stupid ; kth

By mondayinjuly

254K 29.2K 10.9K

[Akan di revisi] Hanya penggalan cerita bodoh dari gadis bodoh... 17+ Desember 2016 - Maret 2017 More

stupid
001
002
003
004
005
006
007
008
009
HBD Taetae
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
035
036
037
038
039
040
041
042
043
044
045 | ending
Stupid fact's
alt ending pt. 1 Jimin
alt ending pt. 2 Taehyung
epilogue
untold story pt 1
untold story pt 2
untold story pt 3
special chapter

034

3.4K 477 218
By mondayinjuly

"Sebenarnya, tidak pernah ada kata berpisah diantara kami."

Kau terbelalak kearah Jimin. Kau menjauhkan dirimu darinya. Bibirmu keluh. Kau langsung melompat dari kursimu dan berlari keluar.

Bahkan kau tak memperdulikan pertanyaan Wendy serta panggilan Jimin dibelakangmu.

***

Saat tiba di apartemen kau langsung berlari ke kamarmu dan menangis sejadinya. Kau merasa di khianati oleh Jimin. Kau merasa buruk karena sudah menjadi perusak hubungan orang.

Kau sedang meratapi nasipmu dibawah selimut saat seseorang ikut masuk kedalam kamarmu dan ikut naik ketempat tidurmu lalu memelukmu dari belakang.

"Pergilah Soom!" Usirmu dengan suara serak.

Tapi Soomi tak mau mendengarkan, gadis itu malah mengeratkan pelukannya di pinggangmu dan membenamkan wajahnya di lehermu.

"Apa yang kau lakukan?" Kau marah dan memutar tubuhmu. Tetapi yang kau temukan bukan Soomi, tetapi Jimin.

Kau baru saja akan melayangkan kalimat makian kearahnya saat Jimin tiba-tiba menarikmu kedalam pelukannya dan menyambar bibirmu. Tentu saja itu hal yang tak kau duga, apalagi ketika Jimin mulai melumat lembut bibirmu, sontak kemarahanmu terkupakan.

Perlahan kau mulai membalas lumatannya. Kau bahkan melingarkan tanganmu ke tengkuknya, memperdalam ciuman kalian.

Kau begitu terbuai dengan bibir Jimin, dan sebelum semuanya terlampau jauh, kau mendorong pemuda yang tengah menindihmu itu.

"Kau berhutang penjelasan kepadaku Park Jimin!" Serumu saat ciuman kalian terlepas.

Jimin menegakkan diri, lalu menarikmu juga. Sedetik kemudian dia pergi menyalakan lampu kamarmu. Kau mengerjapkan matamu yang silau karena terangnya cahaya lampu.

Dia lalu kembali ke hadapanmu menyingkirkan tangan yang menuntupi matamu, lalu mencium kedua kelopak matamu.

Dengan canggung kau langsung membuka matamu, dan mendapati Jimin tersenyum di hadapanmu.

"Apa? Cepat katakan!" Ketusmu.

Jimin terkekeh. Kemudian memelukmu, tapi kau meronta.

"Jelaskan atau pergi dari sini!"

"Baiklah," Jimin memulai. Dia mencoba membaca ekspresimu dulu sebelum kembali melanjutkan.
"Shannon dan aku memang berpacaran satu tahun yang lalu,"

Deg.

Mendengar awal cerita Jimin sudah membuatmu panas. Tapi kau berusaha menahannya.

"Dua bulan kami berpacaran, lalu dia pindah ke Canada, kami berusaha menjalani hubungan kami, tapi belakangan aku tau, dia memiliki pacar baru disana. Dan kupikir itu saatnya kami berpisah, jadi meskipun tak pernah ada kata perpisahan, status sekarang ini, menjelaskan hubungan kami sekarang kan?"

Entahalah, perasaan lega macam apa yang kau rasakan, tetapi mendengar penjelasan Jimin, kau tau kau tenang. Setidaknya kau tidak menjadi perusak hubungan orang lain.

"Tapi tadi dia terlihat terluka saat menatap kita."

"Itu urusannya, dia yang memilih bersama orang lain, dan sekarang aku memilikimu, aku sangat mencintaimu, kau tau itu kan?" Jimin mengusapkan jemarinya di pipimu.

Dan seketika kekhawatiranmu seperti tersapu ombak.

Detik berikutnya kau menghempaskan tubuhmu dalam pelukan Jimin yang hangat.

***

Kau berjalan bersama dengan Jimin di sebuah mall. Tanpa sengaja kau bertemu dengan teman-teman lamamu, seperti Kristal, Sully, Jisoo, Lisa, Hanbin, Chanwoo, Bobby dan Kay. Mereka tengah makan di restoran tak jauh dari tempat Jimin dan teman-temannya makan. Karena sudah lama tak bertemu teman-temanmu, jadi kau menghampiri mereka untuk sekedar bertemu sapa.

"Hai noona," sapa Chanwoo saat kau menghampiri mereka.

Semua teman-teman tersenyum cerah kearahmu, dan kau balas tersenyum kearah mereka. Satu persatu kau memeluk dan mencium pipi mereka bergantian.

"Apa kabarmu?" Tanya Sully.

"Aku baik saja Sull, kalian apa kabar?"

"Kami baik." Jawab Kay. Sementara yang lain mengangguk antusias.

"Maaf aku jarang punya waktu lagi untuk kalian."

"Tidak apa-apa, kami mengerti kesibukanmu." Jelas Kristal sambil memegang tanganmu. Dia menarikmu ke pangkuannya.

Kau tergelak tapi, kesenanganmu langsung dirusak begitu saja oleh Kay.

"Aku dengar, kau sudah putus dengan Taehyung."

Sontak ketegangan meliputi meja kalian. Kau tau semua perhatian tengah terpusat padamu.

Tak ingin membuat suasana semakin canggung, kau berdiri dan tersenyum.

"Iya, aku sudah putus dengannya, tapi tenang saja, aku baik-baik saja, aku bahkan sudah memiliki pacar baru sekarang." Hiburmu.

Padahal justru kaulah yang butuh di hibur disini. Dan mereka tau, dari ekspresi wajah mereka kau tau, bahwa mereka tau kau tidak baik-baik saja.

"Oh ayolah, kalian kenapa? Aku benar-benar tidak apa-apa, percayalah." Ulangmu mencoba meyakinkan mereka.

"Benarkah?" Hanbin bertanya sama sangsinya dengan teman-temanmu. Tapi dialah yang menyuarakan pikiran teman-temanmu.

Kau menatapnya dengan senyum yang di paksakan.

"Tentu saja."

"Lalu bagaimana dengan ini," Hanbin menggangtungkan kalimatnya membuatmu penasaran.

"Apa?"

"Benerapa saat yang lalu aku baru saja melihat Taehyung dengan seorang gadis tepat diujung sana."

Telak.

Kau tau kau kalah. Kau memang tak pernah bisa berbohong pada teman-temanmu, dan kau memang seorang pembohong yang payah.

Sontak senyumanmu luntur. Wajahmu tertunduk lesu. Kau tak sanggup menatap wajah teman-temanmu.

Dan ketika tetes air mata pertamamu jatuh ke lantai, Hanbin menarikmu dalam pelukannya.

"Kau tidak perlu berpura-pura noona, kau tau kau bisa membagi kesedihanmu dengan kami." Bisiknya, sambil membelai rambutmu.

Kontan saja tangismu pecah tertahan di bahunya.

Kesedihanmu tumpah ruah, bukan hanya karena Taehyung, tetapi juga untuk penyesalanmu terhadap teman-temanmu karena telah melupakan mereka saat kau bersama Taehyung dulu.

Dan sekarang ketika kau berada diantara mereka kembali, kau bertekad tidak akan meninggalkan mereka lagi, hanya untuk seorang pria yang berstatus pacar.

Dan tentu saja itu seharusnya yang kau lalukan sejak dulu. Karena pacar bisa putus, tetapi persahbatan tidak.

***

Beberapa saat kemudian Jimin menjemputmu, setelah kau memperkenalkan Jimin kepada teman-temanmu, kalian pergi menuju parkiran ke tempat motor Jimin di parkirkan.

"Mana yang lain Jim?" Tanyamu saat motor mulai melaju menjauhi pusat perbelanjaan itu.

"Ke rumah Taemin hyung."

"Lalu kita mau kemana?" Kau bingung saat kau tau jalan yang di tempuh Jimin bukan jalan menuju apartemenmu.

"Kita akan menyusul mereka."

"Tapi ini sudah malam Jim." Protesmu. Lalu kembali larut dalam pikiranmu tentang Taehyung dan pacar barunya.

"Kita akan menginap disana." Jawab Jimin.

Dan saat itulah kau sadar dari lamunanmu.

"APA???"



_계속_

Continue Reading

You'll Also Like

717K 26.4K 101
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
399K 24.2K 83
Y/N L/N is an enigma. Winner of the Ascension Project, a secret project designed by the JFU to forge the best forwards in the world. Someone who is...
887K 20.2K 48
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
192K 6.8K 96
Ahsoka Velaryon. Unlike her brothers Jacaerys, Lucaerys, and Joffery. Ahsoka was born with stark white hair that was incredibly thick and coarse, eye...