Love? Are You Sure? [MinYoon...

By Enchim_sibantet

57.3K 5.1K 460

"Gua normal, gua normal, gua normal, gua normal, . . . .GUA MASIH NORMAL NJIRRR!!!" - PJM "Please deh bantet... More

Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
Keduabelas
ketigabelas
Keempatbelas
Kelimabelas
keenambelas
Ketujuhbelas
kedelapanbelas
Kesembilanbelas
Keduapuluh
♥️21♥️

Kesebelas

2.1K 229 17
By Enchim_sibantet

Cit Cit Cit //anggap aja bunyi burung lewat 😂🔫//

"Hoam", Min Yoongi, si manis anak dari Min Sehun akhirnya bangun dari tidur panjangnya.

Cahaya matahari menembus tirai jendela ruangan itu membuat matanya silau.
Si manis itu mulai menengok sana-sini dikala dia menyadari bahwa ia sekarang tidak berada di tempat yang ia kenali.

Sekarang posisinya sedang memeluk seseorang yang badannya kurang lebih sebesar dirinya dalam fersi berotot.

Pinggangnya dipeluk oleh tangan kekar dengan jari bantet itu.

Nyaman menurutnya, membuat si manis Min Yoongi itu malas bergerak dan ingin selalu dipeluk oleh orang dihadapannya.

Yoongi masih belum melihat wajah si empunya tangan kekar yang sedang memeluk pinggangnya dan juga tangan tempatnya menaruh kepalanya.

'Appa?', kata Yoongi dalam hati.

Setahunya hanya appanya yang mempunyai tangan kekar seperti itu.

"Eungh"
Yoongi mengelus-eluskan kepalanya pada dada orang itu.

Orang yang dikira 'appa' nya oleh Yoongi pun menguatkan pelukkan mereka.

Yoongi yang merasa pelukan yang diberikan oleh tangan itu langsung mendongakkan kepalanya keatas untuk melihat siapa yang dipeluknya itu.

Ketika Yoongi menoleh kearah wajah orang yang dipeluknya itu, orang itu dengan cepat mendekatkan mukanya padanya dan memain-mainkan hidung mereka berdua. Yoongi pada saat itu masih menutup matanya. Appanya memang sering melakukan itu padanya setiap pagi. Tapi ada yang membuatnya bertanya-tanya mengapa rasanya seperti bukan hidung Appanya. Tiba-tiba keluar suara dari orang itu..

"Selamat pagi, Hyung manisku, my sugar" , katanya.

"Pagi App-"

"MWO?! PARK JIMIN!!!!!!!?!!!!!"

Yoongi langsung mendorong orang didepannya itu dengan kencang. Sampai-sampai jatuh dari kasur.

"Eastaga, Chim Masih NORMAAALLL!!!"

Jimin yang sadar langsung bangun dari posisinya yang duduk karena kejatuh didorong Yoongi.

"OI BANTET SIALAN! LU NGAPAIN MELUK GUA! HAH?!!!"

"GUA JUGA KAGAK TAU HYUUNGGG !"

"LU UDAH GA NORMAL APA HAH?!"

"NORMAL ! NORMAL! -(minus)- 100% NORMAL!"

"LALU NGAPAIN LU MELUK... TIDUR MA GUA HAH ?!"

"Itu.... Chim juga lupa Hyung"

"Serius? Lupa ?"

Yoongi bingung kenapa mereka ada di kamar hotel yang emang mewah. Kasurnya King size cuy, ada aroma terapi, dan jangan lupa sama lampu tidur yang agak redup. Kayak kamar buat orang honeymoon coba.

Yoongi udah bingung setengah mati, mau tau gimana caranya dia ama si bantet itu bisa satu kasur... sambil pelukan juga.

Gimana mau tau kalo mereka dua aja pada lupa.

"Jim.. kok... musti hotel?", kata Yoongi pelan.

"Hotel? Ini hotel ya? Eehh, gua kira kamar mamah papah gua", sahut Jimin.

"Kamar mamah papah lo?"

"Hooh, noh liat. Ada figura di samping deket lampu tidur. Ada foto mamah papah gua ma gua pas kecil", kata Jimin sambil nunjuk figur yang ada diatas meja kecil samping kasur itu.

"Aiihh, lucunyaaa. Itu beneran kamu, Jim?", kata Yoongi yang lalu dengan cepat ngambil figura itu sambil manda gemes foto Jimin.

'Aduh. Manis nya dikondisikan dung. Mana udah pake aku-kamuan.' -PJM

"Hooh. Tau aja gua imut dari lahir"

"Najis, yang imut dia bukan lu, dasar bantet"

"Gua ma dia kan orang yang sama, Hyung :'("

"Bagi gua beda."

Mereka akhirnya diam lagi, pada ngelmun.

Mereka dua sibuk mikir sendiri-sendiri.
Sebenarnya apa yang terjadi.

Sampai-sampai...

"Chim!!! Anak bantet kesayangan mamahhh udah pagiiii ini! Banguun! Hari ini kamu gak sekolah apa ha?!"

Tiba-tiba Baekhyun, mamahnya si Jimin ngebuka pintu kamar itu dari luar.

Jimin sama Yoongi cengo sebentar.
Mamanya Jimin, si Baekhyun datang sambil ngebawa sapu di tangan kanannya.

"Mamah...", kata Jimin pelan.

"Jim... bukannya... KAMU TADI MALAM TIDUR DIKAMARMU KAN?! PARK JIMIN ANAK DARI PARK CHANYEOL!!"

Baekhyun memukul anak semata wayangnya itu dengan sapu yang dipegangnya itu.

"Aw Aw mah sakiitt. Hyung! Tolong!"

"PARK JIMIN!!!!!!!!!", Yoongi juga ikutan tereak.

Bukannya malah ngebantu Jimin, Yoongi malah memukul-mukul Jimin dengan bantal.

Jimin makin meringis kesakitan karena dipukul oleh 2 orang.

"Mamah! Suga Hyung! Stoopp! Jimin beneran lupa gimana bisa dikamar mamah papah! Mana Chim tau kalau disini ada Suga Hyung!", kata Jimin yang langsung meluk 2 orang yang mukul dia.

Baekhyun mah udah biasa pelukan ma anaknya, beda ma Yungi, mukanya udah merah padam.

"Kok gak tau, sih ?! Dasar bantet sialan!!", Yoongi teriak sambil mulai mukul Jimin mak bantal lagi.

"Aduh, duh, sorry hyung! Chim gak tau kalau itu hyung! Badan hyung kayak cewek sih! Langsing putih! MULUS LAGI!"

"PARK JIMIN !! OMONGAN DIJAGA YA NAK!!"

Baekhyun langsung ngebungkam mulut anaknya yang cerewet itu.

Yoongi diem lagi, mukanya udah merah, bahkan udah kayak kepiting rebus yang udah masak.

"Maaf ya, Yoongi, Jimin emang dari dulu begitu. Kalau malem kebangun pasti langsung ke kamar tante sama om. Kebiasaan dari kecil dia"

"Ehm.. gpp tante.."

"Iiihhh! Kamu kok manis banget! Min Yoongi! Kamu manis kayak eomma mu!", kata Baekhyun sambil uyel-uyel pipi tembem Yoongi.

"Ehm, thapi eommhakhu bhukhan Ihrene thanthe", sambung Yoongi yang pipinya masih di uyel-uyel Baekhyun.

"Ih, siapa bilang kamu mirip dia?? Kamu kan mirip Luhan"

"Lah? Tante tau eomma ku ?"

Yoongi kaget, kok mamanya si Jimin bantet tau siapa eomma aslinya.
Soalnya udah 11 tahun Irene nikah sama appanya, orang baru pasti mengira bahwa Irene lah istri pertama appanya itu.

"Luhan itu... sahabat tante", Baekhyun mulai lepasin tangannya sambil senyum manis ke Yoongi.

"Sahabat tante?? Jadi tante tau kalau aku...", Yoongi diem abis itu.

"Tau dong, Yoongi manis~
Aigoo~ kamu manis bangeett, produksi Sehun sama Luhan emang top", Baekhyun melu Yoongi gemas segemas-gemasnya

"Ehm... Luhan siapa mah? Tau apaan? Mamah tau apaan? Kasih tau Chim dong!", kata Jimin kepo.

Gimana gak kepo kalau orang ngebicarain sesuatu didepan dia tentang ini itu yang gak Jimin ketahui.
Bahkan MiPer pun juga bisa kepo.
Au ah, lupakan si MiPer.

"Ta__ tante... Kok aku bisa disini ya? Hehe", tanya Yoongi sambil nyengir imut ke Baekhyun.

"Oh itu, ceritain Jim. Mamah mau masak sarapan dulu~"

Baekhyun langsung nyosor pergi ke dapur. Yoongi cengo doang nanggepinnya.

"Jadi... gimana?"

"Anu.. gini... hyung... sebenarnya....."

Flashback malam kejadian kecup-kecup nyosor ala Jimin.

Jimin sama Yoongi sedang ada didalam mobil, tepatnya di kursi penumpang paling belakang.

"Gila, dah gua. Nyium laki-laki. Mampus perlu ke dokter kejiwaan ini", kata Jimin sambil ngurut dahinya pelan.

Jimin ngelihat Yoongi adem ayem tidurnya. Mana tidur dipangkuan dia, gakuat atuh hatinya Jimin.

". . . . . . . . . Min Yoongi. . . . . . . . . .", gumam Jimin sembari mengelus-elus kepala Yoongi yang sedang berbaring dipahanya.

"Eung..."
Yoongi gerak dikit, tapi masih belum bangun.
Kelihatannya dia gak nyaman dengan posisinya sekarang.

Jimin cepat-cepat ngeperbaikin posisi Yoongi sekira-kira nyaman.

Dan beberapa saat kemudian terdengar kembali dengkuran halus dari mulut yang menurut Jimin sangat manis milik si Min Yoongi tersebut.

Cklek

Tiba-tiba pintu mobil kebuka dan nampilin Chanyeol, Sehun, dan Neneknya Yoongi.

"Loh, Yoongi tidur?", kata Chanyeol yang lalu masuk duduk dalam mobil.

Sehun udah duduk di kursi supir, diikuti nenek nya Yoongi yang duduk di kursi bagian tengah mobil Sehun itu.

"Oh, udah kebiasaan dia, sering begadang. Biasanya kalau udah hari Jumat malam dia bakal tidur cepat, sekitar jam 8 malam", kata Sehun seraya mulai menyalakan mobilnya.

"Memangnya Yoongi tidur jam berapa, hyung ?", tanya Chanyeol.

"Ehm, biasanya dia tidur jam 2 subuh. Aku sering memarahinya. Dia membuat lagu sampai sepagi itu, hobinya. Dia juga sering begadang karena belajar tentang saham-saham", sambung Sehun.

Chanyeol hanya mengangguk tanda mengerti. Sedangkan Nyonya Min, neneknya Yoongi dengan wajah bangga mempunyai cucu se pintar Yoongi.

"Akh, Chanyeol, malam ini aku, Irene dan juga ibu hendak menginap dihotel tadi", kata Sehun seraya menjalankan mobilnya.

"Bagaimana dengan Yoongi? Ah, Jimin dan Yoongi kan satu sekolah. Bagaimana kalau Yoongi menginap dirumahku saja, hyung. Sudah lama Jimin dan Yoongi tak bertemu dan sepertinya mereka saling melupakan", kata Chanyeol menanggapi.

"Aku juga tak berani meninggalkan Yoongi sendirian di rumah walaupun ada banyak maid dirumahku. Jadi aku menitipkan Yoongi dirumahmu ya, Chan. Mereka besok juga akan sekolah. Yoongi meminjam baju Jimin, bisa kan?"

"Tentu saja, hyung. Iya kan Jim?"

". . . .ssshh"

"Jim?", Chanyeol menoleh kearah belakang karena tidak mendapat jawaban dari anak bantetnya itu.

"Yaampun Jimin! Yak! Anak ini! Tidur seenaknya!"

Flasback off


Kembali pada Jimin yang menjelaskan kepada Yoongi sampai pada ia yang dititipkan ayahnya dirumahnya, selebihnya Jimin lupa karena tertidur.
Tau-tau saat bangun tengah malam dia sudah tersadar ada di kamarnya.

"Lalu, kenapa lu bisa sampe meluk gua hah?", kata Yoongi sambil natal Jimin ngeri.

"Udah Chim bilang kan, Hyung. Badan hyung itu kek cewek. LANGSING MULUS PUTIH!"

PLAK

"Aku mengatakan yang sebenarnya, hyung. Aku mengira kau mamaku. Soalnya ya... gitu"

"Yaudah... jangan diulangi lagi", kata Yoongi yang lalu nutupin mukanya pake bantal.

"Oke..."

TING
TING
TING

"Ng? Bunyi hp siapa tuh?"

"Punya lu kali, Jim. Punya gua gak gitu"

"Bentar gua cek dulu"

Jimin ngambil hpnya dari saku dan ternyata bener, ada pesan masuk di hp nya.

Jimin diam aja. Yoongi bingung karena Jimin diam.

Lalu dengan cepat Jimin balas tu pesan si Kuda alias Jung Hoseok

"Kenapa, Jim?", kata Yoongi yang lalu deketin badan ke Jimin.

Jimin juga ngehadap Yoongi sekarang. Dia lalu nunjukin layar hpnya ke Yoongi.

"EBUSET?! HARI INI MASUK? BUKANNYA HARI MINGGU YA?!!", Yoongi bingung, seingatnya ini hari minggu.

Cepat-cepat dia buka hpnya, dan...

Sabtu, 29 April 2017.

. . . . .

"AAAA SABTU JIM! SABTU!"

Yoongi histeris sendiri, ini udah jam setengah 8 dan mereka masuk jam 8 pagi.

Pyong
Pyong

"Lah, itu bunyi hp siapa lagi?"

"Hp ku, Jim. Ehe"

Yoongi lalu ngambil hp dikantongnya.


"Hueee, Jim, beneran sekolah", kata Yoongi sambil manyun-manyun.

Jimin masih aja sempat nelus-elus dada karena ngelihat keimutan si Min Yoongi tersebut.

"Yaudah, tenang, sekarang, hyung mandi dulu. Urusan baju, Jimin ada 2 baju seragam, tenang aja"

"Beneran, Jim?"

"Bener, percaya deh"

"Yaudah"

Yoongi lalu nyosor ke kamar mandi dikamar itu.

Setelah Yoongi nutup pintu kamar mandi seutuhnya Jimin langsung lari ke laundry room rumahnya.

"Mba? Mbanya udah dateng??", Jimin sibuk nyari mba-mba yang biasanya udah datang jam 7 buat nyuci baju mereka.

"Kenapa atuh tuan? Nyari apa?", tiba-tiba Mbanya muncul dari belakang Jimin.

Jimin kaget sih, tapi sekarang ada yang lebih penting menurutnya.

"Baju seragam Jimin yang satunya udah mba cuciin bersih?"

"Udah, bahkan udah disetrika juga", kata Mbanya yang langsung ngasih Jimin baju seragamnya yang dimaksud tadi.

"Aduh makasih banget mbaa", Jimin lalu kembali ke kamar mamah papahnya buat nganterin baju buat Yoongi.

Dengan pelan Jimin buka pintu kamar mandi di kamarnya itu. Kelihatan ada orang yang lagi mandi di shower, walaupun tertutup oleh tirai yang menutupi diseekeliling shower itu.

Jimin lalu dengan cepat naruh baju ganti buat Yoongi, baju seragam tadi.

Sebelum keluar Jimin nengok kembali ke belakang. Kelihatan samar-samar sosok orang yang lagi mandi di situ, walaupun ke tutup tirai Jimin bisa ngelihat sama-sama karena ada bayangannya.

'Eastaga, itu body kayak gitar Spanyol. Indah banget cuy, lekukannya', Jimin yang malah nafsuan ngelihat bayangan Yoongi.

Duk

Kaki Jimin gak sengaja nabrak botol shampo.

"Siapa disitu?", kata Yoongi dari dalam situ.

Jimin langsung gerak cepat keluar, nyelametin diri.

'Mampus kalau sampe katahuan. Euhhh, hyuuungg. KENAPA LU CANTIK SIH?! GAK MUKA, BODY JUGA BEUH!', Jimin tereak dalam hati itu. Gak mungkin lah langsung.

"Gua... normal... kan?"

Jimin lalu ngeluarin nafasnya kasar (?)
Dari pada itu Jimin pun langsung pergi menuju kamar mandi yang berada dikamarnya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Siap, Jim?"

Jimin yang baru keluar kamar mandi udah di suguhan pemandangan Yoongi yang nungguin dia.

Bajunya Jimin agak longgar sama Yoongi sedikit. Jadi aneh, tapi cute menurutnya.

Jimin ketawa.

"Heh?? Napa lu ketawa??"

"Nggak, hyung. Lucu aja"

"Huh, cepet! Bentar lagi mau jam 8!"

"Yoi, naek motor kesayangan Jimin kita"

Sebelum mereka berangkat, Baekhyun udah nyiapin bekal buat dibawa masing-masing oleh Jimin sama Yoongi.

"Yoongi! Jimin! Hati-hati di jalan! Jangan lupa makan bekal yang mamah kasih!", Baekhyun tereak kencang.

"Iya, mah", Jimin nyahut sambil mulai ngehidupin mesin motornya itu.
Jimin juga ngasih instruksi buat Yoongi supaya naik.

"Jangan lupa tu kotak makan tupperware dikembaliin dengan selamat sampe rumah. Kalau ketinggalan kamu tau kan apa yang bakal terjadi, Jim??", Baekhyun natal Jimin serem.

"I..iya, tau mah. Oh ya, Chim pergi dulu. Ehm. Dah"

Jimin lalu nge gas motornya cepat, Yoongi juga sampe kaget akhirnya meluk pinggang Jimin.

Sebenarnya modus si Jimin mah. Ngaku normal tapi nyatanya..

Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di sekolah tercinta, Bangtan Highschool.

Yoongi gak pernah khawatir jika tidak membawa barang apapun dari rumah, karena sebagian dari perlengkapan sekolahnya ditaruhnya di loker sekolah.

Yoongi langsung cepet turun dari motor Jimin yang lalu lari kearah kelasnya. Tidak lupa sebelum pergi, Yoongi memberi senyum manisnya kearah Jimin sebagai tanda terimakasih.

Jimin juga balas senyum dengan senyum gantengnya.
Beberapa anak cewek yang ngelihat pas Jimin senyum cuman bisa teriak histeris.

Belum jauh dari pandangan Jimin, Yoongi terlihat dicegat oleh seorang wanita. Tepatnya Ehm. . Mantan terlenggeng Jimin, "Kang Seulgi". Yang kini udah jadi pacar resmi hyung manis kesayangannya.

Sakit, kata Jimin.

"Oy, Jim. Cepet masuk kelas. Masih disini aja lu", tiba-tiba Hoseok datang dari belakang.

"Eh elu kutil kuda, gua kira Pak Taehyung", kata Jimin yang lega ternyata itu bukan pak Taehyung.

"Ya biarpun kelas kita sekarang kena jam kosong soalnya guru matematika lagi ada urusan luar, tetep aja Pak Taehyung bakal ngabsenin setiap kelas", kata Hoseok yang lalu narik tangan Jimin.

"Eh tunggu"

"Liat apaan lu, Jim?", Hoseok bingung sebenarnya temennya ini liat apaan. Bengong mulu.
"Euh, pantesan. Ngelihat mantan sih", sambung Hoseok lagi.

"Bukan.. itu.. kok Seulgi megang-megang Yoongi hyung sampe kek gitu"

"Lah, wajarlah, pacarnya. Lu cemburu ma bang Agus?"

"Bukan... gua bukan cemburu ma Suga Hyung"

"Hah?? Lalu ke siapa?"

"Ke Seulgi... gak enak aja dia dengan enak megang Suga hyung. Gak rela aja ngelihat Suga hyung dipegang orang lain"

"Jim.."

"Hm?"

"Jangan bilang lu udah belok juga..."

"Hah?!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




TBC~


Awww udah 18 hari gak update ni cerita :'v
Ada yang nunggu gak?
Kayaknya gak ada. Gpp deh.
Akhirnya bisa ngetik cerita ini ;")
Beberapa hari yang lalu sibuuukk banget sampe-sampe kalau buka wattpad cuman bisa balas massage yang ada.
Makasih buat yang udah baca❤
Kuterhura karena tau ada yang suka sama cerita gajelas ini :'")
Sekali lagi, terimakasih banyaaakk❤
Maaf kalau tidak bisa update teratur🙏❤


p.s : (bagi yang gak mau baca gpp)
Ada yang pergi nonton wingstour tanggal 29 nanti? :') akh lupakan soal wingstour, bahkan lightstick pun belum kebeli sampe sekarang :'v

Bye~♡

Continue Reading

You'll Also Like

238K 20.8K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
169K 26.5K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
64.4K 5.3K 7
[✔COMPLETED] Seokjin tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil di daerah gangnam. Kesukaanya pada seni Graffiti membuatnya jatuh dalam masalah...
583 68 15
Badai Tanaka adalah salah satu anggota VIP Club, perkumpulan playboy nomor satu se-Jakarta yang berisi lelaki berkriteria TMJ-Tampan, Mapan, dan Jant...