Can I stay beside U

Par KinantanFirjatullah

156 2 1

Sena mengawali hidupnya dengan biasa saja sejak kepergiannya ke Osaka. Semua terlihat begitu monoton. Hingga... Plus

Aku berjanji aku pasti akan kembali
Pakai uangku saja!
Pertama kalinya aku mengontak dirimu

Pantai Tokimeki

32 1 1
Par KinantanFirjatullah

Sekalian Update!

Can I Stay Beside U?

By

Kinantan Taufiq Firjatullah

.

Telah berlalu juga 5 bulan kedekatan Sena dan Honoka. Dan juga telah 6 bulan mereka melangkah di kelas 12 SMA. Kini, mereka telah saling mengenal satu sama lain. Latar Belakang, keluarga, sekolah, hobi dan juga masa depan.

Begitupun degupan-degupan yang dirasakan Honoka kini telah mencerminkan suatu tanda. Aura berbeda yang ia rasakan pula. Kini, baginya Sena merupakan suatu permata yang dapat menghibur hatinya. Yah, walau masih sebatas sahabat saja. Honoka belum berani mengungkapkan perasaan sebenarnya pada Sena.

Mereka juga sering pulang bersama. Honoka menunggu kepulangan Sena, setiap ia pulang sekolah. Terkadang di akhir pekan mereka juga sering merelaksasi diri di taman dekat SMA Otonokizaka. Sena juga telah mengetahui Honoka dulu adalah seorang leader Idol Group pada saat dia kelas 11. Ia tau dari beberapa temannya seperti Kotori dan Umi. Juga Honoka sudah tau kalau Sena juga mantan seorang Runningback dari tim amefuto yang pernah terkenal yaitu Deimon Devil Bats.

Begitupun Kotori dan Umi, mereka juga sudah mengetahui perasaan yang Honoka rasakan terhadap Sena. Mereka memberi saran, bahwa lebih baik mengutarakannya pada saat lulus sekolah saja. Toh tinggal 1 bulan lagi mereka di kelas 12, dan akan melanjutkan studi di perguruan tinggi.

.

.

Pagi hari di sebuah apartmen daerah Osaka, lebih tepatnya adalah apartemen ini tak biasanya sosok bersurai caramel itu bangun kesiangan. Dilihat tempat tidur sudah dirapihkan dan jam weker sudah tidak mengeluarkan sirine mematikannya lagi. Dan tentu saja kamera SLR hitam yang sudah siap tergantung di pintu.

'GREK…', Pintu kamar mandi dibuka. Sena terlihat sudah lengkap dengan bajunya dan handung terlingkar di lehernya. Sejenak ia melihat kalender.

"Sudah mau masuk musim panas ya?", tanyanya pada dirinya sendiri.

Ia menonton Tv sejenak sambil mengambil koran yang telah disediakan.

Tanpa sengaja ia menemukan berita yang menarik.

'Fokus Ujian Akhir, Tim Deimon Devil Bats merekrut anggota baru!'

Dan itu membuat Sena tersenyum simpul. Betapa kerasnya dulu usaha sewaktu masih berada di Deimon hingga satu persatu dari mereka mulai menuju karirnya masing-masing.

Setelah beberapa lama menenggelamkan diri didalam koran tersebut ia memeriksa ponselnya, seperti biasa selalu ada sapaan hangat dari sang gadis.

"Ohayou Sena-kun"

"Ohayou-nee , Kousaka-san…"

Setelah itu ia menyeruput kopi yang sudah dipersiapkan di meja. Tiba-tiba ada pesan dari seseorang yang begitu kenal dengannya.

"Oi, cebol. Kamu dah ga jomblo lagi ya?"

Sedikit terkejut, namun ia berusaha menetralkan suasana.

"Ya kan aku masih belum jadian, Hiruma-san."

"Kekeke, liat aja deh. Kalo sampai entar kamu dah ada hubungan sama dia. PJNYA BAKAL GUE SURUH LOE NRAKTIR KITA SEMUA DARI TIM-TIM CLASSEMEN ATAS! KEKEKE!"

"H-HIEE….. T-Tidak k-kok H-Hiruma-san…"

"Keke, bahkan di SMSpun kau masih tampak gugup… Sudah cebol, aku ada urusan yang lebih penting. Lanjutkan tugasmu dan jangan lengah!"

"SIAP!"

Setelah perbincangan panjang dengan sang mantan kapten Sena kembali mendapatkan pesan dari Honoka.

"Nee Sena-Kun, enaknya nanti waktu Liburan musim panas ngapain yah?"

Sena berfikir sejenak kemudian ia mendapat ide.

"Bagaimana kalau jalan-jalan. Lebih asyik kan."

"Iya sih, tapi kalau ke taman taupun pusat perbelanjaan kan sudah biasa…"

Sena berfikir sejenak. Sekiranya ada yang menarik dari kota Osaka ini adalah….

"Bukannya Osaka punya pantai yang indah ya?"

Tiba-tiba Honoka memekik.

"Eh, iya deh! Gimana kalau ke pantai Tokimeki? Aku dari dulu pengen banget kesana~", rujuk Honoka.

"Hmm…"

"Gimana Sen? Boleh ya~", rujuk Honoka

"Oke, tak masalah.", jawab Sena mantap.

"Yeaay", balas Honoka girang.

Sena meletakkan handphonenya diatas , ia menataplayar langit dari balkon Apartemennya. Terik sang surya tidak biasanya pada hari ini. Mungkin beberapa perusahaan sudah merencanakan hari liburnya.

.

-Meanwhile-

.

"Sudah siap Honoka-chan?", tanya Ibunya dari arah toko kue. Rumah Honoka membuka toko usaha kue juga.

"Sudah, aku berangkat dulu ya, bu!", Sahut Honoka dari pintu depan, ia sungkeman dulu dengan ibunya dan melanjutkan perjalanan ke sekolah.

-Skip Sekolah-

"Ohayou, Honoka-chan!", sapa Kotori dari arah koridor timur kepada Honoka yang akan masuk ke kelasnya.

"Ohayou!"

"Nanti waktu liburan bakal kemana?", tanya Kotori.

"Hm...mungkin ke Pantai Tokimeki."

Kotori yang mendengarnya langsung berbinar-binar.

"Woahh….. sugoi-nee…. Aku juga pengen ikut kesana….", Rujuk Kotori.

"Hehehe"

.

-Skip Sepulang sekolah-

.

"Kawan-kawan aku pulang dulu ya, jaa-nee…", ucap Honoka kepada Umi dan Kotori sambal merapihkan tasnya.

"Oh ya, kami juga akan ke pantai Tokimeki, Honoka-chan.", ujar Umi.

"Oh, tidak terima kasih, aku kesana dengan Sena-kun."

"Oh, okay. Sampai berjumpa disana ya…", ujar Kotori

"Iya.. Okay.."

.

[Kediaman Kousaka, 09.13]

.

"Tadaima…", ucap Honoka membuka pintu rumahnya. Ia melepaskan sepatuya dan berjalan lenggang kedalam.

"Sudah pulang, Honoka-chan?", tanya ibunya yang sedang menonton acara televise ketika Honoka melewati ruang tengah.

"Iya, Kaa-san. Aku senang sekali hari ini…", jawab Honoka

"Oh, bagimana, sudah siap semua barang-barangmu?"

"Sudah kok Kaa-san."

"Oh yasudah. Gih, siap-siap sana…"

"Baik!"

Honoka berjalan dengan perasaan senang menuju ruang makan. Ia membuka tudung saji dan melihat ada santapan yang terlihat lezat untuk dimakan hari ini.

Sejenak ia membayangkan diri Sena Kobayakawa.

"Sena-kun…."

Honoka adalah gadis Tsundere, ia tak suka membuka-buka dirinya di depan umu ataupun teman-temannya. Setiap malam ia berdoa agar bisa didekatkan pada Sena. Tak banyak ada yang tau kedekatan mereka. Mungkin hanya Kotori dan Umi, atau beberapa mantan member 'Muse'

Intinya ia ingin menjaga perasaannya pada Sena. Baginya Sena adalah cowok terbaik yang pernah ia temukan.

.

-Sementara Itu-

.

"Tugasmu sudah selesai, Kobayakawa-san?", tanya direktur Tsuki pada Sena yang usai melakukan perkerjaannya.

"Sudah, Direktur. Saya pamit mendahului ya pak..", ucap Sena sambal membungkukkan badan kearah atasnnya

"Hm, tak apa-apa. Oh ya, liburan musim panas ini kamu mau kemana?", tanya Direktur.

"Anoo…aku dan Kousaka-san akan pergi ke pantai Tokimeki…"

"Oh… kencan pertama ya?", sontak membuat Sena sedikit memerah dan gelagapan.

"Bu-bu-bukan seperti itu pak…", jawabnya sambal menggoyangkan kedua tangannya.

"Hahaha, yasudah… Hati-hati dijalan….", Direktur Tsuki pun melambaikan tangannya pada Sena, Sena juga membalasnya.

.

Sena berjalan menuju motornya yang terparkir. Di Osaka, dia dipinjamkan oleh Rutsuki sebuah motor, karena Rutsuki lebih sring menggunakan motor pemberian ayahnya, ia meminjamkan motor sejenis sport berwarna kombinasi oranye-hitam kepada Sena.

Sena segera menancap gas motornya dan langsung berjalan ke rumah Honoka. Sesampainya di rumah Honoka ia mengirimi pesan kepada Honoka bahwa ia di depan rumahnya.

"Oh, Sena-kun. Silahkan masuk…", ucapnya mempersilahkan Sena masuk ke dalam rumahnya.

"Oh, a-arigatou… Honoka-chan…", jawab Sena sambal membungkukkan badan.

Sena diantar menuju ruang tengah, disana ada ibu Honoka.

"Nee…Sena-kun. Kamu tunggu disini ya. Aku akan bersiap-siap terlebih dahulu.", pintanya.

"Oke."

Sena kemudian duduk disebuah sofa dekat meja ruang tamu.

"Oh… jadi kamu ya yang namanya Sena Kobayakawa.", ucap ibu Honoka sambal tersenyum.

"Ha-haik… Obaa-san… Yoroshiku…", Sena sambil membungkukkan badan.

"Bibi tau dari Honoka. Kamu pemuda yang sangat baik ya…", puji Ibu Honoka.

"Eh… terimakasih Obaa-san…", ucap Sena wajahnya sedikit memerah.

Kemudian Nyonya Kousaka menghadap sedikit kebawah sambil sedikit tertegun.

"Baa-san sangat beruntung jika Honoka bisa berteman dengan pemuda sepertimu.."

"Apa maksud Baa-san?", tanya Sena.

"Sejak kecil Honoka tidak pernah memiliki teman laki-laki. Semua laki-laki di sekolahnya dulu selalu membullinya. Itulah yang menyebabkannya sulit untuk berkomunikasi dengan laki-laki semenjak sekolah menengah. Tapi semenjak di Idol group dia sudah banyak memiliki penggemar laki-laki. Hanya saja… Dia menjadi sedikit canggung apabila berurusan dengan penggemar laki-laki.", ucap Nonya Honoka

"Tapi berbeda dengan Sena-kun. Kaa-san kaget sewaktu tau ketika Honoka dirampok, untung saja Sena-kun datang dan menyelamatkan Honoka. Duh… Baa-san harus membalas budi apa ya?"

"Haha, tidak perlu berlebihan seperti itu kok Baa-san. Saya ikhlas kok…", Sena sambil tersenyum tipis kearah Nyonya Honoka.

Tiba-tiba Honoka turun dari lantai atas rumahnya. Penampilannya terdirikan dari Kaos tanpa penutup bahu, berwarna pink dan celana jeans selutut.

"Anggun sekali…", batin Sena menatap Honoka.

"A-anoo… ada apa Sena? Kenapa melihatku seperti itu?", tanya Honoka yang melihat Sena bengong dari tadi.

"Eh? Ti-tidak kok hehe.", Sena menggaruk bagian kepalanya yang tidak gatal ketika ia baru sadar. Honoka hanya terkikik. Sena merona.

.

"Sudah mau berangkat, Honoka-chan?", tanya Nyonya Kousaka pada putrinya yang sudah bersiap-siap di pintu depan.

"Sudah kaa-san. Aku pamit berangkat dulu ya.."

"Hati-hati di jalan Yaa…", ucap Nyonya Honoka melambaikan tangganyya dari belakang

"Iyaa.", jawab Sena dan Honoka serempak.

.

.

.

Perjalanan dari pusat kota ke panti tidak begitu memakan waktu lama, hanya mungkin 1 setengah jam saja. Saat Sena asyik mengendarai motornya, Honoka tak sengaja memeluk dan bersandar di punggung Sena. Karena cara mengemudi Sena yang juga kalem membuat Honoka terbawa suasana dan mengantuk.

Saat di lampu merah…

"Kok punggungku berat yah?", iapun menoleh ke belakang. Ia melihat sesosok bersurai jingga sedang tertidur dipunggungnya.

"Oh, Honoka-chan sedang tertidur rupanya. Sebaiknya aku tak mengganggunya.", lanjutnya dengan nada yang lirih.

.

Sena memarkirkan motornya di depan sebuah rumah toko di dekat Pantai Tokimeki, Osaka. Sebelum ia turun dari motornya, ia membangunkan Honoka telebih dahulu.

"Hmm… Eh? Dimana kita?"

"Kita sudah sampai."

"Eh? Tadi aku ketiduran di punggungmu ya? M-maaf…"

"Hehe, tak apa kok. Ayo!", mereka berdua kemudian menaiki Bis Tour yang menuju pantai Tokimeki.

.

.

[Di dalam Bis]

Sena berdiri memegang pegangan yang tersedia sedangka Honoka duduk dibelakangnya. Kondisi bis yang mulai dipenuhi orang-orang membuat mereka tidak duduk bersama-sama.

Tiba-tiba ponsel Sena bergetar, ada notifikasi yang masuk

"Dari Hiruma-san.", ia baca pesan tersebut.

.

From: Hiruma

Desc: "Oi, jangan lupa membuka paket yang kukirimkan padamu."

.

Kemudian Sena mematikan ponselnya setelah membaca pesan dari Hiruma tersebut. Honoka yang penasaran bertaya.

"Siapa, Sena-kun?"

"Mantan kaptenku mengirimiku paket."

"Oh, baiklah…", ucapnya, setelah itu Honoka membuka kotak bekal makanannya yang ia masukkan dalam tas selempangnya, kemudian membuka isinya terdapat 2 roti sandwich.

"Nee Sena-kun…"

"Ya?"

"Ibuku membawakanku 2 Sandwich ini, kupikir aku tak bisa menghabiskannya sendiri. Kau mau satu?"

"Hmm… sebenarnya sih aku boleh-boleh saja. Cuma sekarang kedua tanganku sedang aku gunakan."

"Oh… baiklah.", Honoka kemudian memasukkan kembali kotak makannya kedalam tasnya lagi.

.

"Ayo, sudah sampai tuh!", ajak Sena pada Honoka ketika bis sudah sampai di tujuannya.

"Iya."

.

.

.

"Wuu…. Sugoi-nee…. Pantai Tokimeki memang objek wisata yang bagus ya…", seru Sena merenggangkan kedua tangannya saat ia sudah sampai dan masuk areal pesisir pantai.

"Iya, aku saja tak mengira sampai seindah ini…", seru Honoka juga.

Mereka kemudian mencari spot yang enak dan menggelar tikar serta menancapkan paying disana. Honoka mengeluarkan beberapa barang-barang dari tasnya.

"Nee Sena-kun… mau makan Sandwichnya?"

"Oh, silahkan. Honoka-chan."

Honoka kemudian tersenyum dan mengeluarkan kotak makanannya dan membagi sandwichnya dengan Sena sambil duduk-duduk di atas tikar dan diteduhi payung.

"Ano… kamu gam au ganti baju renang?", tanya Honoka usai menghabiskan sandwichnya.

"Eh, abis ini. Duluan aja.."

"Yaudah aku duluan ya…"

"Oke..."

Sena kemudian menatap laut yang biru lagi kemudian ia berfikir untuk bermain papan seluncur disana. Setelah itu, ia membuka isi ranselnya dan mengeluarkan kamera andalannya lagi. Menjeprat-jepret setiap sudut pantai hingga tak ada satupun momen yang terlewat.

"Huuft… jika aku ganti baju renang sekarang. Siapa yang akan menjaga barang-barangku dan Honoka-chan?"

"SENA-KUUN!", Seketika Sena menoleh sumber suara

Honoka dengan bikini berwarna biru berlari lenggang kearah Sena. Sebuah moment pertama kali Sena melihat teman perempuannya ini meggunakan pakaian renang. Sena yang salah fokuspun nyaris pingsan ditempat

"Ya-yamette kudasai…", batin Sena.

"Se-sena… apakah kau baik-baik saja?", tanya Honoka khawatir menghampiri Sena dan menaikan kepalanya agar ia tidak mimisan.

"Da-daijobu…."

.

.

Setelah Sena selesai berganti menjadi pakaian renang, ia keluar dari ruang gantinya. Karena terburu-buru ia tak sengaja menyenggol seseorang.

"Woles dong bro… jangan buru-buru…", Suara yang terdengar familiar di telinga Sena.

"RI-RIKU?", Pekik Sena melihat sosok surai putih dihadapannya

"Hehe. Biasa aja kali…"

"Sama siapa kamu kesini?"

"Itu sama Monta. Oi nyet… nih, dah lama ga ketemu tuh…", ucap Riku memanggil sosok seseorang yang sedang membawa buah pisang ditangannya.

"SE-SENA?"

"MONTA!"

Dan mereka erpeluka layaknya teletubies di Tv, lebih tepatnya di ruang ganti pria.

"Ya sudah ya kawan-kawan aku duluan dulu. Ada yang nunggu nih… hehe"

"Wadudu Sena…"

.

.

"Hai, Honoka-chan. Maaf ya kalo agak lama. Tadi aku ga sengaja ketemu temenku yang satu sekolah sama aku."

"Hah, beneran?"

"Iya…"

"Hm, okay. Duduk sini…", Ucap Honoka mempersilahkan Sena duduk disampingnya. Sena kemudian duduk disamping Honoka dan meminum air dalam botol yang dibawanya.

"Ano… langit yang indah ya?"

"Iya…"

"Tau nggak langit indah ini seperti apa?"

"Tidak… seperti apa terus?"

"Seperti matamu…"

.

Honoka kemudian merona dan meyembunyikan wajahnya dibahu Sena.

"Lho kenapa? Aku salah ya? Hehe"

"Eng-eng-enggak kok…", ucapnya sambil masih malu-malu.

"Udah… gausah malu kok… hehe"

"Ha-habisnya kamu gombal deh…", rontak Honoka.

"Iya-iya maaf... hihi", ucap Sena masih tertawa kecil.

"Oh iya. Katanya Umi-chan dan Kotori-chan juga kesini. Tapi aku tak melihat mereka dari tadi…"

"Iya, aku juga…"

.

.

Riku yang telah berganti baju berjalan ke sebuah kafe di pantai Tokimeki. Ia berniat untuk memesan beberapa minuman.

"Jus jeruknya satu ya…", ucap Riku kepada pelayan di kafe tersebut. Tiba-tiba seorang gadis berambut biru donker berdiri di sebelahnya.

"Ano… Es tehnya satu ya Baa-san…"

Setelah itu, akhirnya gadis bersurai donker itulah yang mendapat pesanannya lebih dulu. Ia berjalan lenggang meninggalkan Riku. Tiba-tiba Riku melihat sebuah tas tergeletak di sebelahnya. Ia heran…

"Pasti tas gadis itu!", Riku berlari sekuat tenaganya untuk mengejar gadis biru donker yang berjalan meninggalkannya.

"Ano… maaf, tas anda tertinggal."

"Eh?"

"Ini, kukembalikan."

"AA…Maaf…aku tak sengaja meninggalkan tasku tadi. Aku meletakkannya untuk mengambil handphoneku. Maaf ya sudah merepotkanmu…"

"Sudahlah tak apa kok…", ucap Riku entng.

"Sebelumnya aku sangat berterima kasih karena kamu sudah mengembalikan tasku."

"Yea… tak apa"

.

.

Kemudian gadis itu berjalan lagi menuju Sena dan Honoka yang sedang duduk-duduk asik dipinggiran pantai.

"Oh, Umi-chan. Ternyata kau sudah sampai ya?", ucap Honoka melihat kedatangan Umi.

"Iya, aku lebih dulu dari kalian malah. Aku menunggu kalian dari tadi."

"Oh… maap", ucap Sena sambil senyum garing.

Kemudian Honoka membulatkan matanya.

"Eh, main air yuk! Pasti seru!"

"Ayo!", jawab Umi

"Kamu, Sena-kun?", tanya Honoka pada Sena.

"Eh, entar aja aku menyusul…"

.

"Oi, Sena…", tiba-tiba Riku menyapanya dari belakang.

"Hai Riku…", jawab Sena.

Tiba-tiba Umi terbelalak melihat sosok surai perak dihadapannya.

"Eh, kamu kan yang tadi itu ya?", tanya Riku.

"I-iya… perkenalkan… namaku Umi Sonoda. Kau bisa memanggilku Umi."

"Riku Kaitani. Riku."

"Riku, perkenalkan ini Honoka Kousaka. Aku kesini bersamanya…", ucap Sena memperkenalkan Honoka pada Riku.

"Yoroshiku…"

"Jadi kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?", tanya Sena pada Riku dan Umi.

"Dia tadi tidak sengaja meninggalkan tasnya di kafe. Jadi kukembalikan.", jelas Riku.

"Ooh..."

"Hei, bagaimana jika kita bermain bola Volly saja?", ajak Honoka.

"Tapi kan hanya tiga orang…", jawab Umi.

"Kau ikut saja, Riku. Bagaimana?", ajak Sena.

"Eh? Aku?"

"Iya, Umi-chan, kau satu tim dengan Kaitani-san ya?", Umi hanya terdiam dan mengangguk mendengar ajakan Honoka

Mereka kemudian bermain bola volley dipantai itu. Berhubung disana juga ada lapangan voli juga.

.

.

Sementara Itu

.

.

"Hmm… pisang di kota Osaka enak sekali ya…", ucap Monta sambil memakan buah pisang yang ada di genggamannya. Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan seorang gadis. Segera ia berlari dan menemui sesosok gadis dengan rambut putih pucat habis terpeleset.

"KYAA…. Aduh…"

"Kau tidak apa-apa?", tanya Monta menghampiri gadis tersebut.

"Duh…kakiku keseleo…"

"Sudah, jangan menangis…", Monta kemudian kehabisan pikiran, iapun menggendong gadis tersebut dengan gaya bridal style secara tiba-tiba dan berlari menuju posko kesehatan.

"Ini pak. Ia habis kepleset. Kakinya keseleo.", Ucap Monta pada penjaga poskokesehatan.

"Baik. Akan kami tangani…", petugas kesehatanpun membantu mengobati gadis tadi agar lebih menjadi lebih baik

.

.

"Ano… sebelumnya terimakasih telah menolongku tadi…"

"Oh… tak masalah kok… hehe…", ucap Monta sedikit tertawa.

"Ngomong-ngomong siapa namamu? Namaku Kotori Minami"

"Aku Raimon Tarou."

"Oh, terimakasih, Tarou-san."

"Hehe cukup panggil Monta saja."

Kemudian Kotori membatin.

"Nama yang lucu…"

.

.

"Hai Honoka-chan, Umi-chan.", ucap Kotori baru keluar dari posko kesehatan.

"Hai, Kotori-chan. Eh, kenapa kakimu diperban?"

"Ano… tadi aku tak sengaja terpeleset. Jadinya kakiku keseleo. Untung ada yang membawakanku ke posko kesehatan."

"Siapa?"

.

.

"OI, SENA, RIKU!", sapa seseorang dari belakang Kotori

"MONTA!"

Kemudian Honoka dan Umi menoleh ke sumber suara. Seorang yang berperawakan tak terlalu tiggi dengan rambut spike coklat gelap berlari kearah Sena dan Riku.

"Dialah yang telah menyelamatkanku…"

"K-Kau yakin?"

"Iya…", Honoka dan Umi sweatdrop

"K-kenapa?", tanya Kotori curiga.

"Eng-enggak tidak kok, Kotori-chan…hehe", kikik Honoka dan Umi.

"Huft...", Kotori menggelembungkan pipinya.

.

"Ano, jadi kalian sebenarnya adalah teman?", tanya Umi kepada tiga orang pemuda dihadapnnya.

"Iya, kami sama-sama dari Kanto. Mereka berdua adalah sahabatku dari sekolah Deimon. Sedangkan aku dari Seibu.", ucap Riku menjawab pertanyaan Umi.

"Oh…", Umi ber O setelah mendengar jawaban Riku.

"Hai, gimana kalo kita main surfing aja? Yang cewek entar main air aja sambil ngeliatin kita surfing hehe. Gimana?", Ajak Sena pada Monta dan Riku.

"Ayo!"

.

Kemudian Sena, Monta, dan Riku bermain Surfing di pantai Tokimeki, berhubung ombak yang cukup bagus membuat mereka dapat bermain lebih leluasa. Sedangkan Honoka, Kotori, dan Umi melihatnya dari jauh sambil bermain air dan pasir. Sepertnya dari ayng Umi lihat diantara ketiga pemuda itu adalah Riku. Ia tak sadar mengucapkan sesuatu

"Keren sekali…"

"Eh, kau bilang sesuatu, Umi-chan?", tanya Honoka.

"Eh, ti-tidak kok…hehe…", Honoka kemudian mendatarkan alisnya. Sementara Kotori terfokus pada seseorang yang mirip Mon -Lupakan.

"Apa yang kau lihat, Kotori-chan?", sedangkan Kotori asih tetap terfokus pada sosok Monta.

"Hm, yasudahlah.", kemudian Honoka secara tak sadar pula menolehkan kepalanya dan menenggelamkan dirinya pada sosok bersurai coklat karamel yang sedang bermain papan seluncur, Sena Kobayakawa.

,

,

"Oi, sudah sore. Pulang yuk!", Ajak Honoka pada teman-temannya.

"Oh, sebelumnya ita makan dulu saja…", saran Kotori.

"Oh, ok!"

Kemudian mereka mencari restoran disana. Mereka menemukan sebuah restoran daging asap dan memesan meja disana. Disediakanlah meja ntung enam orang, namun meja tersebut terpisah-pisah tapi dalam satu kamar, pada akhirnya disusunlah formasi (Lu kira olahraga, thor) seperti berikut:

Sena Kobayakawa dengan Honoka Kousaka

Raimon Tarou dengan Kotori Minami

Riku Kaitani dengan Umi Sonoda.

Serasi bukan? Kalo engga ya jangan salahin Author, salahkan saja ego anda yang mau baca fic ini :)

.

"ITTADAKIMASS'U!", Seru semuanya ketika makan di meja mereka sudah siap, tapi masih belum ada minumnya.

Kemudian mereka memakan makanan yang sudah dipesan masing-masing. Semuanya juga asyik berbincang-bincang. Tiba-tiba seorang pelayan menghampiri Riku dan Monta.

"Maaf, Strawberry Juice yang anda pesan sudah habis…", ucap pelayan kepada Umi,

"Yah…", lirih Umi.

"Oh, aku minta satu sedotan lagi untuk minumanku.", ucap Riku.

"Eh? Ada apa?", tanya Umi.

"Kau bisa ambil punyaku. Aku tak mungkin bisa menghabiskannya sendirian."

"Eh, ta-tapi. A-apa kau yakin?"

"Hm, mau gimana lagi. Lagian kan, gelasnya cukup besar.", Ucap Riku melirik gelas Lemon Tea disampingnya.

"Ba-baiklah. Sebelumnya, terima kasih lagi karena kau tlah memberikanku sebagian dari minumanmu."

"Yap."

.

Sena dan Honoka, serta Monta dan Kotori tak sengaja melihat Umi dan Riku yang minum satu gelas berdua.

"Wah… so-sweet banget ya kalian…", Puja Honoka, yang satu meja dengan Sena.

"Hihi, kalian lucu sekali."

"Eh?", dan mereka berdua merona.

.

"Ups, maaf…. Kotori tak sengaja melemparkan dangingya ke priring Monta, sedangkan garpunya terpental entah kemana."

Kemudian Monta megambil daging itu dengan garpunya, kemudain ia menyerahkan kepada Kotori.

"Nih"

"Eh, ta-tapi itu kan garpumu…"

"Tak apa, mulutku selalu kubersihkan setiap makan…"

"Ya-yakin nih?"

"Iya…"

Kemudian Kotori memakan daging yang ada di garpu yang dipegang oleh Monta. Terlihat seperti Monta yang menyuapi Kotori.

"Ehem…ehem…", deheman Riku sonta membuat keduanya blushing.

.

.

Setelah itu, mereka membayar makanan yang mereka beli, mereka membayar dengan cara patungan dan setelah itu mereka pulang kembali ke Osaka. Sena menaik motornya dengan Honoka, sedangkan Umi dan Kotori kembali dengan menggunakan bis. Monta dan Riku kembali ke Hotel mereka.

.

Sebelum pulang Sena mengantar pulang Honoka terlebih dahulu. Yang pasti ia kerumah Honoka.

"Nee Sena-kun, Arigatou ya buat hari ini… makasih ya udah ngajak aku ke pantai Tokimeki..."

"Hehe, iya tak apa kok…", Sena hanya terkikik dan sedikit merona mendengar ucapan Honoka.

'CUP!', Honoka kemudian mengecup pipi eksotis Sena, membuat sang empu menghentikan kikikannya, dan membuat pipinya semakin merah merona.

"Konbawa-nee Sena-kun…"

"Konbawa…Honoka-chan"

Sena kemudian memutar balikkan motornya.

"Aku pulang dulu ya, Honoka-chan."

"Jaa-nee, Sena-kun… hati-hati ya…"

"Iya… aku pulang dulu…"

"Iya…", kemudian Sena menancap gasnya dan pergi menjauh dari Honoka. Honoka melihat kepergian Sena dari belakang. Dan sekali lagi degupan-degupan itu ia rasakan

'Padahal tadi aku barusan saja bertemu Sena-kun. Tapi kok jadi ingin ketemu lagi lagi ya?' Ia menatap langit sebentar kemudian membuka pintu rumahnya.

"Tadaimma…"

"Oh, okaeri Honoka-chan… Bagamana, kau sangat senang hari ini?"

"Iya, Kaa-san aku sangat senang..", ucap Honoka langsung memeluk ibunya.

"Syukurlah kalau begitu. Istirahat dulu sana, kau pasti Lelah…"

"Iya..."

.

.

Sena memarkirkan motornya didepan apartemennya. Kemudian ia menggunakan lift untuk menaiki 2 lantai. Sesampainya dikamar, ia membuka pintu kamarnya, meletakkan tas, setelah itu mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, dan tak lupa berdoa sebelum masuk kea lam mimpi.

"Hufft... kira-kira kabar Otou-san dan Okaa-san bagaimana ya?", ia menoleh kearah langit-langit apartemennya.

"Yah... aku harap mereka baik-baik saja. Kemudian ia menarik selimut dan segera tidur.

.

.

To Be Continued…

Sudah sampai disini dulu yah, maaf kalo author telat update, habis banyak tugas sekolah lagi. Apalagi bulan depan mau UN ~_~

So, tetep Read n Reviewnya yach… dan makasih atas semua supportnya bisa bikin saya nyelesaiin ni cerita…

Udah, ya sampai sini aja, saya dah ngantuk nih ^_^III

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

56K 6.1K 31
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...
73.2K 10.9K 25
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
727K 63.5K 45
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
69.5K 3.4K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++