Bulletproof [BTS]

By cinderellan

75.1K 6.6K 377

WINNER OF WATTYS 2018; THE REVISIONIST. "The karma train will come run to you over." All BTS' members as the... More

1. INTRO
2. FIRST CASE
3. KIDNAP
4. SUSPECT 0.1
5. INTERROGATION
6. RUNAWAY
7. DNA 0.1
8. "I HEARD..."
10. DNA 0.2
11. GSR
12. LOCATION DETECTED
13. INTERCEPTION
14. SUSPECT 0.2
15. REVEALED
16. CAUGHT IN A LIE
17. MIANHAE
18. FIND YOU
19. BE ALRIGHT
20. CHANGED - END
THANK YOU!
Another Thank You!
The Casts
!!!

9. SKETCH

2.6K 271 12
By cinderellan

[ run ]

- Seoul Crime Lab -

"Terima kasih" ujar Jieun kepada tim penggambar sketsa wajah.

Jieun segera menuju ke ruang rapat karena tim-nya sudah berkumpul disana.

"Maafkan aku." ucap Jieun saat memasuki ruangan tersebut.

"Tak apa. Jadi bagaimana?" tanya Namjoon.

Jieun menunjukkan dua sketsa wajah laki-laki kepada para agen.

"Ini adalah Kim Taehyung." ujar Jieun sembari menunjuk gambar pertama.

"Dan ini adalah rekannya, Park Jimin." lanjutnya.

"Hoseok, paparkan data keduanya." pinta Namjoon.

Hoseok segera menyalakan LCD, lalu nampaklah profil tersangka baru mereka yaitu Kim Taehyung.

"Kim Taehyung. Berasal dari Daegu. Latar belakang keluarganya sangat tidak terduga. Keluarganya hidup di Daegu sebagai pengusaha, juga memiliki peternakan dan perkebunan. Bisa dibilang keluarganya makmur. Kim Taehyung pindah ke Seoul sejak tahun 2013 yang lalu dan tinggal di sebuah apartemen. Mengejutkannya lagi alamat apartemen tersebut merupakan apartemen Jungkook." jelas Hoseok.

"Catatan kriminalnya cukup banyak. Ia pernah dilaporkan mencuri di sebuah mini market, beberapa pelanggaran peraturan lalu lintas, dan membuat kerusuhan di klub malam." sambung Hyunjae.

"Baiklah. Selanjutnya Park Jimin. Berasal dari Busan. Ia pindah ke Seoul untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah sekolah menengah swasta. Namun ia di drop-out pada tahun 2013 karena sering membolos. Latar belakang keluarganya ahh-" Hoseok memberi jeda pada penjelasannya.

"Orang tuanya bercerai pada tahun 2012 dan sekarang sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Dia mempunyai seorang adik laki-laki di Busan dan ia berstatus mahasiswa disana." Hoseok menatap satu-satu agen yang ada dihadapannya.

"Kita harus menghubungi adiknya." ucap Jin.

"Untuk catatan kriminalnya, aku rasa kalian sudah tahu." Hyunjae acuh tak acuh.

Yeoja ini sangat membenci Park Jimin.

"Baiklah. Jin hyung dan Jieun, kalian temui adik Park Jimin. Mungkin kita bisa mendapatkan informasi darinya." Namjoon memulai membagi tugas.

"Tunggu, kami harus ke Busan?" tanya Jieun dan dibalas anggukan oleh Namjoon.

"Assa!" teriak Jin.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul Station -

- 3 pm KST

Jieun dan Jin berjalan menuju ke jalur 5 untuk menunggu kereta menuju ke Busan.

"Senangnya dinas ke Busan. Bukankah kau senang, Jieun-ah?" Jin nampak sangat girang.

"Sunbaenim, ini bukan pertama kalinya kita ke Busan."

Jieun merasa sangat malu sekarang karena tingkah Jin seperti anak kecil, padahal sesungguhnya ia jauh lebih tua dari Jieun.

"Aku tahu. Kita harus menikmatinya!" ujar Jin semangat.

Jieun hanya menggelengkan kepalanya.

Sebelumnya, Direktur Bang memberikan mereka izin dinas ke Busan.

Mereka akan bermalam disana dan akan kembali ke Seoul keesokan harinya.

Setelah tiga jam perjalanan menggunakan kereta, mereka sampai ke Busan.

- 7 pm KST

"Ini kunci kamarmu. Istirahatlah, besok akan menjadi hari yang panjang." Jin menyerahkan kunci kamar hotel untuk Jieun.

"Nde, sunbaenim." balas Jieun kemudian masuk ke dalam kamar hotelnya.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul Crime Lab -

Hyunjae kembali bekerja di dalam laboratorium.

Kali ini ia akan mengecek ulang DNA Jungkook dan mencocokannya dengan data kependudukan yang ada.

"Mari kita mencari sanak saudaramu, tuan Jeon." gumam Hyunjae.

Sekitar dua jam, komputer yang membantu pekerjaan Hyunjae mengeluarkan suara pemberitahuan.

"Mwo? Match found?" dengan ragu-ragu Hyunjae membuka hasil tersebut.

Setelah itu muncullah kecocokan DNA Jungkook dengan DNA seorang wanita yang Hyunjae pikir adalah ibunya.

"Ah apa aku harus laporkan ini kepada si jangkung itu?"

Setelah hasil tersebut di print-out, Hyunjae segera menuju ke ruangan Namjoon untuk menunjukkan hasilnya.

Tok tok

"Masuk." teriak namja dari dalam ruangan.

Hyunjae segera melangkahkan kakinya ke dalam ruangan tersebut.

"Aku menemukan kecocokan pada DNA Jungkook." ucap Hyunjae sambil menyerahkan bukti pemeriksaannya.

Namjoon segera meraih kertas tersebut dan terdiam.

"Menurutmu, apa mungkin itu ibunya?" tanya Hyunjae.

Namjoon masih terdiam.

1 menit berlalu.

"Ya! Kau ini kenapa?" Hyunjae mengagetkan Namjoon yang terpaku kepada hasil penemuan Hyunjae.

"A-ah tidak. Mungkin ini adalah ibu kandungnya Jungkook." ujar Namjoon ragu.

"Haruskah kita menemuinya? Alamatnya tidak terlalu jauh dari sini." Hyunjae menatap Namjoon dengan tatapan kau-ini-kenapa.

"B-baiklah. Mari kita temui. Kau tunggu di lobby saja. Aku akan segera turun."

Hyunjae segera meninggalkan ruangan tersebut, meninggalkan Namjoon yang lagi-lagi membaca kertas tersebut dengan seksama.

"Apa mungkin?" gumam Namjoon.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Busan -

- 7 am KST

[ Jieun's POV ]
Aku sudah bangun sejak pukul 6 pagi.

Sebenarnya aku tidak bisa tidur nyenyak.

Aku terus terbangun karena aku merasa tidak nyaman disini.

"Ah sebaiknya aku menghubungi Jin sunbaenim." Jieun segera meraih handphone-nya dan menghubungi Jin.

"Halo?"

"Sunbaenim! Kau sudah bangun?" tanyaku.

"Eoh, ada apa?"

"Tidak. Bersiap-siaplah. Kita harus mengisi energi sebelum bekerja."

"Baiklah-baiklah. Aku akan mengetuk pintumu jika sudah selesai."

"Okay!" dan sambungan telepon pun terputus.

- 9 am KST

Aku dan Jin sunbaenim sudah sampai di depan apartemen adik Park Jimin.

"Aku harap ia tidak pergi keluar." ujarku.

Kemudian kami pun masuk ke dalam gedung besar tersebut.

Jin sunbaenim segera menekan tombol bel yang merupakan bel kamar apartemen adik Park Jimin.

"Nde? Nuguseyo?" tiba-tiba terdengar suara namja yang aku yakini adalah adik Park Jimin.

"Maaf. Apa benar kau Park Jihyun?" tanya Jin.

Kalau boleh aku jujur, Jin sunbaenim terlihat sangat tampan jika sedang serius seperti ini.

"Y-ya benar. Kalian siapa?" tanyanya.

"Kami dari Seoul Crime Lab. Boleh kami berbicara sebentar denganmu?" tanya Jin sunbaenim lagi.

"B-baiklah."

Akhirnya adik Park Jimin mempersilahkan kami untuk menuju kamar apartemennya.

Jihyun membuka pintu apartemennya dan mempersilahkan kami untuk duduk di ruang tengah apartemennya.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Jihyun.

"Kau adik Park Jimin bukan?" tanyaku.

"Benar aku adiknya." Jihyun mendesah pelan.

"Kalian mencari kakakku kan? Ia tidak ada disini. Aku juga tidak tahu ia ada dimana saat ini. Aku tidak pernah berhubungan lagi dengannya." sambung Jihyun.

"Benarkah? Tapi orangku mengatakan bahwa kemarin Jimin baru saja berkunjung kesini, hm?" Jin mencoba menyuduti Jihyun.

Kami sangat tahu adiknya akan berusaha menutupi keberadaan Jimin.

Untungnya Jin sunbaenim mempunyai kenalan yang dijuluki eye-god, seorang mata-mata yang tahu segala gerak-gerik buronan terutama di Busan.

"Baiklah. Aku tidak bisa berbohong." Jihyun memberi jeda dan menarik nafas dalam.

"Jujur. Kakakku bukanlah orang yang jahat. Aku tahu betul. Aku juga sangat terkejut kalau Jimin hyung waktu itu ditangkap di Miami. Keluarga kami sangat berantakan. Sejak orangtua kami cerai, aku dan kakakku benar-benar putus kontak. Aku bahkan tak tahu kalau ia berada di Miami. Perihal kakakku kemarin kesini, ia hanya mengunjungiku. Beberapa jam setelah tiba disini, ia mendapat panggilan dan ia pamit kepadaku untuk pergi karena ada urusan. Aku tidak tahu ia akan kemana." jelas Jihyun.

"Jadi kau tinggal disini sendirian?" tanyaku.

"Iya. Aku tinggal disini pun karena di biayai oleh kakek. Kakekku sangat pilih kasih. Ia lebih memperhatikanku daripada Jimin hyung. Kakek juga memerintahkanku untuk tidak menemui Jimin hyung lagi sejak berita Jimin hyung ditangkap terdengar di telinga kakek. Tapi tetap saja, ia adalah hyung-ku dan aku akan selalu menghormatinya." Jihyun bercerita sambil menahan emosinya.

Ia sangat menyayangi kakaknya.

"Aku mohon kepada kalian. Aku tahu kakakku bersalah. Tapi aku mohon jangan hukum ia dengan hukuman yang berat. Aku sangat yakin kalau ia tidak membunuh. Kakakku tidak akan pernah melakukan hal itu. Membunuh ayam saja ia tidak tega, apalagi membunuh manusia." Jihyun memelas kepada kami berdua.

"Kalau aku boleh tahu, apakah sikap Jimin berubah semenjak pindah ke Seoul? Dan juga mengapa ia bersekolah di Seoul?" tanyaku sangat ingin tahu.

"Ayah menyekolahkan hyung di Seoul karena perintah kakek. Seperti yang kukatakan, kakek sangat tidak menyukai Jimin hyung. Aku pernah dengar kalau kakek menduga kalau Jimin hyung bukanlah cucu kandungnya. Padahal menurut hasil tes DNA mereka sedarah. Keluarga kami benar-benar rumit. Kalian tidak akan habis pikir jika kuceritakan semuanya." Jihyun berusaha mengendalikan emosinya.

"Jimin hyung tetaplah Jimin hyung yang aku kenal. Tapi sejak beberapa bulan kepergiannya, ia jarang menghubungiku. Setiap kali aku coba menghubunginya ia tidak menjawab. Aku pernah diam-diam menyuruh temanku yang ada di Seoul untuk melihat keadaan kakakku. Aku sangat terkejut saat mengetahui kalau kakakku ikut dalam geng liar yang ada disana. Ia sering berkelahi, mencuri, dan mengganggu anak perempuan yang lewat di jalanan." Jihyun menutup mukanya dengan kedua tangan.

"Jimin hyung tidak jahat. Kalian harus tahu itu." tegasnya dengan mata yang memerah.

Aku dan Jin sunbaenim terdiam.

Setelah menanyakan beberapa pertanyaan lain, kami pun bergegas pamit untuk kembali ke penginapan.

"Tolong beri keringanan kepada kakakku. Ia bukan pembunuh." pinta Jihyun sebelum kami benar-benar pamit.

"Baiklah. Hubungi kami jika kau mempunyai informasi tentang Jimin." ujarku dan di balas anggukan oleh Jihyun.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Seoul -

[ Hyunjae's POV ]
Aku dan Namjoon sedang dalam perjalanan menuju alamat wanita yang kami duga adalah ibu dari Jeon Jungkook.

Seperti biasa tidak ada percakapan di antara kami.

Setibanya di alamat tersebut, Namjoon memencet bel apartemen dan terdengarlah suara wanita dari speaker kecil yang ada di dekat tombol tersebut.

"Maaf. A-apa benar ini kediaman Han Jisoo?" tanya Namjoon.

Aku tidak pernah melihat ia segugup ini. Ada apa sebenarnya?

"Benar. Nuguseyo?" tanya wanita tersebut.

"Kami dari Seoul Crime Lab ingin berbicara dengan Anda." ucap Namjoon.

"Ah baiklah. Silahkan naik."

Setelah naik ke lantai tiga, kami pun segera menuju ke pintu apartemen wanita yang bernama Han Jisoo tersebut.

"Oh? Kau Kim Namjoon kan? Ah silahkan masuk." ujar wanita itu.

Aku pun semakin bingung.

"Nde, eommonim ini aku. Anda masih ingat saya rupanya." ucap Namjoon setelah memberi salam.

Aku hanya mengikuti Namjoon.

"Ini siapa? Rekan kerja kalian yang baru itukah?" tanya nyonya Han setelah melihatku.

"Ah perkenalkan. Saya Lee Hyunjae, nyonya." aku benar-benar bingung harus bagaimana.

"Ah benar, aku sudah tahu." wanita itupun tersenyum kepadaku.

"Silahkan duduk aku akan membuatkan minum dulu untuk kalian." setelah itu nyonya Han berlalu menuju ke dapur.

Aku melihat sekeliling ruangan tersebut dan mataku berhenti tepat pada sebuah foto yang membuatku membeku.

Tidak mungkin.

[ stay ]

Continue Reading

You'll Also Like

22.1K 2.3K 11
Bertahan hidup dengan dikelilingi para kanibal? Siapa yang kuat? Tentu saja mereka bertujuh. [ š—•š—¢š—•š—¢š—œš—•š—¢š—¬ š—™š—”š—”š—™š—œš—– ] Sebuah virus menyebar...
Pengantin Iblis By Khalisa

Mystery / Thriller

202K 13K 43
"Kau telah terikat dengannya, Alana." Malam itu burung gagak membawa kabar buruk yang akan menghancurkan seluruh hidup Alana, sebuah kutukan yang mem...
274K 10.3K 8
Kumpulan tips-tips yang cukup menarik untuk dipelajari oleh semua penulis Wattpad
513K 15.2K 60
Berbahagialah, aksara akan selalu menemani walau perasaan sudah tidak tertata lagi.