Satu bulan setelah dari rumah tante Dira. Ari, Vanesa dan Azka tidak pernah lagi ke sana. Dengan alasan mereka sedang menghadapi ujian nasional
"gila. Akhirnya berakhir juga. Otak gue serasa mau pecah" ucap Azka setelah keluar dari ruang ujian disusul oleh Ari dan Vanesa
"berasa kebebas dari penjara" Ari bernafas lega
"jangan seneng dulu ih. Bentar lagi pusing cari tempat kuliah lo pada" ucap Vanesa
"eh ngomong² kuliah. Gue jadi keinget Aisyah" celetuk Azka
Deg
"nama itu. Aisyah, lo apa kabar? David, cowok itu pasti nempel terus sama Aisyah" batin Ari dengan tangan mengepal
"lo kenapa Ri?" tanya Vanesa curiga
"ha, gpp" Ari berusaha keliatan santai
"kapan kita graduation nya? Promnight?" tanya Azka
"peduli amat gue sama kek gituan. Yuk balik" ucap Ari lalu melangkah pergi
Seminggu kemudian
Tepat hari ini Ari dan teman²nya menerima pengumuman kelulusan. Dan syukurnya semua 100% lulus. Semua bersorak senang, sementara Ari menatap langit dan memejamkan matanya
"andaikan kamu di sini Syah. Pasti aku senang sekali" batin Ari
Drrtt
Ari mendapat sebuah Dm yang langsung membuat matanya membulat
Aisyahaqilahh: Congrats ya Ri. Pasti lo luluskan. Ah iyalah, lo kan pinter 😁 Lo mau nerusin kemana nih? Pasti ke univ favorite kan. Ah iya gue tau gue tau. Oh iya, salamin buat Azka dan Vanesa. Congrats dr gue. Hehehe see u Ri 💛
Ari tersenyum senang dan langsung membalas Dm Aisyah. Setelah lama menunggu balasan, ternyata Aisyah tak kunjung membalasnya
"gue seneng Syah lo ucapin ini. Meskipun setelahnya lo ngilang lagi" batin Ari tersenyum
"eh Ri. Lo kenapa?" tanya Azka sambil menepuk pundak Ari
"gak papa. Dapat salam dari Aisyah katanya Congrats"
"what? Siapa? Aisyah?" tanya Vanesa tak percaya
Ari mengangguk
"seriously?" tanya Vanesa lagi
Ari mengangguk
"terus dia ga bilang apa² lagi?"
"enggak Van, dia cuma bilang gitu"
"yah. Jahat lo Syah. Awas aja lo, pas pulang gue cubitin" dumel Vanesa
"udah ih. Oh ya, jangan lupa besok promnight. Lo dateng sama siapa Ri?" tanya Azka
Ari menggeleng
"gue ga dateng mungkin"
"enak aja. Gak bisa, lo harus dateng. Bawa aja nenek lampir lo" ucap Vanesa
"gila aja gue bawa Yori. Mendingan gue ga dateng" Ari mendengus kesal
"pokoknya. Mau gak mau lo harus dateng" ucap Azka membuat Ari mengangguk lemah
Skip
"Ka, kira² Ari dateng sama siapa ya ke promnight nya?" tanya Vanesa
Azka menggeleng
"palingan sendiri atau kalau ga gitu ya sama si Yori"
"tp udah lo pastiin dia dateng kan Ka?"
"udah kok. Tenang aja. Dia pasti dateng"
"bagus deh"
Mobil Azka melesat cepat menuju sekolah. Sudah banyak mobil yg terpakir disana. Salah satunya mobil Ari
"dia dateng kan" ucap Azka
"syukur deh. Setidaknya dia ga kepikiran Aisyah mulu. Kasihan gue sama dia"
"sama gue juga. Kenapa Aisyah kayak ngehindar dari kita ya?"
"entahlah. Mungkin bener kata tante Dira, dia mau fokus kuliah"
"iya kali. Ya udah yuk masuk"
Skip
"huft, capek banget gue" Ari menghempaskan tubuhnya ke kasur
Dia menatap langit² kamarnya
"gue kangen lo Syah" gumamnya
Sedetik kemudian Ari mengambil handphone nya
ariirhamm
(tagged : aisyahaqilahh)
❤2993937291 like
ariirhamm I miss you so so so much 🐼💛
view all comment
nrazka cieeh kangen Aisyah 💘
ariirham_live aduh anak papa lagi kangen sama ceweknya
jugul cie kak ari, udah susulin aja kak
vanesaputri uluh uluh kangen banget ya boss 😂
arhamnatic susulin kak ✈
arsyah kangen kalian main bareng ih 😭
ariirhamm kangen banget nget nget nget 😔 @nrazka @arirham_live @vanesaputri
"gue hanya punya satu pilihan tersisa" ucap Ari sambil menutup matanya
Keesokan harinya
London, 10:30 am
"kak Nan, kalung gue kemana?" tanya Aisyah sambil mengobrak abrik kamarnya
"kalung apaan?"
"itu yg biasa gue pake. Yg liontinnya bentuk hati" jelas Aisyah
"gak tau gue. Emang lo taruh mana?"
"tadi gue taruh sini kak" Aisyah mengacak acak tempat riasnya
"coba sini gue yg cari. Emang kalungnya penting banget ya?"
"iyalah"
"dari siapa emang?"
"Pujaan hati" batin Aisyah
"temen gue. Udah ih, cariin dulu"
"bawel" gerutu kak Nanda
"ini bukan?" kak Nanda menunjukkan kalung berliontin hati
"aaah iyaa. Thx u kakakku sayang" Aisyah langsung merebutnya dan memakai kalung itu
"makanya lain kali hati²"
"iya iya. Gak akan gue lepas lagi ini kalung" ucap Aisyah dengan mata berbinar
"gue ke kampus dulu ya. Bye" Aisyah lalu pergi meninggalkan kak Nanda
Skip
"bentar lagi libur musim dingin nih. Lo gak ada rencana mau kemana gitu?"
Aisyah menggeleng
"gue di apartment aja mungkin" ucapnya lalu menyeruput latte coffee nya
"kenapa?"
"males aja Dav, makin hari makin dingin"
David mengangguk
"kenapa lo ga pulang aja?"
"ga deh. Kasihan uang gue" Aisyah nyegir kuda
"kan lumayan tuh, 3 bulan bisa buat temu kangen"
"gak deh. Nanti yg ada gue ga mau balik kesini lagi"
"serah lo deh Syah"
David memandangi Aisyah yg tengah sibuk meminum minumannya sambil menatap keluar jendela
"Syah?"
"hmm?" Aisyah menoleh ke David
"Arsyah itu apa?"
"heh? Apa?" tanya Aisyah terkejut
"Arsyah itu apa? Itu tulisan di gelang lo" David menarik tangan Aisyah
"oh ini. Bukan apa²" Aisyah menarik tangannya sambil mengusap gelang itu
"gue kangen lo Ri" batin Aisyah sambil mengusap usap gelangnya
"masa sih? Pasti singkatan ya? Nama lo sama nama siapa?" selidik David
"kepo banget lo"
"biarin lah. Gue kan pingin tau"
"nama gue sama temen gue"
"siapa?"
"ada lah pokoknya. Ga usah kepo" ucap Aisyah sinis
"kita sahabat bukan?"
Aisyah menaikkan satu alisnya
"seharusnya kalau kita sahabat. Kita ga boleh nutupin satu rahasia kecil sekalipun"
"ini privacy gue, jadi lo ga usah ikut campur. Ga ada untungnya juga buat lo"
"lo gak anggep gue sahabat lo ya?"
"apaan sih lo. Udah ih males gue bahasnya" Aisyah kembali meminum latte coffee nya
"kapan lo ngerti Syah. Kalau gue suka sama lo, walaupun gue tau lo gak suka sama gue. Tapi gue berharap, ga ada orang yg ada dihati lo saat ini supaya gue bisa masuk ke dalam hati lo" batin David memandang Aisyah lekat
"ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu?" intrupsi Aisyah membuat David tersadar dari lamunannya
David menggeleng pelan
"udah yuk balik. Udah mau jam 3 nih"
David mengangguk
"gue bayar dulu bentar" David lalu pergi meninggalkan Aisyah
Sementara di seberang kedai coffee tersebut. Berdiri seseorang memakai jaket hitam tebal. Kaca mata hitam juga bertengger dihidung mancungnya. Dia tersenyum ke arah dalam kedai tersebut
"I miss you" ucap seseorang itu lalu merapatkan jaketnya dan pergi