Don't Touch! He's My Husband

Von Choucomint

39.7K 2.9K 139

[COMPLETED ✔] Menikahlah denganku -JK Jeon Jungkook, apakah kau benar-benar mencintaiku? -Ma Ri Mehr

CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5-END

CHAPTER 1

11.9K 700 5
Von Choucomint

Ma Ri membanting tas di atas meja kerjanya. Setumpuk notes berserakan begitu saja di depan komputernya. Semua berisi ucapan selamat atas pernikahannya kemarin sekaligus gelar barunya sebagai pengantin baru.

Dia baru saja menyadari jika di ruangan itu tidak ada siapapun kecuali dirinya, padahal sudah siang. Kemana perginya staff yang lain?

Sedetik kemudian semua orang menyembul dari balik meja kerjanya masing-masing dan membuat jantungnya nyaris saja copot saat itu juga.

"Selamat menjadi pengantin baru Baek Ma Ri!!" teriak mereka bersamaan.

"Baek Ma Ri selamat ya! Ah aku lupa, sekarang namamu menjadi Jeon Ma Ri, hihi. Wah, lihatlah wajahmu Ma Ri, kau kelihatan capek sekali."

"Ceritakan kepada kami apa yang terjadi semalam? Haha."

Ma Ri hanya bisa tersenyum melihat perlakuan rekan kerjanya. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi di hari pertamanya masuk kerja .

"Ma Ri, kenapa diam saja? Ah lihatlah! Wajahmu bersemu merah seperti kepiting rebus, haha," tandas yang lain.

Ma Ri jadi teringat akan malam pertamanya semalam. Kata orang, itu adalah hal paling sakral dan ditunggu-tunggu pengantin baru. Namun semalam... semalam setelah pulang dari gereja dan menjalani serangkaian prosesi pernikahan, dia justru tertidur pulas hingga pagi, dan bahkan mungkin tidak akan bangun jika saja suaminya tak membangunkannya. Hanya itu yang dia ingat, jadi cerita malam pertama macam apa yang dinantikan semua orang ini?

***

Ma Ri menatap ulah kedua sahabatnya dengan penuh kekesalan.
Mereka tak henti-hentinya cekikikan dan terus asik men-scroll layar ponselnya sembari sesekali mencuri pandang ke arah Ma Ri. Ada yang sedang mereka sembunyikan.

"Wae? Apa yang kalian tertawakan?"

Ma Ri yang sedari tadi menahan rasa penasarannya seketika merebut ponsel dari tangan sahabatnya itu secara paksa. Gigi gerahamnya bergemeretak tatkala melihat foto-foto yang sedari tadi mencuri perhatian kedua orang ini hingga dia terabaikan.

"Haissh, apa tidak ada hal menarik yang bisa kalian lakukan selain diam-diam menstalker akun orang lain?" Ma Ri mengumpat, kalau saja bukan karena foto wanita cantik itu, barangkali dia tak akan semarah ini.

"Mianhae, tapi semenjak kau menikah dengan Jungkook, kita jadi lebih banyak ingin tahu soal perempuan yang menjadi sainganmu ini," ucap Na Young berapi-api.

"Cih, saingan apanya?"

"Ma Ri, bahkan sampai sekarang kami yang sahabatmu saja masih belum percaya akhirnya kau menikah dengan Jungkook, padahal hubungannya dengan wanita ini sudah berjalan sangat lama. Siapa sangka akhirnya kau bisa menaklukan hati Jungkook dan mengalahkan wanita cantik ini dengan skor telak!"

Ma Ri menelan sisa potongan daging asap terakhirnya dengan rakus. Ekor matanya sedikit mencuri pandang pada foto yang terpampang di layar ponsel Na Young. Dilihat dari sisi manapun, Jang Nara memang cantik, sangat cantik. Pantas saja gadis yang menggeluti dunia model itu sangat populer. Kalau dipikir-pikir lagi, dia juga tak mengerti kenapa suaminya lebih memilih menikah dengannya.

Bukankah Jungkook yang tampan akan sangat sepadan jika disandingkan dengan Jang Nara? Dalam hatinya pun dia mengakui mereka sebagai pasangan yang ideal.

"Itu hebatnya tangan Tuhan. Se-serasi apapun mereka dulu, kalau tidak berjodoh... mereka bisa apa? Haha."

Ma Ri tertawa penuh kemenangan namun terdengar sangat dipaksakan dan dibuat-buat. Dibalik itu masih tersimpan teramat banyak keraguan. Dia baru saja mengenal Jungkook di sebuah perusahaan retail tempatnya dulu dia bekerja, dimana Jungkook menjabat sebagai assistan managernya. Baru beberapa bulan saja, dan Jungkook sudah mempersuntingnya tiba tiba.

***

Jam 8 malam

Ma Ri melipat kedua kakinya di atas kursi. Tangan kanannya sibuk menggenggam mouse sedangkan kedua matanya nyaris tak berkedip memandangi layar komputernya.

Dilihatnya berulang-ulang foto-foto dan status terbaru Jang Nara di akun sosial medianya bak detektif yang tengah melakukan investigasi besar-besaran. Gadis ini sepertinya telah termakan omongannya sendiri.

"Cih, coba saja sekali-kali foto polos tanpa make up, pasti wajahnya seseram hantu, haha."

Ma Ri mencoba menghibur dirinya sendiri, padahal jauh di lubuk hatinya, gadis ini benar-benar sangat mengakui jika Nara adalah wanita idaman setiap lelaki. Bibirnya yang sensual, hidungnya yang mancung, dan postur tubuhnya yang semampai, tidak ada satu cacat pun dalam dirinya.

Terus di-scroll nya akun Nara hingga ke bawah sampai tiba-tiba jarinya berhenti pada sebuah foto yang membuat matanya terbuka lebar. Foto yang diunggah setahun yang lalu, foto Nara bersama seorang lelaki yang tak lain adalah Jungkook. Foto yang berlatar belakang di sebuah taman, disitu terlihat kedua sejoli itu tengah tertawa bahagia. Hati Ma Ri seakan terbakar habis terlebih melihat respon dari teman-teman yang berkomentar bahwa mereka berdua adalah pasangan yang serasi.

"Hashhh... apa apaan ini? Menjijikkan!"

Sebuah suara mobil dari bawah terdengar berhenti di depan rumah.

"Itu pasti Jungkook!"

Ma Ri segera menutup akun sosialnya dan sekaligus mematikan power komputernya agar lebih aman. Dia tidak mau jika Jungkook sampai mengetahui aksi memalukannya barusan.

Ma Ri berkaca di depan cermin. Jujur saja dia masih sangat gugup bertemu suaminya. Jantungnya memompa lebih cepat saat akan bertatap muka dengan Jungkook. Ditariknya nafas panjang demi mengurangi rasa panik dan canggungnya yang bisa datang seketika.

Krek

Pintu kamar terbuka, Jungkook menyembul dari balik pintu. Wajahnya terlihat begitu kelelahan berkat lemburnya sedari tadi pagi. Ma Ri menatap wajah suaminya dari pantulan cermin di depannya lalu menelan salivanya gugup.

"Ya Tuhan, tampan sekali," ujar Ma Ri dalam hati.

"Belum tidur?" tanya Jungkook sembari menangkap pandangan Ma Ri dari cermin itu juga.

"Eh, belum," jawabnya gugup.

Ma Ri segera membuang tatapannya jauh-jauh kemudian mengambil sisir di depannya dan berpura-pura menyisir rambutnya demi menutupi kecanggungan.

Jungkook tersenyum simpul melihat gelagat istrinya. Ma Ri kembali mencuri pandang ke arah Jungkook yang tengah melepas jaket tebalnya, kemudian mulai melepas satu persatu kancing kemeja seragam kerjanya.

Oh Tidak! Ma Ri menutup kedua matanya cepat-cepat sebelum kemudian bangkit dari duduknya.

"Aku akan membuatkan makan malam untukmu. Kau pasti lelah kan? Sebaiknya kau mandi dulu."

Mari berjalan ke arah pintu tanpa berani menatap Jungkook sedikit pun.

Ma Ri berjalan ke dapur, namun wajah suaminya masih berputar-putar memenuhi kepalanya. Di rumah barunya ini, tidak ada siapapun kecuali dia dan Jungkook. Seharusnya dia bisa lebih leluasa berbuat apapun sekaligus melakukan hal-hal layaknya sepasang suami istri pada umunya. Tapi kenapa sangat sulit? Bahkan hanya melihat matanya saja jantungnya sudah berdesir begitu cepat.

Ma Ri membuka isi kulkas, persediaan makanan yang telah disiapkan ibu dan mertuanya masih melimpah ruah.

"Kubuatkan dia sup hangat saja. Ibu Mertua bilang, Jungkook sangat suka sup jamur."

Ma Ri mulai menyiapkan seluruh bahan masakan. Memasak adalah hal yang mudah bagi Ma Ri. Tak perlu waktu lama, dia nyaris menyelesaikan pekerjaannya.

Jungkook muncul dari balik pintu kamar sembari mengelap kepalanya dengan handuk, rambutnya masih terlihat basah sehabis mandi. Aroma sup mendidih yang menggoda perutnya menyeret langkahnya untuk melihat menu apa yang sedang istrinya siapkan.

Jungkook menghampiri Ma Ri yang masih sibuk di depan kompor.

"Wah, sup jamur favoritku!" ujar Jungkook sembari memandang penuh nafsu ke arah panci berisi sup panas di hadapannya.

Ma Ri menoleh sembari terus mengaduk supnya, samar-samar tercium aroma fragrance dari tubuh suaminya. Ya Tuhan, betapa akan menyenangkan jika bisa memeluk dada bidangnya dan menghisap aroma itu lebih dalam dan leluasa. Lagi-lagi pikiran liar itu mulai merajai otak dan menjalar ke seluruh tubuh Ma Ri yang membuatnya begidik dengan sendirinya.

"Ah tunggu dulu," Jungkook membuka isi kulkasnya dan mencari cari sesuatu. Sebentar kemudian dia kembali dengan membawa sepotong tofu.

"Ibu bilang dia menyediakan banyak tofu. Aku sangat suka tofu, apalagi jika dimasukkan ke dalam sup jamur. Kau pernah mencobanya Ma Ri? Rasanya enak sekali!"

Jungkook memotong-motong tofu itu menjadi balok berukuran kecil dan memasukkannya ke dalam panci.

"Kau makan sup jamur dengan tofu? Haha, bagaimana bisa? Kau ini aneh sekali," kata Ma Ri mencoba untuk mencairkan suasana. Mendengar itu Jungkook tersenyum.

"Itu memang kebiasaanku dari kecil, Ibu yang mengajariku. Ah Matikan saja, kalau dimasak terlalu lama tidak akan terasa segar lagi."

"Ah, baik."

Ma Ri mematikan kompornya kemudian mengambil mangkuk di sebelahnya.

"Biar aku bantu. Kau juga makan ya? Belum makan kan?" Jungkook menyendok sup itu perlahan.

"Aku sudah makan di kantor, jadi masih kenyang," jawab Ma Ri.

"Kalau begitu, temani aku makan," ucap Jungkook sembari tersenyum manis.

Ting tong

Bel apartemannya berbunyi. Tamu dari manakah? Keduanya saling berpandangan mencoba menebak-nebak siapa yang datang ke rumah barunya semalam ini.

"Biar aku saja yang buka pintunya. Kau makan saja dulu," kata Ma Ri seraya berlari menuju pintu.

Ma Ri membuka gagang pintu perlahan. Seorang lelaki berseragam berdiri di hadapannya.

"Permisi Nona, benarkah ini kediaman Tuan Jeon Jung Kook?" tanya lelaki itu.

"Ya, ada apa?"

"Saya assistant pribadi Nona Nara. Nona Jang Nara menitipkan undangan pesta ulang tahun ini untuk Tuan Jeon, mohon terimalah," ucap lelaki itu sembari menyerahkan sebuah surat.

Ma Ri menarik seutas surat undangan itu dari tangannya, sebentar kemudian orang itu pamit dan berlalu pergi.

"Undangan? Untuk Jungkook?"

***
Tbc~

Hai hai hai! Ada yang pernah baca ff ini? Emang pernah aku post sih, tapi bukan di wattpad. Jadi aku coba post di wattpad ada respon engga. Tinggalkan jejak ya bagi yang uda baca~ vote juga^^
Makasih...

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

67.3K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
12.3K 2.2K 44
Semua berawal dari kepindahan gadis asal Busan ke Apartemen daerah Seoul. ▪️듀위▪️ ©imdewiraa
110K 18.2K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...