CATCH YOU! (KookV / KookTae)

By fxxxktian

467K 36.7K 4.6K

WARNING : BOY x BOY Rate : Tebak sendiri ya. - Jeon Jungkook (Top) - Kim Taehyung (Bottom) Kim Taehyung- seo... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3 - Part.1
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 6 - Part.2
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
EPILOG
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2 - Part.1
CHAPTER 2 - Part.2
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4 - Part.1
CHAPTER 4 - Part.2
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 6 - Part.2
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
Chapter 9 - Part.1
CHAPTER 9 - Part.2
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
EPILOG
READ PLEASE : Author butuh Kalian.

CHAPTER 3 - Part.1

9.7K 798 183
By fxxxktian

Warning!
Jungkook x Taehyung

"Namjoon hyung." Jimin dan Suga melambaikan tangannya pada seorang namja berambut Silver yang tengah duduk disalah satu bangku café bersama seorang namja lain.

"Sudah lama sekali ya." Namjoon berdiri lalu menjabat tangan suga membuat salam persahabatan.

"Ah, perkenalkan ini Kim Seokjin. Kekasihku."

Suga dan Jimin saling pandang, lalu mengalihkannya pada namja menawan disebelah Namjoon yang tengah tersenyum kearah mereka. Jimin tentu tau bahwa Seokjin adalah sepupu Jeon Jungkook, hyung tirinya. Namja manis itu juga sudah menceritakan semua tentang keluarganya pada Suga, maka tidak heran jika kekasih pucat Jimin tersebut sudah mengetahui siapa Seokjin karena beberapa kali mereka pernah bertemu saat Suga berkunjung di rumah keluarga sang kekasih.

Keempat namja tersebut kemudian duduk dan berbincang ringan sambil menunggu seorang lagi teman mereka yang belum terlihat batang hidungnya.

"Yohoo, i'm Jey Hope~" teriak suara itu membuat ketiga temannya memutar bola mata mereka malas, tentu saja Jimin, Namjoon, dan Suga sudah sangat tau siapa pemilik dari teriakan tadi.

"Berisik Jung."

Ucap Suga tak peduli dengan tingkah menggelikan namja berwajah jenaka tersebut.

Sedikit merengut, akhirnya Hoseok atau yang sekarang dikenal dengan sebutan J-Hope duduk berbaur bersama keempat namja itu. tak lupa Namjoon kembali memperkenalkan Seokjin pada J-hope.

"Hyung semalam aku bertemu Taehyungie saat akan mengunjungi makam orangtuanya." Suara Jimin membuat keempat namja disana sontak langsung mengalihkan pandangan mereka kearah namja manis itu minus Suga yang memang sudah mengetahui hal tersebut.

Mendengar nama yang familiar diingatannya, Seokjin menatap Jimin penuh minat. Ia tidak menyangka Jungkook akan membiarkan Taehyung berkeliaran diluar setelah berbulan-bulan tampak menyedihkan karena kehilangan orang yang dicintainya hingga berakhir menyuruhnya mencari keberadaan namja cantik itu.

Setahu Seokjin, Jungkook sangat menutupi keberadaan Taehyung dan berharap tidak ada yang mengetahui bagaimana kabar malaikat manis tersebut.

Ah Seokjin harus memberitahu Jungkook bahwa keberadaan Taehyung di Korea sudah di ketahui teman-temannya. Pasti akan ada hal menarik yang terjadi nantinya.

.

.

"Hiks.. hiks.. mianhae.. mianhae.. hiks."

"Arghhh..."

PLAKK

"Akhhhh!"

"Hentikan... kumohon Kookie.. "

Suara memohon itu terdengar bergetar dan sangat ketakutan saat melihat seorang namja lain tengah melakukan sesuatu yang begitu tak bisa dicerna oleh otak polos miliknya.
Jungkook masih belum mengalihkan pandangannya dari seorang pria tua yang saat ini sedang duduk terikat disebuah kursi dengan tubuh yang sudah dipenuhi darah kental akibat goresan dan luka-luka disekujur tubuh tua miliknya.

Namja tampan yang kini tampak sangat menakutkan itu tak henti-hentinya menusukkan beberapa benda tajam dan memukul tubuh yang sudah terlihat lemas dihadapan kekasihnya yang meraung memohon agar ia menghentikan penyiksaan kejam tersebut.

"Kau senang dengan apa yang kau lihat sayang?" akhirnya suara rendang yang terdengar dalam itu bersuara. Tak ada getaran sedikitpun ketika bibir itu berucap, membuat air mata Taehyung semakin deras menuruni wajah cantiknya.

Posisi Taehyung kini sama persis dengan seseorang yang menjadi target kesenangan sang kekasih. Tubuh ramping itu tengah duduk terikat dan ditempatkan tepat di sebelah orang sedang disiksanya.

"Kookie, kumohon.... Berhenti.. hiks.. Mr.Park tidak bersalah. Hiks.. aku janji tidak akan me..melakukan kesalahan lagi... tolong hentikan ini ..."

Ucapan Taehyung membuat sebuah lagi pisau yang akan Jungkook tancapkan pada tubuh Mr.Park berhenti, mata gelap itu menatap Taehyung dengan ekspresi tak suka yang sontak membuat namja canti ini menunduk tak ingin melihat wajah itu lebih lama.

"Tak bersalah hmm??" Jungkook mendekatkan wajahnya di depan wajah Taehyung, hanya beberapa inchi hingga wajah mereka saling bersentuhan. Namun sang submassive dengan reflek memundurkan tubuhnya semakin menempel pada punggung kursi, membuat sang dominan menyeringai dan menggeram sekaligus.

"Kau takut padaku Tae?" lagi, suara itu berucap dengan sangat dalam.

Taehyung tercekat tak mampu menjawab, sejujurnya ia memang sangat takut dengan sosok dihadapannya saat ini.

Mata indah itu sejak tadi tak henti-hentinya mengalirkan cairan bening hingga mata yang biasanya menunjukkan kehangatan kini berganti sayu, ketakutan dan bengkak.

Sungguh sangat menyedihkan.

Jungkook yang tak mendapat jawaban dari pertanyaan yang ia ucapkan kini menatap Taehyung dengan pandangan yang sulit diartikan, tubuh kekar itu berjongkook di antara kedua kaki Taehyung lalu memeluk perut rata sang kekasih dengan erat.

Sesekali ia akan menciumi dan mengecup perut tersebut.s

"Jika bukan karena si brengsek Park ini, aku pasti sudah bisa melihat bagaimana rupa anakku sekarang Tae." Jungkook ngecup sekali lagi perut rata tersebut.

"I..ini bukan salah Mr.Park Kookie..."

Jungkook terdiam, ia mendorong tubuhnya lalu berdiri menatap mata bening itu dengan datar. Ia berdecak lalu menendang tubuh tua tersebut hingga ambruk kelantai bersamaan dengan kursi yang Mr.Park duduki. Sepertinya ucapan Taehyung yang terus membela Mr.Park membuat Jungkook kesal.

Dalam diam ia kembali mengambil pistol miliknya, Taehyung yang mengetahui hal tersebut menggelengkan kepalanya, berharap Jungkook akan berhenti sekarang.

DOR

Sebuah tembakan tepat di kepala Mr.Park tercipta dengan sangat apik dikening namja tua tersebut. Taehyung meraung dan berteriak ketakutan saat suara pistol yang memekakan telinganya terdengar, disebelah tubuh bergetar tersebut telah tergeletak tubuh tak bernyawa Mr.Park, seseorang yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri dan satu-satunya orang yang ia jadikan teman bicara ketika Jungkook sedang tidak bersamanya.

Kini Taehyung kehilangan sosok tersebut.

"Hiks... Hikss.."

Jungkook melepaskan tali yang mengikat tubuh Taehyung, lalu menggendong sang kekasih yang tampak tak bergerak dengan pandangan kosong itu ala bridal style, tangisan malaikat manis tersebut juga tampak tak bisa di hentikannya.

"Jangan menangis sayang"

Ucap Jungkook setelah mendudukkan tubuh Taehyung dengan hati-hati diatas tempat tidur mereka, tangan besar itu mengusap air mata yang masih membasahi pipi gembil sang kekasih.

"Kau harus mandi sayang." Jungkook menyiapkan air hangat dan kembali untuk membuka baju Taehyung karena sepertinya namja cantik itu enggan untuk bergerak dari sana. Tatapan tersebut benar-benar kosong, sinarnya tampak menghilang dan menyisakan kesedihan yang sangat terlihat dari balik kedua mata tersebut.

Setelah melepas semua baju yang tadi dikenakan Taehyung, Jungkook menggendong tubuh ramping tersebut menuju kamar mandi lalu mendudukkannya kedalam bath tub. Ia dengan lembut membersihkan tubuh mulus sang kekasih. Mata gelap Jungkook menatap wajah cantik Taehyung dengan sayang, ia mengusap pipi dan bibir pucat milik kekasihnya.

Bruk.

Taehyung mendorong tubuh Jungkook lalu menjauh dengan tergesa-gesa dari tubuh tersebut. Tubuh ramping yang terlihat menawan itu bergetar dengan tatapan yang tampak ketakutan saat mata sendu miliknya bersiborok dengan tatapan sang dominan.

"Tae.." Jungkook mencoba mendekati Taehyung, namun saat tangan miliknya menyentuh ujung jari Taehyung, reflek Taehyung kembali memberontak dan menepis keras tangan milik namja tampan itu.

"Kau pembunuh, aku membencimu. Aku membencimu Kook. Lepaskan aku.. aku ingin putus denganmu!" teriak Taehyung kesetanan.

Jungkook yang mendengar ucapan Taehyung seketika terdiam, ia berusaha membawa namja cantik itu kedalam pelukannya. Namun kembali tangan ramping milik Taehyung menepis tangannya.

"Aku ingin keluar dari rumah sialan ini Kook, jangan pernah mencariku lagi. Aku membencimu! Aku tidak mencinta...."

PLAK

Tangan Jungkook terangkat dan mendarat di pipi gembil Taehyung menyebabkan kulit pucat tersebut memerah. Ucapan Taehyung seketika berhenti saat merasakan pipinya memanas akibat tamparan Jungkook.

"Jangan katakan itu Tae." Jungkook mendekati Taehyung lalu memeluk tubuh ramping tersebut. Ia memeluk sangat erat seolah jika terlepas maka sosok yang sangat ia cintai itu akan pergi meninggalkannya.

Taehyung terisak didalam pelukan Jungkook, tangannya terkulai enggan membalas pelukan orang yang dulunya terasa sangat hangat. Ntah sejak kapan sosok itu perlahan menghilang dan tergantikan dengan sosok menakutkan yang beberapa saat lalu mengamuk.

"Lepaskan aku Kook.." Taehyung mendorong tubuh Jungkook dengan kuat hingga pelukan itu terlepas.

Jungkook menatap wajah Taehyung dengan binar kekecewaan, namun kembali tersenyum dengan hangat.

"Baiklah, aku tidak akan memelukmu seerat tadi sayang. pasti sangat menyesakkan ya." Ucapnya, senyuman menawan dan hangat masih belum hilang dari bibir tipis itu.

"Sekarang, ayo tidur sayang. Su..sudah malam. Kau juga harus memakai bajumu, gunakan ini dulu aku akan mencarikanmu piyama." Jungkook kembali menghampiri Taehyung dan akan memakaikan bedrobe ketubuh ramping tersebut.

"Jangan mendekat Jeon! Aku tidak ingin bersamamu lagi!" Taehyung menyambar bedrobe dari tangan Jungkook lalu memakainya asal kemudian berjalan menjauh dari sana.

Jungkook yang melihat kepergian Taehyung berucap dengan suara lantang.

"Berhenti disana Tae!"

Taehyung tersentak, namun enggan untuk berhenti.

"Aku membencimu Jeon, aku tidak lagi mencintaimu!"

Ucap Taehyung sesaat sebelum mencapai pintu kamar mewah yang selama setahun ini menjadi saksi bisu tempat mereka berbagi kehangatan dan kasih sayang.

BRAK

Pintu kamar tersebut tertutup dengan kencang, Taehyung tersentak lalu mengarahkan pandangannya pada Jungkook yang tengah memegang sebuah remot ditangannya. Taehyung tidak pernah tau bahwa kamar mereka di desain secanggih itu.

"Buka pintu nya Jeon!" teriak Taehyung sambil berusaha membuka sendiri pintu kamar yang tiba-tiba terkunci.

Seolah tuli, Jungkook tak menjawab ucapan kekasih cantiknya tersebut. Kaki jenjang miliknya bergerak maju mendekati Taehyung yang kini malah terlihat panik.

"Jangan mendekat!"

Mengabaikan suara tersebut, Jungkook mengambil langkah santai untuk menghampiri malaikat tercintanya. Senyuman hangat tadi sudah menghilang dari wajah tampan itu, meninggalkan tatapan datar yang terlihat sangat dingin.

"Kau membuatku marah Sayang."

Tbc. 
Thanks for Reading. 
Jangan lupa vote dan comment ya. 
Sarangheo.  😘

Continue Reading

You'll Also Like

42.5K 5.9K 36
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
438K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
43.8K 3.1K 47
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
34.3K 7.1K 10
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...