CATCH YOU! (KookV / KookTae)

By fxxxktian

467K 36.7K 4.6K

WARNING : BOY x BOY Rate : Tebak sendiri ya. - Jeon Jungkook (Top) - Kim Taehyung (Bottom) Kim Taehyung- seo... More

PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3 - Part.1
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 6 - Part.2
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2 - Part.1
CHAPTER 2 - Part.2
CHAPTER 3 - Part.1
CHAPTER 3 - Part.2
CHAPTER 4 - Part.1
CHAPTER 4 - Part.2
CHAPTER 5
CHAPTER 6 - Part.1
CHAPTER 6 - Part.2
CHAPTER 7
CHAPTER 8 - Part.1
CHAPTER 8 - Part.2
Chapter 9 - Part.1
CHAPTER 9 - Part.2
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12 (END)
EPILOG
READ PLEASE : Author butuh Kalian.

EPILOG

14.4K 1K 136
By fxxxktian

Warning!
Jungkook x Taehyung

Buat kalian apa sih yang nggak.   😘

Setelah kepergian Taehyung, Jungkook benar-benar menutup diri dan menghalangi siapapun yang ingin masuk kekehidupannya. Bahkan Jimin tidak bisa melakukan apapun untuk hyung-nya ini. beberapa kali Jimin, Namjoon, Suga, Sehun dan Hoseok mencoba mencari tahu dimana namja cantik itu berada, namun hasilnya selalu sama. Mereka tetap tidak bisa mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan.

Sedangkan Boo Gum, setelah kelulusannya namja tampan itu pergi keluar negri untuk melanjutkan pendidikan disana. Tidak banyak informasi tentang Boo Gum sendiri, mantan Ketua Osis itu sedikit menutupi dimana negara yang sedang dimanfaatkannya untuk mengenyam Pendidikan.

Namjoon dan Suga juga melanjutkan pendidikannya diluar negri, ketua tim basket yang memiliki IQ tinggi itu tidak mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya di Oxport University di Inggris, sedangkan Suga ... namja itu selalu pulang pergi Jepang – Korea dan mengabaikan kuliahnya hanya untuk bertemu sang kekasih, Park Jimin.

Ya! Suga dan Jimin berpacaran beberapa bulan yang lalu. Ntah bagaimana Jimin bisa bertahan dengan sifat menyebalkan namja pucat itu. Seolah tidak bisa dipisahkan, Suga selalu pulang-pergi Jepang-Korea untuk menemui Jimin. Teman-teman mereka sudah menyarankan untuk mengambil universitas di Korea saja, namun Suga menolak karena Namjoon berkuliah di luar negri. Jadi namja bername tag Suga itu juga ingin berkuliah diluar negri juga seperti sahabatnya – sangat kekanakan bukan? Sebenarnya Suga sangat ingin ikut Namjoon ke Oxport University, namun apa daya otak kecil itu tidak mampu mengikuti Namjoon sampai kesana.

Hoseok, Sehun, dan Jimin sebenarnya juga sudah lulus sekolah. Mereka baru merayakan kelulusan mereka semalam. Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Pertemanan ke lima namja itu semakin hari semakin erat, mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk sekedar hangout atau berdiskusi perihal kehidupan mereka.

Sedangkan Jungkook, namja tampan itu tidak pernah lagi ikut bergabung dengan teman-temannya. Kehidupannya disibukkan dengan pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaan. Sejak memasuki tahun ketiga di SMA, Jungkook langsung dipercaya appa-nya untuk memimpin perusahaan cabang di Korea. Walau perasaan benci itu masih ada, namun Jungkook tetap melaksanakan perintah sang appa. Jungkook memilah keuntungan yang akan didapatnya lewat perintah menyebalkan itu. Saat ini sudah beberapa perusahaan milik appa-nya dipimpin oleh namja bergigi kelinci tersebut.

"Sajangnim, ini berkas yang anda minta." Ucap sekretasis Jeon Jungkook sopan.

Sedikit mengangguk, Jungkook akhirnya menyuruh wanita itu keluar dari ruangannya.

Namja tampan itu memijit pelipisnya untuk mengurangi rasa pusing, mengurus perusahaan ternyata tidak semudah memakan gorengan /yaiyalah Thor/

Saat mata itu dengan jeli membaca setiap proposal dan tumpukan berkas di mejanya, ketukan pintu mengalihkan pandangan namja tampan tersebut.

Setelah mengetahui siapa yang datang, akhirnya suara emas itu berbunyi.

"Masuk!"

Seorang berperawakan tinggi dengan setelah Jas hitam yang membalut tubuh rampingnya memasuki ruang kerja Jungkook, namja itu membawa sebuah map yang di apit ditangannya.

"Tuan, aku sudah mendapatkannya."

Ucap namja bername tag Kim Seojin itu sopan.

"Berhenti memanggilku dengan sebutan 'Tuan' hyung. Kau sepupuku, panggil aku seperti biasa saja."

Tawa khas Seojin terdengar memenuhi ruangan, Ya. Kim Seojin adalah sepupu Jungkook. walau sepupunya ini terkenal sangat lembut dan cerewet seperti seorang ahjuma, namun kemampuannya dalam mendapatkan informasi sangat bisa diacungi jempol. Pekerjaan utama Seojin adalah seorang dokter, namun ia masih lumayan aktif menjadi seorang mata-mata disebuah instansi.

Namja tinggi itu menyerahkan sebuah map pada Jungkook, dengan tenang Jungkook membuka map tersebut dan mengeluarkan isinya. Terdapat beberapa foto, flashdisk, dan beberapa lembar kertas berisi informasi.

Jungkook tersenyum, ah ... lebih tepatnya menyeringai.

"Lakukan apapun yang kau mau Kook, tapi aku sarankan jangan berlebihan. Okey!" Seojin menepuk bahu sepupunya itu.

"Terimakasih hyung, bayaranmu akan segera aku kirim."

Seojin tersenyum kearah Jungkook yang masih menatap dengan penuh minat foto-foto yang diberikannya. Seojin tau pasti siapa orang yang sangat dicari oleh Jeon Jungkook, namun untuk sikap profesionalisme-nya, Seojin pura-pura tidak tau tentang privasi dari client-nya ini. Namja tinggi itu undur diri dari hadapan Jungkook, dan menghilang dari sana.

Jungkook yang masih bersandar dikursi kebesarannya menatap foto-foto namja yang sangat ia rindukan, senyuman kotak itu, rambut coklat susu yang sekarang sudah berubah menjadi coklat gelap, mata indah itu, semuanya... benar-benar sangat Jungkook rindukan.

"Aku menemukanmu Tae."

Gumaman kecil keluar dari bibir tipis itu, diikuti sebuah seringai yang tampak menakutkan sekaligus memabukkan.

.

Taehyung menarik kopernya keluar dari Bandara Incheon, Seoul. Ia menggunakan sebuah masker dan topi untuk menutupi wajahnya.

Sudah sekitar dua tahun ia meninggalkan korea, dan sekarang kembali menghirup segarnya udara kota kelahirannya ini. Perasaan rindu menguar mengusik perasaanya, namun perasaan sesak juga kembali mencoba melemahkan namja cantik itu.

Taehyung menggeleng, ia harus cepat menyelesaikan urusannya di Seoul dan kembali pergi dari sana. Sebenarnya Taehyung bisa saja meminta bantuan Boo Gum, namun semakin lama Taehyung merasa tidak enak karena selain sibuk kuliah, sahabatnya itu juga mulai sibuk mengurus perusahaan ayahnya.

Kaki ramping itu melangkah dan kepala cantik nya menoleh kesana kemari membuat poni sebatas mata itu bergerak-gerak lucu, Tahyung sedang mencari mobil yang akan menjemputnya.

Dari arah selatan, sebuah mobil mewah berwarna hitam datang menghampiri namja cantik itu. Taehyung menghela nafas lega ketika mobil hitam tersebut berhenti didepannya.

"Kim Taehyung?" tanya seorang namja berjas hitam setelah keluar dari mobil.

Taehyung mengangguk dan menarik kebawah masker yang menutup mulut dan hidung mancungnya.

Namja bertubuh besar yang Taehyung yakini adalah salah satu supir perusahaan tempat ia bekerja itu membawa barang bawaannya ke bagasi mobil dan mempersilahkan Taehyung masuk.

Saat tubuh ramping itu memasuki mobil tersebut, ia melihat seorang namja dengan setelah jas mahal sedang duduk tenang sambil menyilangkan kaki-kaki jenjangnya.

Taehyung mendudukkan dirinya disamping namja tadi, ia merasa sedikit gugup karena duduk bersebelahan dengan orang yang tidak dikenalnya. Apalagi orang tersebut terlihat sangat kaya dan ... sepertinya salah satu petinggi diperusahaan tempat ia bekerja.

'apa tidak masalah menjemput karyawan biasa bersama dengan orang penting seperti ini?'

Ucap Taehyung dalam hati.

Karena jarak mereka yang bisa di bilang dekat, aroma parfum namja kaya itu menguar menggelitik indra penciuman Taehyung.

'Aroma ini...' Taehyung merasa familiar dengan aroma yang menggangu penciumannya. Aroma yang membuat dia merindukan seseorang.

Dengan ragu mata indah itu mencoba melirik pria disebelahnya, mencari tau siapa pemilik aroma yang sama persis dengan namja yang dulu sangat ia cintai.

Saat mata coklat itu melirik ragu-ragu pria disebelahnya, Taehyung harus dikejutkan dengan kenyataan yang di tangkap mata indah tersebut. Mata gelap, hidung mancung, wajah, bibir, semuanya milik namja yang dulu pernah mengisi relung hatinya kini sedang duduk tenang disebelahnya sambil memberikan sebuah seringai menakutkan.

Taehyung menelan ludah susah payah saat mata segelap malam itu ikut menatap dan memerangkap pandangan mereka.

"Selamat datang kembali Sayang."

Suara itu berbunyi rendah, membuat tubuh Taehyung meremang. Orang yang sedang dihindarinya berhasil menangkap dan mengintimidasi dirinya hanya lewat sebuah tatapan.

"Be..berhenti disini.." ucap Taehyung gugup pada supir yang masih melajukan mobil mereka.

"Aku bilang berhenti... a..aku.. turunkan aku disini se..sekarang juga.." seolah tuli supir yang mengemudikan mobil mewah tersebut tak menggubris sama sekali. Bahkan laju mobil tersebut semakin cepat membelah jalanan kota Seoul.

Mendapati hal itu, Taehyung berubah panik.

"Ahahaha.."

Ia mengalihkan pandangannya, wajahnya menatap asal suara kekehan barusan. Disebelahnya Jungkook sedang memperhatikan tingkah dan ekspresi panik namja terkasihnya yang terlihat menggemaskan bagi namja tampan itu.

Sebuah senyuman menakutkan dan penuh maksud. Astaga, Taehyung sangat ingin pergi dari situasi ini.

"Apakah ekspresi seperti ini yang kau tunjukkan pada kekasihmu yang sudah susah payah menjemput kepulanganmu sayang?"

Ucap namja tampan itu. Tangannya terulur hendak menyentuh pipi mulus Taehyung.

Namja cantik itu reflex menepis tangan Jungkook. membuat Jungkook semakin melebarkan seringainya.

"Apa ini salah satu bentuk penolakanmu?"

"Turunkan aku disini Jeon Jungkook. aku tidak punya urusan denganmu." Ucap Taehyung dengan suara tinggi, tidak ada gunanya bertingkah baik dihadapan namja Jeon ini.

Wajah Jungkook berubah menggelap, ekspresi meremehkan itu menghilang digantikan dengan sebuah raut tak suka yang tampak sangat menakutkan.

"Panggil aku dengan nama yang seharusnya disebut oleh bibir manismu itu sayang."

Ucapnya dengan suara rendah.

Taehyung gemetar, ia tahu mantan ah..... kekasihnya ini sedang dalam keadaan marah.

"Percepat! aku benar-benar ingin mengurung kucing nakal ini secepatnya." Ucap Jungkook pada sang supir dan langsung dijawab dengan anggukan.

Namja cantik yang mendengar kata-kata itu berusaha membuka pintu mobil yang sedang melaju, Jungkook menarik lengan Taehyung hingga tubuh ramping itu jatuh dalam pelukan tubuh kekarnya.

Tak bisa dipungkiri bahwa terbesit rasa rindu yang amat besar pada namja yang sedang memeluknya ini, namun kerasionalannya menolak untuk kembali menerima cinta namja Jeon tersebut. Membuat Taehyung ingin menangis merutuki betapa plin-plan-nya dirinya pada perasaannya sendiri.

"Kita sudah berakhir Jeon." Suara itu keluar dari bibir penuh namja cantik itu.

"Tidak, tidak akan pernah Tae."

Taehyung mendongak, ia menatap mata gelap yang selalu mampu menariknya kedalam pesona namja tampan itu. Pandangannya tiba-tiba mengabur saat sebuah sapu tangan membekap hidung dan mulutnya, menyisakan kegelapan.

.

.

Taehyung membuka matanya perlahan, ia menggerakkan tubuhnya yang terasa pegal. Namun tak bisa karena tertahan sesuatu yang berbunyi gemerincing saat lengan dan kaki-nya ia gerakkan.

Dengan perlahan ia menolehkan pandangannya pada ruangan yang tampak sangat asing baginya.

Ruangan yang terlihat sangat mewah dan elegan, begitu luas bahkan besarnya 2 kali lipat jika dibandingkan dengan apartment sederhana miliknya.

"Sudah sadar sayang?" suara itu membuat Taehyung tercekat, ia harusnya sadar jika tadi ia pingsan karena namja yang kini sedang duduk disebuah kursi mahal diruangan itu sambil mengesap sebuah cairan berwarna merah secara perlahan.

"Lepaskan aku!" teriak Taehyung pada namja yang dulunya sangat dia cintai.

Wajah tampannya menyunggingkan sebuah seringaian, sejak kapan senyum menenangkan yang biasa ia tunjukkan kini berubah menjadi sebuah seringaian menakutkan. Taehyung sangat tidak menyukai jeni senyuman itu, membuatnya seolah tidak mengenal namja yang kini tengah melangkah semakin dekat kearahnya ini.

"Lepaskan? Lalu membiarkanmu pergi lagi dari sisiku?" ucap Jungkook sarkas.

Ia mengusap pipi namja cantiknya dengan tangan besarnya yang terasa dingin.

"Kau seharusnya tau Tae, kau milikku dan tak semestinya kau pergi begitu saja dengan semua alasan konyolmu itu."

"Aku bukan barang atau peliharaanmu Jeon. Kau tidak berhak untuk.."

Jungkook menangkup dagu Taehyung sedikit kasar sebelum berdesis tepat di depan bibir penuh kekasihnya.

"Bagaimana bibir manis ini mengucapkan kata-kata tak layak kepada kekasihnya sendiri hn?? Kau harus dihukum dan diberi pelajaran untuk kata-kata yang seharusnya keluar dari sini Tae." Jungkook menyentuh dan mengusap bibir Taehyung seksual.

Tubuh yang lebih besar itu mendekat, melumat bibir Taehyung dengan kasar. Mengungkapkan perasaan marah, kesal, rindu, dan cinta lewat pagutan sepihak itu.

Taehyung menutup matanya erat, bibirnya terkatup menolak untuk dijamah namja Jeon itu. Namun sesuatu tidak mudah berubah, Jeon Jungkook masih orang yang harus dituruti dan itu mutlak bagi namja cantik itu.

Menggigit keras bibir bawah kekasihnya, membuat sang submassive memekik tertahan dalam ciumannya. Pintu bibir itu terbuka, mengundang dan mengajak Jungkook untuk memanfaatkan kesempatan ini. lidahnya mengabsen setiap anggota di goa sang kekasih, menciptakan lenguhan itu keluar dari bibir Taehyung. Ciuman dalam itu berubah menggairahkan dan semakin panas, seolah tak ada hari esok.

Jungkook melepaskan pagutan itu saat Taehyung mendorong dada nya karena kekurangan oksigen, ibu jari namja tampan itu mengusap lelehan saliva ntah milik siapa. Dapat dilihat oleh mata gelap itu ekspresi sayu kekasihnya yang mengundang nafsu sang dominan.

"Kau masih manis seperti dulu sayang."

Rate: M
Tidak terlalu panas sih,  tapi lumayan lah buat gerah dikit.  Yang belum cukup umur jangan dilanjutin ya,  ntar takut kaya dedek2 SD emes yang udah anuan. 

Bisik Jungkook ditelinga Taehyung, menghembuskan nafas hangatnya pada bagian sensitive kekasih cantiknya itu. Taehyung menggigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan desahan yang mungkin akan berdampak buruk bagi dirinya.

Lidah itu menjilati dan sesekali menghisap daun telinga Taehyung, memberikan sensasi baru pada tubuh virgin kekasihnya. Puas disana, Jungkook turun menuju leher mulus Taehyung, ia tergoda untuk membuat banyak tanda disana.

Tangan Taehyung yang tertahan rantai memudahkan Jungkook untuk menjamah tubuh sang kekasih tanpa perlawanan, namun rantai yang menahan kaki Taehyung sangat menghalangi pergerakannya.

Membuat Jungkook mau tak mau harus melepaskan rantai itu dulu sebelum kembali memanjakan tubuh indah didepannya. Setelah menghilangkan penghalang yang tadi dibicarakan, kini Jungkook kembali mencumbui leher jenjang Taehyung.

"Nghh.. hentikan." Taehyung bergerak gelisah. Ia merasakan sedikit nyeri saat Jungkook melukai kulit lehernya dengan gigi-gigi milik namja tampan itu.

Tak menggubris, Jungkook menarik dan membuang baju Taehyung hinggal mengekspos tubuh bagian atas namja cantik itu.

"Kau benar-benar sangat indah Tae."

Taehyung menyembunyikan wajah merona-nya, Sial! Tidak seharusnya dia menunjukkan perasaan cinta yang sudah dikuburnya dalam-dalam saat mendengar pujian Jungkook terhadap tubuhnya.

Tanpa menunggu lama, Jungkook mengecupi tubuh Taehyung dan menjilat hingga berhenti di kedua nipple merah yang sudah berdiri tegak itu.

"Ahnn, ngghh" Taehyung tak bisa menahan desahannya saat lidah Jungkook bermain di nipple miliknya, tangan kanan namja Jeon itu mencubit dan memelintir nipple Taehyung bergantian. Memberikan sensasi menggelitik yang tak mampu di tahan.

Tangan kiri Jungkook yang bebas menelusup kedalam celana kain yang Taehyung gunakan. Tangan besarnya meremas benda pusaka milik kekasihnya itu.

"Ughh.. hen..hentikan.. akh.."

Taehyung merutuki mulutnya yang dengan kurang ajar tak mampu menahan desahannya. Membuat Jungkook menyeringai.

"Aku ingin mendengar desahanmu sayang." Ucap bibir sexy itu sambil kembali mencium namja tercintanya.

Tanpa Taehyung sadari, ntah kapan namja Jeon itu telah berhasil membuka celana miliknya. Bahkan celana dalam yang tadi digunakannya pun telah berserakan dilantai.

Jungkook merasa puas saat berhasil menelanjangi Taehyung dan melihat betapa banyak tanda merah dan kebiruan ditubuh mulus sang kekasih.

Taehyung terengah setelah menerima klimaks nya yang pertama. Beberapa menit yang lalu Jungkook memijat dan menghisap belalai kecil milik Taehyung hingga namja cantik itu menyemburkan spermanya dan mengenai baju yang Jungkook kenakan.

Namja Jeon itu berdiri dan sedikit menjauh dari tubuh sang kekasih, ia membuka pakaian yang menghalangi dan membuat kejantanannya sesak sejak tadi.

Taehyung merona dan mengalihkan pandangannya saat melihat tubuh telanjang Jungkook. tubuh itu benar-benar sempurna dengan otot yang terbentuk sangat apik di perut namja tampan tersebut.

Melihat rona merah di wajah Taehyung membuat Jungkook tersenyum. Ia kembali mendekat membuat jantung Taehyung berdetak berkali-kali lipat dibanding biasanya.

"Kau akan melihat ini setiap hari mulai sekarang sayang. Jangan malu.. biasakan dirimu." Ucap Jungkook mengecup kening malaikat manisnya ini.

"A..aku tidak malu. Persetan dengan tubuhmu itu aku tidak peduli."

Ucapan itu terdengar keluar dari bibir Taehyung, membuat Jungkook kembali merengut.

"Bibir ini .. astaga. Aku akan membuatnya mengucapkan kata-kata yang lebih baik seperti desahan dibandingkan dengan makian seperti ini"

Ucap Jungkook sambil mengecupi bibir Taehyung. Kini namja tampan itu sudah mengangkat kaki ramping Taehyung keatas bahunya. Memperlihatkan hole imut berwarna pink yang berkedut minta di jamah.

"Jungkook ... hentikan.. aku.. itu .. aku..." Taehyung tergagap, membuat Jungkook menahan tawanya. Melihat Taehyung gugup seperti ini membuat keimutan namja cantik itu bertambah berkali lipat.

"Rilex sayang, aku akan berusaha tidak menyakitinya."

Jungkook melumuri banyak lube dijari nya untuk membuka akses yang akan memudahkan juniornya nanti.

"Ughh.."

"Sakit?" tanya Jungkook. Taehyung menggeleng, rasanya sangat aneh seperti sesuatu sedang mengganjal dibagian bawahmu.

"Ahh.."

Jungkook memaju mundurkan jari tengah dan telunjuknya kedalam tubang hangat milik Taehyung.

"Hngg... Nyah!" desahan kuat itu terdengar, membuat Jungkook kembali ingin mendengarnya. Dengan cepat, Jari itu menusuk titik yang membuat Taehyung kembali mendesah kuat.

"Di.. disana.. Ughh"

Jungkook tersenyum, ia mengeluarkan kedua jarinya membuat Taehyung sedikit kecewa.

Namja Jeon itu mendekati wajah sang kekasih, mengecup kening dan bibirnya lembut. Tak lupa Jungkook juga membuka rantai yang mengekang tangan kekasihnya, ia mengecupi lengan lecet itu dengan sayang.

"Aaakhhh.. Jung.. o..oppo.. hiks." Air mata keluar dari mata indah Taehyung.

Membuat Jungkook mengecup mata coklat milik kekasihnya itu.

"Rilex sayang.. aku akan melakukannya dengan cepat."

Jungkook menekan kejantanannya dengan sekali hentakan karena tidak tahan melihat air mata dan ringisan kesakitan yang diperlihatkan malaikat manisnya itu.

"Shhh .. Bagaimana kau bisa sesempit ini sayang.." Jungkook memejamkan matanya saat merasakan rectum Taehyung meremas miliknya.

Taehyung hanya diam, mencoba membiasakan kejantanan besar milik kekasihnya itu didalam holenya.

"Bergeraklah." Ucap Taehyung.

Jungkook tersenyum, membawa kedua tangan Taehyung untuk melingkar dilehernya.

"Cakar dan gigit aku jika kau tidak kuat, okay?"

Setelah mengecup bibir ranum Taehyung yang sudah membengkak, Jungkook akhirnya menggerakkan pinggulnya.

Semakin cepat hingga titik kenikmatan sang kekasih kembali terhantam.

"Ahhh ngg .. Kookie.."

Hati Jungkoo menghangat, nama itu yang ingin didengarknya sedari tadi.

"Panggil namaku lagi sayang." Bisik Jungkook dibarengi dengan tusukannya yang mulai semakin cepat.

"Akhh Kookie .. ughh... nyaah.. Kookieeeh.."

Mendengar desahan yang keluar dari bibir bengkak kekasihnya membuat libido namja Jeon itu semakin naik. Dengan gerakan tak beraturan, ia menambahkan gerakan pinggulnya sedikit brutal.

"Shhh Taeeh... kau .. ah.."

Mereka semakin terbawa suasa permainan yang diciptakan si dominan, membuat suhu diruangan itu semakin panas. Pasangan yang sudah lama tak bertemi itu baru berhenti ketika pagi akan menjelang.

Jungkook mengecup kening Taehyung berkali-kali. Saat ini Taehyung tengah berbantalkan lengan Jungkook yang memeluk tubuhnya dengan hangat. Tubuh telanjang mereka saling menempel, membagi kehangatan pada masing-masing pasangan.

"Sarangheo Tae. Jangan pergi dari sisiku lagi." Ucap Jungkook.

Pernyataan itu tak dibalas oleh Taehyung, namun beberapa detik kemudian tubuh ramping itu merengkuh tubuh kekar kekasihnya dengan erat.

"Nado sarangheo, Kookie." Bisik Taehyung.

"Aku tidak akan melepaskanmu. Dan tidak akan membiarkanmu keluar dari rumah ini tanpa seizinku."

Ucapan Jungkook membuat mata Taehyung terbelalak.

Namja Jeon itu benar-benar tidak ingin melepaskannya.

Saat akan melayangkan protes, Taehyung harus kembali mendesah karena Jungkook lagi-lagi menggerakkan bagian bawah tubuhnya pada hole imut milik Taehyung.

End~
Sudah cukup kah?? 
Btw,  terimakasih karena sudah ngebaca ff ini ya..  Jungkook sama Taetae juga berterimakasih karena selalu ngedukung hubungan mereka..  /eh/
Sarangheo..   😘😘
Jangan lupa vote dan comment ya ~

Sedih sih karena udah end.. 
Kalau ada kesempatan mungkin bakalan ada kelanjutannya di story yang lain ~ CATCH YOU 2 - kayanya keren juga~

Bye~ baca story author yang lain ya ~

Continue Reading

You'll Also Like

194K 9.5K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
74.2K 7.5K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
69.5K 6.9K 20
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
1M 84.3K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...