stupid ; kth

By mondayinjuly

254K 29.2K 10.9K

[Akan di revisi] Hanya penggalan cerita bodoh dari gadis bodoh... 17+ Desember 2016 - Maret 2017 More

stupid
001
002
003
004
005
006
007
008
009
HBD Taetae
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
038
039
040
041
042
043
044
045 | ending
Stupid fact's
alt ending pt. 1 Jimin
alt ending pt. 2 Taehyung
untold story pt 1
untold story pt 2
untold story pt 3
special chapter

epilogue

3.3K 561 440
By mondayinjuly

Five years later...

Kau berada di sebuah mobil menuju rumahmu, hari itu akhir taun jadi jalanan sangat macet. Sudah hampir setengah jam dan mobilmu bahkan hanya berpindah beberapa meter.

Mendengus kesal, tapi kau tau tak ada yang bisa kau lakukan.

Kau meregangkan tubuhmu, sambil termenung.

Tiba-tiba saja kau teringat kejadian sebelum kau keluar dari pintu salah satu toko di mall dan tak sengaja berpapasan dengan Taehyung.

Taehyung terlihat baik-baik saja dan bahagia tentu saja. Dia bersama dengan keluarganya ayah, ibu dan juga adik perempuannya.

Kalian saling menyapa dan bertukar kabar beberapa saat sebelum akhirnya kalian melanjutkan tujuan kalian masing-masing.

Kau tersenyum memandang punggung Taehyung yang perlahan menghilang di lautan ombak pengunjun mall yang ramai.

Kau tau, seharusnya inilah yang kau lalukan sejak dulu.

Ikhlas...

Kau seharusnya mengiklaskan Taehyung sejak kalian berpisah, karena keikhlasanlah yang akan membuatmu bahagia.

Bukan dengan membencinya.

Membenci Taehyung hanya akan membuatmu terus memikirkannya bahkan dalam mimpimu sekalipun.

Tiiiiiittttttt...

Kau tersentak dari lamunanmu saat suara klakson memekakkan telingamu.

"Yya... kau harus lebih sabar, jika tidak ingin cepat mati." Kau bergumam yang ditujukan kepada pengemudi dibelakangmu.

Kau kembali menjalankan mobilmu perlahan.

Kau menyetel radio di mobilmu, dan sesaat kemudian suara renyah seorang dj radio menyapamu dengan ceria.

Kau tersenyum kecut membayangkan mimik wajah dj tersebut yang sudah pasti aneh. Kau selalu saja bertanya-tanya bagaimana ada orang yang bisa berbicara panjang lebar kepada orang yang bahkan tidak bisa mereka lihat.

Sesaat kemudian penyiar radio itu mengumumkan sebuah judul lagu yang akan diputar selanjutnya.

Kau kembali tersenyum kecut.

Itu lagu kesukaanmu dulu.

Lagu mulai dimainkan.

Drrttt drrrttttt...

Getaran ponselmu sedikit mengusikmu.

Itu sebuah pesan instan.

Kau membukanya. Dan ternyata hanya sebuah pesan tidak penting tentang ajakan untuk bermain game online dari salah satu list di kontakmu.

Kau baru saja akan mengembalikan ponsel tersebut ke dasboard mobil saat jarimu tak sengaja menyentuh layar ponsel dan menampilkan timeline media sosialmu itu.

Matamu menyipit saat membaca sebuah berita dari salah satu teman di daftar kontakmu yang sangat kau kenali. Itu adalah status terbaru milik Lisa.

Kau baru saja akan tertawa melihat display picture yang di pakai Lisa karena itu adalah sebuah foto lama dimana ada dia, Taemin dan Jimin. Karena itu foto lama, tentu saja sangat lucu melihat penampilan mereka yang sudah ketinggalan jaman.

Tapi bukan tentang foto itu yang membuatmu menatap lamat layar ponsel itu, melainkan caption dibawah foto tersebut yang berbunyi.

"Selamat jalan Park Jimin... kami akan terus mengingatmu, sebagai teman terbaik."

Dadamu bagai di hantam benda keras. Napasmu tercekat, oksigen seakan di paksa keluar dari paru-parumu. Air matamu mengalir begitu saja kepipimu, mengaburkan pandanganmu. Kau mulai menangis. Kau tau maksud pesan itu apa. Pesan yang pasti akan membuat semua orang bersedih tentu saja, tapi yang paling menyedihkan lagi, ada nama orang yang kau kenal disana, Park Jimin.

Seluruh sel otak dalam kepalamu menolak mempercayai kabar yang baru saja kau baca. Kau tak ingin mempercayainya sebelum kau memastikan sendiri kebenaran kabar ini kepada Lisa.

Tiiiiitttttt...

Bunyi klakson, kembali menyadarkanmu, kau harus menjalankan mobilmu jika tidak ingin di hadiahi sumpah serapah oleh pengemudi lain yang berada di belakangmu.

Masih dalam keadaan syok kau berusaha menjalankan mobilmu. Sebenarnya kau lemah, kau tak punya tenaga, dan lagi, air matamu mengaburkan pandanganmu. Beberapa saat kemudian kau menepikan mobilmu. Hanya satu hal yang ingin kau lakukan saat ini.

Menanyakan kebenaran kabar itu pada Lisa.

Dengan tangan yang bergetar hebat, kau mengirimkan pesan instant kepada Lisa.

"Lis, Jimin siapa?"
Konyol memang. Tapi kau tidak ingin berhenti berharap.

"Jimin kita, Park Jimin! Dia baru saja mengalami kecelakaan motor di Busan."

Kau sudah tau jawaban sebenarnya, tetapi kau menolak mempercayai semuanya, kau ingin Lisa mengatakan Jimin yang lain. Jimin yang tidak kau kenal. Bukan Jimin mantanmu. Mantan terbaikmu.

Dan sekarang, saat mendengar jawaban pastinya dari Lisa-pun bahkan lebih dari sekedar menyakitkan. Kau hancur.

Semua kejadian indah yang kau alami bersama Jimin mulai diputar kembali di dalam otakmu. Kebaikan Jimin, semuanya jutaan kali lebih manis daripada saat kau mengalaminya langsung dulu. Hatimu begitu sakit saat menyadari tak akan ada kesempatan lagi bagimu untuk bertemu dengan Jimin. Dan saat semua kenangan indah diulang, otakmu memaksamu mengingat semua kejahatanmu terjadapnya. Semua sikap kasarmu, semua keegoisanmu, semua perkataanmu yang kau sengaja, semua hal yang menjadikanmu orang terjahat di dunia.

Semua hal yang menjadikanmu sebagai orang tak berperasaan. Dadamu begitu sakit. Sakit dengan perlakuanmu kepada Jimin bertahun-tahun yang lalu.

Tangismu pecah, dadamu semakin sesak. Kau tertunduk. Menyandarkan wajahmu di atas setir mobil, sementara tangan kananmu mengcengkeram dadamu.

Ada kekosongan yang hampa disana. Ruang hampa yang lebih daripada menyakitkan yang baru saja di tinggalkan Jimin.

Kau tau, ruang hampa itu akan tetap menganga lebar sepanjang hidupmu, sebagai hukuman atas kejahatan yang kau lakukan kepada Jimin. Jika selama hidupnya Jimin mengalami kesulitan atau bahkan kesakitan, itu adalah karena ulahmu.

Drrttt... drrrttt...

Ponselmu bergetar. Kau menatap layar persegi itu lama. Bahkan nama yang tertera di layar itu tak mampu mengusir rasa sedihmu.

Butuh waktu lama bagimu untuk menjawab panggilan itu. Kau harus bisa membuat suaramu terdengar biasa saja karena tak ingin orang di seberang khawatir.

Kau menghapus air mata dipipimu, menarik napas panjang dan menghembuskannya, sedikit berdeham dan...

"Halo,"

"Apa masih lama?"

"Tidak, aku sudah di jalan, setengah jam lagi aku sampai, tak perlu khawatir."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

***

Saat kau memarkirkan kembali mobilmu di garasi rumahmu, kembali kau termenung, kau masih memikirkan Jimin dan semua kenangan kalian, kembali air mata mengalir lagi. Seandainya kau punya kesempatan, kau ingin berlari ke Busan dan memohon maaf kepadanya, kau ingin menebus kesalahanmu, kau ingin mengatakan terima kasih atas segala kesabarannya dulu, kau ingin dia tau bahwa kau bahagia bersamanya, kau ingin mengatakan kau bersyukur dia hidup dan kau pernah mengenalnya. Kau ingin mengatakan jika dia tidak akan pernah bisa tergantikan untuk selamanya.

Tapi semuanya sudah terlambat. Kau menyadari itu semua, bahwa kata-katamu tak akan pernah bisa disampaikan padanya, bahwa permintaanmu tak akan pernah sampai padanya. Dan itulah yang membuatmu merasa menjadi orang paling buruk di dunia.

Knock knock...

Kaca mobil di ketuk dari luar. Saat kau menoleh, kau buru-buru menghapus jejak airmata di pipimu.

Kau sengaja berpura-pura membereskan sesuatu di dalam mobil, sengaja berlama-lama agar orang di luar tak menyadari kau baru saja menangis.

Setelah merasa cukup, kau membuka pintu mobil dan memberikan senyuman cerah ke arah orang di depanmu.

Tapi percuma.

Dia tau. Karena seketika ada gurat kekhawatiran muncul di wajahnya.

"Apa yang terjadi?"

"Tidak ada, aku hanya sedikit kecapean." Bohongmu.

Kau baru saja akan menghindarinya ketika tangan itu menahanmu.

"Kau tau kau tak bisa membohongiku kan?"

Jungkook, pria yang sudah 2 tahun ini bersamamu. Memaksamu untuk menatapnya.

Lama kalian hanya saling menatap, dan ketika kau tak mampu menahannya lagi, tangismu pecah.

Jungkook berdiri disana, melebarkan kedua tangannya menyambutmu dalam pelukan hangatnya sambil mengelus lembut rambutmu. Pria itu membiarkanmu menangis disana didadanya yang bidang tanpa bertanya apapun, dan yang paling kau syukuri adalah, Jungkook meskipun tak tau apa yang tengah kau alami, dia tidak menuntutmu untuk menceritakan detailnya, dia hanya berdiri disana sebagai sandaranmu sambil berkata semua akan baik-baik saja.

Setidaknya, itu sudah cukup. Tidak bisa menghilangkan kesedihanmu, tapi sudah lebih dari cukup untuk menenangkanmu.

Perlahan, pria itu menuntunmu kedalam rumah, disana kau disambut tawa ceria dan langkah kecil seorang gadis kecil cantik yang berlari sambil melebarkan kedua tangan mungilnya, mengisyaratkanmu untuk memeluknya.

"Ibuu..."

Kau berlutut di depannya, agar memudahkannya meraihmu kedalam kedalam pelukannya.

Dalam hati kau menyadari satu hal...

Setidaknya, kau bahagia sekarang. Meskipun sebenarnya kau tak pantas mendapatkan kebahagiaan ini jika mengingat kejahatanmu dulu.

Tapi kau bersyukur ada Taehyung disana, ada Jimin, yang mengajarkanmu banyak hal tentang kehidupan.

Mereka dengan cara mereka sendiri, sudah membekalimu dengan kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi ujian hidup.

Dan yang patut di syukuri lagi adalah, karena mereka, kau di pertemukan dengan Jungkook, pria yang menyayangimu apa adanya, yang sudah dua tahun ini mendampingimu.

🎀 Thanks to 🎀

TUHAN YME
Mbak LA aka Kau
Mas JW aka Taehyung
Almarhum Mas CS aka Jimin

(Tolong jgn marah, maaf gue mesti bikin Jimin mati. Gue jg nyesel sbnrnya nulis gtu. Apalagi sama rumor blkngan. Mari doain aja Jimin sehat slalu dan pnjang umur. AMIN.)

BUAT KALIAN SEMUA YANG UDAH BACA dan NGASIH VOTMENT! MAKASIH BANYAK POKOKNYA...
🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️🙇🏻‍♀️

Maaf endingnya kek begitu... gue paling ga bisa bikin ending yang romantis sih... dan kenapa ada Jungkook? Wkwk 😂
Soalnya kalian pada mau hapend kan? Dan gue ga mungkin banget bikin "KAU" balikan sma Taehyung. Apalagi sama Jimin?
😢😢😢
Jadi gue masukin karakter baru yang ga ada di kisah aslinya.

Miapa gue nangis bombai nulis epilogue ini. Percya ato gak, epilogue udah gue tulis dari lama, tapi gue ga sanggup, tiap nulis gue nangis kejer. Ga tau deh emosinya sampe apa ga ke kalian.

Gue rencana masih mau nambah2ain chapter di FF ini, semacam kisah2 yang hilang yang ga sempet gue masukin di chapter2 sblmnya. Kalo ada yg tertarik sih, ya jgn dlu di delete dari library ya...

Udah sih, gitu aja...
Rencananya, masih mau bikin crta kek gini juga. Tapi masih mager eh. Jadi doain gue ga mager ya...

Udah gitu aja.
Sampai jumpa di FF selanjutnya.
❤️❤️❤️

Continue Reading

You'll Also Like

274K 17.4K 21
"you might not be my lover, but you still belong to me" "crazy, you don't even love me but you want to claim me as yours? have you lost your mind jeo...
802K 29.9K 105
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
95.8K 3.2K 52
"𝐓𝐫𝐮𝐭𝐡, 𝐝𝐚𝐫𝐞, 𝐬𝐩𝐢𝐧 𝐛𝐨𝐭𝐭𝐥𝐞𝐬 𝐘𝐨𝐮 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐡𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐛𝐚𝐥𝐥, 𝐈 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐀𝐫𝐢𝐬𝐭𝐨𝐭𝐥𝐞" 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 Caitlin Clark fa...
77.7K 1.8K 33
!Uploads daily! Max starts his first year at college. Everything goes well for him and his friends PJ and Bobby until he meets Bradley Uppercrust the...