimers ¡! Naruto © Masashi Kishimoto Inspired by anime: Naruto Shippuden and other writers...
12.4K 1.3K 20
Kim Jiwoo beserta siswa kelas 3-2 SMA Sungjin, seharusnya sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi CSAT. Akan tetapi akibat dari adanya kemunculan...
5.6K 560 13
Langit yang cerah kini terisi oleh bola bola asing yang entah datang dari mana, apa tujuan bola itu, bola apa itu, kenapa mereka ada banyak di langit...