Sepanjang sisa hari itu kau lalui dengan mengurung diri di kamar. Kau bahkan tidak pergi ke kampus dan hanya tidur sepanjang hari hingga malam menjelang.
Karena mood-mu sedang tidak baik, kau jadi tidak berselera makan.
Saat hampir jam 8 malam, pintu kamarmu di ketuk.
Kau tau itu pasti Soomi saudara sepupumu yang tinggal bersamamu di apartemen itu, jadi kau bangun dan membuka pintu.
Tapi itu bukan Soomi, yang berdiri di depan pintu kamarmu ialah Taehyung.
"Ada apa kesini?"
Kau bertanya ketus ke arahnya.
Bukannya menjawab, Taehyung hanya ber-aegyo di depanmu.
Dia benar-benar tau kelemahanmu. Taehyung itu.
Akhirnya kau tersenyum meskipun kau berusaha keras menahannya. Tapi Taehyung tau, kau tidak akan bisa berlama-lama untuk marah kepadanya.
Mengetahui kemarahanmu sudah reda, Taehyung memelukmu sambil mengecup puncak kepalamu.
Kau balas memeluknya, lalu kalian saling berciuman.
"Kau tau? kau bau!"
Ucap Taehyung saat kalian saling melepaskan ciuman kalian.
Ucapan Taehyung membuatmu malu jadi kau memukul dadanya manja.
"Cepat mandi sana, lalu kita makan. Kata Soomi kau belum makan satu hari ini?"
Tanya Taehyung lalu menyolek hidungmu.
Kau mengangguk lalu tersenyum.
"Baiklah tunggu disini oke?"
***
Kalian menyantap makan malam yang dibawakan Taehyung di ruang tv sambil menyaksikan acara favorit kalian.
Setelah selesai menyantap makan malam enak itu, kau berangsur ke dalam pelukannya.
Taehyung berada di belakangmu, sementara kau menyandarkan punggungmu ke dadanya.
Taehyung kemudian melingkarkan tangannya ke perutmu dan kau meletakkan tanganmu diatas tangannya.
"Kenapa tidak meneleponku hm?"
"Kau lupa? Kau merusak ponselku..."
"Ah, mian... kau bisa menggunakan ponselku yang lain nanti."
"Bisakah?"
"Tentu saja, itu untuk mencegah agar aku tidak gila. Aku tidak tahan jika tidak bisa menghubungimu." Ucapmu setengah bergurau.
"Baiklah."
***
Hari ini ada ujian. Karena takut terlambat, kau memutuskan untuk menginap di apartemen Taehyung yang memang lebih dekat dengan kampus kalian.
Pagi itu setelah sarapan, kalian sama-sama mengambil buku dan mulai membaca, mengulang setiap pelajaran yang kalian terima. Kau tengah sedang mengambil susu di kulkas saat Taehyung mendengus kesal.
"Argh... aku tidak bisa belajar! Pelajaran ini tak ada yang masuk ke otakku semuanya."
Sekembalinya dari dapur, kau meletakkan 2 kotak banana milk di depan Taehyung lalu duduk di sampingnya. Kau lalu ikut mengamati apa yang dari tadi di bacanya.
"Ah, katamu kau pintar, ternyata bohong."
Kau menggoda Taehyung. Kalian memang seperti itu, kalian selayaknya teman karib.
Taehyung adalah pacar sekaligus sahabatmu.
"Yya, apa katamu? Tentu saja aku memang pintar. Aku hanya butuh sedikit motivasi belajar."
Kau menaikkan dua alismu kearahnya, seolah menantangnya.
"Oh, ya? Apa itu?"
Taehyung lalu mendekatkan bibirnya ke telingamu dan berbisik.
"Seks!"
Plak...
Kau melempar Taehyung dengan bukumu.
"Yya! Dasar byuntae! Bagaimana bisa kau memikirkan seks ketika belajar."
Kau berpura-pura marah kepadanya.
Tapi Taehyung memang berkata yang sejujurnya, secepat kilat dia menarikmu dalam pelukannya dan mulai meraba tubuhmu.
"Yya, Kim Taehyung, kau akan membuat bajuku kusut! Berhenti Kim Taehyung yya!"
Kau mencoba memperingatkan Taehyung setengah hati, karena sesungguhnya kau juga menginginkannya.
Melihat penolakannmu yang setengah hati itu, Taehyung menyunggingkan seringainya lalu mulai menindihmu.
"Nghhh aaahhh Tae jangan ahhh..."
Taehyung menjelajahi jawline-mu perlahan hingga lehermu sembari meremas kedua gundukkanmu.
"Kita butuh metode lain untuk belajar sayang, kurasa ini metode yang paling bagus."
Taehyung mulai membuka shirt yang kau pakai.
"Tae nghhh apa tak ada metode lain?"
Kau terus bertanya sambil menahan tangannya sementara Taehyung terus saja menelanjangimu.
"Tentu saja ada..."
Kini gilirannya yang membuka shirt serta jeans yang dipakainya.
"Apa?"
"Mendesahlah."
Dan bersamaan dengan itu Taehyung memasukimu dengan kejantanannya.
Taehyung terus bermain tanpa henti hingga membuatmu mulai mendesah hebat.
Sementara kau melingkarkan kakimu di pinggangya, Taehyung mengambil buku yanga tadi kau lemparkan padanya dan mulai membuka bab yang kemungkinan akan di ujikan nanti.
Sambil terus melakukan aktivitas panas penuh napsu, Taehyung membacakan penjelasan bab yang tengah di lihatnya.
"Jadi hukum menurut Immanuel Kant adalah semua syarat dimana seseorang mempunyai kehendak bebas, ahhhh... kau ahhh..."
Ucap Taehyung sambil terengah disela-sela aktivitasnya.
...sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain dan menaati peraturan hukum mengenai kemerdekaan." Sambungnya.
"Apa kau ahhh mengerti sayang?"
Tanya Taehyung tanpa sedikitpun mengurangi genjotannya.
"Iya, ahh aku mengertihh."
Sekarang Taehyung menarik tanganmu dan memintamu menungging.
"Giliranmu."
Serunya sambil menyerahkan buku yang tadi di pegangnya padamu.
Kau mengambil bukunya, sambil menopang tubuhmu dengan lutut juga sikumu, lalu mulai membaca.
Tanpa berlama-lama, Taehyung kembali memasukimu dari belakang.
"Ahhh, Tae!" Pekikmu kaget.
"Baca saja..."
"Ahh, Sedangkan ahhh Hukum menurut Aristoteles, ahhh teruskan Tae ahhhh...
Kau hampir kehilangan konsentrasimu karena kenikmatan yang diberikan Taehyung.
"Apa? Hukum-menurut-Aristoteles-apa hmm?"
Tanya Taehyung.
Dia menghentakkan miliknya pada setiap kata-katanya.
"Ah fucckkhh ah Tae! Ahhh, Hukum adalah kumpulan beraturan yang tidak hanya mengikat tapi juga hakim untuk masyarakat.
"Ahhh fasterhh Tae ahhhh..."
Kau nyaris gila dengan ulah Taehyung.
"Lanjutkan!"
...Dimana undang-undang akan mengawasi hakim dalam menjalankan tugasnya untuk menghukum para pelanggar hukum."
Ucapmu cepat lalu melemparkan buku yang tengah kau pegang.
"Yya!" Taehyung baru saja akan melayangkan protes tapi...
"Persetan Tae! Fck me harder!"
Ucapmu lalu ikut menggerakan pinggulmu secara berlawanan arah dengan Taehyung, akibatnya tubuh kalian saling berbenturan dan menciptakan bunyi erotis.
Kalian terus bergerak bersama saling memuaskan, kalian bahkan sudah melupakan soal ujian, sampai akhirnya alarm di ponselmu berdering, memberitahukan soal waktu ujian yang tinggal 5 menit lagi.
"Shiiithh ahh Tae, faster!"
Dan sesuai perintahmu, Taehyung kembali menambah tempo genjotannya, sampai akhirnya kalian menemukan pelepasan kalian. Dan 5 menit kemudian, kalian sudah berada di dalam kelas tempat ujian berlangsung.
***
"Kuharap pelajaran kita tadi lebih dari cukup Tae."
Ucapmu saat kertas ujian di bagikan.
"Tentu saja, atau apa kita harus melanjutkan setelah ini?" Goda Taehyung.
"Yya! Dasar mesum!"
_계속_