Love? Are You Sure? [MinYoon...

By Enchim_sibantet

57.4K 5.1K 460

"Gua normal, gua normal, gua normal, gua normal, . . . .GUA MASIH NORMAL NJIRRR!!!" - PJM "Please deh bantet... More

Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
Kesebelas
Keduabelas
ketigabelas
Keempatbelas
Kelimabelas
keenambelas
kedelapanbelas
Kesembilanbelas
Keduapuluh
♥️21♥️

Ketujuhbelas

1.9K 199 16
By Enchim_sibantet


13 tahun yang lalu. . . .

"Nee Jiminie...", kata gadis kecil dengan berambut hitam itu.

"Adapa Yoongie??"
Sahut anak laki-laki dengan pipi mochi disebelah gadis itu.

"Menikah itu sepelti apa??"
Tanya gadis itu.

"Huh?? Menikah?? Chimie juga tidak menegelti...", jawab anak laki-laki itu seraya menggembungkan pipi mochinya.

Gadis itu mendekat dan bermain dengan pipi anak laki-laki itu tadi.
Mungkin ia gemas.

"Apakah Jiminie dan Yoongie halus beltanya pada Tae Oppa??"
Tanya gadis itu lagi.

"Sepeltinya begitu. Ayo kita tanya Tae Tae hyung!"

Anak laki-laki itu menggenggam tangan gadis itu dan berlari kearah 2 orang yang sedang duduk bersama.

"Tae Oppa! Kookie Eonni!", teriak gadis itu pada 2 orang didepan mereka.

"Hm? Ada apa Jimin, Yoongi ?", jawab wanita itu sembari tersenyum menampakkan gigi kelinci imutnya.

"Oppa! Menikah itu apa??", tanya anak laki-laki tersebut seraya langsung memeluk gadis kecil disebelahnya itu.

Kedua orang itu saling menatap satu sama lain dan tertawa.

"Hahahaha... Jimin menikah itu adalah hal yang dilakukan ketika kamu sudah benar-benar mencintai seseorang", kata pria itu seraya mengusak-usah rambut Jimin.

"Kalau begitu Chimie akan menikahi Yoongie!!", kata anak laki-laki itu seraya memeluk lebih erat gadis yang dipeluknya sedari tadi.

"Sesak, Jiminie...", keluh gadis itu.

"Hm~ kalian akan menikah.... tapi saat kalian sudah besar seperti kami bukan sekarang. Untuk sekarang kalian akan ditunangkan dulu seperti Eonni dan Oppa", kata wanita manis bergigi kelinci itu lagi.

"Tunangan... itu apa Eonni?", tanya gadis kecil itu seraya memanyunkan bibir manisnya.

"Aigoo... adikku benar-benar manis.... Tunangan itu.. ehm.. bagaimana ya...", kata pria itu mencoba menjelaskan.

"Pertunangan itu persiapan sebelum menikah.. karena Yoongie dan Jiminie masih kecil makanya ditunangkan dulu. Kalian akan menikah ketika sudah besar nanti", kata wanita itu lagi.

Dua anak kecil itu hanya menggangguk imut dan mulai berlari untuk pergi bermain.

"Mereka lucu sekali...", kata wanita itu seraya bersandar di bahu sang pria.

"Hm.. aku harap kita juga bisa sebahagia mereka", kata pria itu seraya mencium pucuk rambut sang wanita.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa maksud Ibu?? Membatalkan pertunangan Taehyung dengan putri keluarga Jeon Jongin ????!", teriak pria bernama Min Sehun itu kepada ibunya.

"Perusahaan mereka bangkrut. Bagaimana mereka menyelesaikan kerjasama dengan kita hah? Pertunangan itu hanyalah keputusan dari kerjasama perusahaan kita!", sahut nyonya Min membenarkan hal yang telah ia lakukan.

"Nenek!!!", teriak seseorang dari belakang nyonya Min dan anak nyonya Min itu.

"Tae..hyung.. ah... cucuku kesini. Ada yang ingin nenek bicarakan", kata nyonya Min.

"Aku! Aku tidak akan terima! Bagaimana nenek tega?! Bantu paman Jongin menyelesaikan masalah perusahaannya !! Gampang kan??  Aku dan Jungkook tak harus berpisah!!", kata Tae hyung sembari mendekati neneknya dengan tatapan marahnya.

"Kau pikir semudah itu hah?!! Kalau kita membatu mereka maka kita juga pasti akan ikut-ikutan bangkrut! Kau mau kita makan apa hah?!! Lagi pula kau dan Jungkook itu hanya bertunangan!!"

"Ibu!! Taehyung!! Sudah cukup!!", kata Sehun angkat bicara.

"Tapi nek, Jungkook sedang mengandung anakku sekarang!!!!"

Nyonya Min menatap cucunya tajam dan pelan-pelan mundur untuk mencapai kursi yang dapat ia duduki.

Plak

"Taehyung!! Apa yang sering appa ajari padamu hah?! Jangan pernah menyentuh Jungkook sebelum kalian menikah!!"

Sehun memukul wajah anaknya itu.

"Tapi aku mencintainya appa!! Apa masalahnya?!! Appa juga menghamili eomma saat seumuranku kan?!"

Kenyataan yang tak bisa ditepis oleh Sehun.
Benar ia menghamili istrinya Luhan itu saat mereka belum benar-benar menikah, mereka masih tunangan. Pada saat itu umur mereka masih 18 tahun lebih muda dari umur Taehyung sekarang yang berusia 19.

"Gugurkan anak itu", kata nyonya Min singkat.

Kata-kata yang membuat Sehun dan Taehyung diam sesaat.

"NENEK BENAR-BENAR TEGA?!!"

"AKU BUKAN TEGA! INI DEMI MU JUGA MIN TAEHYUNG!!"

Taehyung langsung berlari meninggalkan ruangan itu.

"Taehyung!!", teriak Sehun hendak mengejar anak sulungnya itu.

"Biarkan dia Sehun!! Kau urus arbosi anak yang ada di rahim Jungkook! Jangan beritahu pada Jeon Jongin bahwa anaknya hamil! Kita selesaikan masalah ini secepatnya!!"

"Yak! Kau gila ibu!!"

"LAKSANAKAN!"

Sehun langsung diam. Ia tak dapat membantah perkataan orang yang telah melahirkannya ini.

"Baik... Ibu.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jiminie akan menikahi Yoongie nanti! Lihat saja!"

"Kalau Yoongie dan Jiminie menikah nanti, apa Jiminie akan membelikan Yoongie gaun pengantin yang cantik???"

"Tentu saja!! Yoongie akan jadi pelempuan telcantik!! Yoongie tunggu disini ya! Jiminie ingin mengambil sesuatu!"

"Baiklah.."

"Nah, Yoongie cekalang cudah cangat cantik", kata Jimin sembari memakaikan orang didepannya itu sebuah bando kucing berwarna biru tosca.

"Chimie.. apa tidak aneh Yoongie memakai ini??", kata Yoongi seraya memainkan bando yang dipakainya itu.

"Tentu caja tidak!! Yoongie imut cekali", kata Jimin lagi.

"Bukankah yang imut itu Jiminie?? Yoongi kan cantik"

"Yoongie imut dan cantik! Sedangkan Chimie imut dan tampan!"

"Jimin! Yoongi! Saatnya makan kue! Kalian tidak akan melewatkan Cheescake kesukaan Yoongi kan?? Yoongi, bibi juga menyiapkan baju untuk mu menginap disini", teriak seorang wanita dengan wajah imut dari arah ruang tengah milik keluarga Park itu.

"Iya bibi Baek! Yoongie dan Jiminie akan segera kesana! Ayo, Jimin, kita makan kue!"

"Ayoo"

Dua anak itu berlari dari arah kamar mereka. Kamar Jimin tepatnya, tapi sekarang mungkin menjadi kamar mereka berdua. Kamar Jimin yang sebagian dipenuhi oleh warna hitam bawaan Yoongi tentu saja dengan boneka kumamon nya dan juga benda-benda bergambar kumamon lainnya.

"Wah-wah. Kalian hati-hatilah jangan berlarian nanti terpeleset", kata lelaki jangkung dengan telinga besar itu kepada Yoongi dan Jimin.

"Chim akan lebih hati-hati, Pah", kata Jimin seraya memperlambat larinya.

"Hueeeeee"

Tangisan itu datang dari Jimin. Ia yang melambatkan larinya malah tersandung boneka kumamon milik Yoongi.

"Aigoo.. Jimin.. kau tidak apa-apa?", kata seorang wanita dengan wajah secantik rusa itu yang lalu langsung mengendong Jimin.

"Aku tidak apa-apa, eomma nya Yoongi..", kata Jimin yang lalu menghapus air matanya.

"Ah, Luhan.. kau sudah datang? Mana Sehun?", kata Baekhyun menyambut Luhan dan langsung mengambil Jimin dari gendongan Luhan.

"Ah, iya, Sehun sedang memarkirkan mobil. Hm, Jimin, Yoongi dimana?"

"Ah, Yoongi sedang memakan Cheescake didapur"

"Astaga anak itu...."

"Eomma! Cheescake buatan bibi Baek enak sekali!!", kata Yoongi yang berlari dengan wajah celemotannya kearah eomma nya serta langsung memeluk kaki eomma nya itu.

"Tulunkan Jimin, mah!", seru Jimin pada Baekhyun. Baekhyun pun menurunkan Jimin dari gendongannya.

Setelah Jimin turun dari gendongan Baekhyun, ia langsung mengambil tisu dan melapnya pada pipi Yoongi yang terkena sisa cream Cheescake yang ada di pipi Yoongi.

"Kata mamahnya Chim, kalau muka celemotan kue cepelti itu nanti bakal di bawa cemut loh! Cemut cuka yang manis-manis loh!!", kata Jimin sembari melanjutkan kegiatan mengelak muka Yoongi yang kotor.

"Tapi kan.. Yoongie tidak manis cepelti gula yang ada di Cheescake buatan bibi Baek..", sahut Yoongi bingung.

"Coba sini Jimin laca!"

Jimin pun menjilat pipi Yoongi yang masih terkena sisa Cheescake yang dimakan Yoongi tadi.

Luhan dan Baekhyun kaget melihat tingkah Jimin.

"Tuh kan! Sudah Jimin bilang! Yoongie lacanya cepelti gula!"

Slurp.

Kali ini Yoongi yang menjilat pipi Jimin.

"Eungh.. Yoongie kila laca pipi Jimin cepelti kue mochi... telnyata lacanya cepelti sayul sawi!", kata Yoongi kecewa.

"Ya...yaudah... kalian pergi mandi saja sana. Mintalah paman Chanyeol memandikan kalian, ya??", kata Baekhyun seraya mendorong Yoongi dan Jimin masuk ke dalam kamar yang ditempati Chanyeol untuk tidur bersantai sekarang.

"Astaga.. anak-anak itu...", kata Baekhyun sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hahahaha... ehm.. Baek, hari ini aku titip Yoongi lagi ya?", kata Luhan menatap sahabatnya sendu.

"Taehyung masih menghilang?? Baiklah, tidak apa-apa... lagipula Yoongi adalah tunangan Jimin kan?", kata Baekhyun seraya menenangkan sahabatnya itu.

"Terimakasih, Baek. Huh... aneh sekali mereka sudah bertunangan padahal masih berumur 5 tahun", kata Luhan lagi.

"Aku juga kadang aneh dengan tradisi keluarga Min. Tapi tidak apa-apa, toh Sehun dan kau adalah sahabatku dan Chanyeol"

"Maka dari itu aku juga bingung. Aku dan Sehun dulu di jodohku saat umur 16 tahun, Taehyung saat umur 17 tahun. Tapi anehnya kenapa Jimin dan Yoongi saat umur 5 tahun??", kata Luhan sambil mengurut dahinya pelan.

"Itu karena Ibu ingin mengikat kerjasama dengan perusahaan Park milik kalian. Kau tau Ibu kami sangat memikirkan keuntungan seperti ini?", kata Sehun yang tiba-tiba datang.

"Ah, Sehun, kau sudah menemukan tanda-tanda keberadaan Taehyung?", tanya Luhan.

"Belum. Tapi Jongin juga ikut mencari. Aku menyuruhnya utk tidak membantu mencari tetapi ia memaksa. Bagaimanapun perusahaan Jongin sedang dalam masalah sekarang, ditambah anaknya yang hilang bersama Taehyung... astaga...", kata Sehun.

"Ah, Sehun hyung, selamat datang. Bagaimana keadaan mu??", kata Chanyeol yang masih menggunakan handuk sebagai penutup tubuh atletisnya itu. Ia sedang menggendong 2 anak kecil yang sudah berpakaian lengkap.

"Nah, Jimin, Yoongi, mainlah dikamar"

"Oke paman Ceye! Ayo Jim! Kita belmain boneka kumamon dikamalmu!"

"Tapi Jimin mau main doktel-doktelan sepelti kemalin!"

"Baiklah! Kali ini Yoongie yang jadi paciennya ya??"

"Oke!"

Kedua anak itu lalu berlari kearah kamar.

"Chanyeol.. aku dan Luhan pergi ke kamar anak-anak ya?", kata Baekhyun seraya berjalan ke kamar Jimin diikuti oleh Luhan.

"Baiklah, Baek"

"Chanyeol... aku harus bagaimana ini..?", kata Sehun lagi.

"Apa maksudmu hyung?? Bukankah Taehyung sekarang jadi tidak tertekan lagi??", kata Chanyeol.

"Ya.. memang kau benar.. ia selalu di tekan untuk belajar keras tentang menjalankan perusahaan kami. Aku juga dulu pernah merasakan masa-masa itu... bahkan aku juga berharap bisa melarikan diri saja bersama Luhan pada saat itu"

"Hahaha.... sepertinya Taehyung mengabulkan keinginanmu dulu"

"Taehyung bahkan sering menangis dulu karena tidak sanggup. Bayangkan Chan.... Ibuku sudah memaksanya belajar tentang hal yang bahkan tak pernah di sentuh oleh anak-anak seumurannya. Tapi, semenjak ia ditunangkan dengan Jungkook,  Taehyung jadi makin semangat dan lebih ceria. Aku selalu berpikir Jungkook adalah pengaruh baik baginya", sambung Sehun.

"Aku pun begitu hyung... tapi.. bukankah ini sudah terlalu lama?! Anak itu hilang 5 bulan sudah! Yak! Taehyung! Dia 2 bulan lalu menggubungiku tetapi tak memberitahuku dimana dia berada", kata Chanyeol seraya mengusak-usak rambutnya.

"Dia menghubungi mu, Chan?? Aku dihubunginya terakhir 4 bulan yang lalu. Apa yang dia katakan??", tanya Sehun seraya memegang pundak Chanyeol dengan kedua tangannya.

"Ehm.. ia menghubungiku dengan nomor baru. Katanya dia dan Jungkook baik-baik saja"

"Cu...cucuku bagaimana ??"

"Hahahaha... hyung sudah tua sekarang! Hahaha! Sudah mempunyai cucu!!"

"Yak! Park Chanyeol!!", kata Sehun seraya menginjak kaki Chanyeol.

"Awww! Akh.. sakit hyung... di..dia bilang kandungan Jungkook sudah berumur 5 bulan",  jawab Chanyeol seraya memegang kakinya yang sakit.

"Berarti sekarang kandungan Jungkook sudah 7 bulan ya? Astaga... Sebentar lagi aku akan jadi kakek"

"Tak usah terharu begitu, hyung"

Kriiinggg

"Ah, hp ku berbunyi. Sebentar ya, Chan", kata Sehun yang langsung mengambil ponselnya yang berdering dari sakunya itu.

"Halo? Ibu? Ada apa?"

Raut wajah Sehun berubah drastis membuat Chanyeol penasaran dan mendekat kearah Sehun.

"Ada apa, hyung?", tanya Chanyeol berhati-hati.

"Jongin... dan istrinya Kyungsoo meninggal...", kata Sehun pelan.

"Kenapa bisa???!"

"Ke..kenapa itu bisa terjadi??", tanya Sehun pada orang yang menelponnya itu.

"Terjatuh.. dari jurang ? Karena melewati batas kecepatan mobil tak terkendali akhirnya tak memperhatikan jalan ? Lalu jatuh ke jurang? Apa kau serius bu?", kata Sehun dengan penuh pertanyaan.

Bip.

Telfon diputuskan.

Muka Sehun dan Chanyeol sama-sama serius.

"Chanyeol... tolong kau hubungi Taehyung", kata Sehun.

"Ba..baiklah hyung..."

Chanyeol pun mengambil ponselnya dan segera menelpon nomor Taehyung yang terakhir ia ketahui.

"Nomor yang anda tuju tidak menjawab tekan 1 untuk tinggalkan pesan"

Chanyeol menelpon berkali-kali tetapi suara itu yang selalu terdengar. Akhirnya Chanyeol memutuskan meninggalkan pesan suara.

"Taehyung... aku harap kau masih menggunakan nomor ini. Ehm. Begini ada hal yang harus hyung sampaikan. Orang tua Jungkook meninggal karena kecelakaan. Mereka terjatuh dari jurang karena ayahnya Jungkook mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan mobilnya lepas kembali yang lalu berakhir pada jatuh di jurang. Itu saja yang dapat hyung sampaikan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

6.4K 975 20
Hoseok itu murid teladan, sedang kan Yoongi si brandal yang ga suka sama cewe, tapi para cewenya tetep ngejar dia. Yoongi sama Hoseok di pertemukan a...
544K 54K 37
[sedang dalam perbaikan] [Yoonmin's story by pito] Berada dalam satu kamar setiap harinya bersama seorang siswa populer yang punya julukan ice princ...
1.8K 173 6
"Ayo, kita gelud saja!" Tiba-tiba saja kalimat itu terlontar dari mulut Seungri. Jangan mengira hanya karena Seungri kekasih seorang ketua gengster a...
241K 38K 81
❝eh, uh ... boleh numpang wi-fi, nggak?❞ yoonmin/minyoon/suji/sujim/what the fuck you call them story. • ° • ° • highest rank #24 on...