Our's Daughter

By shikyo-chan

522K 31K 4.4K

Miris.. aku mencintaimu yang telah mencintainya! Aku akan pergi.. jagalah dirimu.. Dan aku akan menjaganya... More

01.Love is Hurt
02.It is Hurt
03.Oh God!!!
04.OH NO!!!
05.Uchiha's Family
06.Almost
07.Meet
08.Sasuke Friends
09.Try to find you baby
Promosi
10.Problem Come
11.She's Back(The Evil)
dibalik layar Our's Daugther
12. Dinner
13.Incident
14.That Real??
15.That You
16.Reunion
17.Talk To You
18.Forgiveness
19.Friend's
20.Story
21.Twins
22.Naruto Tears
23.Hurting You
24.Headphone(?)
26.Video call?
27.Another Side
28.Dobe and Teme
29.Pain
30.Sasuke plan
PENGUMUMAN!!!
31.Queen
32.Happy Time
33.What?!
34.Why You Come?
35.On The Way
36.Konoha
37.Namikaze Family
38.The Day[End]
Extra part-1
Extra Part-2[END]
PENGUMUMAN!!!

25.Revenge

11.1K 804 120
By shikyo-chan

Hope you enjoy the story..? 😙😘

.

.

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei (Shikyo cuma ngontrak gratis aja) 😅😅

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Genre: hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: gender bender, OOC, OC, Typo bertebaran, alur kecepetan, aneh, abal, gaje, ancur, dll

DILARANG MENGCOPAS SEBAGIA ATAU SELURUH CERITA INI TERMASUK CERITA SHIKYO YANG LAIN!!! *yah.. Walau ceritanya gak bagus-bagus amat sih* 😅😅

.

.

.

Our's Daughter
By: Shikyo-chan

.

.

.

"Auch....!!" Koyuki memekik sakit saat dengan kasar Sasuke menghempaskan tangannya.

"Kau!" Geram Sasuke. "Kenapa kau datang kemari?" Tanyanya dingin.

Koyuki merengut. "Tentu saja mencarimu Sasuke-kun, kau sudah beberapa hari ini tidak menghubungiku..!" Rengeknya manja.

"Huh!" Sasuke mendengus sebal.

"Kenapa kau berubah seperti ini Sasuke-kun..? Apa yang terjadi..?" Rengek Koyuki.

"Cih.. Menggelikan!" Rutuk Sasuke.

"Apa kau tidak rindu padaku..?" Seolah tuli, Koyuki malah menggelayut dengan manja dilengan Sasuke.

"Menyingkir!" Geram Sasuke.

"Tidak mau!" Teriak Koyuki.

"Huh!" Dengan secepat kilat Sasuke kembali menghempaskan tangan Koyuki.

"Auuch...!!" Pekik Koyuki kembali.

Tanpa memperdulikan teriakan Koyuki, Sasuke berjalan menjauh. Dia tengah pusing sekarang, belum lagi urusan lamarannya entah diterima atau tidak, Koyuki malah datang dan mengacaukan segalanya.

"Kenapa kau marah padaku Sasuke-kun..? Kenapa..?!!" Teriak Koyuki karena Sasuke telah berjalan cukup jauh.

Sasuke berhenti sejenak, ia hanya melirik Koyuki sekilas. "Kau pengacau, dan aku muak padamu." Ujarnya dengan dingin dan menusuk.
Koyuki tertegun, ia tidak menyangka Sasuke akan berubah secepat ini. Apa yang sebenrnya terjadi? Koyuki memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang telah terjadi, tubuhnya bergetar hebat sesaat setelah bayangan itu berkelebat dikepalanya.

"Mungkinkah..? Ah.. Tidak-tidak.. Dia aka langsung membunuhku jika telah mengetahui hal yang sesungguhnya.. " Batin Koyuki kalut.

Sasuke terus berjalan menjauh, dia tudak memperdulikan Koyuki dan lebih memilih untuk meninggalkanya sendirian. Dia harus memikirkan sebuah rencana, harus...!

.

.

Keesokan harinya...

.

.

Naruto tengah berdiri didepan kamar Suki. Entah mengapa dari tadi malam hatinya terasa gundah dan galau, dia merasa bingung dengan lamaran Sasuke kemarin.

Entah mengapa hatinya menginginkan itu menjadi kenyataan, tapi.. Kehadiran Koyuki kemarin sungguh membuat hatinya bimbang.

Entah apa sebenernya yang ada dihati dan fikiran Sasuke, kenapa ia melamar dirinya disaat pemuda emo itu telah memiliki calon istri?.

"Kami-sama.. Sungguh ini sangat membingungkan juga sangat menyakitkan..!!" Batin Naruto.

"Haruskah aku menolaknya..?"

"Tapi aku sangat mencintainya..?"

"Tapi dia memiliki calon istri, dan wanita itu adalah cinta pertamanya..!"

"Kalau pun aku menerimanya, apakah ia dapat mencintaiku? Jika aku tetap menerimanya, apakah aku.. tidak kejam?"

Naruto dirundung dilema, dia tengah menimbang baik dan buruknya. Kalau ia menuruti keegoisannya, banyak orang yang akan terluka, ia harus mengambil keputusan dan memberikan jawabannya hari ini juga.

.

.

Kushina memasuki gedung rumah sakit itu, ia ingin menemui cucu dan putrinya. Ia ingin meminta maaf dan meminta mereka untuk kembali kekediaman Namikaze.

Kushina datang seorang diri, tanpa ditemani suami, Putra, dan putrinya. Ia ingin meminta maaf, dan bisa memulai segalanya dari awal dengan Putri bungsunya, walau sulit tapi ia akan berusaha.

Ia terus berjalan, tinggal beberapa meter lagi ia sampai. Kushina menghentikan langkahnya, karena melihat putri bungsunya tengah mondar-mandir didepan ruang rawat Suki, dia terlihat sangat gelisah.

"Apa yang terjadi? Apa dia ada masalah?" Batin Kushina bingung juga penasaran.

Ia kembali berjalan menuju dimana Naruto berdiri, namun tiba-tiba langkahnya kembali terhenti. Ia melihat Naruto tengah menatapnya, tidak lagi mondar-mandir.

Kushina merasa gugup ditatap seperti itu oleh putrinya, hingga setelahnya air matanya hampir jatuh saat melihat senyum secerah matahari itu terbit diwajah ayu sang Putri. Ia ingin menangis karena haru.

Masih dengan senyum manisnya, Naruto berjalan mendekati tempat dimana dirinya berdiri. Senyum lega dan bahagia telah terpatri diwajah ayu Kushina, mungkinkah ptrinya sudah memaafkan kesalahannya?

Ia berharap, semoga saja seperti itu..

Naruto semakin dekat, dengan senyum manis yang masih Setia terpatri diwajah manisnya, jantung Kushina serasa lari maraton.

Tinggal beberapa langkah lagi..

4 langkah...

3 langkah...

2 langkah...

1 langkah...

Namun......??

Wuuuuss......!!

Kushina tertegun, matanya membola. Ternyata Naruto tidaklah berhenti didepannya, tetapi hanya melewatinya saja.

Dan..

Senyum itu..??

Bukanlah untuknya...!!

Kushina membalikan badannya, dan melihat apa yang dituju Naruto. Kini, disana, Naruto tengah memeluk seorang wanita paruh baya yang terlihat masih sangat cantik.

"Baa-chan.. Naru rindu.." Kata Naruto.

"Khehehe.. Dasar anak nakal, Baa-chan juga rindu padamu." Balasnya dengan membalas pelukan Naruto.

Kushina tertunduk sedih, dadanya terasa sesak, ternyata begini rasanya tercampakan dan kini Kushina merasakannya, ia terkena karmanya. Hatinya bergemuruh sakit, kini ia merasakan apa yang putrinya dulu rasakan.

.

.

.

"Kita bisa memindahkan Suki-chan kerumah sakit diSuna, aku sudah membicarakannya dengan dokter. Hari ini juga, kita akan langsung kembali keSuna." Kata Tsunade tegas.

"Baiklah.. Aku mau packing dulu!!" Seru Yahiko membahana.

"Kaa-chan..?" Panggil Suki.

"Ya sayang?" Sahut Naruto.

"Kita mau pulang keSuna?" Tanya Suki kembali.

"Uhum, seperti yang dikatakan Baa-chan barusan, kita akan kembali keSuna." Jawab Naruto.

"Apakah Tou-san akan ikut bersama kita?" Tanya Suki.

DEGG...!!

semua orang yang ada diruangan itu, terkecuali Suki tentu saja, mereka tertegun. Mereka bingung harus bagaimana, terutama Naruto, ia bingung harus menjawab bagaimana.

"Tou-san tengah sibuk sayang, dan sepertinya karena itu ia tidak bisa ikut dengan kita..?" Naruto terdengar ragu.

"Begitu ya..? Suki mengerti Kaa-chan.." Ujar Suki. Gadis kecil itu tahu Ibunya tengah berbohong, tapi ia juga faham, Naruto berbohong karena tidak ingin menyakiti dirinya dan pasti ada yang tengah mengganjal hati sang Ibu.

"Bolehkah Suki berpamitan kepada Tou-san?" Tanya Suki dengan wajah sedihnya.

"T-tentu saja sayang.. " Jawab Naruto. Dengan segera Naruto memberikan ponsel pintarnya pada Suki.

Gadis kecil itu menerimanya, dan dengan segera menelepon Sasuke.

.

.

Dengan tergopoh-gopoh Sasuke datang kerumah sakit, ia mengemudi dengan gila-gilaan. Ia dengan terpaksa meninggalkan perkerjaannya yang menumpuk, karena beberapa hari menghilang tanpa jejak.

Setelah mendapat telepon dari putrinya yang cantik, Sasuke segera melesat pergi. Mengindahkan omelah panjang sang Ayah yang nanti akan didapatkannya.

BRAAAKK...!!

Dengan tak berpri-kepintuan Sasuke membuka pintu dengan kasar, semua yang ada didalam ruangan itu terkejut karena kedatangannya yang terlalu dramatis.

"Tou-san..?!" Pekik Suki ceria.

Hati Sasuke mendingin seketika tatkala melihat senyum manis putrinya yang cantik, ia segera mendekati tempat tidur Suki. Gadis kecil itu kembali tersenyum saat Sasuke berdiri tepat dihadapannya.

Jantung Naruto bedentam dengan kuat, entah kenapa hatinya menginginkan agar mereka menjadi keluarga yang sesungguhnya. Tapi akal sehatnya berteriak hal yang sebaliknya, dia sungguh dibuat kalut oleh hati dan fikiran sendiri.

"Suki-chan mau pulang?" Tanya Sasuke.

Suki tertunduk sedih saat mendengar pertanyaan sang Ayah. "Unh.. " Suki mengangguk lemah.

".........." Sasuke tertunduk melihat respon sang Putri.

"Tak bisakah Tou-san ikut?" Mohon Suki.

Mata orang-orang yang ada disana membola setelah mendengar permohonan Suki barusan, pertanyaan sepele, tapi imbasnya sungguh luar biasa dahsyat bagi mereka semua, terutama Naruto.

Sasuke tersenyum. "Akan Tou-san fikirkan nanti." Ujarnya dengan mengacak rambut Suki, sayang.

"Unh..!" Suki mengangguk dengan senyum termanisnya.

"Tou-san boleh berbicara dengan Kaa-chan sebentar?" Mohon Sasuke pada Putri kecilnya.

"Unh.. Tentu saja!" Seru Suki.

"Anak baik.." Ujar Sasuke dan kembali mengacak rambut Suki.

"Khehehe.." Suki terkekeh mendengar penuturan sang Ayah.

Dan setelah itu, dengan segera Sasuke menarik Naruto keluar dari ruangan itu. Sebelum pergi, Sasuke memberi hormat pada Tsunade, wanita paruh baya itu hanya bisa melongo melihat aksi Sasuke.

"Dasar anak muda.." Gerutu Tsunade.

"Haa..?" Yahiko hanya bisa melongo dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, saat melihat kelakuan keduanya.

.

.

.

"Jadi, bagaimana..?" Tanya Sasuke dengan gelisah. Sungguh ini sudah ketiga kalinya Sasuke menanyakan hal yang sama setelah mereka memutuskan utuk duduk ditaman yang sama saat Naruto berbicara dengan Naruko, namun Naruto masih tetap diam.

"Dobe..?" Panggil Sasuke lagi dengan tidak sabar.

Naruto tertuduk lemah. "Gomen suke...?" Ujarnya lirih.

Mata Sasuke membola mendengar jawaban Naruto. "Apa maksudmu Dobe..?" Tuntutnya.

"Maaf, Teme.." Naruto mendongakan wajahnya, dan menatap Sasuke tepat dimata pemuda emo itu. "Aku tidak bisa menerimanya.." Jawabnya.

Hati Sasuke remuk seketika tatkala mendengarannya jawaban Naruto, namun saat melihat kilatan sedih dinetra sebiru langit itu. Ada apa? Apa yang terjadi? Pertanyaan itu muncul diotak Sasuke.

"Ada apa?" Tanya Sasuke tegas.

Naruto tertegun mendengar pertanyaan Sasuke. "Tidak ada." Jawabnya dengan memalingkan wajahnya tidak mau menatap Sasuke.

"Jelaskan padaku Dobe, katakan yang sejujurnya!" Tuntut Sasuke tajam.

Naruto mendongak menatap tepat dimata Sasuke. "Apa yang kau harapkan Suke, apa?! Penjelasan?!" Teriak Naruto entah karena apa dia tiba-tiba marah.

"Tentu saja." Sahut Sasuke dingin.

"Kau bertanya tentang alasan?!" Seru Naruto. "Kau melamarku Sasuke, namun belum ada setengah jam setelahnya.. Ada wanita yang mengaku sebagai calon istrimu, calon istrimu! Lalu kau anggap aku ini apa Suke?! Kau melamar wanita itu sebelumnya, dan kemudian kau melamarku?! Apa aku serendah itu dimatamu?!" Naruto mengeluarkan semua yang membuat hatinya terasa sesak.

"Aku hanya melamarmu Naruto, hanya kau!" Kata Sasuke putus asa.

Naruto berdiri dari duduknya. "Hanya aku?!" Tanyanya sarkastik. "Lalu mengapa ada wanita yang mengaku sebagai calon istrimu, Koyuki calon istrimu!" Lanjutnya dengan tajam.

"I-itu.. -" Sasuke tidak mampu meneruskan kata-katanya.

"Aku tudak bisa Suke.. Maafkan aku.." Kata Naruto lirih. Setelah itu ia segera beranjak dari tempat itu, Sasuke tertunduk lemas, ia meratapi kepergian Naruto namun apa daya ia tidak mampu mencegahnya.

Tapi tanpa diketahui oleh Sasuke, Setelah membalikan badannya, air mata Naruto menitih. Tanpa diketahui oleh Sasuke, hati Naruto tidak ikut pergi bersamanya, namun masih tetap terpaut oleh sang pemuda emo.

Tak perduli seberapa kuat dan tangguhnya ia menyangkal, namun nama Sasuke dengan keras telah terpahat didalam hati Naruto, hingga dirinya sendiri tidak mampu untuk menghapusnya.

.

.

.

Itachi, Menma, Mikoto, dan Fugaku baru saja kembali ke kediaman mereka setelah mengantar kepergian gadis kecil yang selama beberapa minggu mengisi kediaman Uchiha denga canda dan tawa, dan ternyata dia memanglah cucu kandung mereka.

Mereka masih mencerna kenyataan itu, ternyata kebetulan-kebetulan dan kemiripan-kemiripan itu benar adanya, Suki adalah Putri Sasuke. Dan gadis kecil itu adalah keturunan Uchiha.

Mereka semua baru sampai, rasa lelah itu masih menggantung ditubuh mereka, belum lagi fikiran dan hati mereka yang berkerja ekstra akhir-akhir ini. Mereka tengah mengistirahatkan tubuh mereka dengan duduk di ruang keluarga, hingga seorang pelayan datang dengan tergopoh-gopoh, mengganggu acara istirahat mereka.

"Maaf mengganggu, tapi ini keadaan yang mendesak Mikoto-sama." Katanya dengan sopan tapi rasa takut itu ada.

"Tenanglah, ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Mikoto.

"Eto.. Sasuke-sama.. -" Pelayan itu bingung harus mengatakan bagaimana.

"Apa yang terjadi?" Tanya Itachi.

"Eto... "

.

.

.

BRAAAKK...!!

itachi membuka pintu ruang kerja ayahnya dengan keras, ia tertegun melihat pemandangan dihadapannya saat ini. Ada banyak pecahan kaca dan genangan anggur dilantai marmer, entah berapa banyak anggur yang telah dibanting oleh Sasuke.

Sedangkan sang pelaku tengah menikmati whiski dengan penampilan acak-acakan, pemuda emo itu jauh dari kata sempurna tidak seperti biasanya, ia jauh dari kata baik-baik saja.

Penampilannya berantakan, kemejanya tidak tertata rapih, dan entah dia lempar kemana jas-nya. Itachi diikuti Menma dibelakangnya segera mendekati dimana Sasuke berada.

"Ada apa Suke? Apa yang terjadi?" Tanya Itachi saat mereka tiba dihadapan Sasuke.

".........." Pemuda itu hanya melirik kedua kakaknya sekilas, setelah itu dia acuh dan kembali menuang whiski kedalam gelasnya, kemudian meminumnya.

"Haaah... " Itachi menghela nafasnya lelah.

"Apa dengan minum-minuman ini masalhamu dapat terselesaikan, Suke?" Menma angkat bicara.

"..........." Sasuke masih acuh.

"Tidakkah kau seperti seorang pengecut saat ini?" Cletuk Itachi, yang sudah sangat jengah melihat Sasuke yang selalu melarikan diri seperti ini.

PYAAAARR.....!!

Kembali, Sasuke melempar botol whiski hingga cairan itu kembali mengalir di lantai marmer.

"APA KATAMU?!! PENGECUT?!! KAU TIDAK TAHU APA YANG TERJADI. JADI JANGAN SOK TAHU!!!" Teriak Sasuke marah dengan mencengram kerah sang Kakak sulung.

"Wow.. Wow.. Wow.. Tenang little brother, tenang.." Menma segera melerai Sasuke dengan Itachi.

"Jadi apa yang terjadi, Otouto?" Tanya Menma, setelah Sasuke melepaskan Itachi.

"..........." Sasuke terduduk lemas. "Dia.. Menolakku.." Gumamnya.

Menma dan Itachi saling pandang, mereka tersenyum dalam diam. Sang adik kecil mereka tengah galau rupanya, Sungguh kalau saja suasana tudak setegang ini mereka akan tertawa terbahak-bahak saat ini.

"Kenapa ia menolakmu Suke?" Tanya Itachi kalem.

"Karena Koyuki." Jawab Sasuke.

"Grr.. " Itachi da Menma menggeram saat nama itu kembali disebut.

"Apa yang dia katakan?" Tanya Menma, dengan menahan emosinya.

"Bahwa dia adalah calon istriku." Jawab Sasuke lagi.

"Lalu, bagaimana respon Naruto?" Tanya Itachi.

Sasuke terdiam, sorot mata terluka itu semakin jelas terlihat. "Dia menolakku karena itu, demi tuhan hanya dia satu-satunya wanita yang aku lamar!!." Jawabnya dengan jujur. Memang benar adanya, Sasuke hanya melamar Naruto seorang. Sedangkan dengan Koyuki, Sasuke memang memutuskan untuk menikah dengannya, tapi tidak melamar Koyuki secara resmi.

Hanya Naruto seorang yang ia lamar, walau dengar cara yang tidak romantis sama sekali, hanya Naruto saja.

Itachi dan Menma kembali saling pandang. "Dan kau menyerah begitu saja karena Naruto menolakmu?" Tanya Itachi.

Sasuke menatap nyalang kedua kakaknya, setelah kata-kata itu diucapkan Itachi. "Lalu aku harus bagaiman lagi?!!" Teriak Sasuke frustasi.

"Haaah....!" Kembali, kedua kakak Sasuke menghela nafas.

"Pernahkah kau menceritakan hal yang sesungguhnya pada Naru?" Tanya Itachi.

Mata Sasuke membola, benar apa dia pernah menceritakan hal yang sesungguhnya soal Koyuki pada Naruto? Dia tidak pernah menceritakannya sama sekali.

"Dan.. Pernahkah kau menyatakan kalau ka mencintainya Otouto?" Kini giliran Menma yang angkat bicara.

Benar, apa dia pernah menyatakan cintanya pada Naruto? Ia tak pernah mengatakan hal itu, tidak sama sekali.

Melihat kediaman Sasuke, kedua kakaknya mengerti jika adik kecil mereka belum mengungkapkannya sama sekali.

Itachi menepuk bahu Sasuke. "Wanita bukan cuma ingin bukti Sasuke, tapi mereka butuh pernyataan yang sesungguhnya." Kata Itachi bijak.

"Itu memang benar." Timpal Menma.

"Kau harus mengungkapkan apa yang kau rasakan padanya, apa kau mencintainya Suke?" Tanya Itachi.

"Sangat." Jawab Sasuke cepat.

Menma dan Itachi tersenyum kecil mendengar pengakuan jujur adik mereka. "Kalau begitu buktikan padanya kalau kau mencintainya, dan ungkapkan rasa cintamu padanya." Kata Itachi.

"Itu benar, janga sampai kau menyesal Otouto." Sambung Menma.

Sasuke menatap kedua kakanya, ada kenyakinan dimatanya saat ini. "Terimakasih." Kata Sasuke dengan tulus.

Kedua kakak Sasuke tersenyum lembut, baru pertama kali dalam hidup mereka mendengar sang adik yang super dingin itu mengucapkan terimakasih yang sangat tulus kepada mereka.

"Sama-sama.." Jawab keduanya hampir bersamaan.

"Sekarang kejarlah dia, sebelum terlambat." Pesan Menma.

"Tentu, tapi aku harus mengurus sesuatu untuk kuselesaikan... " Ujar Sasuke misterius.

Menma dan Itachi kembali saling mandang, entah mengapa mereka langsung meremang saat mendengar penutura adik bungsu mereka. Entah apa yang kini tengah Sasuke rencanakan, hanya Sasuke sendiri dan Kami-sama yang tahu.

.

.

.

Seorang wanita tengah memainkan gelas wine miliknya dengan anggun, kini ia tengah duduk dengan santai disebuah bar. Tanpa menghiraukan tatapan penuh minat pria disekitarnya, wanita itu kembali memyesap wine-nya.

Tanpa diketahuinya ada seorang pemuda mendekatinya, pemuda itu terlihat tenang berdiri dihadapannya.

"Oh.. Apa wanita hamil diperbolehkan minum-minuman seperti itu? Aku baru tahu." Kata pemuda itu sarkastik.

Sang wanita yang mendengar suara yang begitu ia hafal, langsung meletakan wine-nya dan langsung berdiri dengan gugup.

"Sa-Sasuke-kun.. Aku.. Aku.. -" Wanita itu tidak mampu meneruskan kata-katanya.

"Kau membohongiku Koyuki, kau menjebakku!" Teriak Sasuke.

Wanita yang ternyata Koyuki itu terlonjak kaget, ia tidak menyangka Sasuke akan mengetahuinya juga.

"Aku.. -" Ia tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aku tahu kau berbohong dengan kehamilanmu, bahkan kau tidak hamil sama sekali!" Teriak Sasuke membahana. Mengacuhkan pandangan setiapa orang yang menatap penuh ingin tahun kearah mereka.

"Aku.. -"

"Kau pembohong, kau menghancurkan kehidupanku, kau menjauhkanku dengan wanita yang kucintai, kau membuat putriku terluka, kau menghina putriku dihadapanku! Kita selesai, aku tidak mau lagi bertemu denganmu apa lagi mengenalmu aku tidak sudi." Tegas Sasuke dengan memotong ucapan Koyuki.

"Dia bukan putrimu Sasuke-kun, bukan!!" Teriak Koyuki panik.

"Apa yang kau tau?" Tanya Sasuke sarkastik. "Dia Putri kandungku, putriku dengan Naruto, dia adalah Putri sah Uchiha Sasuke." Lanjutnya.

"Naruto?" Bingung Koyuki.

"Ya.. Wanita yang memberi wejangan padamu kemarin adalah Naruto." Jelas Sasuke santai.

"A-apa..?" Koyuki terkejut. "Jadi dia Naruto, Senju Naruto?" Koyuki sungguh tidak menyangka gadis kuper yang dulu sering ia bully dan ejek, ternyata berubah sangat cantik setelah melepas kacamata tebalnya.

"Jangan ganggu hidupku dan keluargaku lagi, kalau kau masih membangkang juga.. Aku bisa lebih kejam dibandingkan Naruto, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu." Kata Sasuke dengan lambat-lambat penuh janji, sangat mengerikan, bagaikan janji sang kegelapan.

Bulu kuduk Koyuki meremang seketika saat mendengar pernyataan Sasuke, kini ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia telah kalah...

Sasuke segera beranjak dari tempat itu, menjauhi pengacau hidupnya untuk selamanya.

"Nyonya Uchiha Naruto, tunggu kedatangan calon suamimu... Akan kupastikan kau tidak akan kulepas dari genggaman lagi...! Karena aku mencintaimu.. "

.

.

.

TBC

.

.

.

Ok chap ini selesai.. Hufft ini chap terpanjang di fanfic "OD" .. sampai pegal ini tangan.. Hehehe😂😂😂

Semoga suka, dan gak mengecewakan.. 😉😉😄

Oh ya untuk @SriLestari991 ide kamu tentang Naru yang lewatin mami Kushi udah ditulis diatas, ada beberapa bagian yang Shikyo rubah, semoga suka ya..?? Dan terimakasih banyak..? 😉😉😙

Untuk semua pembaca juga terimakasih, sudah mau menunggu FFN ini, dan terimakasih juga yang sudah menambahkan "OD" dalam reading list kalian.. Arigatou-ne..? 😉😉😄😙

Tinggalkan jejak please..? 😄😄

#Love_hug_Shikyo_chan

Continue Reading

You'll Also Like

67.5K 3.6K 18
Aku hanyalah gadis gendut dengan berat 80kg yg tercatat sebagai mahasiswi pindahan di universitas A berumur 20 tahun dan tidak cantik, berharap disuk...
38.8K 2.3K 26
"ehh kamu ngapainn?? Pake lagi baju kamu" "ganti baju di kamar mandi astaga" Ozar berusaha menutupi matanya dengan tas yang belum sempat dia letakka...
1.6M 142K 72
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
15.3K 1.4K 21
"SADARLAH DIA HANYA MIMPI SAJA YOOK SUNGJAE!" Setiap hari ku harus mendengar kata-kata seperti itu... Memang mereka tak sepenuhnya salah begitu jug...