Forbidden Taste [𝙏𝙖𝙒𝙖𝙩]

By Kallen1221

228K 10.8K 1.8K

CERITA DEWASA MENGANDUNG UNSUR 21++ KATA-KATA KASAR DAN SEBAGAINYA.... MOHON DIPERTIMBANGKAN KEMBALI, MENGI... More

First Mistake-Revisi
Despicable-Revisi
Be Mine-Revisi
Our Contract-Revisi
Position-Revisi
Detention-Revisi
Hurted-Revisi
Trust Me?-Revisi
Trouble-Revisi
Feeling-Revisi
Stuck-Revisi
Loose-Revisi
Regret-Revisi
Dilemma-Revisi
Jealous-Revisi
Decision-Revisi
Fragment-Revisi
Obstacles-Revisi
Threat-Revisi
Protected You-Revisi
Conflict-Revisi
Dark Side-Revisi
Unexpected-Revisi
Proposition-Revisi
Alliance-Revisi
Affected-Revisi
Choice-Revisi
Sacrifice-Revisi
Surrender-Revisi
Separation-Revisi
Flaming-Revisi
Disaster-Revisi
Trickery-Revisi
Peak-Revisi
Threshold
New Beginning
Our Family-Newcomer
Side Story (Pengumuman)

Compulsion-Revisi

2.4K 166 79
By Kallen1221

Bel apartemen itu berbunyi kencang membuat tidur lelap Selena sedikit terganggu karenanya.

Dengan berat hati ia terpaksa membuka matanya, mengabaikan rasa kantuk dan sakit kepala yang terasa bedenyut keras.

Perutnya terasa diaduk dan entah sudah keberapa kalinya wanita itu memuntahkan isi perutnya.

Ia menatap sekitar, lalu melihat jam dinding yang telah menunjukan pukul 13.00 siang.

Dengan langkah terseok-seok ia pun mulai melangkah keluar kamar. Sesekali berdesis sambil memegangi kepalanya yang terasa kian berputar.

Pandangan Selena mulai mengabur dan dengan sisa kekuatannya ia pun membuka pintu itu. Matanya pelahan menyipit, memastikan siapakah tamu yang datang.

"Sena"

Suara pria itu terdengar familiar, sejenak ia termangu sebelum matanya kembali fokus dan mendapati siapakah orang yang kini tengah berdiri tepat dihadapannya.

Mulutnya menganga, matanya seketika terbuka saat ia menyadari kalau Kyuhyunlah yang kini berada tepat dihadapannya.

Selena spontan memundurkan tubuhnya, hendak menutup pintu itu dan kembali masuk kedalam apartemen.

Sial, tangan pria itu bergerak lebih cepat dari pikiran Selena. Ia menahannya membuat Selena tak bisa mencegah kedatangan pria itu.

Ia memutar tubuhnya hendak berlari masuk saat segalanya terasa berputar sebelum segalanya menjadi gelap gulita.

Kyuhyun segera menangkap tubuh wanita itu, dengan gerakan cepat sebelum tubuh lemas Selena benar-benar terjatuh ke lantai.

Niat awalnya yang ingin mengancam wanita itu seketika berubah saat dilihatnya wajah Selena yang sedemikian pucatnya. Ia menyentuh keningnya, terasa begitu panas hingga kekhawatiran Kyuhyunpun perlahan datang menyerbu.

"Sena!!! Jawab aku sayang! Sena! Sena! Astaga sebenarnya kenapa kau bisa sampai seperti ini sih!!"

Kyuhyun menepuk-nepuk pipi tirus wanita itu. Mencoba menyadarkan Selena yang nampak tak sadarkan diri. Merasa tak bisa diam saja disana, Kyuhyun pun segera membawa Selena ke rumah sakit terdekat. Memastikan keadaan wanita itu akan baik-baik saja.

***

Siwon sesaat berpamitan, mengangkat ponselnya ke luar restoran cepat saji itu. Meninggalkan Lisa dan Aiden yang tengah sibuk menyantap makan siang mereka dengan lahapnya.

Dari kejauhan Lisa tetap memperhatiakan sosok Siwon yang terlihat terburu-buru memasuki restoran itu kembali. Wajahnya sangat khawatir dan ia pun segera membawa tas milik Aiden dalam jinjingannya.

"Sepertinya kita harus segera bergegas Aiden. Ayo, cepat habiskan hamburger mu."

Siwon terlihat tak tenang
Matanya bergerak cepat sambil sesekali melirik ke arah jam tangan miliknya. Lisa mendengus sebal, lalu menghentikan acara makan-makannya untuk segera menyeret pria itu ke sisi restoran.

"Lepaskan! Apa lagi sih yang kau inginkan?!"

Siwon berdumal sebal sambil menatap sosok gadis itu dengan sengit.

"Harusnya aku yang bertanya ada apa sebenarnya pada mu! Jangan coba berkelit karena aku pikir ini pasti mengenai Selena! Benar kan?!"

Lisa men-skakmat Siwon seketika. Membuat pria itu tak bisa berbohong lagi. Ia mau tak mau menceritakannya. Bahwa sepupunya -Kyuhyun tadi mengabari kalau Selena tiba-tiba saja jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Mendengar hal itupun Lisa segera berdecak kesal karena Siwon yang tak bicara langsung padanya mengenai masalah itu.

Setelah berkompromi sejenak Lisa dan Siwon pun memutuskan untuk segera pergi menuju rumah sakit yang disebutkan Kyuhyun melalui telpon barusan.

***

Tak lama kemudian Siwon,Lisa serta Aiden pun tiba. Ketiganya pun segera menuju ruang rawat yang di maksud oleh Kyuhyun.

Suara langkah kaki bergema sepanjanh lorong panjang rumah sakit itu. Siwon menggigit bibirnya, mencoba mengendalikan kekhawatirannya pada wanita itu. Sedang Lisa pun tengah sibuk memikirkan nasib Selena. Ia harus meminta maaf dan memperbaiki hubungan keduanya yang sempat bermasalah sejak insiden waktu itu.

Suara pintu terbuka, bersamaan dengan sosok pria berkulit pucat yang melangkah lunglai menuju kursi tunggu diluar ruangan. Siwon lantas segera menghampirinya, dengan nafas memburu ia segera menanyakan soal keadaan Selena pada pria itu.

"Bagaimana keadaannya Kyu?"

Pria itu mengadah, menatap datar wajah sepupunya yang terluhat begitu panik.

"Dia baik-baik saja. Lebih baik kau temui dia saja secara langsung. Aku harus pergi, karena ada hal penting yang harus ku urus."

Kyuhyun menunjuk pintu ruangan di sebelahnya, sebelum beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

Sejenak ia termangu, saat tanpa sengaja berpapasan dengan Lisa yang tengah mendekap tubuh mungil Aiden dalam pelukannya.

"HEY!!!Cepat tunjukan dimana kamarnya! Kenapa kau malah bengong disini sih?!"

Siwon kembali tersadar dari lamunannya, sesaat melupakan pikirannya tentang sikap acuh Kyuhyun yang barusan.

Entah kenapa Siwon pun penasaran kenapa Kyuhyun bisa sesantai itu meninggalkan Selena.

Sungguh aneh dan Siwon pikir ini tak seperti Kyuhyun yang ia kenal.

"Ah disini. Ayo,masuklah."

Siwon membukakan pintunya, mempersilahkan Lisa tuk memasuki ruangan itu terlebih dahulu. Kemudian ia pun menyusul, mengikuti langkah gadis itu yang kini menepi di ujung kasur.

Seorang suster berada disana, tengah mencatat sesuatu sambil memeriksa beberapa alat medis yang terpasang ditubuh Selena saat ini. Sedangkan kondisi Selena kala itu masihlah belum sadarkan diri.

"Bagaimana keadaannya sekarang sus?"

"Anda sanak keluarga Ms.Selena Kim?"

Siwon dan Lisa mengangguk, membuat perawat itu tersenyum sejenak.

"Beliau baik-baik saja. Dan saya pikir tadi anda adalah suami Ms.Kim karena ada sebuah kabar penting yang harus saya sampaikan pada beliau."

Lisa dan Siwon berpandangan, saling memberi kode aneh satu sama lain.

"Ah,suaminya sedang dinas di luar kota sus. Jadi saat ini kamilah yang bertanggung jawab tuk merawatnya. Ya,kan Siwon?" Lisa memberi kedipan singkat ke arah Siwon, membuat pria itu segera mengangguk cepat.

"Ya,jadi bisa anda beri tahu sebenarnya apa yang tengah diderita adik perempuan saya ini? Karena jujur saya sangat khawatir ketika mendengar kabar kalau ia tiba-tiba saja pingsan dan tak sadarkan diri." Lanjut Siwon mencoba meyakinkan perawat itu.

"Oh ternyata anda kakak laki-lakinya ya, dan ini pasti istri anda. Hahaha.... Kalian nampak begitu serasi. Dan putra kalian pun sangat tampan seperti ayahnya."

Lisa membeku saat perawat itu berpikir kalau ia adalah istri dari Siwon, sedang Aiden yang tengah tertidur dalam pelukannya tak lain adalah putra mereka.

"Hahahaha..... Suster bisa saja memujinya, jadi bisa jelaskan pada kami sebenarnya kakak ipar ku ini kenapa?"

Lisa tersenyum garing, merasa sebal dengan perbincangan perawat tersebut. Ia hanya ingin tau tentang keadaan Selena tapi bukannya langsung menjawab perawat itu malah sibuk mengomentari tentang dirinya dan juga Siwon.

"Mengenai Ms.Kim. Beliau hanya demam biasa sebenarnya, namun kondisinya menjadi kian menurun itu karena kondisinya yang kini tengah hamil muda."

Lisa dan Siwon seketika membeku, keduanya sungguh tak percaya dengan apa yang baru saja suster itu katakan. Ha...hamil? Pikir keduanya yang kini sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Bagai petir ditengah hari bolong, kabar kehamilan Selena pun telak membuat keduanya shock bukan kepalang.

"A..aku harus menemui dokter yang memeriksanya sekarang. Ja..jadi Lisa kau bisa tetap tinggal disini?"

Siwon bertanya, membuat Lisa menatapnya lekat sebelum akhirnya mengangguk lemah. Setelah itupun pria itu segera bergegas pergi bersama perawat tadi tuk menemui sang dokter yang menangani Selena.

"Astaga,cobaan macam apa lagi yang kini harus kau hadapi Selena." Lisa bergumam pelan sambil mendudukan tubuhnya pada sofa di sisi ranjang.

Gadis itu kemudian mengusap punggung bocah kecil dalam dekapannya. Mengecup singkat puncak kepala Aiden yang nampak tertidur pulas dalam gendongannya.

Miris memang, saat masalah belum juga selesai kini Selena harus kembali merasakan pahitnya sebuah cobaan. Ia mengandung janin dari seorang pria yang bukan berstatus sebagai suaminya.

Entah apa yang akan Jeremiah lakukan nanti saat tau wanita yang ia kencani selama ini tengah mengandung darah dagingnya.

Tapi yang jelas Lisa harap pria itu tak akan melakukan hal yang sama seperti pria yang dulu memghamili Selena -ayah kandung Aiden. Yang secara jelas meminta Selena menggugurkan bayinya demi keegoisan sendiri. Karena bagi Lisa 'jika kita berani melakukannya maka kita pun harus siap mempertanggung jawabkannya'.

"Semoga kau dan ibumu akan baik-baik saja ya Aiden." Lisa berbisik, berharap doa sederhananya itu akan didengar oleh Tuhan. Ia tak banyak meminta, hanya kebahagiaan untuk sahabatnya Selena.

***

Suara ponsel berdiring keras membuat Joon Gi segera pergi keluar ruangan rawat tersebut. Sejenak mencari ketenangan ditengah kericuhan yang tengah terjadi didalam ruangan tersebut.

"Hallo,Ia Siwon. Ada apa?"

Wajah Joon Gi nampak menengang, saat Siwon memberitahunya mengenai masalah kehamilan Selena. Sungguh ia tak tau lagi harus bagaimana menghadapi masalah ini.

Sedang kini Joon Gi dan Jeremiah tengah mencoba melunakan hati Renata yang tengah bersikeras untuk melanjutkan perjodohan ini. Dan lebih gilanya lagi sang nenek -Grace pun menyetujui saran wanita labil itu,tanpa sedikitpun memikirkan pilihan Jeremiah.

Pria itu bahkan sampai mengamuk saat sang nenek mengancamnya akan melakukan sesuatu pada Selena bila Jeremiah berani membantah ataupun mencoba mangkir dari pernikahan ini.

"Oh,God. Ya,Siwon aku mendengar mu. Dan kau harus tau kalau disini pun sedang kacau karena acara pernikahan Jeremiah dan Renata akan tetap dilaksanakan. Bahkan dipercepat hingga akhir bulan ini."

Joon Gi meninju dinding dihadapannya, lalu mengacak kasar rambul lebatnya. Merasa begitu frustasi karena ia tak sampai berpikir kalau Renata akan berbuat senekat ini lalu Selena pun ia tak menduga ia akan mengandung disaat genting seperti ini.

"Hemmm.... Baiklah. Tetap waspada karena ku pikir ini barulah permulaan. Kita harus lebih sering berkomunikasi, bertukar informasi penting yang mungkin sangat bermanfaat. Ya, sama-sama Siwon."

Sambungan telpon terputus dan saat ia berbalik Renata pun nampak baru saja keluar dari kamar rawat milik Jeremiah.

Wanita itu meliriknya sinis sebelum akhirnya melangkah cepat menuju lift di ujung lorong. Joon Gi mengejarnya, menahan pintu lift agar tak tertutup.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!"

"Ssst.... Kecilkan suara mu. Ingat ini rumah sakit jadi tenanglah dan berikan aku kesempatan tuk bicara." Joon Gi kemudian segera masuk. Bersama dengan Renata di dalam lift tersebut.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan? Bila ingin meminta ku mundur dari perjodohan ini lebih baik kau menyerah. Karena aku akan tetap menjalaninya."

"Walau itu tandanya kau akan hidup sengsara dengan pria yang tak mencintai mu?"

Renata menoleh, membalas tatapan Joon Gi sekilas. Wanita itu lalu hanya diam tak berniat sedikitpun membalas ucapan tajam pria itu.

"Kau akan menderita. Karena hidup di atas penderitaan orang lain."

Merasa muak dengan ucapan Joon Gi barusan Renata pun terpaksa angkat suara.

"Menderita kata mu? Lalu bagaimana dengan ku? Kau tak tau kan betapa aku tersiksa selama ini. Membiarkan pria yang sangat ku cintai bersama wanita lain. Kau yang egois tuan Joon Gi. Bukan aku! Kau membela wanita itu karena Jeremiah mencintainya. Tapi tidak dengan ku yang hanya dianggap batu sandungan yang harus disingkirkan dari kehidupan mereka."

Pintu lift terbuka dan dengan langkang cepat Renata pun pergi sambil menahan air matanya yang sebentar lagi akan meluncur keluar. Hatinya terasa nyeri, saat dengan mudahnya Joon Gi mengatakan semua itu, seakan-akan ialah yang bersalah atas hancurnya hubungan Selena dan Jeremiah.

Padahal ia pun tak lebih dari wanita biasa yang ingin juga dicintai. Sayang, waktu serta kondisi tak pernah mendukungnya. Sebenarnya ia melakukan ini hanya untuk  mencoba lebih keras lagi, memperjuangankan posisinya di sisi pria yang sangat ia cintai, walau ia sadar keegoisannya itu akan membuat beberapa orang terluka atau malah berbalik menyerangnya sekalipun.

Joon Gi diam-diam mengikuti Renata. Merasa bersalah karena ucapannya pada wanita itu barusan. Dan ia pun khawatir bila gadis labil itu akan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri.

Mobil Joon Gi melaju pelan, mengintai mobil Renata yang berjalan di depannya. Hingga akhirnya mobil itupun berhenti disebuah club malam ternama. Joon Gi mendesis, merasakan firasat buruk kalau ini mengenai Renata dan minuman beralkohol.

Karena ia sangat ingat kalau gadis itu sungguh tak kuat minum, namun kalau sedang stress ia malah akan minum sebanyak-banyaknya tak peduli dengan efek yang akan dirasakannya keesokan harinya.

"Sepertinya aku harus siap-siap menggendongnya lagi kali ini. Semoga saja ia tak akan memuntahi ku lagi seperti waktu itu." Joon Gi berceloteh sendiri sebelum akhirnya keluar dari mobilnya dan lekas menyusul Renata yang baru saja memasuki tempat itu.

***

Samar-samar Selena mengerjabkan matanya. Menyesap bau obat-obatan yang mengisi ruangan serba putih tersebut.

Sesaat ia mendesis saat ia rasakan kepalanya terasa kembali berputar.

"Selena..."

Suara seorang pria bergumam membuat wanita itu lantas menoleh ke arah datangnya suara.

"Kak...Siwon,em... Kenapa aku ada disini?"

Selena mencoba bangun, dan melihat gadis itu yang belum pulih benar Siwon pun mencoba membantunya. Menahan punggung Selena agar bisa bersandar dengan nyaman.

"Bagaimana keadaan mu saat ini? Apa ada yang sakit? Coba katakanlah pada ku biar aku bisa memanggil seorang perawat untuk mengecek keadaan mu."

Selena menggeleng lemah sambil tersenyum kecil, berharap itu bisa sedikit membuat Siwon tak merasa khawatir.

Ia lalu menoleh ke arah sofa, mendapati sosok Lisa yang tengah tertidur pulas sambil memeluk erat sosok Aiden.

Selena menatapnya lama, lalu tersenyum lebar karena rupanya Lisa tak benar-benar membenci dirinya.

"Gadis menyebalkan itu bersikeras ingin ikut ke sini. Dia seperti nenek-nenek rempong yang begitu mengkhawatirkan mu."

Siwon menatap Lisa sejenak, mengingat betapa merepotkannya gadis itu. Walau begitu Siwon pun bersyukur karena kehadiran Lisa kurang lebih dapat membantunya mengurus segala kekacauan ini.

"Em,kak Siwon kira-kira esok hari aku sudah bisa kembali ke apartemen kan. Rasanya tak enak tinggal dirumahsakit saat aku hanya terserang demam biasa semacam ini."

Siwon tersenyum masam, menanggapi ucapan Selena barusan. Sungguh ia tak tau harus bicara dari mana mengenai kabar kehamilan wanita itu. Karena ia takut kalau kabar itu akan semakin membuat Selena kian sedih. Mengingat Joon Gi pun mengabarkan kalau Jeremiah akan tetap melangsungkan pernikahannya dengan wanita yang telah dijodohkan oleh sang nenek.

Lalu bagaimana nasib keduanya bila takdir memang harus memisahkan mereka sampai disini? Apa harus ada tangis dan air mata lagi yang melingkupi kehidupan Selena? Sungguh Siwon tak tega, mengingat penderitaan wanita itu yang terasa tak pernah usai.

"Kak Siwon. Kak...."

"Ah, ya Sena. Tadi apa yang kau katakan?"

"Pulang kak Siwon, kondisi ku kini sudah baik-baik saja."

Siwon membalas senyuman wanita itu, lalu mengacak rambut panjang Selena dengan pelan. Membuat wanita itu menggebumbungkan pipinya sebal karena diperlakukan layaknya seoramg anak-anak.

"Baiklah, besok aku akan mengurus masalah kepulangan mu segera. Tapi janji, bila dokter yang menangani mu belum bisa mengijinkan mu tuk pulang, maka kau harus menurut dan jangan coba membantah keputusannya. Deal?"

Selena mengangguk pelan, lalu kemudian mencoba membaringkan tubuhnya kembali ke atas ranjang. Kembali menutup matanya mengingat kini masih pukul 03.00 dini hari. Ia tak mau berbincang lagi, karena ia ingin Siwon pun kembali beristirahat hingga esok pagi.

(Ceritanya Siwon bobonya di samping Lisa ya, Kan Sofanya masih muat dan Lisa pun tidurnya dengan posisi duduk dengan kepala Aiden yang bertumpu diatas pahanya lalu kakinya di posisi paha Siwon. Ngertikan? Ya,ngertilah ya
😁😁😁)

***

Ruangan itu nampak gelap gulita, bahkan rembulan tak menampakan sinarnya sedikit pun. Awan hitam kelabu, membumbung tinggi menghiasi langit malam ini.

Dari sudut ruangan itu samar-samat terlihat sesuatu bergerak dalam kegelapan, berjalan pelan melewati pecahan kaca serta poseline yang tumpah ruah memenuhi lantai marmer berwarna coklat itu.

Sebuah geraman menggema, mengisi ruangan besar yang nampak sunyi senyap.

Sosok gelap itu mendekat, menuju ke arah ranjang besar di sisi ruangan. Suara dentuman kembali terdengar bersaaman dengan sosok itu yang kini tengah terlentang tepat di tengah ranjang, diam membisu sambil menatap langit-langit kamar tersebut.

"Sekarang apa lagi yang harus ku lakukan?! SIAL!!! Bagaiaman bisa pria itu menghamili Sena ku!!! Harusnya aku bisa bertindak cepat, sebelum hal semacam ini terjadi. Semua karena pria itu, ya karenanya. Kalau saja ia tak ada pasti Sena sudah kembali dalam pelukanku."

Kyuhyun mengumpat kesal, saat perkataan dokter itu kembali bergema dalam pikirannya.

"Selamat tuan,Ny.Kim kini tengah mengandung."

Senyum lebar pria itu terus terbayang, membuat Kyuhun semakin muak dibuatnya. Bagaimanapun ia tak bisa menerima kenyataan ini.

Melihat Sena dan Jeremiah bersatu? Jangan harap. Karena bagi Kyuhyun Sena adalah miliknya.

"Jika aku dan Sena memiliki ikatan karena Aiden,maka Sena memiliki ikatan dengan Jeremiah pun karena bayi itu. Maka itu artinya aku harus segera melenyapkan penghubung itu, lalu membuatnya menjadi satu-satunya milik ku."

Senyum itu terulas, menghiasi wajah rupawan Kyuhyun yang nampak begitu mengerikan. Pria itu tanpa rasa bersalah merencanakan hal gila semacam itu hanya demi memiliki Selena. Mengabaikan segala konsekuensi besar yang mungkin ia terima karena dosa-dosa besarnya selama ini.

"Ha...ha...ha... tunggu aku sebentar lagi, kan ku buat kau menjadi milik ku selama-lamanya."

***

Ayo,Gimana nih jadinya???? Seru engga? Atau biasa aja? Mari dicomment 📝📝📝 Berikan author feedback ya 😉😉😉

Kalau Suka, ya jangn lupa dong kasih votenya. Biar author tambah semangat updatenya 😊😊

Ok,cukup sekian cuap-cuaps kali ini. Thankyou so much untuk yang udah sempetin read,comment serta Vote pastinya 🙌🙌🙌

Maaf bila banyak kesalahan kata 🙏🙏🙏, Sekian dari saya  dan sampai jumpa lagi di part berikutnya 💃💃💃

Continue Reading

You'll Also Like

16.1K 1.2K 10
Namja Culun itu mencintai sosok namja manis yang terkenal kecantikan dan kemanjaannya, atau bisa kita kategorikan Kenakalan remaja. Bukan cinta yang...
69.6K 3.2K 45
ONLY FOR ADULTπŸ”ž (With Pictures) Cerita ini sebelum nya ada di akun pertama author aszarahrisca tapi akun itu hilang. jadi tidak ada unsur plagiat...
4.9K 446 54
Foster S-1 Carl & Elena (21+) Salah satu alasan yang membuat Carl Foster menikah dengan Grace Wright adalah demi warisan. Dia tak pernah jatuh cinta...
139K 2.1K 22
πŸ”ž WARNING πŸ”ž #Crazy Series 3 Nyatanya, melupakan masa lalu tidaklah mudah. Meski sudah bertahun-tahun lamanya. Sampai muncul keinginan gila untuk me...