MEANIE NC Drabble

By Fysikos

98K 2.4K 222

COME IN ! More

Boss
Vrochí
Hi
Miss

Sweet Sin.

19.9K 578 24
By Fysikos





Pagi cerah di hari Minggu membuat pusat kota lebih ramai dibanding hari-hari selainnya, libur, ya karena minggu adalah hari libur. Banyak sekali manusia yang berlalu-lalang dijalanan dengan berbagai macam ekspresi dan suasana hati.


Disana, pemuda berusia 17th bernama Jeon Wonwoo yang terlihat sedang berjalan pelan di pinggir jalan. Pemuda tersebut akhirnya menghentikan langkahnya didepan sebuah toko barang antik dan tampak mendongak untuk membaca papan tulisan yang berada dibagian atas toko.

"The Wings ya, hm" dan Wonwoo pun memasuki toko tersebut.


cringg~

Terdengar suara lonceng kecil saat Wonwoo membuka pintu toko tersebut. Sepi. 1 kata yang dapat Wonwoo deskripsikan dari toko ini. Dia berjalan memasuki toko dan menelusuri lorongnya yang baru disadari Wonwoo bahwa tempat ini sangat luas sekali. Toko bergaya klasik kebaratan yang membuat Wonwoo terkagum-kagum.

"Selamat datang Tuan, anda sedang mencari sesuatu ?" tiba-tiba saja suara seseorang mengagetkan Wonwoo dari acara "mari-mengagumi-toko-bergaya-klasik" dan membuat Wonwoo tersenyum kikuk memandang orang tersebut.

"Ah.. iya, saya sedang mencari sebuah benda" Wonwoo menjawab sopan, melihat bagaimana wujud sang pemilik toko yang sudah tua dan memiliki gaya yang formal.

"Kalau saya bisa membantu, boleh saya tahu barang seperti apa itu? " Mata Wonwoo sedikit berbinar mendengarnya, ia segera mengeluarkan sebuah kertas yang didalamnya tertulis nama barang yang dia cari.

"Ini. Nenekku memberiku sebuah permintaan dan memintaku mencari benda ini yang kata nenekku dulu adalah miliknya, tapi aku jadi bingung kenapa nenekku bisa tahu bahwa benda ini berada disini" Wonwoo menyerahkan kertas tersebut pada pemilik toko, dan orang tersebut membenarkan letak kacamatanya untuk membaca tulisan pada kertas.

Wonwoo masih memperhatikan reaksi si pemilik toko, sejenak pria tua tersebut terdiam, namun selanjutnya Wonwoo dapat melihat pria tersebut sedikit terkaget melihat tubuhnya yang menegang, bola mata yang membesar dan suaranya yang terdengar sedikit keras.

"Akhirnya" pria tersebut memandang Wonwoo dengan ekspresi tak percaya.

"Kenapa ? apa benda yang dicari nenekku ada disini ?" tanya Wonwoo bingung

"Ada. tentu saja ada, karena benda itulah, aku menamai tempat ini 'The Wings' sesuai dengan nama benda yang kau atau nenekmu cari itu" Pria tersebut berlalu dari hadapan Wonwoo, dan Wonwoo setia mengikuti"

"Apa ? kenapa bisa seperti itu ?"

"Ya, karena The Wings adalah sesuatu yang bisa disebut 'jiwa iblis' dimana jiwa tersebut telah bersatu dengan jiwa manusia sebelum manusia itu lahir. Dan sekaranglah sudah saatnya untuk The Wings kembali bersama sang pemilik yang konon katanya sang penjemput The Wings adalah sang pemilik The Wings" Pria tua tersebut membalikkan badan dan menatap Wonwoo dengan serius, lalu menunjukkan sesuatu yang ada pada genggaman tangannya kepada Wonwoo.

"Woah.. hey.. ada apa ini ? a aku tadi diberi amanah nenekku untuk mengambil sesuatu, lalu tiba ditempatnya aku bertemu sang pemilik toko yang dimana dia mengatakan bahwa jiwa iblis jiwa manusia apalah itu dan sekarang sang pemilik mengatakan kalau sang penjemput The Wings adalah si pemilik jiwa iblis ? dan sang penjemput yang dimaksud itu aku ? AKU ? maaf pak tapi bercandamu tak lucu sama sekali, aku Cuma ingin benda tersebut untuk kubeli dan akan kuberikan pada nenek" Wonwoo berujar panjang x lebar karena ia sangat bingung dengan suasana ini. Iblis ? hah yang benar saja.

"Itu benar bahwa sang pemilik jiwa iblis tersebut adalah kau dan aku sama sekali tidak pernah bercanda dalam hidupku untuk sebuah kebenaran, Jeon Wonwoo. Dan juga, The Wings tak dijual, namun akan kukembalikan kepada sang pemilik" Sang penjaga toko misterius tersebut memberikan batu The Wings kepada Wonwoo dan Wonwoo hanya diam menerima.

"..." Wonwoo diam tak mengeluarkan sepatah katapun dan tanpa sadar berjalan keluar toko dengan melamun.

TINNN

Suara klakson mobil mengagetkan Wonwoo dari lamunannya dan ia baru sadar jika ia berada ditengah jalan raya dengan memegang sebuah batu hitam metalic di kedua tangannya yang terkepal didepan dada.

"Ada apa ini ? Perasaan aku tadi ada di dal-" perkataan Wonwoo terhenti karena terkaget saat dia tidak dapat menemukan toko bernama 'The Wings' yang baru saja ia masuki.

Ia langsung melihat sekitarnya dan segera menepi karena jika tidak, ia akan tertabrak mobil.

"Tap-tapi kenapa bisa b-batunya masih ada pa-padaku ?" Wonwoo merasa takut saat melihat batu yang ada ditangannya. Sekilas batu itu memancarkan sedikit cahaya merah pekat didalamnya dan bertambahlah ketakutan Wonwoo. Tanpa babibu Wonwoo langsung saja memasukkan batu itu kedalam tasnya. Dan segera pulang karena ia ingin cepat-cepat bertemu neneknya untuk memberikan batu ini dan ia akan tidur untuk melupakan semua kejadian hari ini.


...

Rumah

Krieett klak

(^ anggap sadja suara pintu dibuka & ditutup)

"Aku pulang" Wonwoo berteriak didalam rumahnya, sepi. itu yang didapat. Biasanya jika Wonwoo berteriak pulang, neneknya akan menyambutnya dan mengantarkannya tidur. (Karena Wonwoo hanya memiliki sang nenek dihidupnya, orang tuanya saja Wonwoo tak tau mereka dimana).

"Nek ?" Wonwoo masuk kedalam rumah sambil celingukan mencari keberadaan neneknya.

"Nek ? Apa nenek dirumah ?" Wonwoo tak melihat keberadaan neneknya didepan tv, dan berjalan menuju dapur tapi nihil, neneknya juga tak berada disana.

Lalu ia menuju kamar tidur neneknya dan mengintipnya sedikit.

"Nek ap-" Mata Wonwoo terbelalak lebar melihat apa yang ada didalam kamar neneknya.


BRAKKK

"HEI KAU! S-SI-SIAPA K-KAU ! A-APA YANG KAU LAKUKAN P-PADA NENEKKU !!!" Wonwoo membuka pintu dengan keras dan berteriak dengan lantang kepada sosok bersayap merah pekat kehitaman yang sedang berlutut dihadapan neneknya yang sudah terbujur kaku.

"..." Sosok tersebut diam tak bergerak dan menjawab.

"K-KAU ! KAU MEM bunuh ne...nek..ku ?" suara Wonwoo memelan diakhir kalimat, ia menangis ditempatnya berdiri, perlahan tubuhnya lemas dan matanya mengabur dan ia merasakan sebuah lengan menangkap tubuhnya sebelum ia hilang kesadaran dan juga ia masih dapat samar-samar mendengarkan sang pemilik lengan tersebut mengatakan sesuatu sebelum Wonwoo benar-benar pingsan.

...

"uh...kepalakuh...ah.. aku ada dimana ini" Wonwoo terbangun dan melihat sekitarnya tak seperti kamarnya. Tempat ini, bernuansa merah pekat dan hitam, Wonwoo sampai pusing melihatnya.

"Kau sudah sadar sayang ?" Tiba-tiba saja Wonwoo mendengar suara orang lain diruangan ini, dan saat Wonwoo melihat disegalah arah ia tak menemukan siapa pun.

"SIAPA KAU?!" Wonwoo berteriak.

"Kau ini tak berubah sama sekali hm, galak, tapi aku suka" Tiba-tiba saja muncul sosok bersayap merah pekat didepan Wonwoo dan itu membuat Wonwoo terbelalak kaget.

"Kau ? NENEK! APA YANG KAU LAKUKAN PADA NENEKKU! BAJINGAN! hiks" Wonwoo berteriak lagi dengan menangis dan berjalan mundur, takut kepada sosok didepannya.

"Ah.. nenekmu ? dia ? nenekmu ? sejak ? hm... ah, maaf sepertinya terjadi kesalah pahaman disini dari sudut pandangmu sayang" Sosok tersebut mendekat dengan sangat cepat dan merengkuh pinggang Wonwoo, wonwoo yang kaget refleks menutup matanya, tak berani melawan.

"kekeke... sebaiknya kau duduk dulu dan rilekskan dirimu" Sosok tersebut membawa Wonwoo menuju ranjang King Size berwarna merah yang berada dikamar tersebut dan mendudukkannya dengan bersandar pada headbed.

"Jangan memikirkan apa pun, dan dengarkan perkataanku tanpa menyelanya sebelum kupersilahkan membuka suara heum ?" sosok itu mengelus surai hitam pekat Wonwoo dengan sangat lembut dan menatap Wonwoo sayang.

"..." Wonwoo entah kenapa menurut dan mendengarkan sosok tersebut berbicara dengannya.

"Sebelumnya akan kuperkenalkan namaku dan siapa diriku" Sosok tersebut berdiri dan sedikit menjauh dari Wonwoo.

"Aku adalah ABADDON, iblis terkuat di dunia" Sosok yang mengaku adalah Abaddon tersebut melebarkan sayapnya.

"Tetapi aku ada didunia ini untukmu, dan nama manusiaku adalah Kim Mingyu" Mingyu menyeringai begitu tampat.eh?

Kim Mingyu, nah itulah yang ada dipikiran Wonwoo, sosok didepannya yang memiliki nama manusia Kim Mingyu tersebut sebenarnya memiliki pawakan tubuh yang tinggi tegap dengan hanya memakai celana hitam ketat *yang baru wonwoo sadari* dan juga wajah yang sangat rupawan dimata Wonwoo, sama sekali tidak menggambarkan sosok iblis.

"Dan soal nenekmu yang meninggal tadi, dia... bukanlah nenekmu, dia adalah iblis wanita bawahanku yang kuperintahkan untuk membawa, menjaga dan merawatmu hingga waktumu untuk bertemu denganku, sebagai wujud pengabdiannya kepadaku dan hidup didunia manusia, keabadiannya sebagai iblis kuambil dan dia seutuhnya menjadi manusia lalu tiap harinya akan menua dan mati, kejam ? tidak, itulah aturannya sayang" Mingyu mendekat dan mendudukkan dirinya diranjang disamping Wonwoo dan mengelus wajah Wonwoo dengan lembut.

" Nenekku adalah iblis ? IBLIS KATAMU ?!" tiba-tiba saja Wonwoo menangis berteriak didepan wajah tampan Mingyu dan berontak lalu menatap Mingyu sengit.

"Bukankah sudah kuperingatkan bahwa jangan menyela pembicaraanku, Jeon Wonwoo ?" Mingyu mendekat pada Wonwoo dan mencekik lehernya, yang dicekik hanya bisa meronta karena kehabisan nafas.

"Kau ini kasar sekali hm ? Aku menyukainya, tetapi aku membencinya jika kau melanggar perintahku. Apakah reinkarnasi sudah membuatmu lupa akan siapa diriku, sayang ?" Mingyu semakin mengeratkan cekikan pada leher Wonwoo.

"Lep-lepash.. " Wonwoo masih setia memberontak dan memukuli Mingyu dengan brutal yang tentu saja tak bereek pada Mingyu.

"Memohonlah" Ucap Mingyu lembut tetapi sarat akan perintah.

"K-Ku moh-hon le-lepash ka-nh" Wonwoo menangis dan lemas.

"Dengan senang hati sayang" Mingyu melepaskan cekikan pada leher Wonwoo dan beralih menahan punggung Wonwoo.

Mingyu mendekatkan wajahnya pada Wonwoo, ia memiringkan kepalanya dan menyentuhkan bibirnya dengan bibir Wonwoo lembut, singkat namun berbekas.

"Apa aku menakutimu ?" Bisik Mingyu didepan bibis Wonwoo dan dibalas dengan gelengan oleh Wonwoo.

Melihat respon Wonwoo, Mingyu mendekatkan wajahnya lagi dan menempelkan bibirnya dengan bibir Wonwoo, menekan lembut dan melumatnya perlahan. Wonwoo ? entah kenapa Wonwoo tak berontak, malahan ia yang terlihat lebih menikmati tautan bibir itu. Mingyu mulai melumat bibir Wonwoo dengan penuh nafsu dan kasar seolah-olah bibir Wonwoo akan hilang apabila ia berhenti memagutnya. Lidah Mingyu mendorong – dorong bibir Wonwoo agak terbuka dan langsung dilakukan oleh Wonwoo, Wonwoo menjulurkan lidahnya yang dipenuhi saliva mereka berdua, dan Mingyu tertu saja dengan senang hati menyambut lidah Wonwoo, menghisapnya begitu hikmad hingga membuat ruangan ini penuh akan suara decakan dari ciuman mereka.

"Eumph.. ngh.. m..mingh..ah" Wonwoo mulai kehabisan nafas, ia sedikit mendorong-dorong dada Mingyu berharap Mingyu akan melepaskan pagutan bibir mereka sejenak.

cppkk

Suara terakhir dari bibir Mingyu yang melepaskan diri dari bibir Wonwoo.

Mingyu menatap intens pemuda dihadapannya, tangannya beranjak naik menyentuh surai Wonwoo dan turun sedikit berhenti pada tengkuk Wonwoo, mengelusnya lembut tetapi penuh nafsu.

Wonwoo mendongak setelah meraup oksigen dengan rakus, ia menatap mata hitam kelam Mingyu dan mendekatkan dirinya, tubuhnya bertumpu pada lutut yang membuatnya menjadi lebih tingga dari posisi Mingyu duduk, Wonwoo memegang tengkuk Mingyu dan mengelusnya, ia tersenyum lembut dan berucap di depan Mingyu yang mendongak.

"Aku merindukanmu, Abbadon-ku" Dan Wonwoo menubrukkan bibirnya diatas bibir Mingyu dengan dalam, menyalurkan kerinduan yang mendalam didalamnya. Menekan kepala Mingyu semakin memperdalam ciumannya dan melepaskan ciuman itu hingga menciptakan benang saliva.

Mingyu tersenyum miring, bibirnya ia bawa menuju leher Wonwoo dan menghisap aroma tubuhnya yang sangat memabukkan di indranya. Ia mengecup lembut leher Wonwoo, menjilat, menggigit lalu menghisapnya kuat hingga menimbilkan warna merah yang kontras dengan kulit putih pucat Wonwoo.

"Mhh Anghh.." Wonwoo membusungkan dadanya tanda ia menikmati aktivitas Mingyu dilehernya, tangannya meremas surai hitam legam Mingyu dengan mendorong kepalanya.

Mingyu semakin gencar melancarkan aksinya dileher Wonwoo, tangannya yang menganggur ia gunakan untuk meremas kasar pantat Wonwoo dari luar. Puas dengan hasil karyanya dileher Wonwoo yang sudah penuh akan kissmark danbitemark, Mingyu berhenti dan menatap Wonwoo.

"Lepaskan semua yang ada pada tubuhmu dan memohonlah padaku untuk dipuaskan, sayang" Mingyu berujar dengan nada yang rendah dan memindahkan posisi tubuhnya menjadi duduk bersandar pada headbed, Wonwoo yang diberi perintah seperti itu tanpa babibu langsung berdiri dilantai dan menghadap Mingyu. Dilepaskan satu persatu pakaian yang menempel pada tubuhnya, dimulai dengan melepas kancing kemeja putih transparan yang dari pagi ia pakai tanpa menanggalkannya, lalu membuka kancing celana jeansnya, menurunkan resleting celananya dengan pelan dan sensual, lalu menanggalkannya dan menyisakan celana dalamnya.

"Apakah ini kubuka sekarang ?" Wonwoo menatap Mingyu menggoda.

"Semua.. kecuali kemeja nakalmu itu" Ucap Mingyu penuh seringai.

"Baiklah Yang Mulia Tampan" Wonwoo menyeringai dan memutar tubuhnya membelakangi Mingyu, ia membungkuk dan melepaskan celana dalamnya dengan pelan, sehingga Mingyu dapat melihat dengan sangat jelas man hole Wonwoo yang berkedut-kedut menggodanya, namun Wonwoo kembali menegakkan tubuhnya dan berbalik.

"Sudah puas kau melihatnya ?" Wonwoo berjalan menuju ranjang dengan tatapan menggoda, ia mendudukkan tubuhnya dan merangkak mendekati Mingyu hingga wajahnya hanya berjarak beberapa cm saja. Lalu, ia mendudukan pantatnya diatas paha Mingyu, menggesek-gesekkan belahan pantatnya dengan gundukan besar milik Mingyu dibawah sana.

"Mari lihat apa yang akan kau lakukan setelah sekian lama" Mingyu kembali meraup bibir Wonwoo, ia gigit bibir Wonwoo hingga mereka berdua dapat merasakan adanya rasa darah. Wonwoo meringis kesakitan, sedangkan Mingyu menyeringai puas. Mereka melanjutkan ciuman panas tersebut hingga tak terasa kemeja putih Wonwoo sudah tanggal dan Wonwoo yang mendesah-desah nikmat bawah Mingyu.

"Ming-ahh... k-kumohonnh.. m masuki aku nghh... aku r rindu sentuhan muh nghh d-didalamh ku" Tubuh Wonwoo menggelinjang hebat diatas ranjang dengan Mingyu yang mengerjai nipple kanannya dengan mulutnya dan tangan kiri di nipple kirinya, serta tangan kanannya mengocok junior Wonwoo yang sudah memuncratkan lahar yang entah sudah keberapa kalinya.

"Hm ? begitukah ? kalau begitu lakukanlah sesukamu" Mingyu menghentikan aktivitasnya dan memandangi tubuh Wonwoo yang terkulai lemas, membuat bagian selatannya semakin sesak ingin dibebaskan.

Wonwoo bangkit dari posisinya dan menerjang tubuh Mingyu, ia membuka kancing celana Mingyu dan melepaskannya dari kaki jenjang Mingyu. Sekarang hanya tersisa celana dalam hitam milik Mingyu yang sudah sangat menggembung dibagian tengahnya, Wonwoo menunduk dan mengendusi kejantangan Mingyu dari luar celana dalamnya. Ia julurkan lidahnya dan menjilati benda itu dari luar, menggigitinya kecil dan mengecup-ngecupnya.

"Kau masih nakal, aku suka" Mingyu mengelus kepala Wonwoo.

Wonwoo yang dipuji Mingyu pun menambah aksinya, ia menggigit pinggiran atas celana dalam Mingyu dan menariknya kebawah pelan hingga melepaskan kejantanan Mingyu yang sudah bertambah besar dan perkasa itu menampar pipi Wonwoo. Mata Wonwoo semakin berbinar senang bercampur nafsu yang besar. Ia segera menggenggam kejantanan besar Mingyu dengan kedua tangannya seperti anak kecil yang sedang memegang mainan.

"Bolehkah ?" Wonwoo menatap Mingyu dengan tatapan polos minta dibobol/? tentu saja Mingyu mempersilahkan separuh jiwanya itu melakukan apa yang diinginkan.

Wonwoo langsung meraup kejantanan Mingyu dengan rakus seolah tak ada hari esok, kejantanan yang hanya muat setengahnya dimulut Wonwoo itu dihisap dan dijilatinya dari ujung hingga pangkal penisnya, meraup twinsball mingyu satu persatu dan membuat kejantanan Mingyu bertambah besar. Wonwoo bergumam saat mengulum kejantanan Mingyu hingga menimbulkan getaran dikejantanan Mingyu dan membuat Mingyu mendongakkan kepalanya kenikmatan. Mingyu mendorong kepala Wonwoo hingga membuat Wonwoo tersedak dan mengeluarkan air mata.

"Akh.. appoyoh hiks" Wonwoo seketika melepaskan kulumannya dikejantanan Mingyu.

Mingyu yang merasakan Wonwoo berhenti langsung mendorong tubuh Wonwoo keranjang dan mengukungnya. Mingyu langsung meraup kembali bibir Wonwoo, tangannya bergerilya pada menhole Wonwoo, Mingyu memasukan kedua jarinya dan membuat Wonwoo berteriak.

"AHH.. S SAKITH.." Wonwoo menangis dan membuat Mingyu mengecup kedua matanya sayang.

"Tahanlah.. rasakanlah nikmat rasa sakit yang kuberikan padamu lalu kau akan memohon lebih" Mingyu memaju mundurkan kedua jarinya dan membuat gerakan zig-zag untuk melebarkan lubang sempit Wonwoo, sedangkan mulutnya sudah meraup nipple Wonwoo yang mengeras seperti bayi.

"Anghh,, Mingg.. l lagih... b-berikanh aku lagih" Wonwoo mendesah kenikmatan tepat sekali seperti ucapan Mingyu.

"Katakanlah... apa yang kau inginkan" ucap Mingyu.

"Ak ku ing in kejantananmuh y-yang per kasa i itu menghajar lub angh ku! K KUMOHON!" Wonwoo sudah tak kuasa lagi menahan kenikmatan yang Mingyu berikan.

JLEBB

Mingyu langsung memasukan kejantanannya yang tak cukup dibilang besar, intinya kejantanannya sangat besar.ehe

"ARGHH... SAKITH... HIKS.. ngh.. S SAKITH MING" Wonwoo berteriak spontan merasakan lubangnya yang sepertinya sobek dan panas.

Mingyu mendorong kejantanannya semakin dalam didalam hole Wonwoo dan memaju mundurkannya perlahan, membuat Wonwoo kelinjangan hingga membusungkan dadanya.

"mph.. en nakh mingh.. f fas terhh ngh.." Wonwoo mengedut-kedutkan holenya memancing Mingyu agar mempercepat ritme tumbukannya.

Mingyu yang merasakan kejantanannya terjepit tetapi terasa nikmat tersebut dengan senang hati mempercepat tumbukannya hingga menimbulkan suara kecipak kulit yang bertubrukan. Tubuh Wonwoo yang kurus ikut spontan ikut bergerak maju mundur seperti tusukan kejantanan Mingyu dilubangnya. Tak selang berapa lama, Wonwoo merasakan otot perutnya mengejang dan ujung penisnya siap memuntahkan sperma.

"A Aku s-samPAI UNGHhh" dan sperma Wonwoo muncrat mengenai perutnya dan dada Mingyu, membuat Mingyu meraih penis Wonwoo yang basah dan menghandjob/?nya.

Sudah 15 menit berlalu, tetapi Mingyu sama sekali belum bertemu orgasme nya, tetapi saat Wonwoo menjepit penis Mingyu dengan kuat, Mingyu merasa bahwa ia tak dapat menahan spermanya lagi, ia orgasme untuk pertama kali didalam lubang Wonwoo yang sudah becek.

"Ahhh.. umh" Wonwoo merasakan lubangnya menghangat karena semburan sperma Mingyu.

Mingyu melepaskan kejantanannya dan mengeluarkan sisa spermanya diwajah Wonwoo, Wonwoo dengan senang hati menjuluran lidahnya seperti jalang untuk menjilati sperma Mingyu.

crott crott

"Apakah kau ingin yang lebih ? bersamaku ?" Mingyu menggigit telinga Wonwoo dan menjilatinya hingga kedalam.

Wonwoo yang lubangnya terasa kosong pun memasukkan jarinya sendiri dan memaju mundurkan jarinya hingga membuat dirinya mendesah-desah sendiri. Mingyu yang merasa diabaikan pun menyeringai dan hanya menonton Wonwoo saja dengan menyilangkan kedua tangannya.

"Ugh.. ngh.. ini s sama sekali tid dak n nikmath" Wonwoo menggeram disela-sela kegiatannya, Mingyu mendekat dan menindih Wonwoo.

"Jika kau ingin aku memberikanmu kepuasan tiada tara, katakanlah bahwa.." ucapan Mingyu terhenti tatkala Wonwoo mengecup bibirnya tiba-tiba.

"Aku mencintaimu" Wonwoo tersenyum manis, dan sekelibat kenangan tentang mereka berdua dahulu terlintas dikepala Wonwoo.

Mingyu yang mendengar Wonwoo mengucapkan kata yang ia dengarpun memeluk erat tubuh Wonwoo dan ia melebarkan sayapnya, lalu...

membawa Wonwoo terbang dalam dekapannya dengan sayapnya. Mereka berciuman dan menghilang.









Tak ada seorangpun yang tau, bagaimana rasanya Dosa yang manis, terkecuali Wonwoo sang pembuat dosa yang manis. Cinta manusia dan iblis.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HAI HAI HAI

KANGEN TIDA KANGEN TIDA ? ;)

Aing kambek bawa drabble ensi lagehhh~ erelelele~

Adakah yang sudi membaca hasil ketikan bercampur kegabutan dan kebuntuan ide yang berbuah tijel nih ? :v SUMPAH INI CERITA SOK MISTERIUS KARENA SENGAJA/?

Dan maapkan aku sayangku~ bukan maksudku~ #woe-__- maapkan akoeh karna kali ini gaada HOT nya sama sesungai

INI KHUSUS NGETIK SAMPE 9 HALAMAN a.k.a 2.886 WORDS BUAT BAYAR HUTANG KARNA LAMA GA MUNCUL YA MANTEMAN Q :*

-ekhem... di pertemuan yang akan datang, Q ingin mengadakan Q&A,, silahkan persiapkan pertanyaan untuk Q jawab yak,, pertanyaannya random ko,, selaw jha jan takut menyinggung perasaan author chancie ni ;* #hoeq

VOMMENT QUY BIAR APDET FASTERH ???


Continue Reading

You'll Also Like

142K 9.4K 41
KIM TAEHYUNG narenda, yaitu mafia yg terkenal dengn kekejamannya JEON KOOKIE liviendra, yaitu seorang namja cantik yg ditinggal mati kedua orang tua...
55.7K 5.1K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
190K 18.6K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
89K 11.8K 56
Suatu saat akan bersinar terang.