Bulletproof [BTS]

Από cinderellan

75.1K 6.6K 377

WINNER OF WATTYS 2018; THE REVISIONIST. "The karma train will come run to you over." All BTS' members as the... Περισσότερα

1. INTRO
2. FIRST CASE
3. KIDNAP
4. SUSPECT 0.1
5. INTERROGATION
6. RUNAWAY
7. DNA 0.1
8. "I HEARD..."
9. SKETCH
10. DNA 0.2
11. GSR
12. LOCATION DETECTED
13. INTERCEPTION
14. SUSPECT 0.2
15. REVEALED
16. CAUGHT IN A LIE
17. MIANHAE
18. FIND YOU
20. CHANGED - END
THANK YOU!
Another Thank You!
The Casts
!!!

19. BE ALRIGHT

2K 235 26
Από cinderellan

[run ]

- Yeouido St. Mary's Hospital -

"Syukurlah kau baik-baik saja." ujar Direktur Bang.

"Nde, Direktur. Terima kasih telah menyempatkan diri untuk mengunjungiku." ucap Hyunjae masih dalam keadaan lemah.

"Tentu saja. Kau adalah anggotaku jadi aku juga harus bertanggung jawab. Seluruh biaya pengobatan dan pemulihan akan kami tanggung. Kau tidak perlu khawatir."

"Ah terima kasih banyak Direktur. Setelah pulih nanti aku akan bekerja lebih keras lagi."

Direktur Bang tertawa karena ucapan Hyunjae barusan.

"Baiklah. Aku tidak bisa berlama-lama. Aku harus kembali ke pengadilan. Hari ini sidang vonis hukuman untuk hakim Min Yoongi."

Seketika raut wajah gembira Hyunjae berubah.

"Menurutmu apa hakim Min akan dihukum seumur hidup?" tanya Hyunjae.

"Bisa saja. Kejahatan yang dilakukannya sangat tidak berpri-kemanusiaan. Jadi kita lihat saja nanti." jawab Direktur Bang.

"Terus kabari kami Direktur." kali ini Namjoon yang bersuara.

"Tentu. Ah supirku sudah menunggu. Aku harus pergi. Cepat sembuh nona Lee."

Kemudian Direktur Bang meninggalkan Hyunjae dan Namjoon di ruang rawat inap tersebut.

"Kau yakin tidak mau hadir di persidangan?" tanya Hyunjae kepada Namjoon.

"Eung. Aku harus menjagamu nona Lee." jawab Namjoon dengan intonasi mirip seperti Direktur Bang.

Hyunjae tertawa.

"Oh iya bagaimana dengan ketiga namja yang menculikku?"

"Hoseok dan Jin hyung sedang mengurus mereka. Kabar terakhir mereka akan di penjara."

Hyunjae mengangguk lega.

"Ah aku lupa mengatakan ini kepadamu. Tapi boleh aku meminta sesuatu darimu?" tanya Hyunjae.

Namjoon mengkerutkan dahinya.

"Apa? Kau mau apa?"

"Begini, setelah sidang hakim Min selesai, akan ada sidang lain untuk Jeon Jungkook, Kim Taehyung dan Park Jimin." Hyunjae memberi jeda.

"Lalu?"

"Eum bisa tidak kau meminta kepada hakim atau siapapun untuk memutuskan Park Jimin dipindahkan di rutan Busan? Jebal." rengek Hyunjae.

Namjoon merasa aneh dengan yeoja dihadapannya ini.

Baru kali ini Hyunjae melakukan hal seperti ini di depan Namjoon.

"Tunggu, kenapa kau tiba-tiba jadi baik kepada Park Jimin?" tanya Namjoon penasaran.

"Ani. Hanya saja ia tidak seperti dugaanku. Maksudku ia telah banyak menolong kita, ia bahkan memberikan pernyataan yang sesuai fakta saat menjadi saksi sidang kemarin ya kan?"

Namjoon mengangguk paham akan maksud Hyunjae.

"Jadi aku mohon padamu. Tolong bantu aku untuk menepati janjiku kepada Park Jimin."

Namjoon menatap Hyunjae lama.

Yeoja ini sangat tulus membantu orang, pikirnya.

"Baiklah. Akan kuusahakan."

"Yeay! Terima kasih Namjoon-ah! Aku berutang banyak padamu. Tenang saja kalau aku sudah sembuh, aku akan patuh kepadamu." ucap Hyunjae bersemangat.

Ia lupa bahwa dirinya sedang sakit saat ini.

"Kau ini masih sakit, jangan terlalu banyak gerak."

"Aish. Aku terlalu senang sampai-sampai aku tidak merasakan sakit lagi ditubuhku."

Namjoon hanya tertawa melihat tingkah yeoja yang selalu mencuri perhatiannya.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul Crime Lab -

"Untuk apa kalian menculik agen Lee Hyunjae hah?" tanya Jin kepada namja yang dipukuli Namjoon saat menyelamatkan Hyunjae.

Seperti biasa, mana ada tersangka yang akan langsung berbicara yang sebenarnya, bukan?

"Kau diperintahkan oleh Min Yoongi kan?" tanya Jin lagi.

Lelaki itu mendongak. Ia menatap tajam Jin dan mendengus kasar.

"Apa untungnya kalian menculik rekanku?"

"Tentu saja ada. Kami dapat membalaskan dendam tuan Min Yoongi."

"Oh ternyata kau bisa berbicara."

"Apa kau tahu hukuman 20 tahun penjara sudah menantimu?" sambung Jin.

Seketika namja tersebut merendahkan bahunya. Ia menutup matanya.

"Apa yang harus kulakukan? Aku mempunyai seorang anak yang harus ku hidupi."

"Kau harus membantuku. Maka aku akan membantumu." ujar Jin.

Namja tersebut terlihat tak yakin dengan tawaran Jin. Namun ia tak dapat berbuat banyak.

Setelah beberapa menit terlewat dan gertakan yang dilakukan oleh Jin, akhirnya namja itu mengakui kesalahannya.

"Benar, kami bertiga diperintahkan tuan Min Yoongi untuk menyekap agen disini. Dan sasaran utamanya adalah agen Lee Hyunjae. Setelah itu sasaran selanjutnya adalah agen Jeon Jieun."

Jin terbelalak kaget.

"Mengapa kedua agen wanita tersebut yang menjadi target?"

"Aku juga tidak tahu. Namun seperti itulah perintah tuan Min. Setelah ketiga anak emasnya kalian tangkap, ia menyerahkan perintah-perintah seperti itu kepada kami."

"Jadi kalian berkomplotan?"

"Benar. Tuan Min sangat dihormati oleh gengster-gengster besar. Namun setelah berita penangkapannya menyebar, para gengster tidak takut lagi kepadanya."

"Bahkan kalian para gengster takut kepada laki-laki itu?"

"Tentu saja. Ia tidak segan-segan membunuh orang yang tidak patuh kepadanya, jadi kami takut dengannya. Apalagi ketiga anak emasnya Jeon Jungkook, Kim Taehyung dan Park Jimin sangat dikenal kejam oleh para gengster."

Jin mengangguk paham.

"Lalu, apa ada rencana lain yang akan diperintahkan Min Yoongi?"

"Aku tidak tahu."

"Lantas siapa yang memerintahkan kalian untuk menculik? Bukankah Min Yoongi sudah berada dalam penahanan kemarin?"

"Tuan Min menyampaikan perintah penculikan tersebut melalui pengacaranya."

Jin diam. Ternyata pengacara-nya ikut terlibat.

"Terima kasih atas kerja samamu." ucap Jin

Kemudian ia meninggalkan ruang introgasi.

Jin langsung menghubungi leader tim-nya yang sedang berada di rumah sakit.

"Aku sudah mengintrogasi lelaki yang kau hancurkan wajahnya."

"Jeongmal? Lalu apa yang kau dapat hyung?"

"Ternyata pengacara hakim Min ikut terlibat. Melalui pengacaranya itulah ia masih bisa bertindak seperti kemarin."

"Aish. Lalu apa yang akan kau lakukan hyung?"

"Serahkan kepadaku. Aku akan mengurusnya. Bagaimana keadaan Hyunjae?"

"Dia baik-baik saja."

Tiba-tiba terdengar seperti suara bisikan.

"Halo Tuan Kim. Kau merindukanku?" sapa yeoja dalam sambungan telepon tersebut.

"Hyunjae-ssi! Maaf aku belum bisa mengunjungimu."

"Gwenchana. Aku baik-baik saja. Maaf ya aku tidak bisa banyak membantu."

"Ani. Berkat folder rahasiamu itu kami bisa dengan mudah menghukum para penculikmu."

"Ah begitu. Syukurlah ternyata aku masih banyak membantu." Hyunjae terkekeh.

"Ya, tentu saja! Eum sudah dulu ya. Aku harus pergi. Cepat sembuh, Hyunjae-ssi!"

Setelah itu panggilan terputus.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Pengadilan Tinggi Seoul -

Sidang kasus penculikan dan pembunuhan yang melibatkan seorang hakim kembali dilanjutkan.

Hakim akhirnya memutuskan dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan terdakwa, ia menyatakan vonis kepada tersangka menjadi hukuman seumur hidup penjara.

Terdakwa dan pengacaranya masih berupaya mengajukan banding untuk mengurangi masa hukuman.

Sayangnya permintaan banding tersebut tidak diterima.

Setelah palu diketuk oleh hakim, barulah keluarga korban merasa lega dan tenang.

"Yang mulia! Klien saya tidak bisa menerima keputusan ini." ucap pengacara yang membela Min Yoongi tiba-tiba.

"Keputusan tidak bisa diganggu gugat. Tidak ada alasan lagi untuk naik banding." balas sang hakim.

Tiba-tiba dua orang petugas masuk ke dalam area persidangan dan langsung memborgol pengacara yang bernama Song Jinwoo tersebut.

Semua orang terkejut, begitu juga Min Yoongi yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Apa-apaan ini? Lepaskan aku!" bentak pengacara Song sambil terus berusaha melepaskan diri.

"Song Jinwoo anda kami tangkap atas tuduhan penculikan agen federal." ucap agen Seokjin yang tiba-tiba sudah hadir di ruang sidang.

"Apa? Aku tidak melakukannya! Ini semua perintahnya. Ini salahnya! Lepaskan aku!" teriak pengacara Song sambil menunjuk Min Yoongi.

Seketika semua orang langsung menatap tajam namja yang baru saja dijerat hukuman seumur hidup dalam penjara tersebut.

"Maaf Yang Mulia, kami telah merusak suasana sidang." agen Seokjin membungkuk tanda menghormati hakim.

Hakim Kang mengangguk paham dan memberitahu semua orang agar tetap tenang.

Setelah itu pengacara Song segera diamankan oleh petugas.

Min Yoongi terlihat putus asa. Sudah tidak ada lagi yang akan membelanya.

Sidang pun selesai, hakim Min Yoongi segera diamankan dan dibawa ke dalam rutan Seoul.

Mulai detik ini, ia akan menjalani masa hukuman seumur hidup penjaranya.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Yeouido St. Mary's Hospital -

"Berita bagus." ucap Namjoon sembari memasuki ruang rawat yang ditepati Hyunjae.

"Ada apa?" tanya Hyunjae.

"Hakim Min mendapat hukuman seumur hidup penjara dan pengacaranya telah diamankan oleh polisi." jelas Namjoon kepada Hyunjae.

"Syukurlah. Mereka pantas mendapatkan itu."

"Masih ada lagi. Aku sudah menghubungi Direktur Bang masalah penahanan Park Jimin."

"Kau serius? Bagaimana?"

"Ia sudah berbicara dengan beberapa pihak dan mereka menyetujui hal itu. Mengingat kemarin tersangka Park Jimin dan Kim Taehyung hampir terlibat pertikaian di pengadilan, jadi sebaiknya mereka dipisahkan saja."

"Mwo? Mereka bertengkar disana?"

"Eoh. Tapi hanya adu mulut. Untung saja petugas disana langsung memisahkan mereka. Bahkan gedung sel mereka dijauhkan."

Hyunjae hanya menggeleng pelan.

"Terima kasih sudah memenuhi permintaanku." kata Hyunjae tulus.

Namjoon mengangguk.

"Kalau begitu kali ini kau harus memenuhi permintaanku."

Hyunjae terbelalak kaget, "Eh?"

"Aku ingin kau segera sembuh." ucap Namjoon sambil menggenggam tangan Hyunjae pelan.

Kemudian ia melanjutkan kalimatnya, "Berjanjilah padaku untuk menjaga dirimu. Jangan sakit, jangan terluka-"

"Ya, pekerjaan seperti ini tidak mungkin kita tidak terluka." potong Hyunjae.

"Aku tidak peduli. Apa kau tahu betapa khawatirnya aku saat tahu kau menghilang? Apalagi saat melihat kau terbaring tak sadarkan diri dengan semua luka lebam ini membuatku sangat frustasi."

"Heol. Kau ini kenapa? Tiba-tiba jadi dramatis seperti ini."

"Terserah. Aku tidak mau lagi melihatmu seperti ini, paham?"

Hyunjae tersenyum.

"Nde leader-nim. Aku akan berusaha. Tapi aku tidak jan-"

Dalam satu kali sentakan Namjoon berhasil memeluk tubuh Hyunjae.

Hyunjae pun membeku seketika.

"Cepatlah sembuh agar aku bisa mencari perhatianmu lagi." bisik Namjoon.

Otak Hyunjae masih belum mencerna apa yang terjadi saat ini.

Tubuh perempuan itu membeku, perutnya terasa geli dan nafasnya tertahan begitu saja.

"K-Kau? Tapi selama ini-"

"Maafkan aku jika selama ini aku tampak kasar dan tak peduli kepadamu. Aku hanya bingung, bagaimana aku harus bertindak jika bersamamu."

"Semenjak aku kehilangan anggota perempuanku saat bertugas, aku tidak bisa menerima anggota perempuan lagi." Namjoon menggantung penjelasannya.

"Hanya Jieun satu-satunya anggota perempuanku dan kami sangat melindunginya. Saat Direktur Bang memberitahuku kalau kau akan menjadi tim-ku, jujur aku sempat menolak. Namun Direktur Bang memaksaku."

Namjoon menjelaskan hal tersebut kepada Hyunjae dalam pelukan yeoja itu.

"Akhirnya mau tidak mau aku harus menerimamu dalam tim-ku. Aku senang akhirnya aku mendapatkan agen perempuan lagi. Namun, aku juga takut kalau nanti aku akan kehilanganmu juga."

"Aku akan berusaha menjaga diriku." ucap Hyunjae.

Namjoon mengangguk pelan.

"Aku juga akan menjagamu dengan cara apapun. Aku janji."

Sejujurnya ia malu untuk mengatakan hal ini namun setelah ia pikir, inilah kesempatannya.

Hyunjae menepuk-nepuk punggung namja jangkung itu.

Kali ini ia membalas pelukan Namjoon dan menepatkan kepalanya di bahu kanan lelaki itu.

"Aku tahu itu. Mulai sekarang berhentilah bertindak bodoh seperti itu dan sering-seringlah tunjukkan lesung pipimu itu kepadaku." ucap Hyunjae sambil terkekeh.

Namjoon tertawa, "Kau ini sedang menggodaku, eoh?"

"Ani! Kau yang menggodaku!"

Dan perang adu lempar kesalahan terjadi setelah momen romantis tersebut.

Hyunjae benar.

Selama ini Namjoon hanya belum terbiasa akan dirinya. Lagipula Hyunjae belum tahu apa-apa tentang Namjoon dan semua tim-nya itu.

Ia juga sadar bahwa seharusnya ia menyadari hal ini dari awal sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

"Lalu kita sekarang baik-baik saja?" tanya Namjoon.

"Sebenarnya kita memang baik-baik saja tapi baiklah, kita berteman." balas Hyunjae.

"Hanya teman?"

"Lantas?"

"Tidak bisa lebih?"

"Ya! Tidak bisa! Kau adalah atasanku. Aish jinjja."

"Lalu? Apa salahnya?"

Setelah mengatakan hal tersebut Namjoon mendekatkan dirinya kepada Hyunjae.

"Y-Ya ya ya! Apa yang kau lakukan?"

Namjoon semakin mendekat, semakin dekat hingga Hyunjae dapat merasakan hembusan nafas Namjoon.

Perempuan itu pun refleks menutup matanya.

Cup

Namjoon berhasil mendaratkan bibirnya ke dahi Hyunjae.

"Sudah istirahat sana biar kau cepat sembuh dan aku bisa pulang." ucap Namjoon tanpa dosa.

Bayangkan saja kini Hyunjae masih mematung akibat perbuatannya. Sementara Namjoon berjalan keluar kamar tersebut sambil menyeringai bahagia.

"Ya! Siapa juga yang memintamu untuk menjagaku!"

[ stay ]

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

44.1K 3.3K 84
This is a lesson from mi casa class. We learn and will never stop. We hope you enjoy this way of learning. Please read for your learning. Semua ma...
ALEXIORE: The Mystery Of Novels Από implis

Μυστήριο / Τρόμου/ Θρίλερ

83.2K 7.2K 51
【 On Going 】 GIRLS Series #1 - - - Blurb: Dia Alexiore, seorang gadis dengan kedinginan melebihi rata-rata tiba-tiba menghembuskan nafas terakhirnya...
274K 10.3K 8
Kumpulan tips-tips yang cukup menarik untuk dipelajari oleh semua penulis Wattpad
277K 15.7K 45
[ 𝐛𝐭𝐬 𝐭𝐡𝐞𝐨𝐫𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐲𝐬𝐢𝐬 ] - from this chapter. our story began. welcome to hyyh universe. it's danger. cause when you into this univer...