Private Bodyguard ° jyi x jjk...

By uglyy_duckk

45.4K 6.2K 644

Private Bodyguard [Bahasa Version] • Best Action BFA 2017 • Mark yang terkenal culun dan lemah menjadi target... More

° Read First °
° S A T U °
° D U A °
° T I G A °
° E M P A T °
° L I M A °
° E N A M °
° T U J U H °
° D E L A P A N °
° S E M B I L A N °
° S E P U L U H °
° D U A B E L A S °
° T I G A B E L A S °
° E M P A T B E L A S °
° L I M A B E L A S °
° E N A M B E L A S °
° T U J U H B E L A S °
° D E L A P A N B E L A S °
° S E M B I L A N B E L A S °
° D U A P U L U H °
° D U A S A T U °
° D U A D U A °
° D U A T I G A°
° D U A E M P A T °
° D U A L I M A °
° D U A E N A M °
° D U A T U J U H °
° D U A D E L A P A N °
° D U A S E M B I L A N °
° T I G A P U L U H °
° T I G A S A T U°
° T I G A D U A°
° T I G A T I G A °
° T I G A E M P A T °
° T I G A L I M A °
° T I G A E N A M °
° T I G A T U J U H °
° T I G A D E L A P A N °
° P L U S °

° S E B E L A S °

1K 175 21
By uglyy_duckk

💀💀💀

"Kau apa?"

"Aku seorang agent, Mark. Agent BIG."

Mata Mark membulat dengan sempurna. Rahangnya terbuka lebar-lebar.

"Mark... Hellooowww... Sadar Mark, sadar!" Yein menjentikkan jarinya di depan wajah Mark.

"Ini luar biasa!! Temanku adalah agent!! Agent BIG!! OH MY GOD!! Ini sangat kereenn... Aku pasti sudah menyelamatkan nyawa seseorang di kehidupanku yang sebelumnya. Aku tidak percaya ini. Wow, aku berteman dengan seorang agent!" Aku..." Yein segera menutup mulut Mark sebelum dia berbicara lagi. Dia bahkan jadi lebih cerewet dari seekor kakatua.

"Ya, tidak sekeren itu. Kau tidak perlu berteriak." Yein memutar bola matanya.

Mark masih menggeliat di tempatnya, menjadi sangat bersemangat saat mengetahui rahasia Yein. Wajahnya berubah jadi cerah. Lebih cerah dari matahari *abaikan*. Yein mengubah ekspresinya menjadi serius.

"Dengar aku, Mark... ingat sebulan yang lalu kau didatangi tamu tak terduga di minimart? Dia memberimu sesuatu, kan?" Mark melebarkan matanya lalu perlahan menjauhi Yein. Dia mengingat kejadian itu dan sekarang dia merasa ketakutan.

"Yein... tolong jangan bunuh aku! Aku akan memberitahumu di mana Chip itu aku sembunyikan tapi tolong jangan sakiti aku! Aku belum kuliah, belum kerja, menikah, punya anak dan cucu. Jangan bunuh aku, Yein!" Kata Mark dengan muka pengasihannya. Yein menghela nafas. Entah sejak kapan Mark menjadi secerewet ini.

"Aku bersumpah akan membunuhmu jika kau mengatakan hal konyol itu lagi!" Mark segera mengunci mulut dengan isyarat tangannya. "Itu lebih baik... duh, kau banyak bicara! Jadi sekarang hanya kau satu-satunya orang yang tahu di mana Chip itu berada. Kau tahu nyawamu sekarang berada dalam bahaya..."

"Aku tahu Yein... makanya aku menyimpan Chip itu di tempat yang paling aman dan berpura-pura seakan tidak ada yang terjadi. Aku juga tahu bahwa cepat atau lambat mereka pasti akan menemukanku. Aku bersyukur karena bertemu denganmu, Yein..."

"Ya, kau harusnya bersyukur karena aku selalu ada mengawasimu 24/7 non-stop. Aku memasang kamera tersembunyi di seluruh tempat di rumahmu, kecuali kamar mandi tentunya. Aku tidak mau melihatmu telanjang."

Wajah Mark berubah sangat merah, seperti udang rebus. Sementara wajah Yein datar-datar saja. Dia tidak menunjukkan ekspresi apapun. Hanya Mark yang merasa kepanasan.

"Apa kau merasa ada yang mengikutimu saat kau berjalan sendirian?" Tanya Yein.

"Iyaa, beberapa waktu lalu. Sekarang tidak lagi." Jawab Mark.

"Tidak mungkin Wonwoo, kan? Karena aku menangkapnya menghajar orang yang bekerja di minimart itu juga. Tapi aku duluan ke sana. Rekaman CCTV sudah aku hapus. Apa aku berpikir terlalu jauh? Wonwoo bersikap manis hingga saat ini... Dia bahkan menyebutkan bahwa dia di sana untuk memata-matai Red Warriors."

"Apa kau berbicara padaku atau kau berbicara dengan dirimu sendiri? Karena aku sama sekali tidak mengerti satu kata pun yang keluar dari mulutmu."

Yein menatap Mark dan tersenyum.

"Kau melakukannya dengan sangat baik Mark... Aku bangga padamu. Sekarang karena kau sudah tau identitasku yang sebenarnya, aku akan membawamu ke markas BIG. Jackson Oppa akan mengajarimu teknik bela diri. Itu akan sangat berguna untuk kedepannya jadi  belajarlah dengan baik..." Mark mengangguk mengerti.

Mark mengemasi barang-barangnya ke dalam tas ranselnya. Ini sudah malam. Berbahaya bagi mereka untuk keluar sekarang karena biasanya penjahat akan mulai bekerja pada malam hari. Namun, Mark tidak merasa takut karena ada Yein bersamanya. Semenjak Yein muncul di kehidupannya, dia bisa hidup dengan bebas tanpa harus khawatir diganggu orang, terutama Jungkook. Mark bahkan memiliki hubungan yang baik dengan Jungkook sekarang. Semuanya berkat Yein, penyelamat hidupnya.

💀💀💀

Namjoon menelpon Yoongi untuk membawakan makanan pada sandera mereka di penthouse. Tidak ada orang lain yang bisa disuruh karena mereka semua sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Hanya Suga yang memiliki sedikit waktu luang. Dia lebih memilih tidur daripada harus mengurusi sandera seperti ini. Yoongi tidak punya pilihan lain. Kalau tidak mau dibunuh oleh Johnny, dia harus melakukan pekerjaannya dengan baik.

Yoongi tiba di penthouse. Dia menekan passwordnya lalu masuk ke dalam. Dari depan dia mendengar suara orang bermain pianika. Dia tinggal di tempatnya dan mendengar melodi yang dimainkan. Yoongi tidak tahu lagu apa itu namun melodinya terdengar menyedihkan. Dia bisa merasakan kesedihan itu. Dia mengintip dan mendapati seorang gadis tengah memainkan pianika itu.

"Maaf sudah mengganggu sesi musikmu. Namjoon menyuruhku mengantar makanan kemari. Ini sudah malam."

Dia berhenti memainkan pianika tersebut dan meletakkannya di samping. Tanpa mengatakan apapun gadis itu duduk di sofa dan memeriksa makanan yang dibawa oleh Yoongi.

"Bukankah kau harusnya pergi sekarang?" Tanya gadis itu sambil mengatur makanannya di meja.

"Tidak apa-apa... Aku punya waktu luang malam ini." Yoongi bersandar di sofa dan memainkan handphonenya.

"Siapa yang bertanya? Aku mengatakan itu supaya dia pergi dari sini." Kata gadis itu dengan suara yang pelan nyaris tak terdengar. Namun telinga Yoongi yang tajam mendengar suaranya walau tidak jelas terdengar apa yang dia katakan.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya Yoongi.

"Tidak. Hanya saja makanan ini terlalu banyak. Aku tidak mampu menghabiskannya. Jadi, makanlah bersamaku. Aku tidak mau makanan ini tersisa." Dia menyerahkan sumpit pada Yoongi.

"Oh ya, aku Jiae. Kau?"

"Min Yoongi. Panggil aku Yoongi."

Setelah perkenalan singkat itu, mereka makan dalam keheningan.

"Ah, aku sangat kenyang. Aku rasa berat badanku naik. Tidakkah kau pikir ini seperti cerita di Hansel and Gretel? Penyihir memberi mereka makan supaya dia bisa memakan mereka nanti?" Kata Jiae. Dia sudah tersandar di sofa.

"Tidak. Bos menyuruh kami untuk memperlakukanmu dengan baik, memberimu makan yang cukup. Aku penasaran sebenarnya kau ini siapa. Mengapa Bos sangat perhatian padamu?"

Jiae tidak menjawabnya dan mulai membersihkan semua sampah bekas makanan di atas meja, memasukkannya dalam tas plastik.

"Apa aku berbicara dengan boneka? Patung mungkin?" Yoongi diabaikan oleh Jiae.

"Jika kau sudah selesai, bisakah kau keluar? Aku akan tidur sekarang. Terima kasih untuk makan malamnya..."

Jiae naik ke atas, langsung ke kamarnya. Yoongi mengamatinya hingga dia menghilang di balik pintu kamar. Jiae hanya menunjukkan satu ekspresi padanya dan nada bicaranya juga monoton. Yoongi mengambil tas plastik tersebut dan keluar.

💀💀💀

"Selamat datang di BIG!"

Yein mengajaknya berjalan-jalan di sekitar markas. Lalu mereka masuk ke kamar Yein.

"Ini kamarku. Aku tinggal di sini sejak aku berusia 9 tahun..."

Mark melihat di sekitar kamar Yein.

"Kau tentu tidak menyukai hal-hal yang berbau girly." Yein mengangguk.

"Aku tidak menyukai barang-barang yang terlalu girly tapi Jackson Oppa memaksaku untuk menjadi lebih feminim. Dia membelikanku banyak barang-barang yang girly."

Mereka berkeliling lagi. Saat Yein menjelaskan beberapa ruangan, mata Mark tertuju pada satu ruangan dimana pintunya terbuka sedikit. Dia mengintip ke dalam dan melihat seorang gadis yang berpakaian serba hitam, rambutnya juga gelap. Dia menatap ke arah luar jendela namun tatapannya itu kosong.

"Namanya Mijoo. Lee Mijoo. Pria misterius yang memberikanmu Chip pada waktu itu adalah Kakak Mijoo eonnie. Ini sudah lewat dari sebulan sejak kematian Howon Oppa dan Mijoo eonnie masih belum bisa menerima kenyataan itu. Kami masih berusaha untuk membawanya kembali. Ayo, Mark..."

Sepertinya Mark jatuh cinta pada pandangan pertama. Pemandangan dari samping itu menarik perhatian Mark. Dia ingin mengenal Mijoo.

"Aku minta maaf... Aku tidak tahu bahwa dia akan dibunuh waktu itu. Dia pasti sangat depresi sekarang." Mark jadi murung.

"Dia sembuh secepatnya. Tidak usah khawatir. Mijoo eonnie adalah wanita yang kuat. Ayo... Jackson Oppa sudah menunggu kita."

Mereka memasuki ruang latihan. Di sini tempat dimana mereka semua, para agent, dilatihan kemampuan bela dirinya.

"Inilah guru kita hari ini... Wang. Jackson!!!"

Yein seperti MC pada acara UDF yang memperkenalkan petarungnya saat memasuki arena.

Jackson masuk dengan seragam biru dan sabuk hitamnya. Dia melakukan tumbling, mencoba memamerkan kemampuannya di depan Mark. Tentu saja anak itu tercengang.

"Bagaimana dia melakukan itu?" Tanya Mark.

"Percayalah, dia hanya sedang menyombongkan diri sekarang." Kata Yein bosan.

"Oppa, aku tinggalkan Mark denganmu. Ajari dia dengan benar, yaa..." Kata Yein lalu melangkah keluar dari ruang latihan.

💀💀💀

Yein berjalan mengelilingi markas dan tiba-tiba bertemu dengan dr. Jin yang baru saja keluar dari klinik.

"Jin oppa!!"

Yein senang bisa bertemu dengannya lagi. Dia selalu menyukai dr. Jin karena kepribadian pria itu. dr. Jin yang baik, lembut dan bersikap manis setiap saat. Dia juga selalu tersenyum. Tidak pernah selama hidupnya, dia melihat dr. Jin marah.

"Oh, hai Yein... apa kau meminum multivitamin mineral yang aku berikan padamu?" Yein mengangguk.

"Baguslah. Aku baru akan keluar. Tinggal di dalam klinik seharian penuh terkadang membosankan juga... mau ikut denganku?"

"Baiklah, Oppa..."

Tanpa memberitahu Mark dan Jackson, Yein mengikuti dr. Jin ke mobilnya. dr. Jin membawa Yein ke salah satu tempat favoritnya. Itu memakan waktu yang lebih lama dari perkiraan Yein.

"Kira di mana, Oppa?" Tanya Yein.

"Yangpyeong... tempat ini memiliki pemandangan yang indah."

Yein mengekor dr. Jin masuk ke dalam cafe. Dia benar. Tempat ini memiliki pemandangan yang sangat bagus.

"Mau makan apa, Yein?"

"Hmmm..." Yein meletakkan telunjuknya di dagunya sambil melihat-lihat cookies dan cake yang dipajang di lemari kaca. Begitu banyak pilihan. Yein menunjuk salah satu jenis kue.

"Roll cake? Baik. Bagaimana dengan minuman?"

"Jasmine tea."

"Pilihan yang bagus. Jadi, kami mau pesan 1 roll cake, 1 cheese split cake, 1 jasmine tea dan 1 honey tea lemon..."

"Baiklah, saya sudah mencatat semua pesanan anda. Tolong dijawab bel nomor #3, Sonnim..."

"Ya, terima kasih..."

Setelah pesanan mereka selesai, Jin membawa baki mereka dan keluar. Mereka makan sambil menikmati pemandangan alam di luar cafe.

"Oppa, kau harus cari pacar sekarang..." Kata Yein tiba-tiba. dr. Jin hanya terkekeh mendengar itu.

"Kenapa? Apa aku terlihat menyedihkan sekarang?"

"Bukan begitu. Maksudku, Oppa kau tampan, sangat pintar memasak, baik, manis, perhatian, plus kau juga seorang dokter. Paket lengkap suami ideal." Yein melipat jarinya saat menyebutkan semua kelebihan dr. Jin tersebut.

"Aku punya pacar, Yein..." Dia mengacak-ngacak rambut Yein.

"Benarkah? Kau tidak pernah bilang..." Jujur, Yein sedikit terkejut.

"Kau tidak pernah bertanya."

"Ya kau benar, Oppa..." Yein menertawai kebodohannya sendiri.

"Kau harus mencari pacar juga, Yein... bawa dia kemari dan bersenang-senanglah... di dekat sini ada danau besar. Kau bisa bermain banana boat dan flying boat bersama pacarmu di sana."

Perkataan Jin hanya membuat Yein mengingat kembali kejadian kemarin malam. Ketika Jungkook tiba-tiba menyatakan perasaan padanya. Dia juga ingat bagaimana Jungkook menciumnya. Yein menggelengkan kepalanya berulang kali untuk menghapus ingatannya itu.

"Ada perkembangan soal pembunuh berantai itu?" dr. Jin mengalihkan pembicaraan mereka.

"Aissh, Oppa... Kita berbicara soal pacaran, hal-hal yang romantis dan tiba-tiba kau membawa topik itu."

"Maaf Yein, aku hanya penasaran... temukan pria itu sebelum dia membunuh orang lagi..."

"Iyaa Oppa, sebentar lagi. Kami akan segera menangkap pria itu."

Yein melihat dr. Jin lalu tersenyum. Lalu raut wajahnya berubah seketika.

"Tunggu dulu. Bagaimana Oppa tahu kalau pembunuh berantai itu adalah seorang pria?"


____________________________________

Satu persatu misteri akan terungkap, jadi harap bersabar wkwkwk

Vote Komen juseyonggg~

Continue Reading

You'll Also Like

4.9K 103 12
Seorang gadis yang sulit menerima orang lain sebab dia masih dengan perasaan yang sama demgan orang yang sama.... Tapi, entah apa yang membuatnya mer...
278K 21.8K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
934 66 12
"Gimana nih, kita disuruh buat promo sama authornya" "Biar lelaki tampan ini yang ngomong, so guys jangan baca kisah Senja di Langit Biru sumpah gak...
402K 40.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...