DEAR YOU

estha2801 tarafından

116K 9.7K 1.1K

Cinta yang besar membuatnya bertahan pada sebuah kata "Kesetiaan", namun bagaimana saat (terpaksa) kesetiaan... Daha Fazla

Dear You #Ch. 01
Dear You #Ch. 02
Dear You #Ch. 03
Dear You #Ch. 04
Dear You #Ch. 05
Dear You #Ch. 06
Dear You #Ch. 07
Dear You #Ch. 08
Dear You #Ch. 09
Dear You #Ch. 10
DEAR YOU #Ch. 11
DEAR YOU #Ch. 12
DEAR YOU #Ch. 13
DEAR YOU #Ch. 14
DEAR YOU #Ch. 16
DEAR YOU #Ch. 17
DEAR YOU #Ch.18
Dear You #Ch. 19
Dear You #Ch.20
Dear You #Ch. 21
Dear You #Ch.22
Dear You #Ch. 23
Dear You #Ch. 24
Dear You #CH. 25
Dear You #CH. 26
Dear You #CH 27
DEAR YOU #CH. 28
DEAR YOU #CH. 29
Dear You #CH. 30
Dear You #CH. 31
DEAR YOU #CH. 32
DEAR YOU #CH. 33
DEAR YOU #CH. 34
DEAR YOU #CH. 35
DEAR YOU #CH. 36
DEAR YOU #CH. 37
Dear You #CH. 38
Dear You #CH. 39
Dear You #CH. 40
DEAR YOU #CH. 41
DEAR YOU #CH. 42
DEAR YOU #CH. 43
DEAR YOU #CH. 44
DEAR YOU #CH.45
DEAR YOU #CH.46
DEAR YOU #CH. 47
DEAR YOU #CH. 48
DEAR YOU #CH.49
Dear You #Ch. 50
DEAR YOU #CH. 51
DEAR YOU #CH. 52
DEAR YOU #CH. 53
DEAR YOU #CH. 54
DEAR YOU #CH.55
DEAR YOU #CH. 56
DEAR YOU #CH. 57
INFORMATION!!!
DEAR YOU #CH. 58
DEAR YOU #CH. 59
DEAR YOU #CH. 60
DEAR YOU #CH. 61
DEAR YOU #CH.62
DEAR YOU #CH. 63
DEAR YOU #CH. 64
DEAR YOU #CH 65
DEAR YOU #ENDING

DEAR YOU #Ch. 15

1.9K 178 18
estha2801 tarafından

Kehidupan percintaaan seseorang bisa diceritakan dengan begitu bahagia. Tetapi ada sebagian orang yang menceritakan kehidupan percintaan mereka dengan penuh kesedihan. Terkadang banyak orang memunculkan pertanyaan, apa makna dari cinta itu sendiri. Cinta memiliki makna yang mendalam. Cinta itu abstrak dan universal. Karena percintaan menciptakan pandangan yang berbeda untuk setiap orang.  

Cinta bercerita tentang kamu dan aku.

Ketika seseorang mencintai kamu, itu berarti dia akan melakukan apapun untuk dirimu. Tetapi cinta bukan pada masalah dia akan melakukan apapun untuk kamu, melainkan cinta selalu bercerita dengan keunikannya antara aku dan kamu.   

Jika cuma satu orang yang berjuang dalam percintaan, berarti itu bukan cinta. Karena cinta pada dasarnya harus memiliki timbal balik antara kamu dan aku.  

Nyatanya pada bagian ini tidak sepandang pada kenyataan, sebab yang Mila jalani saat ini aku berda diantara kamu dan dia... 

"Tuhan kesalahan apa yang telah hamba lakukan hingga Engkau menghukumku sesakit ini. Ini... begitu menyiksa Tuhan... sakit... teramat sakit..." bagai hembusan angin tanpa bisa terdengar. 

Mila sendiripun tak bisa lagi merasakan keberadaan oksigen disekitarnya, rasa sakit luar biasa yang menyerang jantungnya saat ini seakan tak bisa lagi terobati. Ia sudah terjun terlalu dalam pada jurang kehancuran. Bukan tentang seperti apa ia sudah berkorban, nyatanya sekarang pun Mila sudah menemukan yang sesuatu yang baru dalam hidupnya. 

Tapi ini tentang pengkhianatan, mengapa orang sekitar yang begitu percaya saja bisa begitu sangat melukaimu? Sedangkan mungkin selama bertahun lamanya sudah kau temukan sebuah bahagia kepalsuan lebih tepatnya yang ditangkap oleh matamu. 

*****

"Tunggu! Apa maksudmu orang tua Emely adalah..." 

Kevin sendiri pun tak bisa lagi melanjutkan kata - katanya. Ada bagian dimana lidahnya terasa keluh untuk mengungkapkan apa yang didengarnya saat ini. Respon siapapun pasti berlebihan ketika itu menyangkut kesetiaan, apalagi tentang bagaimana pengorbanan yang sudah dilakukan! 

Ini bukan negeri dongeng, Bung!

Mendengarnya saja sudah sangat menyentak hati dan pikiran Kevin, bagaimana dengan Mila yang merasakannya? Ya Tuhan, ia sendiri tak sanggup membayangkan seperti apa terlukanya Mila menghadapi kenyataan jika ternyata anak yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri adalah anak dari suamimu bersama wanita lain. 

"Galang ini keterlaluan! Apa yang ada dipikiran papamu sampai ia melakukan semua ini pada Mila?" sergah Kevin tak terima. "Dan Adam, apa dia tidak pernah memikirkan seperti apa penantian Mila selama ini? Silahkan saja jika adikmu itu mau berterima kasih pada wanita yang sudah menyelamatkannya tapi apa harus menikahi wanita tersebut hingga akhirnya mereka memiliki anak yang...." 

Luapan emosi yang menguasai Kevin saat ini hanya ingin ia lampiaskan pada orang yang semestinya. Sejatinya untuk apa ia berkoar didepan Galang sedangkan pria dihadapannya ini pun tak mengetahui apapun tentang kelakuan Gunawan selama ini. 

"Kau marah? Aku lebih dari itu Vin! Bahkan jika perlu aku sendiri yang akan melenyapkan papa dan adikku, tapi itu tidak akan mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Mila tetaplah korban dari perbuatan yang papa dan adikku lakukan, namun sebuah hukuman saja tidak akan cukup ketika luka yang dibuat telah meninggalkan jejak abadi didalam hati seseorang. Lalu apa yang bisa kita lakukan selain memberi dukungan dan perhatian penuh pada Mila yang sudah seharusnya menlanjutkan hidupnya kembali. Masa depannya bersamamu Kevin..." ucap Galang memberi pengertian. 

Kevin menegak wine dihadapannya hingga kandas hanya dalam satu tegukan saja. Matanya masih memancarkan kilat emosi yang sesekali wajah tampan itu diusapnya secara kasar oleh tangan besarnya. 

Frustasi? Terang saja. Usahanya membuat Mila untuk yakin pada cinta yang ia punya ditengah kegamangan yang Mila miliki itu tidakklah mudah. Bahkan diantara keyakinan itupun juga terselip ketakutan akan kehilangan. Wajar saja... tanpa perlu dipertanyakan pun sudah pasti jika masih ada sisa cinta Mila untuk Adam yang tersimpan dihatinya. 

Belum semuanya pergi, masih meninggalkan sisa. Jadi jika kepingan yang hilang itu ternyata kembali bukan tidak mungkin akan utuh dan menimbulkan rasa seperti sebelum saat kehilangan. 

"Perjuangankan yang seharusnya kau perjuangakan! Meskipun adam  saudaraku bukan bearti aku akan mendukung setiap kesalahan yang ia perbuat. Tidak, Kevin!" Ada penyesalan saat Galang mengatakannya. Ekspresi yang ditunjukkannya saat ini sudah cukup menjelaskan jika ia sama terluka dan bersedihnya seperti Kevin. 

Terlebih Mila bukan lagi orang asing bagi Galang, cinta yang pernah tumbuh dihati pria berambut ikal ini membuat ia ingin melindungi Mila. Bukan sebagai kekasih, tapi sebagai kakak yang melindungi adik perempuannya. 

"Mencintaimu seperti mengejar bayangan Mila!"

***** 

Tak ubahnya menghadapi sebuah persidangan eksekusi kematian, suasana tegang dan mencekam membuat seluruh saraf tubuh Adam hilang fungsinya dalam waktu sesaat. Tidak akan menjadi masalah ketika ia mengahadapi sosok Gunawan, yang memang selalu mendukungnya dalam segala hal. 

Namun disini, Lita... 

Kebencian, permusuhan dan sakit hati yang ditampakkan diwajah cantik wanita berumur ini. Jelas seperti apapun pembelaan yang didengar Lita tak lagi bisa diterimanya dengan pikiran jernih. Betahun lamanya, nyaris selama waktu itu berlalu hingga sekarang Lita tetap tak yakin jika putranya akan kembali dalam keadaan baik - baik saja. 

Ibu mana yang tidak senang? Sudah dipastikan rasa bahagia akan melingkupi, namun ketika sebuah kebohongan yang dipertontonkan hati siapa yang akan menerima semuanya sebagai kata baik - baik saja. 

Lita tertawa getir setelah sebelumya ia menatap secara bergantian dua pria beda generasi dihadapannya "Jadi ini, alasan mengapa kamu begitu saja menerima Emely?" ucap Lita pada Gunawan.

Prokkk prokkk prokkk...

"Acting kalian benar - benar luar biasa! Tidak hanya itu saja, kalian benar - benar penipu unggul. Katakan padaku kebohongan mana lagi yang belum kalian ungkapkan? KATAKAN!"

Air mata Lita tak lagi dirasakan mengalir, ia sudah terlampau merugi mengangis hanya demi sebuah kebusukan yang dilakukan oleh orang yang mereka sayangi ini. Katakan saja dia berlebihan, tapi akan sangat berlebihan ketika sebuah kesalahan hanya dianggap angin berlalu. 

Terlebih betapa besar luka yang sudah dibuat... 

Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir Adam ataupun Gunawan, rupanya mereka memang sudah kehabisan pembelaan diri. Satu kebohongan dilakukan demi menutupi kebongan lainnya, itu sama artinya saat satu terbongkar maka yang lain ikut terbongkar juga. Hanya diam, itulah yang terjadi. Sebab apa yang didengar merupakan kebenaran bukan? 

"Apa kalian pernah memikirkan bagaimana Mila saat mengetahui kenyataan ini? Adam, dimana letak hatimu saat mengorbankan Mila?" pertanyaan demi pertanyaan tanpa jawaban terus saja dicecar oleh Lita. Sampai pada satu titik pikirannya seperti ditarik pada kenyataan paling menyakitkan dari sebelum ini. 

Lita menatap tajam putranya "Adam, katakan pada mama. Apa itu artinya Emely sudah ada sebelum kau menikahi Mila?" Keadaan ini tak pelak semakin mengintimidasi Adam, ia sudah tak tahan lagi. Diam tak akan menyelesaikan masalah, sedang rasa keingintahuan yang sudah mendapat jawaban pun harus lebih dipertegas demi sebuah kepastian. 

"JAWAB MAMA ADAM! APA KAU TIDAK BI - " 

"Iya ma, Semua yang mama katakan benar! Emely sudah ada sebelum aku menikahi Mila. Dia ada karena cinta yang aku miliki pada Alona - ibu dari putriku - Emely" kata lantang yang diperdengarkan Adam menyentak Lita. Kaki wanita itu tak bisa lagi menopang berat tubuhnya sendiri, terlebih pernyataan barusan seketika membuat pening dikepalanya kian menjadi. 

Deguban jantungnya berpacu lebih cepat dengan emosi yang semakin naik keatas kepala. Hingga ia menyadarkan tubunya diatas sofa yang berada disana, tepat berhadapan langsung dengan sang suami  -  Chandra Gunawan . Bukan tidak perduli, jujur Chandra sangat ingin menyentuh istrinya namun tatapan permusuhan yang ditampakkan Lita membuat pria itu mengurungkan niatnya. 

Karena bukan tidak mungkin, ketika ia semakin mendekat kemarahan Lita memuncak hingga memperburuk kondisinya saat ini. 

"Katakan semuanya Adam... ", suara serak lita memerintahkan.

"Tapi ma... "

"Katakan Adam!  Atau mama tidak akan pernah memaafkanmu hingga mama mati" peringatan keras yang diberikan lita membuat Adam meringis ketakutan.

Dosanya sudah sangat besar, tentu saja. Entah bagaimana jika kata maaf tak bisa ia dapatkan dari seorang ibu? Sampai mati hidupnya tidak akan tenang. 

"Maafkan aku pah!  Tapi ini semua demi Alona dan Emely" seakan memakan buah simalakama. Namun ketika kejujuran jalan terbaik menuju kedamaian tidak ada pilihan terkahir. 

Kali ini kau akan menerima kehancuran terbesarmu Chandra.... 

*****

Terlahir dari keluarga terhormat dengan orang tua yang berkedudukan tinggi dan dipandang semua orang. Tak serta merta membuat kehidupan seseorang berada pada kenyamanan. 

Pencitraan dan reputasi selalu menjadi momok paling mengerikan agar bisa terlihat Indah. 
Cinta bukan sebuah kesalahan, karena sejatinya itu adalah anugerah.  Tapi bagaimana jika seorang yang berada di level tertinggi harus mencintai seseorang kelas kebawah? 

Kembali pada Cinta yang tak direstui membuat adam harus menjalani Cinta diam - diam dengan orang yang dicintainya. 

"Apa kau tidak memikirkan bagaimanan pandangan orang - orang saat tahu seperti apa calon istrimu, heh? Dia tak selevel dengan kita Adam... "

"Papa selalu saja mementingkan pencintraan, apa disaat aku menikah dengan wanita pilihan papa aku bisa bahagia? Tidak semua yang mewah itu berkelas...." jawab Adam.  Dan jawaban Adam membuat lelaki itu mendengar desah berat nafas Chandra. 

"Kenapa, Dam? Ap menurutmu wanita yang akan papa kenalkan denganmu ini jauh lebih buruk dibandingkan wanitamu itu, heum?" Menyebut namanya saja Chandra tak sudi, apalagi harus menganggap Alona sebagai menantunya nanti. Bahkan dengan mendengar namanya saja, emosi Chandra sudah bergejolak tidak karuan. 

"Jika memang dia pantas untukkmu, mengapa tak kau kenalkan dia pada keluargamu. Atau kau takut dia akan tersakiti jika masuk kedalam keluarga kita?" 

Tentu saja. Adam menjawab dalam hati. Dia tidak akan mungkin mau melihat cintanya disakiti, sudah dipastikan seperti apa perangkap yang akan papanya buat untuk menyiksa Alona jika saja rencana itu terlaksana. Hells.... untuk membayangkannya saja Adam sudah meringis kesakitan. 

"Jangan paksa aku Pah! Dewasa ini aku sudah tahu mana yang terbaik untuk bisa ku jalani termasuk bagaimana menentukan masa depanku sendiri", Chandra mendengar nada tegas dalan suara Adam. Chandra tidak suka it, akhirnya itu membuat Chandra menggeram marah. 

"Adam..." 

"Papa sangat tahu apa yang aku maksud? Menjadi seorang abdi negara bukan keinginanku tap-"

"Jadi maksudmu, kau ingin mundur dari profesimu sekarang? Begitu?" seloroh Chandra dengan cepat. "Dasar anak brengsek!" hampir seperti umpatan, itu yang didengar oleh Adam. Tapi perduli apa sedang semuanya sudah terasa kebal ditelinga Adam dan ia tak akan mengindahkannya lagi. 

Adam membuang mukanya kelain arah "Jika kak Galang bisa melakukan apa yang dia inginkan, mengapa tidak dengan aku?" Adam sekali lagi menekankan penolakannya. 

Dan tentu saja, Adam mengatakan yang sejujurnya tanpa perlu penwaran apapun lagi. Barang sedikit setelah menyelesaikan ucapannya menoleh pun tak sudi pada Chandra. 

Chandra menyeringai setan, ia ingin melihat sejauh apa seorang Adam Gunawan akan bertahan pada komitmen sampahnya itu. Bahkan dengan jentikan jari saja semua fakta bisa diputar balikan dengan mudah oleh Chandra. 

"Kau masih terlalu dini untuk menyomobongkan diri, Nak..." tawa kesetanan yang Chanra memenuhi ruangan bersamaan putranya yang lambat laun menghilang dari balik pintu. 

Memanfaatkan situasi tidaklah sulit, terlebih sejauh apa kini pergerakan seorang Chandra Gunawan mengetahui hubungan menjijikan yang dijalani Adam. Informasi terkini yang didapat dari orang kepercayaanya rupanya kekasih gelap dari Adam tengah mengandung janin yang kini sudah memasuki bulan ke - 3. 

Hal apapun akan menjadi sangat mudah baginya. Rencananya tidak akan bisa bergeser dari koridor yang sudah ditetapkan olehnya. Walau kata pemaksaan sangat identik dari Chandra. 

"Mila... Louisa Mila Calysta", suara lembut masuk kedalam pendengaran Adam. Itu membuat Adam tersenyum, meskipun ia yakin jika orang yang melihatnya akan mengira jika rasa suka sudah didapatnya pada pandangan pertama. 

Pesonanya mampu membuat pria manapun terpikat. Cantik dan pintar,  gelar doker yang sebentar lagi akan disandangnya sudah pasti menambah nilai lebih kesempurnaan gadis bermata Indah ini.

Dalam hatinya Adam merapalkan kata maaf ribuan kali, dengan setelahnya memejamkan mata singkat dimana hanya wajah Alona yang bisa ia lihat.

"Adam... ", hanya respon singkat yang diberikan pria itu saat mengulurkan tangannya. Namun dari itu saja sudah cukup membuat Mila jatuh hati. 

Yah, gadis itu rupanya jatuh hati pada pandangan pertama. Cinta yang tanpa ia sadari tak akan pernah berbalas hingga kapan pun, sebab siapa yang ia Cinta hanyalah sosok pria yang hanya akan memberikan cintanya pada satu wanita yaitu - Alona. 

Andai saja.... ALona masih berada dalam perlindungan dan bersamanya saat ini. Andai saja... Alona berada dalam dekapannya dengan senyum merekah diwajah yang selalu ia tampakkan. Dan andai saja ia mempunyai kekuatan lebih.... 

Namun semua hanya sebuah perandaian semata. Sebab jika itu terjadi dirinya tidak bersama Mila disini dan.... 

"Kau bisa saja pergi dengan wanita rendahan itu. Tapi satu hal jangan pernah menyesal jika itu adalah pertemuan terakhirmu dengan DIA " 

Bayangan ucapan Chandra terus terpatri dalam otaknya dengan menimbulkan kegelisahan, kemarahan dan ketakutan yang entah mengapa tak bisa pergi dari hatinya. 
Orang tuanya benar melakukannya dan itu bukan lagi sebagai ultimatum bagi Adam. Ketika sebuah kesalahan ia lakukan telak keselamatan Alona dan calon bayinya-lah yang dalam bahaya.

"Maafkan aku, Mila. Tapi jika aku tidak memenuhi keinginan papaku... Sudah dipastikan aku akan kehilangan dua orang sekaligus, tak bermaksud mengorbankanmu hanya saja ini pilihan terakhir yanh harus aku jalani"

Rasa bersalah Adam hanya dirinya yang tahu, ketika sebuah drama baru saja ia lakoni demi sebuah misi penyelamatan. Terserah jika peran antagonis sudah lekat pada predikat dari seorang Adam nantinya, terpenting Tuhan tahu alasan mengapa sampai akhirnya ia memutuskan untuk menyakiti.

"Maafkan aku sayang harus meninggalkanmu dimalam pesta pernikahan kita" ucap Adam dengan tidak rela.

Namun bagaimana pun, Mila harus tetap menerima kepergian suaminya itu, sebab apa yang ditugaskan sudah menjadi kewajiban yang harus Adam jalani.

"Aku berjanji akan kembali untukmu, sayang"

Mila tersenyum meski dalam hati ia begitu tak rela ditinggalkan. Namun konsekuensi yang ia terima menikah dengan seorang Abdi Negara adalah harus siap untuk ditinggalkan yang tanpa ia tahu sampai kapan waktu itu.

"Aku percaya, Dear. Aku akan menunggumu dengan Cinta dan setia yang aku punya... "

Maafkan aku Mila. Dalam hati tak hentinya Adam mengungkapkan itu, wajah ketulusan bagaimana Mila yang mencintainya selama ini menambah besar rasa bersalah yang ia pendam. Kepergiannya hanyalah bagian cerita untuk ia bersama Alona - wanita yang dicintainya. Katakanlah terlalu kejam! Bahagia diatas derita orang lain. Tatkala keadaanlah yang memaksakannya untuk berbohong demi tetap menjaga nama baik keluarga dari seorang Chandra Gunawan. 

Orang tua yang menurut Adam tak pantas sama sekali dipanggil dengan sebutan papa. Baginya dengan ia menikahi Mila, martabat keluarga akan tetap pada derajat yang sesungguhnya. Wanita yang dianggap sebagai wanita jalang rendahan hanya menorehkan gunjingan menjijikan ditengah masyarakat. 

Yang ia ingin tahu dan seharusnya orang tahu Mila Louisa Calysta - Istri Adam Gunawan, bukan Alona Rebeca Prasetya. Paling menyakitkan ketika rencana papanya sendiri merasa paling benar dilakukan, membuat bagaimana orang - orang berhasil menerima Emely - darah daging Adam & Alona tanpa mengetahui siapa sesungguhnya Emely. 

Success! Dalam waktu bersamaan secara tidak langsung rencana kotor Chandra yang berjalan mulus sudah menghacurkan orang - orang terdekatnya. Sedang keberuntungan kembali memihaknya ketika Emely yang memiliki masalah jantung harus ditangani oleh Mila - menantunya yang sesungguhnya. Bravo Chandra!

****

Mila kembali menatap ponselnya lagi, dan ia segera membaca pesan masuk yang ditampilkan. 

Kevin : Angle... bagaimana kabarmu? 

Kevin : Miss you alredy

Senyum Mila tak pernah pudar diwajah cantiknya manakala membaca pesan - pesan singkat yang Kevin kirimkan untuknya. 

Selama hampir beberapa minggu ini, Kevin memang yang paling sering menanyakan kabarnya. Terlepas jika orang yang selama penantiannya lima tahun belakangan sudah kembali, tapi selalu saja dari seribu satu dari pesan yang masuk hanya ada satu nama yang menghiasi layar poselnya - Kevin Revanno Andreas. 

White Angle : Tetap sama tak ada yang berubah :) 

White Angle : Datanglah! Aku menantimu... 

Mila tersenyum penuh kebahagiaan, rasanya sudah saatnya ia melupakan semuanya. Dan kembali pada tempat seharusnya ia berada. 

----

Yeeeaaah, akhirnya "Kemil" kembali... 

yg kemaren2 nanyain mereka!! 😄😄

Tuh si tua chandra ternyata jahat banget yaah? Biang kerok abis!!

Tapi Please jangan benci babang Adam yah, diia cuma korban kok disini 😊😊😘😘

----

02 Februari 2017 

Estha ❤❤

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

663K 50.8K 62
Abigaeil, namanya manis dan imut anaknya si buntalan daging mengemaskan yang selalu menjadi primadona para tetangganya. si bucin Pai coklat dari nene...
33.4K 4.4K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
41.7K 4.8K 18
Terpaksa Menikah dengan seorang pria yang tidak ia ketahui, tinggal di rumah yang sama dengan pria asing memiliki status suami, tidak membenci namun...
1M 84.3K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...