The Most Beautiful Moment In...

By VHOPE1811

366 31 3

Bayangkan kamu adalah seorang gadis bernama 'Park Hana', Seorang gadis yang hampir setengah hidupnya dihabisk... More

Awal yang Tak Terduga Pt. 1
Awal yang Tak Terduga Pt. 2
Kesalahan Besar
"Aku Menganggap Tidak Pernah Ada Masalah Di antara Kita"
"Aku Harap Kita Bisa Berteman Baik"
Sisi Lain Park Hana
Selamat Tinggal Cinta Pertama
Seperti Takdir

Sebuah Akhir atau Awal?

29 2 0
By VHOPE1811


Malam semakin larut, sayup-sayup terdengar suara gerimis hujan di luar, aku membuka jendela kamarku dan membiarkan udara dingin dan basah masuk melalui jendela kamar. Sehari lagi, dan liburan musim panas akan segera berakhir. Aku menghirup udara dingin itu sekuat-kuatnya hingga memenuhi semua rongga paru-paruku. Mengapa tiba-tiba ada perasaan sedih yang muncul? Apakah aku terlalu menikmati liburan musim panas yang melelahkan ini hingga aku sedih ini akan segera berakhir? atau lebih karena mungkin aku tidak akan pernah lagi bertemu wajah-wajah kusut member BTS di pagi hari saat aku datang ke dorm mereka?

Aku meraih ponselku di atas meja belajar, galeri ku masih penuh dengan foto-foto selfieku, taehyung dan adik-adik di panti. Aku masih belum menghapusnya, kenyataan bahwa beberapa hari ini aku sering membuka foto-foto itu lagi terkadang menjadi pertanyaan sendiri bagiku. Apa aku merindukannya? Ya.. Jadwal mereka sangat penuh beberapa hari ini, aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya lagi sejak cerita nostalgia memalukan di toko kue. Tapi, bukankah dia begitu keterlaluan?? ia bahkan tidak pernah menelponku atau sekedar mengirim pesan untuk menanyakan kabar. Apanya yang teman masa kecil?? Tentu saja,, aku paham aku memang bukan siapa-siapa, tae seorang idol yang punya banyak teman keren dan terkenal sedangkan aku? aku tidak lebih dari seorang yang membantu mereka membersihkan dorm. Apalagi banyak idol girlgroup yang cantik-cantik dan sering ia temui di acara musik. Sungguh tragis... Jika dibandingkan dengan mereka aku hanya sekarung kentang??

Aku segera menutup jendela, pikiran ini cukup mengesalkanku, aku rasa aku harus segera tidur dan bermimpi indah untuk melupakannya. Aku memejamkan mata dan menarik selimutku.

'Sial' Mengapa wajah Tae selalu muncul?? Mengapa orang yang pertama kali muncul saat aku memejamkan mata selalu dia?? Tidak mungkin aku ....

*****


Aku berjalan sempoyongan menuju dapur, tenggorokanku tercekat dan aku butuh air minum. Rumah terasa sangat sepi, eomma masih berda di daegu untuk bisnis toko kue nya bersama Ny. Kim, Hoon sudah mulai masa trainee dan aku masih terjebak sebagai asisten dorm BTS. Aku yakin mataku berkantung pagi ini, semalam aku tidak bisa tidur karena khayalan-khayalan bodoh tentang tae. Aku memandang jam di dapur,

'Aku harus segera bersiap-siap ke dorm'


****

Jalanan Masih basah karena hujan, seharusnya aku tidur dengan nyenyak semalam.. aku menyesal malah melewati malam tadi dengan berkhayal hal-hal aneh dan sekarang aku tidak henti-hentinya menguap.

Aku menekan bel di depan pintu dorm.

"Annyeong noona" sapa jungkook saat membuka pintu.

"Annyeong" jawabku.

"Apa noona baik-baik saja?"

"Aku ... hanya kurang tidur semalam, kalian belum pergi?" tanyaku lagi.

"Kami baru saja akan pergi"

"Baiklah, sebaiknya aku segera membersihkan dorm, dan pulang ke rumah untuk tidur" kataku sambil mencoba menahan untuk tidak menguap.

Satu-persatu member menyapaku dan bersiap-siap untuk pergi. Tapi taehyung tampak santai dan belum mengganti bajunya.

Aku mendengar J-hope berbisik kepadanya "Semoga sukses"

"Taehyung-ah, berjuanglah" teriak jimin dari depan pintu.

Taehyung tersenyum lebar, "ohhh.. gomawo" katanya sambil melambaikan tangannya.

Aku rasa taehyung hari ini ada jadwal syuting, jadi ia tidak pergi bersama member yang lain. Saat semua member pergi, taehyung datang mendekatiku yang sedang menyedot debu di ruang tengah.

"Hana ... Apa kabarmu? lama sekali aku ga melihat wajahmu"

ku hanya diam sambil terus menyedot debu, apa gunanya dia menanyakan kabarku sekarang, kalau pun kemarin atau dua hari yang lalu aku masuk rumah sakit dia juga tidak akan tahu karena dia tidak pernah menanyakan kabarku saat itu.

"Hana-ya... ?"

Aku bekerja seolah-olah tidak mendengarnya, Tapi tiba-tiba dia segera berdiri dihadapanku, aku segera menyedot debu di tempat lain, tapi dia selalu mencoba berdiri dihadapanku dan menghalangiku untuk menyedot debu. Kesabaranku habis.

"Apa maumu?" tanyaku kesal

"Apa ... Apa kau marah padaku?"

"Tidak, mengapa aku harus marah padamu? kau kan boss-ku" jawabku ketus

"Benar, kau pasti marah" Kata tae

"Tidak, aku tidak marah... Jadi apa maumu?"

"Aku ... ehm"

"Baiklah kalau tidak ada, bisakah kau minggir sedikit aku sedang menyedot debu"

"Hana... Kau tidak tahu kalau aku benar-benar rindu..." tae tiba-tiba berkata dengan cepat

"Maksudku, aku ingin kau ikut denganku hari ini, aku ingin menebus kesalahanku"

"Kesalahan?" tanyaku

"Aku tahu kau pasti kesal karena aku tidak menghubungimu"

"Aku tahu, kau pasti tidak punya waktu untuk mengubungi 'Teman Masa Kecilmu' ini" kataku

"Aku akan membayar kesalahan itu hari ini, jadi setelah bersih-bersih nanti, kau jangan pulang dulu, oke?" katanya sambil pergi dengan santai ke arah kamar.

"Aneh... Orang ini benar-benar aneh"

****

Akhirnya aku selesai mebersihkan dapur, dan aku bisa melihat tae keluar dari kamarnya bersiap-siap untuk pergi.

"Apakah kau sudah siap?" Tanyanya

"Aku akan pulang sekarang" kataku singkat

"Ga kau ga boleh pulang, kau harus ikut denganku" tegasnya sambil menarik tanganku untuk pergi menuju mobil.

"Ini penculikan!! bukan... ini Pemaksaan!!" kataku kesal.

"Ya... Ini pemaksaan dari seorang Taehyung" Kata tae sambil tersenyum lebar.

Selama perjalanan di dalam mobil aku memandang keluar dalam diam sementara tae berbicara dengan manajernya membahas jadwalnya hari ini, Entah mengapa setengah hatiku masih kesal karena tae tidak pernah menghubungiku dan setengah lainnya bersyukur karena aku bisa bertemu dan pergi dengannya hari ini. Aku rasa aku mulai benar-benar gila.

Akhirnya kami sampai di sebuah tempat yang aku kenali sebagai lokasi syuting karena banyak kru-kru syuting begitu juga dengan para aktor yang mukanya sudah tidak asing.

"Nah kita sudah sampai, ayo kita turun" kata taehyung

Aku keluar dari dalam mobil, aku tidak percaya aku baru saja melihat park Seo joon, sialnya aku tidak membawa kertas dan pena hari ini, aku ingin sekali mendapat tanda tangannya. Bodoh.... aku bisa selfie dengannya. Tapi... Bagaimana caranya? aku pasti akan diseret kalau tiba-tiba mendatanginya dan meminta selfie bersama.

Tae menggandeng tanganku dan membawaku ke sebuah tempat, "Aku akan syuting hari ini sampai jam 4, tolong bersabarlah menunggu aku selesai, kau boleh duduk disini" katanya sambil tersenyum.

Melihat senyumnya, hatiku rasanya mencair, apa aku harus terus-terusan marah padanya?

Aku memperhatikan para aktor yang sedang mengambil gambar, saat ini mereka sedang melakukan adegan naik kuda.

'Wah... keren sekali' pikirku. Apalagi aktornya tampan semua, beruntung sekali bisa melihat pemandangan seperti ini setiap hari.

Tiba-tiba Seseorang yang aku kenali sebagai Minho "Shinee" mendekatiku, aku .... mimpi apa semalam????

"Annyenghaseyo" sapanya

"Ah... Annyeonghaseyo"

"Apa kau temannya uri taehyungie?"

'Uri Taehyungie?' "Ahh... Ne" jawabku.

"Oh jadi ini teman yang diceritakan uri taehyung, kau kelihatan sangat manis"

"Kamsahamnidda" Jawabku, aku yakin wajahku sudah memerah sekarang

"Aku harap kau bisa bersabar dengan tingkah laku ajaib Uri Taehyungie, tolong ingatkan dia untuk minum vitamin, belakangan ini dia sering terkena flu"

"Ba.. Baiklah" Kataku

"kalau begitu semoga harimu menyenangkan" katanya sambil melangkah pergi.

Benar juga, Taehyung tampaknya sering sakit, walaupun itu ringan kalau terus-terusan tentu akan sangat mengganggunya. Dia pasti kelelahan dengan semua aktivitasnya. Aku seharusnya mengerti kalau dia tidak punya banyak waktu senggang bahkan untuk sekedar istirahat, dan bisa-bisanya aku marah padanya, tanpa mencoba mengerti tentang keadaannya. Aku menyesal.

Taehyung kembali dari syuting bagiannya, dan dia datang membawa makanan untukku.

"Ini makanlah, kau pasti lapar, Maaf ya syutingnya jadi agak lama"

"Tidak, aku belum lapar, kau saja duluan yang makan, kau pasti kelelahan setelah syuting" Kataku kepadanya.

"Tidak, Makanan ini memang untukmu"

"Aku mohon makanlah tae, kau benar-benar kelihatan pucat, dan sebentar lagi kau akan mengambil adegan lainnya, dan berhentilah menjadi keras kepala"

Aku bisa melihat keringat mengucur dari dahinya, tiba-tiba aku merasa menyesal dan bersalah kepadanya. Aku mengambil tissue dan mengelap dahinya.

"Tae, Kau harus jaga kesehatanmu, jangan terlambat makan dan minumlah vitamin dengan teratur, aku tidak mau mendengar kau jatuh sakit lagi, kalau kau sampai sakit aku benar-benar akan membunuhmu" Kataku sambil terus mengelap dahinya yang basah.

"Ne sajang-nim" Katanya sambil tersenyum.

Tae melakukan adegan terakhirnya untuk hari ini, dan aku berdiri di pinggir untuk melihat, Udara benar-benar panas sekarang dan cahaya matahari menyengat menembus daun-daun. Tiba-tiba saja mataku berkunang-kunang, dan pandanganku menjadi gelap, aku kehilangan keseimbangan ....


****

Aku membuka mataku, aku berada di ruangan yang serba putih. Aku mencoba mengangkat badanku untuk duduk.

"berbaringlah dulu, kau belum begitu pulih" kata tae dari samping tempat tidur.

"Aku dimana?" Tanyaku

"Kau ada di rumah sakit"

"Kenapa aku bisa ada disini?"

"tadi kau pingsan di lokasi syuting" jawab tae

'Benar-benar memalukan, aku bahkan tidak melakukan apa-apa disana tapi malah aku yang pingsan??'

"Lihat, siapa yang menyuruhku untuk menjaga kesehatan, jangan terlambat makan dan selalu makan vitamin" katanya sambil tertawa.

"Maafkan aku" kataku

"Kata dokter kau kelelahan dan sepertinya kau kurang tidur semalam, apa benar?"

"Sepertinya begitu, aku memang ga bisa tidur semalam" kataku sambil menunduk

"Pasti kau begadang nonton drama korea lagi" kata taehyung

"Ha??? Kau tahu aku ga bisa tidur gara-gara kau.. tau!!" kataku kesal

"Gara-gara aku??"

"Bukan... maksudku..." bodoh.... apa yang baru saja kau ucapkan hana???

"Bisa kita pulang sekarang?" kataku mengalihkan pembicaraan.

"Apa kau sudah merasa baikan?"

"Aku rasa, jam berapa sekarang?"

"Jam 9 malam" kata taehyung

"Apa?? jam 9 malam, berapa lama aku tertidur?"

"Sekitar 4 jam, aku rasa" jawab taehyung

"Ayoo.. kita harus pulang" kataku pada taehyung. Aku urun dari tempat tidur dan menarik tangannya keluar dari ruangan.

Kami memberhentikan sebuah taksi di depan rumah sakit,

"Sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu ke suatu tempat"

"Kemana?" tanyaku penuh selidik.

"Ehmm.. Apa kau mau ke suatu tempat? sebentar saja" pinta taehyung penuh harap.

"Ehmm Baiklah..." jawabku.


Hatiku bertanya-tanya kemana tae akan mengajakku pergi, dan apa yang ia sedang rencanakan saat ini. Taksi itu akhirnya berhenti di sebuah tempat yang aku kenali sebagai taman bermain.

"Mengapa kau membawaku kesini?"

"Aku ingin bermain bersamamu, bagaimana?" jawab taehyung sambil tersenyum membuat bibirnya tampak lebih tipis.

Tae mengeluarkan 2 pasang sepatu roda dari dalam tasnya, "Lihat ak bahkan sudah mempersiapkan ini" kata Taehyung menunjukkan sepatu roda yang dibawanya dari dorm.

"Kelihatannya kau benar-benar ingin main" kataku

Kami berdua memakai sepatu roda dan memutuskan untuk berjalan santai, untung saja tidak banyak orang yang ada di taman itu, tapi aku meminta tae untuk tetap menggunakan maskernya.

"Ya .. kau ingat waktu kecil dulu, kau yang mengajariku bermain sepatu roda?" tanya Tae

"benarkah.. aku bahkan tidak ingat" jawabku

"Iya... kau selalu memanggilku payah saat itu" kata tae tertawa.

Aku tertawa kecil, "Aku rasa sampai sekarang kau juga masih sedikit payah, terutama disini" Kataku sambil menunjuk kepalanya.

"Ya...." katanya kesal.

"Mian" kataku tertawa.

"Senangnya jika kita bisa kembali ke masa anak-anak, ya kan??" kata tae

Aku memandang wajah tae, entah mengapa aku bisa melihat kelelahan dari wajahnya. Aku berhenti berjalan dan mengajaknya duduk di sebuah bangku tepat di bawah pohon.

"Apa kau bahagia dengan karirmu sekarang?" tanyaku

"Aku.. aku bahagia, BTS semakin terkenal, kehidupan bersama para Hyung, Jimin dan Jung Kook berjalan baik... Tapi..."

"Apa kau pernah merasa lelah?" tanyaku sambil terus memandangi wajahnya.

Taehyung terdiam beberapa saat, Aku mengenggam tangan kirinya.

"Aku merasa segala sesuatu berjalan dengan cepat, kau tau bahkan terkadang aku tidak yakin apa saja yang terjadi pada orang disekitarku saat aku benar-benar sibuk dengan pekerjaan ini, Jadi aku mohon maafkan aku yang tidak menghubungimu belakangan ini, aku ...."

Aku menggenggam tangan kirinya lebih erat, "Tak usah kau pikirkan, kau juga harus memikirkan dirimu sendiri, aku.. aku tidak ingin kau sampai jatuh sakit, aku mohon tetaplah sehat.. kau sudah bekerja keras, orang-orang yang menyayangimu pasti mengerti keadaanmu" jelasku.

"Apa .. apa kau juga bagian dari orang-orang yang akan mengerti keadaanku?" Tae menurunkan maskernya dan menatapku dalam-dalam.

"Aku ... kau tahu kau salah satu orang yang berharga di kehidupanku, aku tidak ingin membuatmu sedih, tapi selama ini yang kulakukan hanya membuatmu khawatir dan cemas"

Aku terdiam beberapa saat dan menatap lurus ke arah matanya,

"Aku ingin membuat kau bahagia, aku akan berusaha untuk membuatmu bahagia... Apa kau mau menerimaku sebagai orang yang berharga di dalam hidupmu"

Jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya, tae memandangku selama beberapa saat, tangannya bergerak menyentuh pipiku. Aku bisa merasakan tangannya yang dingin. Wajahnya perlahan mulai mendekat, 30 cm? 18 cm? saat aku tidak terlalu yakin berapa jarak wajahnya di depan wajahku tiba-tiba bibir tipisnya sudah menyentuh bibirku, ia masih memegang pipiku selama beberapa waktu dan aku bisa merasakan hangat bibirnya. Aku memejamkan mataku, dan menggenggam tangan kirinya lebih erat.

"Saranghae" Kata Tae menatapku sambil tersenyum.

"Nado" Kataku  dan ia memelukku dengan erat, hingga aku bisa mencium aroma tubuhnya. Aku tidak yakin apakah hari ini sebuah akhir dari cerita musim panasku sebagai seorang asisten seorang Boy Group atau malah sebuah awal cerita baru. Aku rasa ini adalah momen paling indah dalam hidupku. Apapun yang terjadi kedepannya, aku harap itu tetap akan menjadi momen terindah.

****


Mianneyo... This is will be the end of the story

Soalnya aku juga lagi bikin cerita baru dengan jalan cerita yang lebih kompleks.

Jeongmal Gomawo udah baca Fanfict ini sampai akhir.

Tetap baca Fanfict aku ya.. I'll be right back dengan Fanfict lainnya.

Saranghae ^^

Continue Reading

You'll Also Like

152K 5.5K 42
❝ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. ❞ She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
155K 17.2K 23
"𝙏𝙤𝙪𝙘𝙝 𝙮𝙤𝙪𝙧𝙨𝙚𝙡𝙛, 𝙜𝙞𝙧𝙡. 𝙄 𝙬𝙖𝙣𝙣𝙖 𝙨𝙚𝙚 𝙞𝙩" Mr Jeon's word lingered on my skin and ignited me. The feeling that comes when yo...
460K 31.3K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
1.3M 57.8K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC