Sincerity of Aresha

Od taalytchaul

14.7K 1.3K 1K

#231 in possesive [27 Juni 2018] #198 in cool [24 Juli 2018] #122 in possesive [29 Juli 2018] "Kamu pikir aku... Více

Prolog
1. Gagal kerja kelompok
2. Rumah Aresha
4. Bakso
5. Abang ganteng
6. Kumpul tugas
7. Toko Buku

3. Berangkat bareng

1.7K 213 236
Od taalytchaul

Hai, kasih tulisan aku ini komentar ya. Supaya tulisan ku lebih baik lagi, aku bakalan terima dengan senang hati setiap komentar kalian.🙏🏽💙

Ohya, jangan lupa kalian buat vote dan comment tulisan aku ini❣️
Thankyou,💝.

Pagi hari sekali Aresha berangkat sekolah karena kata Bundanya hari ini tidak ada yang bisa mengantarnya. Jadi, dia berangkat pagi untuk naik angkutan umum. Aresha berjalan keluar dari gerbang rumahnya untuk menuju halte yang berada di simpang rumahnya dan menunggu angkutan umum yang akan mengantarkannya ke sekolah nanti.

Sampai di halte dia duduk di kursi panjang terbuat dari besi yang disediakan oleh halte tersebut. Udara pagi masih sangat dingin dan Aresha lupa membawa jaketnya karena terburu-buru.

Aresha memeluk dirinya sendiri sembari menoleh ke kanan dan kiri siapa tau ada angkutan umum yang lewat. Tapi, sudah 10 menit dia menunggu dan angkutan umum belum lewat juga.

'Mungkin kepagian kali ya Bunda nyuruh aku nunggu di halte? Makanya belum ada angkot jam segini' batinnya berbicara.

Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan kaki lagi sampai ke depan dekat pangkalan ojek, dia memutuskan untuk naik ojek saja karena dia bosan memunggu angkutan yang belum lewat dari tadi.

"Neng?" panggil tukang ojek itu

"Neng? Sama abang aja yuk, abang anterin deh si neng cantik ke mana aja. Asal sama abang" sahut tukang ojek yang memakai bandana berwana merah

Aresha hanya memutar bola matanya malas mendengar rayuan-rayuan tukang ojek itu. Dia tidak menanggapi semua rayuan orang-orang itu.

'Idih. Najis amat tukang ojek aja banyak gaya banget!' batin Aresha kesal

Sampai salah satu diantara mereka menghampiri Aresha dan menarik tangannya untuk duduk di jok belakang motornya tapi Aresha berusaha melepaskan tarikan tangan orang itu.

"Eh apa-apaansihh?!?! Lepasin ga?!" ucap Aresha emosi dan terlihat ketahuan

"Lepasin!! Gue gajadi naik ojek! Mending lo lepasin atau—awww" Aresha meringis karena tarikan tangan itu semakin kuat membuat kulit putih Aresha menjadi berwarna merah

"Eh dek, masih kecil aja belagu amat sih!" jawab tukang ojek yang menarik tangan Aresha.

Tiba-tiba saat tukang ojek tersebut akan menjalankan motornya, ada yang menarik jaketnya dari samping hingga ia hampir terjungkal ke samping.

"Kurang aja banget lo bocah!" bentak tukang ojek itu

"Apa mau lo? Lepasin dia. Beraninya sama cewe mainnya maksa. Banci lo mas!" Lelaki yang kini berdiri di samping tukang ojek tersebut menampilkan kilatan kemarahan di matanya.

Aresha memperhatikan lelaki itu sangat dalam padahal sekarang mereka sedang dalam keadaan tidak bersahabat atau lain kata mereka sedang marahan. Ya. Lelaki itu Farrel yang malam tadi habis-habisan membuat amarahnya melonjak.

Aresha segera turun dari motor tersebut dan berjalan ke bawah pohon yang aman dari jangkauan para ojekers tadi. Dia memperhatikan lelaki yang sedang memberikan pukulan kepada ojekers tersebut.

Sekarang terlihat Farrel berjalan semakin dekat untuk menghampiri Aresha. Aresha masih bergeming di tempat menatap lurus ke depan memikirkan apa yang akan dibicarakan sama lelaki yang sedang menjadi musuhnya itu.

Dan sampai ada tangan yang menepuk bahunya, barulah Aresha sadar kembali ke alam nyata ini.

"Ah ya?" Aresha tersentak kaget karena tepukan tersebut.

Farrel mengerutkan keningnya bingung dengan ekspresi Aresha saat ini. "Kenapa, Ar? Lo sakit? Atau ada yang luka?" tanya Farrel dengan panik

"Eh? Ga. Gue ga kenapa-kenapa."

"Ehm, kenapa lo bisa di sini? Biasanya dianter supir?" tanya Farrel

"Oh ini. Kata bunda supir gue izin beberapa hari anaknya sakit katanya. Ayah ga bisa antar karena lagi keluar kota. Bunda ga bisa nganter soalnya adek gue gaada yang jaga." jelas Aresha

"Kenapa lo ga telpon gue aja? Kan gue bisa jemput lo, lagian rumah kita searah." Farrel yang sadar mengatakan topik yang membuat Aresha dan dia marahan sontak langsung merasa tidak enak.

"Lo pasti tau jawabannya, Rel." Aresha menjawab sambil tersenyum tipis

"Iya juga ya, Ar" jawab Farrel menggaruk tengkuk nya merasa gelisah. "Gue minta maaf ya, Ar. Soal hp lo? Beneran gue gaada niat bikin mood lo rusak waktu itu. Gue cuma bercanda loh. Biasanya juga lo cuma marah-marah kalo gue jahilin tapi kemaren lo malah ngambek ninggalin gitu. Gue jadi ga enak." ungkap Farrel tulus

"Makanya lo tuh ya emang jadi orang jangan usil lah, Rel. Gue lagi PMS lo ganggu, apa kaga emosi gue sama lu." jawab Aresha.

Dalam ungkapannya tersebut menjelaskan bahwa dia sudah memaafkan lelaki itu. Aresha berpikir kenapa dia harus tetep marah? Lagian juga tadi dia udah ditolongin sama Farrel. Jadi, ga ada salahnya dong ya mereka maafan, hm. Lagian waktu itu juga Aresha lagi di bulan PMS jadj ya gutu emosinya gampang kegoyang.

Farrel mengeluarkan handphone milik Aresha yang berwarna rose dari saku celananya.

"Nah, hp lo. Hehe," ucap Farrel sambil terkekeh menggaruk tengkuknya

"Ahhhh. Akhirnya hp gue kembali lagi!"

"Udah dimaafin kan ya, Ecaaa?" ucap Farrel mendayu-dayu.

"Iya. Udah gue maapin. EH LO! kenapa manggil gue Eca?! Gaboleh ada yang manggil Eca kecuali orang terdekat gue." sahut Aresha kesal

"Lah? Kan gue orang terdekat lo juga, Ca." Farrel terkikik melihat mata Aresha yang melotot

"Terserah lo, Rel. Sumpah gue cape kalo berantem mulu sama lo."

"Ya makanya jangan berantem terus dong harusnya kita sayang-sayangan terus, biar makin cinta." cerocos Farrel

Aresha hanya memejamkan matanya malas mendengarkan celotehan cowok itu.

"Lo bareng gue aja ya, Ca. Nanti digangguin lagi takutnya." ajak Farrel

"Iya, emang gue mau maksa bareng tadinya. Kan lo supir gue, Rel. Hahaha" ucap Aresha tertawa

Farrel pun langsung duduk di jok motor depan dia menunggu Aresha naik ke motornya, tetapi belum ada juga pergerakan dari Aresha. Cewek itu masih berdiri diam ditempat semulanya.

"Nah loh. Ngapain lo diem, somplak? Naik buruan etdah, Ca. Nanti telat." ucap Farrel geram.

"Ketinggian Rel motor lo." Ya, nyatanya tinggi Aresha hanya sebahu Farrel.

Wajah Farrel tampah memerah karena menahan tawanya, takut-takut kalau dia tertawa Aresha bisa saja marah kepadanya.

"Oh iya ya, Ca. Lupa gue. Yaudah gini. Tangan kiri lo pegang tangan kanan gue, terus nanti tangan kanan lo megang bahu kanan gue, kalo udah gitu lo injek ini tapak motornya." terang Farrel

"Terus gue duduk miring atau gimana?" tanya Aresha polos

"Lo? Duduk gimana? Duduk muter-muter di roda, peak." geram Farrel

"Hah Rel? Gila aja lo ya. Mending gue balik bolos sekolah dah."

"Ya lo tuh kenapa sih oon amat? Ya duduk lo miring lah! Mau paha lo jadi tontonan orang banyak? Jangan belajar murahan, Ca. Gue gasuka!" Farrel menjawab dengan nada menggebu-gebu membuat Aresha kaget.

Aresha tidak memperdulikan ucapan Farrel, walau sebenarnya dalam hati ucapan Farrel sangat menusuknya. Dia sama sekali tidak ada niatan seperti itu. Dia kan hanya bertanya? Apa salahnya. Siapa tau gaya duduknya salah?

Dengan menunduk Aresha mulai menaiki motor Farrel dengan hati-hati. Saat sudah duduk dengan sempurna Farrel belum juga bergerak pergi dari situ.

"Ar, lo ambil hoodie di tas gue."

Aresha pun patuh mengikuti arahan Farrel, dia membuka ransel Farrel dan ditemukannya hoodie berwarna navy yang memiliki aroma khas parfume maskulin Farrel. Tangannya terjulur kedepan untuk memberikan hoodie kepada Farrel. Tetapi dengan cepat tangan Farrel bergerak menolak, menahan hoodie yang tadi Aresha berikan padanya.

"Pake di paha lo. Buat nutupin rok lo. Lain kali pakai rok yang di bawah lutut! Jangan gini." tegas Farrel dingin

Aresha berdecak malas. "Ini juga rok yang di kasih dari sekolah kali. Jangan salahin gue."

Farrel hanya diam tak menanggapi ucapan Aresha. Dia sih cari aman aja supaya ga ribut lagi sama Aresha. Dia juga cape kalau setiap ngomong sama Aresha malah jadinya ribut.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

506K 55.4K 36
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.1M 207K 119
transmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. ...
3.5M 168K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
470K 24.7K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...