Secret Admirer

By Ftrulfaa_

171 10 2

"Cinta ku lebih besar sehingga aku tak sanggup mengungkapkannya karena semua kata-kata tak akan cukup untuk m... More

PROLOG
SATU
DUA
TIGA

EMPAT

18 1 0
By Ftrulfaa_

"Tumben sekali Illeanne", Kepala Sekolah SMA yang terkenal dengan prestasi itu menatap Anne dengan kecewa. Pasalnya ia menolak mengikuti olimpiade cerdas cermat.

"Saya mohon Illeanne, ini benar-benar serius. Jika kamu tidak mengikuti olimpiade ini siapa yang akan mengikuti" Suara Kepala Sekolah itu kini naik satu oktaf, "Hanya kamu yang bapak andalkan, tapi kamu tidak menghargai kepercayaan bapak ke kamu."

"Tapi saya benar-benar tidak bisa pak."

"Alasan saja kamu Anne, bilang saja kalau kamu gak mau ngeluarin uang buat biaya hidup disana, orang tua kamu kan pelit", ucap Bu Ida yang berdiri disebelah Pak Windu.

"Kali ini saya serius pak, saya benar benar gak bisa" Raut wajah Anne tampak serius "Bapak mau nama sekolah kita tercoreng dari daftar sekolah berprestasi hanya gara-gara saya kalah dalam perlombaan?"

"Kamu bisa menjamin apa kalau kamu kalah, kamu itu pandai mana mungkin kalah"

"Saya belum siap pak kalau ke luar negeri" Ucap Anne dengan gugup "Saya takut naik pesawat."

"Cuma hal sepele itu?" Tanya Bu Ida.

"Iya sih bu, tapi kan-"

"Oh jadi kamu trauma sama kejadian masa lampau?"

Anne tidak menjawab, Kalau gua takut ngasyiii.

"Bisa jawab pertanyaan nggak" Ucap Bu Ida dengan tegas.

"Padahal sudah saya siapkan kebutuhan kamu pas kamu disana" ucap Pak Windu dengan logat jawanya yang masih terdengar sangat pekat " Tapi kalau memang begini kami bisa apa."

Anne menunduk, "Saya tau saya memang sangat mengecewakan bapak"

"Lalu kenapa kamu tidak mencoba untuk sekedar menghargai bapak?" Ucap Pak Windu masih dengan logat jawanya.

Anne masih menunduk, "Saya takut lebih mengecewakan"

"Justru kalau kamu tidak mencoba sama sekali itu malah mengecewakan kami," ucap Bu Ida.

"Jujur Pak, Bu," Anne menatap keduanya bergantian "Saya benar benar sedang frustasi dengan banyak masalah di keluarga saya jadi saya pikir jika saya mengikuti olimpiade ini saya tidak mungkin membawa pulang kebahagiaan melainkan kekecewaan."

Dengan seragam sama sekali tidak rapi most wanted sekolah itu masuk ke dalam ruang kepala sekolah tanpa ijin ataupun tanpa salam.

"Anak mana sih yang mau join ke sekolah favorit tapi murid nya goblokk semua, apalagi udah ke juaraan internasional kalah, kalau kalah dengan nilai atas rata rata mah gapapa, nah kalau frustasi nilai bisa bawah rata rata, malah terkenal guoblokkknya," Gerald memang sengaja menekankan pada kata goblok agar kesayangannya tidak dipaksa lagi.

"Cukup! Tutup mulut kamu Gerald!!" Bu Ida menatap Gerald tajam.

"Memangnya kalau Anne berangkat bisa membuat sekolah kita dikenal sampe seluruh dunia?, kagak keleuss"

"Oh," Bu Ida menganggukkan kepala sambil berkacak pinggang "Pintar kamu ya sekarang, udah berani nasehati orang tua."

"Tapi kan-"

"Saya minta kamu keluar" Ucap Bu Ida.

"Tapi kan-"

"Keluar ya keluar dasar jalangkung datang gak diundang pulang juga gak bakal diantar"

Gerald menghela nafas berat, ia berusaha memendam emosinya untuk menghabisi guru muda yang ada di hadapannya ini.

Dasar pendek!!!mata empat!!!!!perawan tua!!!!gendut!!!! Idup lagi!! Tai lhaaaaaaa

Dengan sergap Gerald meraih tangan Anne dengan cepat dan menariknya keluar dari tempat yang sangat mengerikan.

"Apa apaan kamu Gerald lepasin tangan kamu," pekik Bu Ida sambil mencoba meraih tangan Anne, tetapi tetap dimenangkan oleh Gerald.

***

"Apa apaan sih lu", Anne mengibaskan tangannya dengan kasar yang bertujuan untuk melepaskan genggaman Gerald.

"Lu dibantu malah nyolot ya," jawab Gerald dengan malas.

"Kalo gatau apa apa mending gausa ikut campur deh lu," seketika Gerald diam dan tidak berkedip sekali pun.

Anne lantas meninggalkan Gerald yang masih terpaku sendirian di koridor utama.

**

"Kenapa nih?," Tanya Maya pada salah satu siswi dari sekian banyak siswa siswi yang menyumpal di koridor utama.

"Katanya sih Anne ngebentak bentak Kak Gerald," ucap siswi itu.

Maya mengangguk mengerti. Sosoan lu Ne paling ditembak Kak Gerald bakal lu trima dih sok jual mahal

Tepukan di bahu Maya membuat Maya menjadi kaget dan terpelancat.

"May," Sapa Anne dengan nafas yang masih terengah engah "Ternyata lu disini gua cariin kemana mana."

"Haha"

Senyum Maya terasa sangat hambar bagi Anne, tapi Anne menganggap itu hanya perasaanya saja.

"Ke kantin yuk, ngapain sih disini"

"Gua traktir deh"

"Mau apa ?? Bakso? Nasi? Mie?atau apa?"

Ajakan Anne sedari tadi tidak mendapatkan respon sedikit pun dari Maya.

Sampai bel masuk pun dibunyikan Anne tetap dianggap angin lewat.

***

Anne dan Maya berposisi berjauhan. Anne berposisi di bangkunya yang terletak tepat di depan meja guru sedangkan Maya duduk di bangku paling belakang.

Gua gatau kenapa tiba tiba gua benci sama lu Ne.

Maya lantas menenggelamkan wajahnya diatas tumpukan tangannya itu lantas terlelap tidur.

"May jangan tidur disini lha," pekik Zaky dari belakang " Kalo gua khilaf gimana coba"

Maya mengangkat wajahnya, lantas bersandar pada tembok.

"Anjir lu jak"

***

Angin malam yang sedari tadi menepas tubuh Anne yang sedang belajar di depan rumahnya semakin membuat tubuh mungilnya kedinginan.

Setttt

"Bunga?Kok Busuk?," Anne bertanya tanya mengapa ada bunga yang berbeda jenis di dalam ransel miliknya, tetapi bunga itu sudah berubah warna serta harumnya sudah tergantikan oleh bau busuk khas bunga. Jadi siapa pengirim bunga ini?

Bodoamat.

***

Tuk...
Tuk...
Tuk...

Untuk kesekian kalinya Anne merasa dilempari sebuah bulatan kertas. Hingga Anne memiliki firasat tak enak.

Anne menoleh kearah gerbang pintunya yang memang hanya setinggi tubuhnya ±176cm. Tiba tiba ada ranting pohon yang jatuh ke atap mobil milik kakaknya yang memang terparkir di bawah pohon mangga berhasil memecah keheningan. Ia semakin yakin bahwa ini pertanda tidak baik.












     Hai makin kesini ceritanya makin gak jelas ya wkwkwkwk
Making pendek lagi:(
maafkanlah akuu:v.
Btw selamat menunaikkan ibadah puasa bagi yang ngejalanin, jaga omongannya yak biar gak sia sia nahan laparnya.
Wkwkw.

See you next chapter.💕

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 107K 57
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
308K 22.9K 34
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
2.4M 132K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 228K 69
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...