Dylana

By yoophorina

62.1K 1.9K 175

Ana yang seorang Bad Girl di sekolahnya harus mau merelakan waktunya yang berharga untuk Dylan, seorang Most... More

Dylan
First Meet
Satu langkah lebih dekat
Andriana Caroline Enderson
What Makes You Beautiful
Live While We're Young
Bad Reputation
Bad Stalker part 2
Stalker
Bad Side
Senyuman yang Hilang
First Date
Senyuman yang Sempat Hilang
Berkencan
Sweet Talk
Overdose
Kisah Manis
Dilla
The Name is Called Best Friend
We're Best Friend
Relation-sweet
The Name is Called Kencan
Triple Date
The Storm is begin
Kehilangan Sebelah Sayap
Rapuh
Kecewa?
Axel si Moodboster
The Darkest Side
Senang dan Sedih Satu Paket
For the First Time
Perubahan Besar Ana

Bad Stalker

1.4K 76 2
By yoophorina

Dylan terus memandang ponselnya dengan wajah tak percaya dan kecewa. Di sana terdapat pesan dari Ana yang mengatakan ia akan pergi dengan Key dan Nara. Padahal, ia berencana mengajak Ana bepergian menuju tempat rahasia yang tak sengaja ia temukan tiga tahun yang lalu.

"Lo kenapa?" Goda Reno karena melihat wajah kecewa Dylan yang gak banget untuk dilihat.

"Abis putus cinta ya?" Tanya Keenan seraya tersenyum mengejek.

"Di tolak Ana?" Tawa Andi menggelegar setelah mengucapkan pertanyaan yang membuat Dylan semakin kesal dan melemparnya dengan bantal.

"Nembak aja belum, udah bilang gue di tolak, kampret lo," ucap Dylan dengan kesal.

"Ya ... siapa yang tahu kan?" Lemparan stik PS mengenai Reno setelah menanyakan hal itu oleh Dylan. Poor you, Reno.

"Suka gitu ya, lo,"

"Daripada lo galau najis gini, Mending kita hangout," ajak Reno sembari berdiri dari posisi duduknya tadi.

"So?" Andi mengikuti sembari berjalan keluar dari kamar Dylan dan menolehkan kepala ke arah Dylan yang masih terdiam tanpa berniat bangkit untuk mengikuti kedua sahabatnya.

"Lo mau di sini aja? Cupu lo," ejek Andi seraya tertawa dengan lebarnya.

"Kalau dia gak ngasik kabar, kejar," Reno menepuk pundak Dylan dengan semangat dan Dylan memandang mereka datar sebelum menjawab.

"Gimana mau ngejar, gue gak tahu dia di mana,"

"Lo meragukan gue?" Tanya Reno dengan senyuman menggoda. "Kalau lo lupa, gue pacaran sama Key."

Dengan semangat Dylan bangun dan membuka lemari pakaiannya dengan gerakan tak sabar. Ia mengambil pakaian dan menggunakannya dengan gerakan yang cepat. Setelah selesai ia berdiri di hadapan kedua sahabatnya dan menampilkan cengiran bodoh, serta berjalan keluar tanpa memperdulikan kedua sahabatnya yang terbengong melihat aksinya yang bertolak belakang tadi.

"Jadi, kita ke mana?" Tanya Dylan saat baru menduduki kursi pengemudi dan menolehkan kepalanya ke samping menghadap Reno.

"PIM. Primetime Inahri Mall. Mereka di sana dari Duapuluh menit yang lalu," informasi itu cukup untuk Dylan saat ini.

"Let's go!" Seru Dylan dengan semangat.

Selama perjalanan, Dylan bersenandung riang seraya menyusun rencana dalam otak cerdasnya. Andi dan Reno hanya memaklumi orang jatuh cinta mah gitu batin mereka.

"Mereka di mana, Ren?" Mereka baru saja memasuki area Mall dan sibuk melihat sekeliling. Berharap yang mereka cari berada di dekat mereka.

"Di depan toko buku, mereka baru saja keluar," tanpa pikir panjang, Dylan melangkahkan kakinya dengan cepat tanpa memperdulikan Andi dan Reno yang tertinggal di belakangnya.

***

Jarak Dylan dengan Ana beserta teman-temannya sekitar lima meter. Hanya saja, penampilan Dylan dan Andi terbilang mencolok di bandingkan dengan Reno yang tampil biasa saja.

Bayangkan saja, Dylan dan Andi menggunakan jaket hitam tebal, masker, topi serta kacamata hitam yang membuat orang-orang yang memandang mereka menolehkan kepala dua kali. Bukan karena mereka tampan, tapi karena penampilan mereka yang membuat orang-orang mengerutkan dahi dibuatnya.

"Tolong, kawan. Bersikap biasa aja," lirih Reno yang menutupi wajahnya dengan telapak tangan saat melihat kedua temannya menempel di tembok dekat mereka selayaknya detective yang berada di televisi. Ya Tuhan, jangan lagi! batin Reno berteriak frustasi dengan sikap ajaib sahabatnya.

"Mas! Anda ikut saya ke pos," bahu Dylan dan Andi di tepuk dengan keras membuat mereka membalikkan badan serentak dan mendapati seorang security menatap mereka dengan garang.

Dylan dan Andi dengan serentak menurunkan masker dan melepaskan kacamatanya sembari menatap satu sama lain. Kita dalam masalah, kawan batin Dylan dan Andi berbarengan. Reno yang melihatnya hanya mampu menahan tawa dan melihat ke arah lain seakan dua orang yang berada di sebelahnya bukan orang yang ia kenal.

"Ayo, ikut saya ke pos!" Perintah Pak Roji, security yang menangkap dan membawa mereka ke pos untuk di periksa.

Misi pertama
Status : Gagal

***

Setelah melepaskan semua atribut penyamaran dan menjelaskan perihal siapa mereka, tentu saja dengan bantuan Reno sebagai sahabat sekaligus saksi untuk memperkuat penjelasan mereka.

Akhirnya, setelah dua jam mereka berada di pos yang pengap dan di pelototi oleh Pak Roji, mereka dapat keluar dan menghela napas panjang akibat kelakuan mereka. Sial, coba adek ikut. Lebih seru kan jadinya batin Dylan protes mengingat Keenan yang tak lain adiknya sedang melakukan pendekatan lagi dengan sang mantan.

"Ren, mereka ke mana?" Tuntut Dylan saat baru menyadari jika mereka sedang dalam misi.

"Coffee shop di dalam," untung mereka memiliki informan yang terpercaya, jadi tidak perlu mencari Ana dengan memutar seluruh mall yang berujung sia-sia.

"Tunggu apa lagi?" Ujar Dylan seraya berjalan menjauhi mereka yang terbengong melihat semangat yang berkoar dalam diri Dylan.

Itu anak kesambet setan mana? Batin Reno dan Andi berbarengan.

Ketika hendak memasuki coffee shop, mereka tak dapat masuk karena segerombolan anak-anak SMP mulai menyerbu memasuki area dengan bercanda tawa dan menabrak sampai menerobos sehingga Darren, Andi dan Reno memandang lautan manusia di hadapannya dengan pandangan tak percaya.

Setelah keadaan sepi, mereka baru bisa memasuki area dan mulai memesan pesanannya.

"Maaf, Kak. Coffee Late sudah habis, hanya tersisa long black coffee." Ucap pegawai itu dengan wajah meminta maaf. Yang benar saja, mereka di suruh meminum kopi pahit tanpa gula? Hell no.

"Hot chocolate 3, mbak." Pesanan datang dan mereka mengambilnya dengan sigap, tak lupa memberikan bayaran. Mereka memutar mata memandangi area yang penuh dan gaduh karena suara gerombolan anak SMP yang tak tahu malu, menurut mereka.

Mereka mencoba mencari bangku kosong namun tak menemukannya. Seketika seorang wanita paruh baya keluar dari coffee shop dan mereka langsung bergegas menduduki meja wanita tadi.

"Oh my God!" Seru Dylan seolah baru mengingat sesuatu yang penting. Ya, tujuannya kemari. Dengan pandangan bertanya mereka memperhatikan Dylan yang memandang sekitar dengan cemas.

"Kita kehilangan mereka," Andi dan Reno paham apa yang di maksud Dylan dan menghela napas panjang secara bersamaan.

Misi kedua
Status : gagal

***

Thanks for reading😘😍

Gue mau curhat dikit ya hahaha

Jadi gini, gue gak tau kalian suka atau enggak sama cerita ini, karena ya gue liat respon buat cerita ini sedikit banget. Entah kenapa niat gue nulis jadi hilang.

Gue gak maksa kalian harus vote dan komen cerita gue. Kalau kalian vote dan komen gue berterima kasih banget, kalau enggak juga gue seneng kalian udah nyimpen story ini ke perpustakaan kalian.

TERIMAKASIH BANYAK KALIAN SEMUA😘😘❣️

By the way, gue akan update setiap seminggu sekali, kenapa? Karena gue jadi males update kalau gaada yang baca, apalagi vote sama komen hehehe

Gini aja ya, gue akan update lebih cepet kalau bab ini sudah ada lima vote, lima komen. Kenapa gue ngasih syarat? Nyesek coy, nulis tapi enggak di respon, jadi gaada niat update hahahaha

Tapi gue gak maksa kok, ke ikhlaskan kalian aja. Tapi kalau syaratnya belum sampai, ya gue akan update seminggu sekali😂

Bisa kan? Bisa kan? Hahahah

TERIMAKASIH BANYAK KALIAN💞

4 Juni 2017
22.34 WITA
-Anas

Continue Reading

You'll Also Like

22.3M 210K 42
(18+ Indonesian) Hidup dalam rasa perih,duka, dan sex setiap harinya. Bisakah kamu menjadi ana? •Selesai
154K 14.8K 43
"Ketika trauma mengubah segalanya." .. Judul sebelumnya: 1. Fake Noob 2. Cupu Palsu ... High ranks: 🥇1 in #fiksiremaja [3/11/21] 🥇1 in # complete [...
1.8M 12.7K 1
She fell first, but he fell harder. Tentang Chitra yang menghabiskan masa mudanya dengan mengejar-ngejar Angan. Cowok populer di sekolahnya yang menj...
69.6M 3.9M 88
#1 in Teen Fiction [PROSES PENERBITAN] Alister Reygan, ia adalah cowok yang selalu menjadi idaman para wanita. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga me...