00.21(Ending)

By hosekimegami

57K 5.3K 216

Bagaimana rasanya jika kita di sayangi oleh seseorang yang tidak pernah ada bahkan wujudnya saja kita tidak t... More

00.21 PM
Itu Bukan Mimpi
Ikatan Batin Yang Kuat
Mendapat Teman Baru
Teror
Dia Membuat Ibu Senang
Ibu Harus Pergi
Akhirnya Kita Bertemu
Semuanya Tak Kusangka
Kepergian Ibu
Gazara yang Hancur
Patah hati.
Jabatan Ketua Osis
Kemenangan
Suara Ibu dan Ayah yang terngiang-ngiang.
Kecelakaan Itu Membuat Semuanya Lupa
.
Awal dari Akhir
Ending part 1
Ending.
Next kisah Gazara?

Firasat

1.6K 192 13
By hosekimegami

Author POV

Suara suara angin malam terdengar jelas di telinga Devan.
Ia tidak bisa tidur saat itu juga.
Ia keluar melangkah berjalan menelusuri setiap ruangan rumah Mizura.

Shiho yang sedang asik bermain game dan memakan cemilan di ruang keluarga milik Mizura membuat Devan tersentak kaget.

"Sedang apa kau shiho?" Tanya Devan.

"main games" jawab shiho singkat.

"Aku tidak bisa tidur di rumah ini, hawanya sangat dingin" ucap Devan.

"Aku juga" jawab shiho singkat karna sedang berkonsentrasi denagn game nya.

"Oh iya aku tadi berkeliling melihat ruangan ruangan di rumah Mizura kecuali satu ruangan yang cukup luas dengan pintu tertutup rapat, aku fikir itu gudang tapi bagaimana bisa gudang berada di tengah rumah?" Ucap Devan yang sedang berfikir.

"Ah yang benar ada gudang di tengah-tengah rumah?" Tanya shiho dan berhenti bermain game.

"Kau tidak melihat ruang itu sejak tadi? Ruangan itu sangat luas dan besar yang benar saja kau tidak melihat nya" ucap Devan.

"Sejak makan malam bersama tadi aku jadi tidak bisa konsen, dan memikirkan perkataan mereka kapan aku memiliki pasangan" ucap shiho lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

"Apa sempat kita bisa menemukan pasangan kita sebelum kita mati?" Cerocos Davan.

"Iya juga, aku merasa kematian ku sudah dekat" cerocos shiho.

"Eh kita ngomong apaan sih tadi? Kok bisa menyangkut nyangkut kematian segala?" Ucap Davan lalu mengusap mukanya sendiri dengan kasar.

"Aduh aku makin gk connect gini sih" ucap shiho.

"Eh iya soal ruangan tengah itu, bagaimana jika kita pergi ke sana sekarang biar kita tidak penasaran, sebenarnya itu ruangan apa" ucap Davan mengajak shiho.

"Hmm boleh yuuk" ucap shiho dan bangkit dari sofa.

Mereka berdua melangkah dengan ragu mendekati tuangan itu.
Mereka merasa perasaan mereka jadi tidak enak.

"Apa kau yakin ingin masuk ke ruangan ini?" Tanya shiho.

"Aku sangat yakin, kalau kau takut kau tunggu di luar saja aku akan masuk" jawab Davan yang setengah mati penasaran dan membuka pintu itu perlahan.

Treekk...!

Pintu itu terbuka dan Davan segera masuk dengan langkah pelan tapi pasti.
Ruangan itu sangat mirip dengan ruang di rumah hantu yang ia lihat di tv-tv.
Ia melihat di sekelilingnya dengan heran karna setiap jengkal dari lantai, atap, tembok, mau pun jendela itu bertulisan...

00.21

Ia bingung melihat tulisan tersebut.
Davan melangkah perlahan mendekati jendela besar itu yang kira kira ukurannya 2x4 meter.
Ia memfokuskan matanya ke arah tulisan di jendela itu dan membacanya.
T

ulisan itu adalah...

'Kau dimana Mizura?'

'Jangan terlalu lama meninggalkan ku'

'Aku bertahan di dunia ini untuk menyisakan waktu ku bersama mu'

'Kau dimana Mizura aku lelah menunggu'

'Aku akan terus menunggu mu'

'Jangan tinggalkan aku Mizu'

'Jangan lupakan aku Mizu'

'Jangan marah pada ku Mizu'

'Apa kau marah? Hingga meninggalkan ku sendiri disini?'

'Kenapa masih belum pulang?'

'Kapan kau pulang?'

'Waktu ku akan habis'

'Baiklah maafkan aku jika aku salah'

'Aku akan segera pergi, maaf telah mengganggu mu selama ini, semoga kau bahagia di alam ini, aku menyayangi mu Mizu...'

"Apa artinya tulisan ini? Omong kosong apa ini" ucap Davan meremehkan.

Davan mencari tinta di ruangan tersebut.
Sedangkan shiho terus berdoa di luar semoga tidak terjadi apa pada mereka berdua karna firasat buruk itu terus menghantui otak shiho.
Shiho pun tak sanggup melirik ke arah ruangan tersebut karna terlalu seram menurutnya.

Davan berhasil menemukan tinta itu, ia mengoleskan tinta itu dengan jarinya menuliskan sesuatu di jendela tersebut.
Entah fikiran apa yang masuk ke dalam otak Davan.
Ia menuliskan...

'Omong kosong apa ini.'

Saat dia menulis huruf 'i' terakhir dari kata 'ini'.
Tiba tiba angin yang sangat kencang berhembus dari belakangnya.
Tubuh Davan terdorong hingga menabrak jendela besar itu.
Karna kerasnya tabrakan tubuh Davan jendela itu retak pecah.
Sebelum Davan mengindar pecahan jendela itu sudah menancap nancap tubuhnya.
Tancapan itu tepat berada di tangan kanan kirinya dan jantungnya.
Tancapan terakhir menuju perutnya hingga perutnya sobek.

Darahnya keluar dari sobekan sobekan itu.
Tubuhnya sekarang di balut dengan darahnya sendiri.

Shiho yang mendengar kekacauan tersebut memberanikan diri memasuki ruangan tersebut.
Ia sangat tercengang melihat temannya Davan yang sudah tidak bernyawa lagi.

Shiho melihat ke sekitar tembok yang bertulisan '00.21' itu lalu melihat jam tangannya yang pas menunjukan pukul '00.21'.

"Ti...Tidak... AKU TIDAK INGIN MATI..." teriak shiho ketakutan sambil melangkah mundur keluar pintu.

Teriakan itu membuat membuat Mizura dan Delisa terbangun ke dunia nyata, padahal baru 5 menit mereka tertidur.

Shiho melangkah mundur frustasi dan ketakutan setengah mati, tiba tiba ia tersandung meja dan terjatuh tepat di pecahan pecahan jendela besar itu, beberapa detik darah pun keluar sangat banyak dari tubuhnya...

***

Elvan POV.

Aku berjalan santai di lorong-lorong.
Kaki ku terhenti saat melihat ruangan dengan teriakan seorang gadis di sana.

Betapa terkejutnya saat aku melihat di jendela ruangan yang tertutup itu.
Gadis yang berteriak disana adalah Mizura!

Aku membuka pintu ruangan itu tapi pintunya terkunci.
Aku mencari benda untuk membuka pintu itu tapi tidak ada.
Aku terpaksa mendobrak pintunya tapi tetap tidak terbuka.
Hingga akhirnya dengan kekuatan terakhir ku aku mendobrak pintu itu sangat keras hingga akhirnya pintu itu terjatuh bersamaan dengan tubuh ku.

Beberapa detik aku tidak sadar lalu bangkit kembali setelah mendengar jeritan Mizura.
Aku berlari kencang menghampirinya tapi langkah ku seperti di perlambat oleh waktu.

Setelah berapa lama aku bisa sampai padanya.
Aku memeluknya yang sedang meringkuk dan menjerit jerit.

"Ada apa Mizura?" Tanya ku dengan khawatir.

"Kenapa hidup ku tak pernah bahagia?" Tanyanya lalu menatap ku dan menangis.

"Tidak Mizura, kau pasti akan bahagia suatu hari nanti" ucap ku membasuh air matanya di pipi.

"Maafkan aku kak Elvan" katanya tiba tiba meminta maaf.

"Tak ada yang perlu di maafkan kau tidak pernah salah terhadap ku Mizu" ucap ku padanya.

Seketika di sekeliling ku berubah menjadi ruangan kosong dan hampa hanya warna putih yang ada di sana.
Dan hanya aku dan Mizu yang ada di sini saat ini.

"Maksudku, maafkan aku harus meninggalkan mu"ucap Mizura yang seketika tangisan tadi berubah menjadi senyuman yang indah dan tulus.

"Hah kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku Mizura" ucap ku mulai bingung dengan semua ini.

"Terima kasih kak Elvan... selamat tinggal..." ucap Mizura lalu perlahan meninggalkan ku.

Mizura menghilang tanpa jejak seiringnya cahaya putih itu lenyap menjadi hitam.

Hy met malem semua😊
Detik-detik ending nih😊

Mau aku pos endingnya atau nga nih?😄

Di tunggu comment nya yah^^
Kalo ga ada yang comment aku pos endingnya minggu depan aja ya hehe😄

Happy reading minna san semoga suka ceritanya 😊😊😊

Jangan lupa vote, sekarang mah mimin gk maksa yang ikhlas aja vote nya, kalo gk suka ceritanya gk usah gpp kok. 😊😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 79.5K 36
SELESAI (SUDAH TERBIT+part masih lengkap) "Nek saumpomo awakdewe mati, awakdewe bakal mati pas negakke keadilan. Mergo sejatine hukum kui kudu sing r...
85.9K 3K 46
Will you still love me when I'm be a monster? --------------- Shella yang dituntut sempurna oleh orang tuanya hanya dikenal sebagai cewek paling popu...
305 111 5
[T A M A T] 〰️〰️〰️〰️〰️〰️ Mangga dibaca. Kalau enggak😒😒😒 hmmm Cover by canva🤪
25.1K 2.6K 6
{OCEAN SERIES 4} Stefano de Luciano Oćean, pria berkuasa yang memiliki segalanya. Darah seorang Oćean yang mengalir dalam tubuhnya, membuatnya tumbuh...