(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔

By diarymuth

28.6K 1.5K 125

#Judul awal Psycho Love# "Cinta adalah perjuangan, tetapi perjuangan bukan hanya dengan cinta" Perjuangan Ify... More

Prolog
First Day
Planning
Rio Angry? Why?
Menghilang
Rio Labil
Ify yang lama sudah kembali
Kenapa? Suka-suka Gue Lah!
Satu langkah dalam diam.
Salah Menilai
Kenyataan
Valentine?
Marah Lagi! Kapan Nggak?
Penyesalan
Titik Rendah
Titik Temu
Stop At This Situation
Clear It Now
Love You
Epilog
Extra Part 1
Extra Part 2

She's Mine!?

1.7K 90 6
By diarymuth

Cinta membuat kita termakan ego dan terseret ke dalamnya. Menjadikan kita bertindak apa saja tanpa memperdulikan kalau itu salah.
🌾

Kaki jenjang Ify melangkah ke sebuah meja yang dihuni sebuah pasangan yang tertawa bahagia. Ify tidak suka itu, bahkan benci itu.

Ia segera duduk di samping kiri sang pemuda dan langsung memeluknya erat. Sontak hal itu membuat pasangan itu berhenti tertawa.

"Maaf anda siapa?" tanya sang pemuda itu halus. Tangan kanannya ia gunakan untuk menyingkirkan tangan Ify yang memeluk tangan kirinya.

Ify hanya bisa mendengus kesal karena pelukannya di lepas paksa oleh pemuda itu. Matanya berubah berkaca-kaca begitu tau kalau Rio tidak mengenalinya.

Ya, Ify kenapa bisa tau kalau itu Rio? Kemaren setelah Ify sampai di Jakarta ia langsung ke rumah orang tua Rio. Walau pun tidak ada Rio sih.

"Lo gak kenal gue?" tanya Ify sendu.

Sirat matanya menatap ke arah gadis yang tersenyum mengejek ke dia. Ia menggeram kesal. Tapi ia langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi licik.

"Gue Lyssa Yo, masa lo gak kenal sih!" seru Ify semangat. Tangannya bersedekap di atas dadanya.

Rio nampak masih berfikir. Lyssa? Nama itu tidak asing dengannya. Tapi kenapa ia tidak ingat siapa Lyssa.

Tiba-tiba saja Rio menjentikkan jarinya tanda ia sudah tau. Ia langsung menerjang tubuh Ify atau Lyssa itu dengan erat.

"Yaampun lo Lyssa. Gila tambah cantik lo, gak cengeng lagi ya lo?"

Senyum merekah nan licik tercetak di wajah tirus gadis ini. Ia berhasil membuat kekasih Rio cemburu karena ini.

Dalam hati sebenarnya ia ingin mengumpati gadis itu dengan kata-kata kasarnya. Tapi ia tahan, ia tidak ingin terlihat tidak sopan di depan Rio.

Ia hanya ingin membuktikan kalau ia lebih pantas dari pada gadis disamping Rio itu.

"Iyalah, perubahan zaman. Penampilan pun berubah," ucap Ify sambil menyindir gadis itu.

Rio seolah paham tentang hal itu. Dia pun langsung melepaskan pelukan itu. Dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kenalin Fy, Qeyla Adaline. Pacar gue panggil aja Qeyla."

Ify manggut-manggut saja. Tidak penting baginya nama orang itu. Yang ia pikirkan hanyalah cara merebut Rio dari gadis ini.

"Alyssa Zoya Alifiana, panggil aja Ify." senyum manis Ify tercetak jelas di bibir mungilnya. Ify menyodorkan tangan kanannya ke depan Qeyla, tapi tidak ditanggapi oleh gadis itu.

Sebenarnya itu bukan senyum manis melainkan senyum mengejek untuk Qeyla-Qeyla itu.

'Ini sangat menantang,'batin Ify.

"Yaudah gue ke meja teman-teman gue dulu ya. Takut si cupu marah, kan berabe. Bye Rio sayang," Ify mencium pipi Rio cepat dan langsung berjalan ke arah meja Shilla dan Via.

Rio memegang pipi kirinya yang menjadi sasaran Ify. Matanya beralih ke arah kekasihnya. Ia tahu siapa yang dimaksud Ify tadi.

Qeyla nampak menundukkan wajahnya. Bukan seorang, dua orang yang mengatainya cupu. Tapi hampir semua penghuni SMA itu.

"Udah ya, gak usah didengerin Ify. Dia emang gitu cara bicaranya. Nanti pulang sekolah kita ke salon rubah penampilan ya," ucap Rio lembut.

Qeyla tersenyum cerah. Rionya masih perhatian kepadanya walau pun sahabat kecil Rio telah kembali. Ia yakin kalau Rio tidak mempunyai perasaan lebuh seperti yang dipikirkannya tadi.

Tatapan sendu kini tercetak di mata Ify. Sebenarnya ia tadi belum benar-benar beranjak dari sana. Tapi ia ingin melihat reaksi Rio kepada Qeyla. Ia kira Rio akan mencibir Qeyla karena tidak mau merubah penampilannya. Tapi malah sebaliknya.

Dadanya sesak, matanya buram, tenggorokannya tercekat. Air matanya kini siap untuk mengalir. Tanpa diberi aba-aba pipi Ify sudah basah dengan air matanya.

Ia berlari ke arah meja Via dan Shilla. Ia langsung duduk disana dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tidak malu walau mereka adalah teman barunya.

Suara sesenggukan terdengar jelas di telinga mereka berempat. Via dan Shilla menatap gadis itu khawatir. Mereka tau jelas kejadian itu dan mendengar semua kejadian itu.

"Udah ya Fy, jangan nangis lagi." ucap Via menenangkan Ify.

"Ta---pi dia le----bihh mi---lih cupu Vi," Ify membalasnya dengan nada yang tersendat-sendat.

Yang lain hanya menatap iba ke arah Ify. Apalagi dua pria yang baru melihat Ify. Mereka juga merasakan apa yang kini Ify rasakan.

🌾🌾🌾

Setelah kejadian tadi, Ify menjadi lebih pendiam. Tatapan matanya kosong, bercak-bercak air matanya masih ada di kedua pipinya.

Ia hanya duduk diam dibangkunya seolah tidak terganggu oleh keramaian yang ada di kelasnya. Maklum jam kosong, digunakan murid-murid untuk bersenang-senang.

Ia tidak memperdulikan kedua sahabatnya itu yang terus menanyainya. Ify diam bukan berarti ia tidak kenapa-napa.

Diam adalah suatu bentuk pelampiasan emosi kita agar lebih tenang. Berfikir tentang jalan apa yang nanti harus ia tempuh ini. Dan berfikir cara apa yang harus ia lakukan.

"IFFFYYYYYY,"

Entah itu panggilan yang ke berapa. Ify tersentak kemudian menoleh ke arah orang yang memanggilnya tadi.

Ada Via, Shilla, dan entahlah. Dua orang laki-laku yang tak dikenalnya. Mungkin mereka adalah penghuni dua bangku tepat di belakangnya. Karena Shilla duduk di samping kanan dari bangku yang ia tempati.

"Apa?"tanya Ify lemah.

"Hehehe, lo di panggil dari tadi gak jawab-jawab sih. Jadinya gue pan gereget. Yaudah teriak aja..."

"Shilla berisik, Ify tu tanya mau apa lo manggil dia? Bukan penjelasan gaje," omel salah seorang dari dua pemuda itu.

Sedangkan yang satunya dan juga Via hanya geleng-geleng kepala. Tanda 'mungin mereka dulu MKKB (Masa Kecil Kurang Bahagia)'.

"Ohh ya Fy, kenalin ini Ricalvin Alifiano panggil aja Alvin." ucap Via sambil menunjuk pemuda yang tadi tertawa bersamanya.

"Dan yang itu Ricakka Alifian, panggil aja Cakka." lanjutnya.

Alis Ify naik ke atas yang sebelah tanda ia bertanya.

"Mereka kembar Fy," jelas Shilla.

Ify hanya manggut-manggut tanda faham.

"Kenalin gue Alyssa Zoya Alifiana, you can call me Ify." balas Ify disisipi bahasa inggris yang kadang masih reflex ia gunakan.

🌾🌾🌾

Senyum lebar tercetak dibibir mungil gadis ini. Ia tahu apa yang harus ia lakukan. Ia akan meminta bantuan keempat teman barunya agar membantunya.

"Lihat aja, lo bakal kalah sama gue."gumamnya tajam.

Sebenarnya kamu itu bukan jatuh cinta namun hanya terobsesi. Tapi obsesi mu yang terlalu tinggi itu membuatmu jadi merasakan kalau itu adalah cinta.

~Psycho Love

#####

Go vomment guysss!!!!!!
Bantuin pm, biar banyak yang baca😂😂, walau pun aku tau ini cerita gaje pake bangetttt😢😢.

(1013)

Continue Reading

You'll Also Like

596K 60.4K 80
Bagaimana bisa?? Dia seharusnya sudah mati Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati. Lalu kenap...
1M 34K 72
#95 in Romance (20/08/18) Seorang gadis manis, yang manisnya mengalahkan gula, Kulitnya putih,kedua matanya yang tajam namun lembut,hidung mancung, b...
641K 67.7K 29
Ini bukan cerita tentang si baik yang selalu tersakiti. Bukan pula tentang si jahat yang selalu kejam. Katanya sih : "Orang jahat itu berasal dari o...
2.9M 308K 62
Cara penulisan dan alur masih banyak yg salah, belum revisi🫶 *** Gadis tomboy yang bernama Miska tak sengaja memasuki dunia film, tidak! ia tidak se...