That Promise

By Dean_JS

21.7K 2.6K 421

Cinta adalah sebuah misteri dimana kau tidak akan tahu, kapan ia datang? Kepada siapa cinta itu akan jatuh? J... More

Night life
Us
Reconciled
Race
Lovers?
Rain
Wanna try
Shock
Sweet
Closer
Birthday boy
He's back
Time
Me and you
Wrong
Dont
Choice
New life
How?
1004 is back
Face 2 face
Get you
Battle
The end
And not End
New

The plan

530 80 6
By Dean_JS

Joonmyeon sedang menunggu seseorang lagi untuk datang, ia melihat kearah Yixing yang sejak tadi berusaha menghubungi orang yang mereka tunggu.

"Kau yakin dia akan datang Joonmyeon ah?" Tanya yixing.

"Dia harus datang sayang. Jika tidak, aku yang akan menyeretnya dengan tanganku sendiri"

Semua anggota XO Crew serta Black Dea sudah berada di sana kecuali leader Black Dea, Yoon Jeonghan. Liburan mereka ini memang selalu di lakukan untuk kedua grup itu, itu ide yixing dan Joonmyeon. Mereka yang selalu merencanakan liburan ini dulu berharap agar bisa mendekatkan Jeonghan dan Sehun, tapi sekarang semua sudah seperti rutinitas tahunan mereka.

Joonmyeon melihat Sehun yang terlihat lebih diam dari biasanya, ia terlihat lebih mengerikan dan sedih dalam waktu bersamaan. Sehun bahkan tak memperdulikan Luhan yang berdiri di sampingnya.

"Sehun ah, bukankah beberapa hari yang lalu kau bertemu Jeonghan? Apa kalian tidak bertemu lagi setelahnya?"

"Aniya hyung. Setelah itu, aku menyerahkannya pada orang lain untuk mengurusnya. Kenapa tidak menghubunginya hyung?"

"Dia tidak mengangkat telponnya sama sekali" ujar yixing.

Bersamaan dengan itu sebuah mobil asing berhenti tepat di samping mereka, lalu Jeonghan keluar dengan vernon.

"Gomawo vernon ah. Ah iya, untuk masalah di London, suruh mereka menghubungiku langsung. Aku harus memberi mereka keputusan"

"Baik hyung"

Setelahnya ming lalu membantu Jeonghan membawa tas serta kopernya menuju Bis yang sudah di siapkan.

"Ada apa dengan tanganmu Jeonghan ah?" Tanya Joonmyeon ketika menyadari tangan kanan Jeonghan yang terbalut kain kasa.

"Igeo!! Aku bermain baseball dengan Vernon dan Leo, aku terlalu bersemangat sampai tanganku sakit dan sedikit lecet"

"Sejak kapan kau main baseball?" Tanya Jongin.

"Aku hanya menemani Leo, tapi setelah mencoba ternyata menyenangkan. Jadi aku mencoba memukul bola itu sampai tak sadar jika aku terluka"

"Ayo cepat naik, perjalanan kita cukup panjang" ujar Joonmyeon.

Jeonghan lalu merangkul ming, ia ingin duduk dengan ming agar tidak harus menjawab pertanyaan semua orang. Tapi semuanya tidak pernah sesuai harapannya karena Joonmyeon sudah mengatur semuanya.

"Ah, bagaimana kau bisa mengatur tempat duduk seperti ini hyung?" Keluh Jeonghan ketika melihat nama yang sudah tertera di kursi Bis.

"Itu agar kalian tidak bermesraan dengan pasangan kalian masing-masing" ujar Joonmyeon.

"Lalu kenapa kau duduk dengan Lay hyung? Hyungdeul yang lain juga" Keluh Jeonghan karena melihat Chanyeol-baekhyun juga Jongin-kyungsoo tetap duduk bersama.

"Karena kami sudah menikah jadi kau tidak boleh memisahkan kami. Cepat duduk!!" Ujar Jongin.

Jeonghan yakin jika mereka sudah merencanakan semuanya, bagaimana bisa diantara begitu banyaknya orang ia bisa duduk dengan Sehun.

Jeonghan langsung mengambil tempat di samping jendela, mengeluarkan ipadnya untuk melihat semua kemajuan perusahaannya. Dia menghentikan semua kegiatannya sejenak saat Sehun duduk di sampingnya, karena semua kenangannya saat di kamar hotel terus saja memenuhi kepalanya.

Jeonghan langsung menggunakan earphonenya, suasana akan semakin canggung jika dia tidak melakukan apapun. Sehun terus memandangi bagaimana Jeonghan kini sudah tertidur dengan kepala yang bersandar di jendela, sesekali kepala itu terus membentur kaca hingga membuat Sehun tak tahan melihatnya. Dengan perlahan ia memegang kepala Jeonghan dan membawanya ke bahunya, dia tak akan pernah bisa berhenti memuja Jeonghan meski namja itu sudah melukainya.

"Aku masih mencintaimu, kau tahu itu bukan"

Tepat setelah Sehun mengatakannya, Jeonghan membuka kedua matanya. Dia mendengar semuanya, ungkapan cinta itu adalah hal yang juga sangat ia ingin katakan pada Sehun tapi semua itu tak akan bisa keluar dari mulutnya.

Hingga Jeonghan menyadari jika Sehun juga masih menggunakan bracelet yang sama dengan miliknya.

'Apa kau sungguh masih mencintaiku hyung? Tapi aku tidak bisa melakukan apapun padamu'

"Jeonghan ah, hanya katakan kalau kau mencintaiku maka aku akan membatalkan semuanya. Jujur pada perasaanmu sendiri"

Sebuah rumah besar tepat di tepi pantai adalah hal pertama yang mereka lihat setelah turun dari bis. Jeonghan tahu tempat ini, tempat pertama dimana ia mengenal Sehun dan dekat dengan namja itu.

"Baiklah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Aku akan membagi para pasangan sesuai dengan tempat duduk di bis tadi" ujar Joonmyeon.

"Shirreo. Aku ingin tidur dengan ming" ujar Jeonghan.

"Semuanya sudah aku Yoon Jeonghan. Kau harus mengikuti ucapanku karena aku yang bertanggung jawab dengan liburan kali ini"

"Kau menyebalkan hyung, kau tahu itu kan" ujar Jeonghan.

"Aku tahu karena kau juga sama menyebalkannya. Sehun bawa dia ke kamar kalian yang ada di lantai 3, kamar pertama" ucap Joonmyeon sambil memberikan kunci kamar pada Sehun.

"Aku akan membalasmu Kim Joonmyeon lihat saja" ancam Jeonghan.

"Kau tidak akan bisa Yoon Jeonghan"

"Yixing hyung, suamimu menyebalkan. Bolehkah aku membunuhnya" seru Jeonghan.

"Jika kau membunuhnya, maka anakku tidak akan memiliki ayah Yoon Jeonghan" ucap yixing.

"Mwo?!!!!!" Seru semua orang disana termasuk Joonmyeon saat mendengar ucapan yixing.

"Apa maksudmu sayang?" Tanya Joonmyeon.

"Aku hamil Kim Joonmyeon. 3 bulan"

"Jeongmal? Aku menyayangimu sayang. Gomawo" Joonmyeon memeluk yixing dengan sangat erat, mereka sudah menikah selama 4 tahun dan akhirnya penantian mereka kini berakhir.

"Selamat hyung. Semoga anak kalian nanti tidak mirip dengan Joonmyeon hyung, aku tidak ingin melihat satu lagi orang menyebalkan di dunia ini" ucap Jeonghan.

"Kemari kau Yoon Jeonghan. Aku akan membunuhmu" seru Joonmyeon yang terlambat karena Jeonghan sudah berlari menuju tangga.

"Bagaimana rencanamu selanjutnya sayang? Apa rencanamu mendekatkan mereka kembali akan berhasil?" Tanya yixing setelah Jeonghan pergi bersama Sehun, Luhan dan para magnae tim XO Crew juga Black Dea.

"Benar hyung. Dengan Ikutnya Luhan hyung, ini akan semakin sulit" ujar mingyu.

"Aku juga tidak yakin oppa. Jika Jeonghan oppa tahu, maka hidup kami sebagai anggota Black Dea juga akan berakhir" ucap Dana.

"Serahkan padaku, aku sudah membuat semua rencananya dengan baik. Hanya ikuti semua rencana yang sudah aku buat" ujar Joonmyeon.

"Aku meragukannya sayang" ujar yixing.

"Ini adalah rencana yang sempurna sayang. Sekarang kita masuk kekamar dan biarkan aku menyapa uri aegi"

Sedangkan di kamar Sehun juga Jeonghan, hanya diam sambil menata barang-barang bawaan mereka.

"Aish, kenapa shower nya tidak bisa menyala?" Keluh Jeonghan sambil sesekali memutar Kran shower tapi tak ada satupun air yang keluar.

"Kenapa Jeonghan ah?" Tanya Sehun.

"Shower nya tidak mau menyala hyung" Jeonghan berusaha bersikap biasa setidaknya suasana tidak akan canggung.

"Biar aku coba"

Sehun mencoba memperbaiki Kran tersebut dengan Jeonghan berada di hadapannya. Jeonghan hanya bisa menahan nafasnya ketika jarak antara dia dan Sehun sangat dekat, bahkan parfum yang digunakan Sehun tak berubah sama sekali masih seperti dulu.

"Kenapa tidak menyala? Seharusnya Joonmyeon hyung memeriksanya" ujar Sehun sambil terus berusaha mencoba lalu tiba-tiba air keluar dari shower dan mengenai Jeonghan, tapi Sehun langsung memasang tubuhnya agar air tersebut tidak lagi mengenai Jeonghan.

Jantung Jeonghan semakin berdegup kencang saat melihat pemandangan yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Jeonghan bisa melihat dengan jelas bagaimana tubuh bagian depan Sehun tercetak dengan jelas di kemeja putih yang ia kenakan.

"Gwenchana?" Tanya Sehun.

"Ne hyung"

"Mandilah, aku akan mengganti bajuku"

"Gomawo hyung"

Setelah Sehun menutup pintu kamar mandi, Jeonghan langsung memegangi dada kirinya yang berdetak sangat cepat.

"Ada apa denganmu Yoon Jeonghan? Hentikan semuanya atau akan ada lagi orang yang tersakiti karenamu"

.

Luhan tidak mengerti bagaimana bisa Bobby berada di daerah dan tempat yang sama dengannya. Dia memang masih merahasiakan pada Bobby mengenai kembalinya Jeonghan, lalu sekarang melihat Bobby ada di restoran yang sama dengannya bisa saja membuat namja itu marah.

"Apa yang kau lakukan disini Bobby ya?" Tanya Luhan setelah membawa Bobby keluar restoran sebelum yang lain rmkihatnya.

"Berlibur. Wah kau bersama yang lain hyung? Pantas saja membawaku pergi"

"Pergilah, aku tidak mau ada masalah lagi"

"Iya, aku juga akan pulang. Selamat bersenang-senang dengan kekasihmu hyung. Oh iya, pengiriman barang akan dilakukan sebentar lagi"

"Kau urus saja. Pergi sana, aku tidak mau Sehun melihatmu bersamaku disini. Kirimu aku alamat hotelmu, aku akan menemuimu disana"

"Arasseo. Bye hyung cantik"

Luhan sedikit bernafas lega saat Bobby pergi karena secara bersamaan, Jeonghan datang bersama Sehun juga yang lain.

"Ada apa hyung?" Tanya Sehun ketika mereka keluar dari restoran.

"Aku hanya menghubungi Umma. Apa kita akan kembali sekarang?"

"Ne, yang lain ingin berenang di pantai"

"Benarkah? Tapi sepertinya aku tidak bisa ikut, aku harus pergi berbelanja"

"Baiklah, hati-hati hyung"

Setelah melihat Luhan pergi menggunakan taksi, Sehun kembali masuk ke dalam bis dan melihat Jeonghan sedang menghubungi seseorang.

"Kau meminum vitaminmu kan? Hyung tidak mau kau sakit dan ingat jaga Umma juga. Hyung sayang padamu. Anyyeong"

"Kita akan pergi berenang dan kau Yoon Jeonghan jangan banyak alasan" ujar Joonmyeon.

"Arasseo harabeoji"

Sehun hanya tertawa kecil mendengar ucapan Jeonghan yang tentunya membuat Joonmyeon mengamuk. Bagi Sehun melihat Jeonghan sudah bisa bersikap seperti biasa adalah hal yang baik untuknya.

Sesampainya mereka di pantai, semua orang langsung berlari ke air kecuali Jeonghan yang lebih memilih untuk berjalan menyusuri bibir pantai tanpa menyadari Sehun yang mengikuti di belakangnya.

Bisa melihat punggung itu lagi merupakan kebahagiaan untuk Sehun. Berharap bisa merengkuh tubuh itu ke pelukannya, mendekapnya ketika tidur, ada begitu hal yang ingin Sehun lakukan bersama Jeonghan. Meski sampai saat ini Sehun belum tahu alasan dibalik kepergian Jeonghan 5 tahun lalu, karena Jeonghan yang ia kenal tidak akan mungkin meninggalkan timnya begitu saja tanpa alasan yang penting.

"Argh!!!" Suara erangan itu membuat Sehun sadar jika kini Jeonghan sudah terduduk di pasir sambil memegangi kakinya bahkan darah terlihat disana.

Sehun segera berlari mendekat Jeonghan, menyadari jika ternyata darah yang keluar cukup banyak.

"Gwenchana?" Tanya Sehun.

"Ini sakit hyung. Sepertinya aku menginjak kerang"

"Kita harus segera mengobatinya, yixing hyung pasti membawa persediaan obat. Naiklah ke punggungku"

Jeonghan mengalungkan tangannya ke leher Sehun, membuatnya bisa dengan jelas menghirup aroma tubuh Sehun.

"Gomawo hyung, sudah membantuku"

"Bukankah aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu sendiri dalam keadaan apapun? Jika kau terluka, aku akan menjadi orang pertama yang membantumu"

Continue Reading

You'll Also Like

193K 6.9K 96
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...
186K 3.9K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
724K 26.7K 102
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
400K 24.3K 83
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...